After Met You - Bab 825 Bab terakhir - Namanya Yuni Lim, Adik Perempuanmu

“Candra Gail, tunggu aku!”

Terdengar suara yang tidak asing dari belakangnya, Candra Gail berhenti dan menoleh ke belakang, anak laki-laki di hadapannya ini sedikit lebih pendek darinya, sepertinya ia adalah teman sekelasnya, namun ia tidak ingat siapa namanya.”

“Kegiatan kelas besok, apakah kamu benar-benar tidak ikut?”

“Tidak.” Candra Gail menggeleng, kali ini ia ingat siapa anak ini, dia adalah ketua kelas di kelasnya.

Candra Gail telah pindah sekolah selama lebih dari setengah tahun, namun ia selalu menyendiri dan tidak akrab dengan murid lain, Sandi Gail telah memberitahunya agar tidak bersikap terlalu dingin, ia harus berusaha untuk sedikit bersikap ramah.

Candra Gail berpikir sejenak, kemudian ia menjelaskan kepada ketua kelasnya: “Besok aku ada urusan di rumah, maaf.”

“Oh, begitu ya, yasudah tidak apa-apa.” Ketua kelas tersenyum padanya, ia sama sekali tidak marah.

Sikap Candra Gail yang dingin memang telah diketahui banyak orang, namun bukan berarti dia adalah orang yang tidak baik, ia hanya jarang berbicara, jika ada murid lain yang mengajaknya bicara, ia akan merespon mereka, jika ada yang bertanya tentang pelajaran padanya, ia akan menjelaskan, ia sangat sopan, juga sangat pintar, murid-murid di kelas sangat menyukainya, namun mereka selalu gagal untuk bisa dekat dengannya.

“Sampai jumpa.”

Setelah itu, Candra Gail berbalik dan berjalan menuju gerbang sekolah.

Usia empat belas tahun, adalah saat dimana seseorang mengalami proses pertumbuhan, tinggi badannya sudah mencapai 175cm, saat angin berhembus menerpa kemeja putihnya, tampak sekali perawakannya yang kurus.

Orang-orang di sekitarnya sedang terburu-buru untuk pulang ke rumah, hanya dirinya sendiri yang tidak terlihat sedang buru-buru, berjalan menuju rumah.

……

Saat ia sampai di rumah, Sandi Gail sedang memasak.

Sandi Gail mendengar suara pintu terbuka, ia langsung tahu bahwa Candra Gail telah pulang, ia langsung berseru: “Candra sudah pulang, makanan sebentar lagi akan siap, makan dulu, setelah itu kerjakan PR mu.”

“Baiklah.” Jawab Candra Gail, ia menggendong tasnya dan berjalan menuju kamarnya.

Candra Gail dan ibunya hampir satu tahun pindah ke Malaysia, ibunya juga sudah tidak sesibuk dulu, ia punya waktu untuk memasak untuknya, ini adalah hal yang bagus.

Setelah selesai berganti pakaian, Sandi Gail sudah selesai memasak, semua makanan sudah siap.

“Bu, tidak perlu menungguku, ibu makan saja duluan.” Candra Gail duduk di meja makan, mata hitamnya tampak ramah.

“Hanya kita berdua yang makan, tidak apa-apa hanya menunggu sebentar.”

Sandi Gail berbicara sembari mengambil sayur dengan sumpitnya dan memberikannya pada Candra Gail, Candra Gail menerimanya di mangkuk nasinya.

Sandi Gail teringat akan sesuatu: “Apakah kamu masih ingat hal yang pernah ibu katakan padamu?”

Candra Gail menjawab: “Ingat, besok kelasku akan mengadakan acara, tidak ikut juga tidak apa-apa.”

“Kuperlihatkan foto adik perempuan terlebih dahulu.” Sandi Gail memasang wajah misterius, bangkit dan kembali ke kamarnya.

Candra Gail meletakkan sumpitnya, menunggu Sandi Gail kembali.

Ia tahu Sandi Gail sedang berpacaran, pacar ibunya telah memiliki anak perempuan berusia sembilan tahun, jika mereka menikah, ia akan memiliki seorang adik perempuan.

Tidak lama kemudian, Sandi Gail kembali, ia memberikan sebuah foto pada Candra Gail, ia terlihat bersemangat: “Bukankah ia sangat menggemaskan?”

Candra Gail menerima foto itu, ia mengamatinya dengan seksama.

Anak perempuan di foto itu sedang memakai gaun putri berwarna merah muda, ia terlihat sangat patuh duduk di kursi, tangannya memeluk sebuah boneka kain, matanya yang berbinar menatap lensa kamera, ia terlihat penurut dan sangat cantik.

Candra Gail mengulurkan tangan dan mengusap wajah anak perempuan itu, adik perempuan ini memang cantik.

……

Keesokan harinya saat hari hampir siang, Sandi Gail mengajak Candra Gail keluar.

Saat di mobil Sandi Gail terus berbicara, Candra Gail merasa ibunya seperti anak kecil, ia sangat suka bicara, dan sedikit membosankan.

Kalau tidak, Sandi Gail tidak mungkin bisa mengajak Candra Gail diam-diam menemui adik perempuannya.

Sandi Gail juga sangat putus asa, mengapa ia yang sangat suka bicara ini melahirkan anak laki-laki yang sangat dingin?

Keduanya sampai di gerbang sebuah sekolah dasar, mereka menunggu sampai tiba waktu pulang sekolah, Sandi Gail menarik Candra Gail ke belakang sebuah pohon yang ada di dekat gerbang sekolah, menunggu sampai adik perempuan keluar dari kelas.

Ia akan menjadi orang pertama yang melihat adiknya.

Ia lebih cantik dari pada di foto, ia menggendong tas sekolah bergambar kucing, dengan polos berdiri di depan gerbang sekolah, sedang menunggu seseorang.

Candra Gail menarik tangan Sandi Gail dan menunjuk ke arah anak perempuan itu: “Apakah itu dia?”

Sandi Gail melihat ke arah yang ditunjuk Candra Gail, matanya seketika berbinar: “Iya, itu dia, namanya Yuni Lim, adik perempuanmu, namun kita bisa memanggilnya Nini.”

Tidak berselang lama, sebuah mobil berwarna hitam datang, seorang pria yang sopan turun dari mobil dan berjongkok di hadapan anak itu, setelah mengucapkan sesuatu, ia menggandengnya menuju mobil.

Candra Gail mengenal pria itu, dia adalah Yakob Lim, kekasih ibunya.

Beberapa tahun ini, banyak orang yang menyukai ibunya, namun semuanya kandas, namun Sandi Gail dan Yakob Lim, entah siapa yang mengejar siapa, apakah hubungan mereka akan berjalan lancar?

Lagi pula, Candra Gail tidak terlalu mengerti soal ini.

……

Sekolah dasar dimana Yuni Lim belajar, tidak jauh dari sekolah Candra Gail, hanya terpisah satu jalan besar, jika ia merasa bosan, ia akan datang dan melihat adiknya.

Candra Gail tidak sama seperti Yuni Lim, Yuni Lim seperti sangat diterima dan disukai di sekolahnya, entah laki-laki atau perempuan, mereka suka bermain dengannya.

Ia sedikit khawatir, bagaimana jika adiknya berpikir bahwa ia terlalu dingin dan tidak ingin bermain dengannya?

Masalah ini terus mengganggu pikirannya, ia bukan orang yang terbuka, sampai pada akhirnya Sandi Gail dan Yakob Lim merencanakan akan membawa anak-anak mereka untuk makan bersama.

“Candra, aku dan Paman Lim sudah berdiskusi, besok sabtu, kita semua akan makan bersama, ini adalah pertemuan pertama kita, malam ini mungkin ibu tidak punya waktu untuk membuatkanmu makan malam, aku akan menemani Paman Lim menghadiri sebuah acara, aku sudah memesankanmu makanan, kamu makan...”

Candra Gail menjawab dengan tidak sabar: “Aku tahu, ibu pergi saja.”

Ia sudah berumur empat belas tahun, namun ibunya masih menganggapnya anak kecil.

Namun sekarang, ia sangat berharap bahwa ia bisa menolaknya, menyuruh ibunya membuatkannya makan, dan membuat ibunya tetap tinggal, tidak membiarkan ibunya menghadiri acara malam itu.

Setelah ia selesai makan, ia langsung pergi tidur, tengah malam, ia mendengar suara orang berbicara di luar, ia langsung terbangun dari tidurnya.

Ia menyalakan lampu mejanya dan membuka pintu, ia melihat banyak pengawal yang berbaris rapi.

Saat itu ada seorang pria yang berjalan mendekatinya, para pengawal itu langsung memberi jalan.

Wajah pria itu sangat dingin, ia berkata dengan sangat sopan dan penuh hormat: “Tuan Candra, aku Darwin, Tuan Marchelius telah mengutusku untuk menjemputmu.”

Candra Gail tidak mengenalnya, namun ia yang sangat peka, ia kemudian merasakan sesuatu, suaranya sedikit bergetar: “Dimana ibuku?”

“Tolong berbesar hati.”

Ia mengerti maksud ucapan Darwin, matanya sudah merah dan berkaca-kaca, ia tidak percaya dan menatapnya: “Aku ingin bertemu ibuku.”

“Ibumu telah meninggal, tolong bersabar dan berbesar hati.” Setelah itu, ia memberi isyarat pada orang di belakangnya, kemudian ada beberapa orang yang membawa Candra Gail dengan paksa menuju keluar.

Kekuatannya tidak mungkin bisa menandingi orang-orang itu, ia sangat panik: “Aku ingin bertemu Paman Lim!”

“Yakob Lim?” Darwin mengerutkan keningnya: “Ia adalah pelakunya, ia sudah ditangkap, urusan berikutnya kami yang akan membereskannya, Tuan Candra hanya harus ikut dengan kami kembali ke Negara J.”

Reaksi Candra Gail yang pertama kali adalah memberontak: “Tidak mungkin!”

Kemudian, ada orang yang membereskannya.

------TAMAT----

Penulis Merekomendasikan "Kuberikan Semua Untukmu / Our Soul At Night"

Novel Terkait

Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu