After Met You - Bab 270 Tiba-Tiba Muncul Seorang Paman

Orang-orang ini adalah sekelompok orang-orang yang kemaren menyiksa Yuni Lim.

Mereka semua adalah bajingan. Satu-satunya kemampuan mereka adalah untuk menunjukkan keganasan mereka. Mereka menyepelekan hidup mereka, mati-matian mempertaruhkan nyawa mereka demi untuk mendapatkan uang.

Tapi mereka belum pernah melihat orang yang kejam seperti Candra Gail.

Ada orang yang telah ketakutan dan gemeteran, kemudian membocorkan semuanya satu per satu.

"Setelah dia melompat keluar dari jendela ... ketika kita turun, kita tidak melihatnya ... lagi..."

Karena orang-orang yang dibawa oleh Andrea memukul mereka dengan keras, jadinya mereka berbicara dengan terbata-bata.

Candra Gail mendengarkan kata-kata mereka, wajahnya berubah menjadi lebih ganas, dan tubuhnya kelihatan haus darah.

Andrea dan sekelompok bawahannya tanpa terasa lebih menundukkan kepala mereka, tidak berani melihat mata Candra Gail, bahkan mengendurkan nafas mereka.

Suara Candra Gail masih terdengar serak, tetapi dengan peringatan terhadap orang-orang ini, "Kamu, memaksanya untuk melompat keluar jendela?"

Pria itu dengan cepat menyangkal, "Dia yang mau melompat sendiri ..."

Candra Gail mana mungkin mempercayai kata-katanya, dia mengepalkan tangannya, tapi dia tidak melampiaskannya lagi.

Candra Gail mengikuti acara bincang-bincang di TV, jadi pria-pria itu dengan cepat mengenali Candra Gail.

Dia teringat kata-kata Yuni Lim yang mengatakan bahwa Candra Gail adalah suaminya.

Pada saat itu, mereka berpikir bahwa Yuni Lim hanya karena terpaksa sehingga mengatakannya dengan sembarangan saja. Tidak disangka Candra Gail benar-benar datang.

Meski putus asa, tetapi dalam menghadapi kematian, mereka masih bisa merasa takut.

Seseorang menawarkan dan mengaku, "Aku punya nomor telepon tuanku di sini!"

Sebelum Candra sempat berbicara, Andrea sudah mengambil ponselnya dan menyerahkan ponsel itu kepada seseorang untuk diperiksa.

Candra Gail berjalan ke lantai atas tanpa berbicara apapun.

----------------

Pintu kamar rusak dan ruangan itu sudah berantakan.

Candra Gail menghentikan langkahnya, dan hatinya menegang.

Sampai dia mencapai jendela, matanya melihat pada rambut panjang yang tersisa di jendela.

Dia meraih dan menggosoknya dengan lembut, rambutnya tipis dan panjang.

Itu milik Yuni Lim ...

Candra Gail membayangkan adegan pada saat itu, membayangkan bahwa Yuni Lim akan melompat langsung dari jendela jika dia sedang putus asa dan tak berdaya.

Disaat dia berpikir demikian, hatinya terasa sangat sakit sampai rasanya mau pecah.

Dia berjongkok dan mundur dua langkah, meraih dan mengcengkeram dadanya, membisikkan dua kata, "Nini ..."

Dia dengan hati-hati memasukkan rambut panjang tersebut ke dalam saku jaket jas dan berbalik untuk turun.

------------------

Tempat Yuni Lim mendarat, terdapat genangan darah.

Candra Gail hanya meliriknya, seluruh tubuhnya seperti terkena sambaran petir, dan kemudian dia bergerak selangkah lebih maju.

"Jika kalian tidak menemukannya, kalian tidak perlu datang menemuiku lagi."

Candra Gail menoleh dan melihat genangan darah lagi, dan suara itu terdengar tak tertahankan.

Tidak peduli siapa yang sudah menyelamatkannya, bahkan jika dia harus mengerahkan seluruh penduduk kota, dia juga harus menemukannya!

Tidak peduli siapa mereka, mereka juga tidak boleh merampas Yuni Lim pergi dari tangannya.

Setelah Candra Gail selesai berbicara, dia berbalik dan berjalan menuju tempat dia memarkirkan mobilnya.

Andrea melihat bagian belakang tubuh Candra Gail yang akan pergi, bisa merasakan kegelisahan yang berasal dari tubuh Candra Gail.

Kembali ke mobil, sebelum Candra Gail sempat menyalakan mobil, Kakek Gail menelepon lagi.

"Tuan, pangeran mungkin tidak sanggup bertahan lagi ..."

----------------

"Selain memar dan pergelangan kaki terkilir, tidak ada masalah lain. Hanya perlu menjaga diri dan banyak beristirahat."

"Apakah kamu yakin seperti ini? Dia terlihat sangat emosional."

"Itu tergantung pada kemampuan penerimaan psikologis tiap individu, kita ..."

Ketika suara percakapan yang terputus-putus masuk ke telinga Yuni Lim, dia membuka matanya sedikit dan melihat ke arah sumber suara.

Rupanya Niko Feng dan dokter.

Yuni Lim mendengarkan sebentar, pria itu kebanyakan bertanya kepada dokter tentang kondisi fisiknya, dan dokter menjelaskannya dengan cermat.

Baru setelah kedua pria itu selesai berbicara, mereka menyadari bahwa Yuni Lim sudah bangun.

Yuni Lim perlahan duduk, Niko Feng dengan cepat datang menghampiri dan mengambil bantal untuknya bersandar.

Raut wajah Yuni Lim masih tetap sama, matanya mengikuti Niko Feng.

Niko Feng tidak marah, dia hanya bertanya dengan hangat, "Merasa tidak nyaman dimana?"

"Kenapa kamu bisa muncul di villa, menyelamatkanku, dan mengapa kamu begitu peduli padaku?"

Setelah diberi suntikan obat penenang, dia tampaknya telah tenang, sehingga dia memiliki energi untuk memikirkan beberapa masalah yang tadinya belum sempat terpikir olehnya.

Niko Feng menuangkan segelas air kepadanya tanpa tergesa-gesa, duduk di ujung tempat tidur rumah sakit, sangat tenang seperti Biksu tingkat tinggi.

"Menemani teman untuk melihat-lihat tanah, kebetulan saja kita bertemu."

Niko Feng menjawab dengan sangat singkat.

"Mengapa sangat peduli padaku?" Yuni Lim terobsesi dengan masalah ini.

Wajah Niko Feng terlihat sedikit serius, ada keragu-raguan di antara kedua alisnya, kemudian dia menghela nafas dan berkata, "Apakah ayahmu pernah mengatakan kepadamu tentang keluarga dari pihak ibumu?"

"Tidak."

Ada keraguan di mata Yuni Lim. Ayah sangat mencintainya. Dia sangat memperhatikannya, dan jarang menyebut ibu, apalagi keluarga ibunya.

Niko Feng menatapnya, matanya sedikit demi sedikit semakin dalam, tampaknya sudah bertekad bulat tentang sesuatu, Menatap Yuni Lim, perlahan berkata, "Aku adalah pamanmu, jika aku tidak peduli dengan kamu, siapa yang peduli padamu?"

“Apa?” Nada bicara Yuni Lim meninggi, matanya penuh kecurigaan.

Dia bahkan belum pernah melihat ibunya. Bagaimana bisa tiba-tiba muncul seorang paman?

Niko Feng mengulum bibirnya, mengambil laporan hasil DNA dari laci di samping atas tempat tidur Yuni Lim, kemudian menyerahkannya kepada Yuni Lim, "Seperempat dari darah yang sama mengalir didalam tubuh kita. Ini adalah hal yang tidak dapat dipungkiri lagi."

Setelah Yuni Lim selesai membaca, untuk sesaat dia tidak tahu apa yang harus dikatakan.

"Aku datang ke Malaysia, kecuali untuk urusan bisnis. Alasan lain adalah untuk menemukan kakakku, yaitu ibumu. Ketika dia bertengkar dengan ayah dan pergi meninggalkan rumah, dia tidak pernah kembali lagi. Saat itu aku masih kecil dan kemudian ayahku meninggal, aku harus mengurus bisnis keluargaku, jadi tidak punya waktu dan kesempatan untuk menemukan ibumu. Tidak disangka, ketika aku sudah punya waktu dan kesempatan ... "

Ada sedikit kesedihan dalam nada bicara Niko Feng. Dia menggelengkan kepalanya dan menatap Yuni Lim, "Yuni, bisakah aku memanggilmu seperti ini?"

Meskipun Yuni Lim merasa bahwa ini terjadi terlalu tiba-tiba, tetapi laporan hasil DNA tidak dapat dipalsukan, kesannya terhadap Niko Feng selama ini sangat baik, dia bersedia menerima pamannya ini.

Jadi dia mengangguk.

Niko Feng melihat anggukkannya dan wajahnya menjadi lebih lembut, "Yuni, jangan pikirkan apa pun, pulihkan saja tubuhmu, paman yang akan menangani semuanya untukmu."

Memikirkan apa yang telah ia bicarakan dengan dokter sebelumnya, Yuni Lim hanya merasakan sakit di hatinya, dia menunduk dengan tatapan tertegun dan berbisik, "Sudah berapa bulan?"

Tidak ada awal dan akhir dari satu kalimat, tetapi Niko Feng bisa memberikannya jawaban yang bisa dimengerti, "Tiga minggu."

"Iya ..." Air mata Yuni Lim keluar lagi. Dia bergegas menggigit tangannya sendiri, tidak membiarkan dirinya menangis.

Semua itu salahnya, dia tidak memenuhi syarat untuk menangis, tidak layak.

Tapi dia tidak mampu menahannya.

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu