After Met You - Bab 480 Masih Belum Pergi Juga

Walaupun tidak ada masalah dalam tubuh Candra Gail, Daniel Mo tetap menyarankan agar Candra Gail menjalani rawat inap beberapa hari di rumah sakit.

Untuk hal ini, Yuni Lim tidak berkomentar.

Menurutnya, jika itu demi kebaikan Candra Gail, tinggal dimanapun tidak menjadi masalah.

Tapi Candra Gail tidak bersedia.

”Tidak perlu, kita pulang saja.” Selesai bicara, ia mendongak menatap Yuni Lim, tatapan matanya dalam, tidak berubah.

Candra Gail telah mengalami hal-hal buruk, Yuni Lim tadinya sangat menyayangkan, walaupun ia juga berpikir bahwa Candra Gail memang harus menginap beberapa hari lagi di rumah sakit, tapi Candra Gail tidak bersedia.

Yuni Lim sangat menyayanginya, ia menghormati keputusannya.

Jadi, ia tidak mempertimbangkannya lagi, ia mengangguk setuju: “Baiklah.”

Candra Gail tersenyum tipis, kemudian ia mengecup bibir Yuni Lim, kecupan ringan yang mengeluarkan suara seperti bunyi air, lalu ia berbisik di telinga Yuni Lim: “Penurut sekali.”

Ada yang aneh dalam nada bicaranya, seperti sedang memuji, hanya saja dengan suara yang rendah, Yuni Lim merasa sedikit tidak nyaman karena hal itu.

Karena keduanya sudah sepakat tidak ingin tinggal di rumah sakit lagi, maka hari itu juga mereka mengemasi barang-barang lalu kembali ke Villa Maya Bay.

Andrea yang menjemput mereka.

Andrea terlampau senang saat bertemu dengan Candra Gail: “Bos.”

Candra Gail bahkan tidak menatapnya, matanya terus tertuju pada Yuni Lim sambil menggandenganya masuk ke dalam mobil.

Andrea sedikit terkejut, mengapa ia merasa ada yang berbeda dari bos nya?

Dulu, Candra Gail memang bersikap dingin dengan orang lain, tapi tidak sampai menatap ke arahnya saja tidak mau.

Walaupun dalam hati ia sedikit curiga, tapi ia tetap menutup pintu belakang mobil, lalu berlari ke depan mobil dan mulai menyetir.

“Bos dan Nyonya... Apakah mau langsung pulang ke Villa Maya Bay?” saat menyebut Yuni Lim, Andrea merasa sedikit canggung.

Yuni Lim juga merasakannya, ia masih memikirkannya dalam hati, Andrea adalah anak buah kepercayaan Candra Gail, keduanya sangat cocok, selalu mencari kesempatan dalam setiap situasi.

Ucapan Andrea hari itu, walaupun Yuni Lim sedikit tersinggung, tapi kemudian ia berpikir lagi, lagipula Andrea tidak sengaja mengucapkannya.

Kelopak mata Candra Gail terangkat, lalu menatap Andrea: “Minta maaf padanya.”

Suaranya rendah, seperti terendam air, walaupun tidak sampai membuat orang takut, tapi membuat suasana menjadi dingin.

Tidak hanya Andrea yang merasa demikian, Yuni Lim pun juga merasakan hal yang sama.

Yuni Lim merasa, sikap Candra Gail yang seperti ini terlalu dingin.

Dulu, walaupun ia tak pernah bersikap hangat pada Andrea, tapi sikapnya pada Andrea dengan orang lain tetap berbeda. Ia bisa merasakannya.

Yuni Lim tidak tahan menarik tangan Candra Gail, memberinya isyarat untuk melupakannya.

Ia tidak ingin demi dirinya, Candra Gail dan Andrea berseteru.

Karena ia tahu, Andrea tidak hanya anak buah Candra Gail, tapi juga temannya.

Andrea adalah seorang pria, tidak memiliki perasaan sepeka Yuni Lim, jadi ia hanya menganggap Candra Gail hanya sedang kesal saja, ia tidak berpikir banyak.

Lagipula, ia sendiri sedang berpikir, mau kapan ia meminta maaf pada Yuni Lim: “Maaf, Nyonya, ucapan saya hari itu salah besar,”

”Yuni Lim langsung menjawabnya: “Tidak apa-apa, aku tidak memasukannya dalam hati, aku tahu kamu tidak sengaja mengucapkannya.”

Yuni Lim mengira, Andrea sudah meminta maaf pada Yuni Lim, Yuni Lim juga tidak lagi memikirkannya, masalah ini selesai sampai disini, setelah itu, semua akan seperti biasa lagi.

Siapa yang tahu, Candra Gail ternyata tidak puas dengan hal itu, ia menoleh menatap Yuni Lim, tatapannya sangat dingin: “Kamu langsung memaafkannya?”

“Em, iya. Sudah.” Yuni Lim berpikir tidak ada yang salah dengan ucapannya, tapi Candra Gail merespon demikian, ia menjadi sedikit ragu.

Yuni Lim berpikir kembali, Andrea memang tidak sengaja mengatakannya, ia sangat paham tentang ini, seharusnya Candra Gail juga memahaminya.

Yang tidak ia mengerti, mengapa Candra Gail sangat tersinggung karena hal itu?

Candra Gail menatap Yuni Lim dengan tatapan yang dingin, sampai Yuni Lim merasa gugup, ia menoleh lalu berkata: “Jalan.”

Andrea menghapus keringat dingin di dahinya, lalu menyetir menuju Vila Maya Bay.

Mobil sudah masuk ke tempat parkir Vila Maya Bay, Andrea segera turun untuk membukakan pintu mobil, ia sangat gugup.

Candra Gail langsung turun dari mobil tanpa menatap Andrea, Yuni Lim tersenyum pada Andrea, mengangguk padanya kemudian turun dari mobil.

Hanya saja, saat Yuni Lim mendongak, ia melihat wajah Candra Gail yang dingin terlihat kesal.

Ia terkejut, mengapa Candra Gail tiba-tiba marah?

Andrea menutup pintu mobil, lalu berbalik menghadap Candra Gail, ia sedikit gugup, berjalan ke arah Candra Gail dan berkata: “Bos, aku kembali ke istana Yurich terlebih dahulu.”

Candra Gail menjawabnya dengan ketus: “Masih belum pergi juga?”

Raut wajah Andrea terlihat terkejut, ia langsung menoleh menatap Yuni Lim, tapi Yuni Lim sama kagetnya dengan Andrea.

Ia dikejutkan dengan sikap Candra Gail yang seperti ini, Andrea membuka pintu mobil lalu masuk ke dalamnya, ia langsung menyetir meninggalkan tempat itu.

Yuni Lim menatap Andrea yang mulai jauh, ia melihat mobil yang dikendarai Andrea hampir menabrak pohon di pinggir jalan, ia berpikir, pasti Andrea sangat terkejut karena sikap Candra Gail padanya.

“sudah pergi jauh, masih dilihat juga?” Suara Candra Gail yang dingin mengejutkan Yuni Li, menariknya kembali ke kesadarannya.

Nada bicara Candra Gail membuatnya mengerutkan dahi.

Yuni Lim terdiam sejenak, ia tak bisa menahan untuk bertanya: “Kamu ini kenapa?”

Tapi, Candra Gail tidak menggubrisnya, ia langsung berbalik dan berjalan menuju Vila.

“Tuan, Nyonya, selamat datang kembali ke rumah!”

Mungkin ini Andrea yang mengurusnya, kedua orang itu berjalan menuju pintu masuk, para pembantu menyambut mereka di depan pintu.

Yuni Lim tidak menyangka Andrea akan memikirkan hal ini, ia mengangguk pada para pembantu: “Kalian sudah bekerja keras.”

Yuni Lim bertanya pada mereka tentang keadaan di rumah, para pembantu menjawabnya.

Yuni Lim melihat jam, sudah siang, ia menoleh ingin bertanya pada Candra Gail ingin makan apa, tapi ia menoleh ke belakang dan ke samping, Candra Gail tidak ada disana.

Ia mendongak ke arah tangga. Candra Gail ternyata ada di lantai dua.

Yuni Lim terperangah sebentar, ia tidak bisa menyangkal bahwa ia sedikit curiga.

Ia merasa Candra Gail sedikit aneh.

Tapi apanya yang aneh, ia tidak bisa menyebutkannya, baru sebentar ia bertemu lagi dengannya, tapi ia telah tertidur untuk waktu yang cukup lama, mungkin perasaanya terpengaruh karena itu.

Lupakan saja, Yuni Lim tidak ingin mengganggunya, setelah ia selesai memasak, barulah ia akan memanggilnya untuk makan.

Yuni Lim sendiri yang turun ke dapur, memasak beberapa masakan yang cocok untuk orang sakit, lalu ia naik ke lantai atas untuk memanggil Candra Gail.

Ia mendorong pintu ruang kerja, lalu melihat Candra Gail berada di belakang meja kerjanya, di depannya terdapat laptop, jemarinya mulai bekerja di atas laptop.

Baru saja kembali dari rumah sakit, ia sudah mulai bekerja.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu