After Met You - Bab 577 Ada Perasaan Terhadapku, Itu Sudah Cukup

Saat Daniel Mo melihat Candra Gail, ia merasa terkejut sesaat.

Ia tidak menyangka Candra Gail akan datang mencarinya.

Ia melepaskan sarung tangannya dan menoleh ke arah Candra Gail: “Tumben tuan menggunakan waktu kosong untuk datang kesini?”

Secara tidak sadar Daniel Mo melihat waktu sejenak, lalu sedikit mengernyitkan kening.

Di waktu sepert ini, Candra Gail bukannya makan malam di rumah tapi malah mendatanginya? Untuk apa pria itu mencarinya?

Yang jelas, Daniel Mo tidak akan percaya Candra Gail datang tanpa membawa masalah.

Daniel Mo duduk di hadapan Candra Gail dan sedikit mengangkat alisnya saat melihat wajah suram pria itu.

Entah apa yang terlintas di benak Candra Gail, ia hanya mengerutkan keningnya. Setelah beberapa saat berlalu, ia baru membuka mulutnya: “Apa kamu sudah bicara dengan Yuni?”

“Apa maksudmu?”

Selesai bertanya, Daniel Mo baru menyadari apa maksud dari pertanyaan Candra Gail.

Candra Gail adalah tipe orang yang tidak suka berbasa-basi, sangat hemat kata, dan tujuan ucapannya sering tidak jelas. Kalau bukan karena sudah lama ia mengenal Candra Gail, Daniel Mo juga pasti tidak dapat mengerti apa yang dibicarakan oleh pria itu layaknya orang awam pada umumnya.

Dengan ekspresi yang dalam Daniel Mo pun mengangguk: “Ya, aku sudah bicara dengannya.”

Yang Candra Gail tanyakan adalah tentang efek samping obat penawar ‘k1lu73’.

Dengan pertanyaannya itu, Daniel Mo pun menjadi tahu alasan Candra Gail datang kesini.

“Apa yang kamu rasakan sekarang?” Sambil bicara, Daniel Mo sambil bangkit berdiri untuk membuka beberapa peralatan medis, seolah-olah ia akan melakukan pemeriksaan pada Candra Gail.

Efek samping obat penawar ‘k1lu73’ sedikit jahat karena obat ini dapat mengganggu kerja saraf otak.

Tentu saja Candra Gail merasa angkuh, suasana hatinya yang terganggu karena efek samping obat sama sekali bukanlah hal yang menyenangkan.

Jadi, karena Candra Gail tidak berinisiatif untuk berbicara lebih dulu, Daniel Mo juga tidak melakukan pemeriksaan padanya.

Apa yang dirasakan?

Candra Gail berujar tanpa ekspresi: “Aku membunuh Lukman.”

Di sisi lain, Daniel Mo adalah orang yang menutup kedua telinganya dari segala jenis berita yang berseliweran di luar. Ia sama sekali tidak tahu tentang permusuhan mereka, tapi ia merasa nama ‘Lukman’ ini tidaklah asing.

Daniel Mo mengerutkan dahinya sesaat dan barulah ia teringat. Bukankah itu nama pria yang tumbuh besar bersama nyonya dan saling menyayangi seperti saudara?

Pria itu juga adalah seorang dokter.

Dilihat dari seberapa besar rasa sayang Candra Gail pada istrinya sebelumnya, sekarang sepertinya ia sama sekali sudah tidak mempedulikan perasaan istrinya dan membunuh Lukman...

Yang jelas, Candra Gail lebih berdarah dingin daripada sebelumnya.

“Nyonya pasti sangat sedih.” Daniel Mo sudah membuka peralatannya, ia membalikkan tubuhnya dan menatap Candra Gail.

Candra Gail balas menatap dengan sinis dan dingin: “Sekarang ia membenciku.”

Walaupun Daniel Mo tidak takut pada Candra Gail, namun hatinya tetap saja sedikit bergetar saat ia melihat sekilas tatapan dingin yang merasuk tulang milik pria itu.

Daniel Mo pun mengubah arah pertanyaan pada Candra Gail: “Kenapa kamu membunuhnya?”

“Ia adalah ketua kelompok ‘k7’, virus ‘k1lu73’ muncul dari tangannya. Ia juga terus-menerus tidak menyerah akan perasaannya pada Yuni. Apa yang salah jika aku membunuhnya?”

Kalimat terakhir dari ucapan Candra Gail menyiratkan sedikit keraguan, seolah-olah ia sedang mencari pembenaran dari Daniel Mo.

Daniel Mo tidak bersuara untuk beberapa saat.

Setelah akhirnya ia bisa mencerna kabar yang mengejutkan ini, barulah Daniel Mo mengangguk: “Ya, tidak ada yang salah dari perbuatanmu.”

Daniel Mo juga adalah orang yang berada di samping Candra Gail. Ia telah melihat banyak hal seperti ini sehingga ia bisa menerimanya.

Tapi...

“Untukmu, pria itu memang harus mati. Tapi untuk istrimu, ia adalah orang yang sangat penting.” Daniel Mo tidak takut Candra Gail akan meluapkan amarah padanya. Ia hanya mengatakan apa yang terpikir olehnya.

Tentu saja, detik selanjutnya Candra Gail langsung menyipitkan kedua matanya dengan bahaya. Ia langsung memecahkan sebuah gelas yang ada di samping tangannya: “Orang yang penting? Harusnya akulah orang yang penting baginya.”

“Lukman dan nyonya tumbuh besar bersama dari kecil. Bahkan jika nyonya tidak lagi memiliki perasaan apapun padanya karena masalah ini, ia juga tidak akan setuju melihat pria itu mati.”

“Perasaan apa yang ia miliki untuk Lukma? Ia adalah wanitaku, seharusnya memiliki perasaanku saja sudah cukup!” Raut wajah Candra Gail semakin terlihat suram, namun nada bicaranya terdengar lebih serius.

“Ya... Gambaran seperti ini benar juga.” Daniel Mo mendorong bingkai kacamata yang ada di perbatasan hidungnya: “Jadi, sebenarnya apa tujuan tuan datang kesini?”

Candra Gail terdiam sejenak: “Karena aku tidak bersalah, kenapa ia malah membenciku?”

“Karena, selain menjadi istrimu, ia masih memiliki posisi yang lain. Ia masih memiliki teman yang lain, ada orang lain yang ia perhatikan...”

“Ia sudah cukup memiliki posisi sebagai istriku, apa pentingnya posisinya terhadap orang lain?”

Asal teringat akan Yuni Lim yang masih saja mengalirkan air mata demi Lukman, sekujur tubuh Candra Gail tidak dapat menahan rasa marah dalam hatinya.

Daniel Mo tidak melanjutkan ucapannya lagi.

Anggap saja ia sekarang sedang berhadapan dengan efek samping obat penawar ‘k1lu73’.

Efek samping ini benar-benar bisa membawa perubahan besar pada perangai seseorang. Orang yang meminum obat ini bisa berubah menjadi seperti orang lain.

Candra Gail yang dulu akan memperhatikan semua hal dengan seksama dan melakukan segalanya dengan hati-hati. Bagaimana mungkin sekarang pria itu bisa bicara hal seperti ini? Kata-katanya sama sekali tidak masuk akal, tidak terlihat profesional dan terdengar dibuat-buat.

“Karena kamu sudah terlanjur datang, aku akan memeriksamu dulu.” Daniel Mo tidak ingin berdebat dengan pria itu.

“Tidak perlu, beri saja aku obat memar.” Candra Gail mengernyitkan keningnya, sekelibat pemikiran yang dalam melintas dari pancaran matanya. Entah apa yang kembali dipikirkan olehnya.

Selama perjalanan menyetir, Candra Gail juga curiga apakah benar perilaku dirinya ini benar karena efek samping obat penawar ‘k1lu73’. Tapi karena Daniel Mo juga sudah berkata demikian, itu berarti pikirannya benar.

Kalau memang benar karena efek samping, maka Candra Gail tidak memerlukan pemeriksaan.

Daniel Mo yang mendengarnya pun hanya bisa menghela napas pelan. Ia lalu pergi mengambilkan obat untuk Candra Gail.

...

Sepeninggalan Candra Gail, Lina datang ke kamar satu kali untuk mengantarkan makanan bagi Yuni Lim.

Saat ini Yuni Lim sudah selesai mandi dan mengenakan baju tidur.

“Terima kasih.”

Yuni Lim tidak menolak saat melihat Lina mengantarkan makanan untuknya, malah mengucapkan terima kasih dan mulai makan.

Masalah diantara ia dan Candra Gail tidak perlu membuat orang lain cemas.

Walaupun hatinya masih sulit melupakan masalah Lukman, tapi Lina dan Andrea benar-benar tulus memperhatikannya. Yuni Lim tidak mau membuat mereka khawatir.

Melihat Yuni Lim yang mau makan, hati Lina pun merasa sedikit lega.

“Kamu terlihat jauh lebih kurus saat baru datang, sudah seharusnya makan lebih banyak.” Lina duduk di samping Yuni Lim dan tersenyum manis sambil menatap wanita itu.

Yuni Lim mengatupkan bibirnya, seolah ingin mengatakan sesuatu. Tapi setelah ragu sejenak, ia kembali menundukkan kepalanya.

Lina adalah seorang perempuan, hatinya juga sangat lembut. Walaupun Yuni Lim tidak bicara, tapi ia juga tahu apa yang ingin wanita itu tanyakan padanya.

“Aku pernah bertanya pada kakak, tapi semuanya sudah berakhir saat ia pulang. Ia hanya melihat Lukman dibawa naik ke mobil oleh orang lain. Ia sudah bertanya pada bawahannya. Tembakan itu memang tepat di tengah dadanya, tapi Lukman masih menghembuskan napas. Jadi, tidak dapat dipastikan apakah ia benar-benar mati.”

Sebenarnya, Lina perah bertanya pada beberapa bawahan yang ada di tempat kejadian saat itu. Walaupun Lukman masih bernapas, tapi dengan kondisi yang seperti itu, kemungkinan besar ia tidak akan bertahan hidup.

Tapi kondisi Yuni Lim dan Candra Gail saat ini begitu buntu. Apakah mungkin ucapan Lina yang seperti ini dapat membuat hubungan kedua orang itu menghangat?

Tidak peduli bagaimanapun juga, mereka tidak mungkin terus-menerus terhalang di masalah kematian Lukman ini.

Lina dapat memahami Yuni Lim, tapi hatinya malah lebih berpihak pada Candra Gail.

Bagaimanapun juga, Candra Gail adalah penolong hidupnya dan kakaknya. Dengan hubungan mereka selama bertahun-tahun ini, posisi Candra Gail tidak berbeda dengan saudara kandung.

Candra Gail sangat memperhatikan Yuni Lim, sudah seharusnya ia dan kakaknya membantu Candra Gail.

“Apakah semua yang kamu katakan itu benar?” Begitu Yuni Lim mendengar perkataan Lina, ia pun tidak peduli untuk melanjutkan makannya. Ia langsung meletakkan sumpit di tangannya dan dengan wajah penuh keheranan menatap Lina.

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu