After Met You - Bab 264 Ayahmu Sudah Meninggal

Marco Gail duduk di ujung meja makan. Candra Gail duduk di sisi kanan Marco Gail dengan wajah tanpa ekspresi. Orang-orang di sampingnya sangat ingin berbicara dengannya.

Setelah kata-kata itu selesai, orang yang duduk di sebelahnya bertanya dengan hati-hati, "Tuan Candra, bagaimana menurutmu?"

“Apa yang baru saja kamu katakan?” Candra Gail menengadahkan kepala, menatap pria itu, bertanya dengan mengerutkan dahi.

Pria itu terpana oleh mata Candra Gail yang menatapnya dengan tajam, dan dia dengan cepat menyangkal, "Tidak ada, tidak ..."

Candra Gail mengambil kembali tatapannya dan melirik pada arloji. Dia sedikit mengerutkan kening, memegang segelas anggur di tangannya dan menyeruput seteguk, masih tidak berbicara.

Marco Gail, yang duduk di sebelahnya, telah lama melihat semua adegan ini, dan raut wajahnya menjadi tidak senang.

Karena mimik muka Candra Gail tidak baik, raut wajah Marco Gail juga ikut memburuk, menyebabkan orang lain di atas meja menahan nafas mereka.

Jadi makan malam dengan cepat berakhir.

Ketika semua orang sudah pergi, Marco Gail berteriak, "Apa yang membuatmu tidak puas dengan aku, sekarang katakan padaku! Kenapa harus cemberut pada saat makan malam! Kamu pikir untuk siapa aku melakukan ini!"

Sejak beberapa periode waktu ini, ada banyak sekali kemarahan di hatinya, yang semuanya sekaranglah saatnya untuk dilampiaskan.

Candra Gail mendengarkan kemarahan Marco Gail dengan tenang. Ketika Marco Gail berkata sampai terengah-engah dan berhenti, Candra Gail bertanya, "Apakah ada lagi yang ingin kamu katakan?"

Saat dia berbicara, dia menundukkan kepala dan melihat ke arloji.

Sudah hampir jam sembilan. Dia mengatakan akan segera kembali. Sudah lewat begitu lama ....

Memikirkan ini, wajah Candra Gail menunjukkan sedikit kecemasan.

"Kamu ..."

Marco Gail sangat marah sehingga dia tidak bisa berbicara.

Wajah Candra Gail tanpa ekspresi, "Anda dapat menikmati masa pensiun yang baik dalam keluarga Morgen Wen dan memilih ahli waris di antara banyak generasi muda. Tetapi Anda malah jauh-jauh kemari membuatku menjadi ahli warismu. Ini semua merupakan kerepotan yang Anda cari sendiri."

"Candra Gail! Begitukah caramu berbicara!" Marco Gail mengambil piala di atas meja dan melemparkannya.

'Prang', piala itu jatuh dan hancur seketika.

Wajah Candra Gail juga menjadi sedikit menegang "Aku akan melakukan apa yang sudah aku janjikan, dan kemudian, mengenai urusanku, Anda tidak diizinkan untuk campur tangan! Terutama masalah Yuni."

"Huh!"

Marco Gail mendengar Candra Gail menyebut Yuni Lim dan mencibir, "Tenang saja, aku sudah tua, kejujuran seperti itu aku masih mempunyainya."

Meskipun dia tidak campur tangan, tapi mengenai masalah itu sekarang, juga tidak ada jaminan tidak akan berubah.

Dia telah hidup hampir separuh hidupnya, dan pemikiran gadis seperti Yuni Lim sudah dapat diketahui olehnya.

Identitas Candra Gail sudah terpampang jelas, ia ditakdirkan untuk menjadi orang yang mempunyai kedudukan tinggi.

Marco Gail sengaja mengusulkan agar Candra Gail memaparkan identitasnya, yaitu supaya Yuni Lim menyadari betapa besar identitas Candra Gail, dan membiarkan gadis itu menyadari perbedaan yang menyolok antara dirinya dan Candra Gail.

Kemudian, pelan-pelan, mengikis kepercayaan diri Yuni Lim, tidak perlu dia yang melakukannya sama sekali, Yuni Lim akan otomatis pergi.

"Aku pergi dulu."

Candra Gail juga tidak mengatakan apa-apa lagi, berdiri dan berjalan ke luar.

"Marchelius ..." Darwin melihatnya, dengan hormat melangkah maju dan memanggil Marco Gail.

Marco Gail melambaikan tangannya, "Jangan khawatir tentang dia, anak muda, harus lebih banyak mencari pengalaman."

Candra Gail keluar dari ruangan dan mulai menelepon Yuni Lim. Seperti sudah diduga, tidak ada yang menjawab panggilan itu.

Marah?

Candra Gail mengulum bibirnya dan berjalan ke lift dengan ketidakpuasan.

Detik berikutnya, teleponnya berdering, dan ia terlihat sedikit berseri, berpikir bahwa Yuni Lim yang menelepon.

Ketika dia mengeluarkan ponsel dan melihatnya, baru menyadari bahwa Hanna Gu yang menelepon, tatapannya menjadi sangat dingin, tetapi dia masih menjawab ponsel itu.

Suara Hanna Gu terdengar panik, "Candra, di mana kamu, kakek tiba-tiba pingsan ..."

"Aku akan segera kesana."

Candra Gail menyelesaikan kalimat ini, langsung menutup teleponnya.

--------------

Ketika Yuni Lim bangun, dia merasa pusing dan tidak nyaman.

Dia tidak bisa mendapatkan kekuatannya, dan bahkan ketika dia berbalik dan duduk, dia merasa sangat lelah sehingga terengah-engah.

Dia melihat sekeliling, ruangan yang sangat aneh, meminjam cahaya kuning redup dari lampu samping tempat tidur, dia dapat melihat dengan jelas, ruangan ini sangat besar.

Tetapi cahaya pada lampu samping tempat tidur terlalu lemah, dan ujung ruangan lainnya masih tampak gelap.

"Sudah bangun?"

Pada saat ini, sebuah suara yang akrab terdengar dari sudut ruangan yang gelap.

Yuni Lim mengembalikan kesadarannya, dan ingatannya mengikuti.

Dia berteriak di ujung ruangan, "Ferry Goh!"

Kamar itu sangat besar. Dia tidak bisa melihat di mana Ferry Goh saat ini. Dia hanya bisa memanggil namanya dengan keras.

"Jangan takut."

Suara Ferry Goh terdengar keras, tampaknya berjalan kearah sini.

Mata Yuni Lim setengah menyipit, baru kemudian dapat melihat bentuk tubuhnya dalam kegelapan, juga ketergesaannya.

"Kamu pembohong! Kenapa kamu melakukannya!".

Ketika Ferry Goh berjalan mendekat, Yuni Lim dapat melihat wajahnya, ia kemudian menarik bantal dengan tangannya, dan melemparkan ke arah Ferry Goh.

Ferry Goh tidak menghindar dan membiarkan bantal itu mengenainya.

Tidak ada ekspresi marah di wajahnya. Dia memandang Yuni Lim dengan acuh tak acuh: "Kamu tidak makan apa-apa sebelumnya, lapar 'kan? Kamu ingin makan sesuatu? Aku bisa menyuruh orang membuatnya."

"Aku tidak mau makan apa-apa! Kamu biarkan aku kembali sekarang!" Yuni Lim menatap Ferry Goh dengan penuh kebencian, dengan kuat dia mengerutkan bibirnya, sangat marah sehingga dia sepertinya ingin mencabik-cabik Ferry Goh.

.

Dia berpikir bahwa Ferry Goh benar-benar perduli tentang persahabatan yang telah mereka jalani selama bertahun-tahun, benar-benar ingin memberitahunya di mana ayahnya berada.

Namun, Ferry Goh masih saja berbohong padanya.

Sebenarnya setelah dipikirkan lagi, salahnya juga karena percaya padanya.

Dia terlalu ingin tahu tentang kabar ayahnya, dia juga ingin tahu apa yang terjadi di masa lalu.

Karena itu, pada saat dia masih curiga dengan Ferry Goh, dia masih saja mengikutinya pergi.

Lagipula, dia sendiri yang terlalu bodoh.

"Kembali?" Ferry Goh mendekatinya beberapa langkah, begitu dekat sehingga Yuni Lim dapat melihat kemarahan yang membara di wajahnya.

“Biarkan kamu kembali ke sisi Candra Gail?” nada suara Ferry Goh sedikit aneh, dan nadanya meninggi, "Jangan mimpi!”

“Apa yang ingin kamu lakukan!” Yuni Lim sudah tenang sekarang.

Sebelumnya di istana Yurich, apa yang Ferry Goh katakan membuatnya merasa ada yang ganjil. Tapi dia tetap bodoh. Dibohongi dengan masalah ayahnya, datang mengikutinya kemari.

"Apakah kamu tidak ingin tahu tentang ayahmu?"

Ferry Goh tiba-tiba melangkah mundur setengah langkah kecil dan masih menatapnya.

“Oh! Kamu masih ingin menggunakan ayahku untuk membohongiku lagi?” Yuni Lim sekarang tidak percaya lagi, kalau pria ini benar-benar tahu masalah ayahnya.

Ferry Goh mengangkat alisnya dan bicara dengan ringan, "Dia sudah meninggal."

Ekspresi wajah Yuni Lim menegang, ia bertanya, "Apa yang kamu katakan ...?"

"Aku berkata, ayahmu sudah meninggal." Ferry Goh menunjukkan senyum sinis di wajahnya, "Kali ini, aku tidak berbohong padamu."

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu