After Met You - Bab 358 Dua Nyawa Manusia

Iwan Goh lebih tua dari Candra Gail, jarak usia dan juga kedudukannya sangat jelas, namun dengan cepat ia mengembalikan fokusnya, sedikit ragu, bertanya: “Kamu… apakah kamu benar-benar putra dari Sandi Gail?”

Dulu ia pernah lumayan dekat dengan Candra Gail, tapi perasaannya tidak pernah serumit saat ini.

Ia tak pernah mengira bahwa Sandi Gail melahirkan seorang anak darinya, ia lebih tidak bisa percaya bahwa pria muda yang berbakat dan istimewa ini, bisa jadi adalah putranya.

Mengingat Ferry Goh saat masih kecil, sangat berprestasi, Ferry Goh yang sekarang semakin terpuruk, sekarang ia menatap Candra Gail dengan tatapan penuh cinta, seperti sedang menatap anaknya sendiri.

Yuni Lim menatap Candra Gail sejenak.

Di saat-saat seperti ini, sepertinya bukan waktu yang tepat baginya untuk ikut bicara.

Melihat tatapan penuh kasih dari Iwan Goh, Candra Gail sama sekali tidak tersentuh: “ibuku, bagaimana bisa dia meninggal?”

“Apa?”Iwan Goh seketika terkejut.

Raut wajah Candra Gail resah, matanya penuh depresi: “ketika acara makan malam donasi 15 tahun yang lalu, Sandi Gail, bagaimana ia bisa meninggal!”

“Aku tidak tahu, semua itu…” Iwan Goh semakin resah, ia menoleh menatap Yuni Lim: “adalah Yakob…”

Wajah Candra Gail semakin tegas, ia melangkah mendekat dan memaksa: “Aku tanya lagi, satu bulan yang lalu, di kota L, Yuni hampir ditabrak oleh mobil van, itu ulah siapa?”

Yuni Lim yang mendengar kata Kota L, seketika mendongak.

Yuni Lim hampir melupakan kejadian itu, tak disangka ternyata Candra Gail diam-diam mencari tahu tentang kejadian ini.

Yuni Lim teringat satu hal, sebelumnya, ia pernah melihat bahwa pria itu bertemu dengan Mei. Karena Mei memberi tahunya, ia ingin melacak kembali kasus Yakob, jadi Iwan Goh ingin membunuhnya dan menghilangkan jejak, apakah benar seperti itu?

Tapi, ia pasti tak menyangka bahwa Candra Gail adalah putranya.

Yuni Lim menatap Candra Gail, lalu menatap Iwan Goh.

Dalam ingatannya, Iwan Goh adalah orang yang sangat berpendidikan dan elegan, saat ini karena sangat ketakutan, ia sedikit gemetar.

“tidak mau bicara ya?”

Candra Gail tertawa dingin, dan berkata: “beberapa hari yang lalu, kamu mengajak Yuni Lim minum kopi, dan memberinya obat sedative, kamu beli barang itu dari grisi?”

Setiap kata yang keluar dari mulut Candra Gail, membuat raut wajah Iwan Goh semakin terpuruk.

Sampai pada saat kata terakhir yang diucapkan Candra Gail. Waut wajahnya sudah mencapai puncak keterpurukan: “apa yang kamu bicarakan? Aku tidak tahu apa itu grisi.”

Jawaban yang diucapkan secara tidak sabaran olehnya, membuatnya semakin yakin, bahwa obat yang ditujukan untuk Yuni Lim waktu itu, memang benar dibeli dari grisi.

Yuni Lim melihat tangan Candra Gail sudah mengepal dengan erat.

“Brak!”

Tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras dari luar, terdengar pula suara Ferry Goh: “Candra, apa yang kamu lakukan terhadap ayahku? Jika kamu laki-laki, biarkan aku masuk!”

Suara Ferry Goh terus menerus terdengar di luar.

Candra Gail juga tidak mempedulikannya, ia terus menatap Iwan Goh dengan tajam.

Pandangan matanya yang pilu dan dingin, membuat Iwan Goh tidak dingin, tetapi bingung, dahinya sudah basah oleh keringat dingin.

Yuni Lim juga sedikit takut oleh penampilan Candra Gail yang seperti ini.

Tiba-tiba Candra Gail memberi perintah: “biarkan dia masuk!”

Orang-orang di luar mendengar perintah Ferry Goh, dan membiarkan Ferry Goh masuk.

Terdengar lagi suara “brak”yang keras, pintu rumah itu didobrak oleh Ferry Goh.

Saat ia melihat Yuni Lim, matanya sedikit terbelalak, lalu dengan cepat ia menoleh ke arah Iwan Goh.

Ia tidak lupa urusannya datang kesini.

Ferry Goh dengan cepat mendekati Iwan Goh, dengan panik bertanya: “ayah, kamu baik-baik saja kan?”

Iwan Goh dengan raut wajah yang dingin berkata: “Untuk apa kamu datang kesini, cepat pergi!”

“Ayah!” Ferry Goh tidak terima.

ia lalu menoleh ke arah Candra Gail dan berkata: “kamu masih mengharapkan orang ini mengakuimu? Orang semacam dia…”

Yuni Lim mengerutkan dahi, dan berkata dengan dingin: “orang macam apa?”

“Yuni, dia…”

“Orang seperti apa suamiku, pastilah aku mengetahuinya, tidak perlu orang lain memberi tahuku.”

Yuni Lim meneruskan perkataannya, berdiri perlahan, matanya yang indah dan teduh kini penuh dengan tatapan yang dingin.

Ia menoleh ke arah Iwan Goh: “aku memanggilmu paman selama bertahun-tahun, apakah hatimu tidak merasakan penyesalan? Kamu pasti sangat puas sekarang, kamu menyakiti dan membunuh orang, membuat papaku yang menanggung akibatnya! Lalu kamu meneruskan karirmu di perusahaan Goh, sedangkan ayahku yang tidak bersalah…”

Ia dibunuh di dalam sel penjara oleh Iwan Goh.

tatapan kebencian terpampang jelas dari mata Yuni Lim: “Paman Goh, dua nyawa manusia! Kamu pikir kamu bisa tenang seumur hidup?”

Ferry Goh terkejut dan menatap Yuni Lim: “Yuni, apa yang kamu bicarakan? Dua nyawa apa? Siapa?”

Tatapan Yuni Lim masih tertuju pada Iwan Goh: “Paman Goh, putramu bertanya padamu, dua nyawa apa, silakan kamu jelaskan sendiri.”

Raut wajah Iwan Goh seperti orang yang sudah tidak bisa berpikir jernih lagi.

Walaupun ia membunuh orang, dan untuk lari dari tanggung jawab, ia menggunakan Yakob, tapi dari dalam hatinya juga terdapat penyesalan yang tidak bisa hilang, dan ia tidak mau Ferry Goh mengetahui apa yang telah ia perbuat.

Ferry Goh menoleh ke arahnya: “ayah! Dua nyawa apa?”

Iwan Goh menatap Ferry Goh dengan dingin: “Mereka mengatakan omong kosong, kamu cepat pergi dari sini, disini tidak ada urusannya denganmu!”

Candra Gail yang sedari tadi lesu, tiba-tiba angkat bicara: “Putramu sangat penasaran, mengapa kamu tidak memberitahunya saja? Jika tidak mau, mari ku bantu mengatakan padanya.”

“16 tahun yang lalu, pada saat acara makan malam para donatur, ayahmu, Tuan Iwan Goh, bertemu cinta pertamanya, Sandi Gail, saat itu ia setengah mabuk, dan memaksa Sandi Gail, Sandi Gail yang berusaha mempertahankan diri, membuatnya terpeleset, lalu meninggal!”

Kalimat terakhir, Candra Gail mengatakannya dengan penuh tekanan.

Yuni Lim menoleh menatap Candra Gail.

Iwan Goh yang mendengar itu semua, tidak bergerak, ia menatap Candra Gail lekat-lekat: “kamu…”

Candra Gail yang dingin berkata lagi: “mau kuceritakan lagi detailnya?”

Yuni Lim menarik-narik tangannya, dan berbisik: “Candra…”

Walaupun Candra tidak membalas menatap Yuni Lim, menggenggam erat tangan Yuni Lim.

Tenaganya sangat kuat, Yuni Lim sampai terasa sedikit sakit, tapi ia menahannya, dan kembali terdiam.

Ferry Goh di sampingnya, sedari awal sudah terkejut sampai tidak bisa berkata apapun.

“Ayah, apakah yang ia katakan itu sungguhan?”

Iwan Goh kembali terduduk, ia melihat tatapan Candra Gail yang menuh kebencian, ia tahu ia sudah tidak bisa melawan Candra Gail, ia juga tahu, semakin ia melawan, semakin ia bisa disudutkan.

Ia baru saja mengetahui bahwa ia adalah anaknya, pasti tidak memiliki perasaan apapun, dan tidak mungkin juga memberi rasa iba hanya karena ia ayahnya.

Hanya saja tidak dapat dipercaya, kejadian ini berlalu sudah bertahun-tahun, dan masih saja bisa diobrak-abrik dan diulas kembali.

Tapi orang ini, tetap saja adalah anak kandungnya!

“Jadi, Paman Yakob, ia… tidak bersalah? Kamu bekerja sama dengan keluarganya untuk memfitnahnya? Kamu memaksaku menikah dengan perempuan jalang Yessica Lim itu, karena semua dibawah kendalimu?”

Ferry Goh dengan cepat memahami banyak hal.

Iwan Goh yang sangat terpandang dan punya kedudukan yang tinggi, ternyata melakukan hal seperti itu pada Yuni Lim, apakah ia takut, Yuni Lim suatu hari nanti bisa curiga padanya?

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu