After Met You - Bab 69 Kalian Semua Pergi, Aku Hanya Mau Istriku

Kali ini L. K. Grup mengirim seorang pria paruh baya untuk membahas kontrak dengan Yuni Lim.

Mengenakan setelan hitam yang canggih, secara keseluruhan orang ini terlihat serius dan kaku.

Yuni Lim melihat pihak lain orang yang seperti itu, dia tanpa sadar menegapkan punggungnya.

"Halo, Manajer Sun, saya Yuni."

Yuni itu berasal dari generasi yang lebih muda, tentu saja dia harus mengambil inisiatif untuk menyapa.

"Nona Lim" Manajer Sun juga berdiri dan dengan sopan berjabat tangan, lalu melepaskannya.

Kemudian mulai membicarakan pekerjaan.

Seperti yang dia prediksi, Manajer Sun ini orang yang serius dan teliti dengan fokus khusus pada detail.

Jadi pembicaraan berlangsung sampai sore, tapi hanya membuat progres kecil yang menyedihkan.

Dalam perjalanan kembali, Tasya tidak bisa tidak mengeluh, "Mengapa pihak lain itu harus mengirim seorang pria setengah baya yang kaku, berbicara dengannya sangat melelahkan, aku sama sekali tidak bisa tertawa."

"Aku merasa dia sangat bagus."

Yuni berpikir itu bagus bahwa bukan Candra Gail yang datang. Setidaknya dia bisa menerima pendapat negatif dari pihak lain dan belajar banyak.

Jika itu Candra Gail...

Mungkin karena hubungan keduanya tidak sederhana, Candra Gail sudah memainkan peran di depannya sebelumnya, jadi bahkan jika dia mengatakan itu masuk akal, Yuni Lim juga tidak dapat begitu menerimanya.

......

Setelah selesai bekerja, Yuni dan Tasya menemukan tempat untuk makan sesuatu dengan santai, anggap untuk makan malam.

Karena progress pekerjaannya berjalan terlalu lambat, Yuni dengan serius menyadari kekurangannya sendiri. Ketika dia kembali ke rumah, dia membawa banyak bahan materi pulang ke rumah untuk lanjut membacanya.

Ketika hampir mendekati jam sepuluh, ponsel Yuni berdering.

Dia tercengang ketika melihat ID penelepon,.

Candra Gail yang menelepon.

Dia berhenti sebentar, lalu melemparkan ponselnya ke samping dan terus melakukan pekerjaannya sendiri.

Namun, ponsel ini seperti menentangnya dan terus berbunyi.

Mengambilnya lalu mau menon-aktifkannya, dan terpikir bahwa dia sekarang sedang membicarakan proyek dengan L.K. Group, karena dia adalah mitra di tempat kerja, tidakkah melakukan ini sedikit keterlaluan?

Tidak, sekarang sudah bukan jam kerja...

Pada akhirnya, Yuni mengangkat telepon itu.

Begitu telepon terhubung, suara pria aneh terdengar, "Nyonya Gail, Tuan Gail sudah terlalu banyak minum, datanglah kesini jemput dia."

"Tidak cari Alex Paige?"

"Dia juga sudah terlalu banyak minum."

Kemudian, pria itu memberitahukannya sederet alamat dan menutup telepon.

Yuni masih belum bereaksi. Apa yang terjadi?

Memanggilnya Nyonya Gail...

Ini pasti dari PT. YunTeng.

Pasti sangat sulit bagi Candra Gail, dia bos di balik tirai perusahaan Yurich, mengelola L.K. Group, dan pada saat yang sama juga ada PT. YunTeng.

Yuni langsung menelepon Asisten Andrea.

"Nona Lim, adik perempuan saya dari Amerika Serikat datang, dia mabuk udara sekarang sedang di rumah sakit. Kalau saya pergi sekarang..."

Ada kekhawatiran di nada suara Asisten Andrea, tidak seperti kebohongan.

Yuni Lim pergi ke tempat dimana orang yang meleponnya tadi memberitahunya, menjemput Candra Gail.

Alamatnya adalah sebuah restoran yang belum pernah dia kunjungi.

Dia baru saja keluar dari mobil dan ada seorang pria menghampirinya dan sambil berjalan sambil menyapanya, "Nyonya Gail."

"Halo."

"Tuan Gail ada di ruangan dalam."

Pria itu membimbingnya berjalan masuk dan berkata, "Hari ini hari jadi perusahaan, mengundang rekan-rekan perusahaan, semua orang bersenang-senang, jadi minum terlalu banyak ..."

Kedengarannya seperti memberikan penjelasan kepadanya mengapa Candra Gail mabuk.

Tapi, Yuni tidak peduli sama sekali.

Begitu dia masuk, dia menemukan bahwa di ruangan sudah lebih dari setengah yang mabuk hingga hilang kesadaran.

Masih ada beberapa orang yang memegang gelas untuk minum, dan beberapa orang merokok.

Aroma makanan, tembakau dan alkohol tercampur, baunya tidak enak.

Yuni mengerutkan kening dan mengikuti.

“Tuan Gail, Nyonya Lim datang menjemputmu.” Pria yang membawanya masuk datang ke depan Candra Gail, mendorongnya dengan sangat ringan.

Candra Gail sedang duduk di sofa sendirian terlihat damai dan tidak berbeda dengan dia yang biasanya.

Dasi ditarik terbuka dan terikat di lehernya dengan longgar. Dia meletakkan satu tangan di perut dan tangan lainnya di pelipis. Pupil matanya terlihat sedikit tertutup dan alisnya dangkal dan alisnya merapat, sepertinya terlihat sedikit tidak nyaman.

Ketika pria itu selesai berbicara, tidak ada reaksi dari Candra Gail.

Yuni menghampirinya dan bertanya, "Berapa banyak dia minum?"

"Aku tidak tahu, ketika kita minta bersulang dia tidak menolak."

"Ada berapa orang?"

"Semua."

"..." Yuni menjilat bibirnya dan tiba-tiba ingin berkata kasar.

Tiga puluh atau empat puluh orang di dalam ruangan, satu orang bersulang sekali berapa banyak yang harus diminum, Candra Gail memang benar-benar bukan orang!

Lupakan saja, dia bukan orang normal.

Yuni tidak bisa mengatakan perasaan di hatinya, dia mendatanginya dan memanggilnya: " Candra Gail."

Tidak ada tanggapan.

Yuni mengulurkan tangan dan menepuk wajahnya, tapi Candra Gail tiba-tiba mengulurkan tangan dan memegangnya, suaranya rendah, "Jangan berisik..."

Pria yang membawanya masuk melihat situasi ini dan dengan cepat terbatuk, "Nyonya Lim, saya akan membantu Anda membawa Tuan Gail ke mobil."

“Ya, aku merepotkanmu,” Yuni menganggukkan kepala.

Dia berusaha mengulurkan tangannya dan meminta rekan pria itu untuk memapah Candra Gail ke mobilnya.

Setelah rekan pria itu memapah Candra Gail, dia mengambil ponsel lain dan memberikannya: "Ini ponsel Tuan Candra Gail."

“Terima kasih.” Yuni mengambil telepon dan melihatnya sekilas, siap untuk membuangnya ke samping.

Lalu terpikirkan sesuatu dan membuka ponselnya.

Dia mengklik kontak dan hanya menemukan tiga kontak.

Di kontak tersebut hanya ada Istri, Asisten Andrea, dan Alex Paige.

Dalam panggilan baru-baru ini, telepon "istri" menunjukkan itu dipanggil dalam satu jam terakhir.

Nomornya yang baru saja ditelepon rekan prianya tadi.

Yuni meletakkan ponsel dan berbalik untuk melihat Candra Gail, yang terlihat tidak nyaman.

Dia menatapnya sejenak, membungkuk dan memakaikannya sabuk pengaman.

Setelah memakaikan sabuk pengaman, saat akan pergi, sepasang tangan memegang pinggangnya, "Yuni..."

Yuni tertegun, dan memandang Candra Gail yang matanya terlihat kebingungan.

Sepertinya dia benar-benar mabuk.

Apa yang terjadi malam itu masih sangat jelas, tetapi tiba-tiba dia tidak begitu marah, sudah tidak tempramental lagi, dia hanya berkata dengan lembut, "Lepaskan tanganmu, aku mau menyetir."

Candra Gail seperti tidak mendengarnya, tidak melepaskan tangannya, menenggelamkan kepalanya di bahu Yuni dan menggosok-gosoknya, seperti anak anjing.

Mobil terparkir di pinggir jalan, orang-orang datang dan pergi, dan mereka berdua bersama-sama seperti ini.

Suara Yuni sedikit lebih dingin, " Candra, jika kamu tidak lepaskan, aku akan membuangmu keluar."

Ketika sudah selesai mengatakan itu, Candra Gail benar-benar melepaskannya, dengan malas-malasan bersandar di sana, setengah mnyipitkan matanya, itu terlihat tidak seperti menakutkan orang seperti biasanya.

Yuni Lim tidak menatapnya lagi.

Menyetir sampai di gerbang hotel dan berhenti.

Dia tidak berniat mengantar pulang Candra Gail.

"Buka kamar, tolong mencari seseorang untuk membawa pria di mobilku ke kamar."

Yuni Lim membawa orang ke mobil dan menyuruh mereka mengantar Candra Gail ke kamar.

Siapa yang tahu, tangan orang-orang itu baru saja menyentuh Candra Gail, tiba-tiba dia membuka matanya, mendorong mereka ke samping, dan berkata dengan keras, "Kalian semua pergi, aku hanya mau istriku."

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu