After Met You - Bab 9 Yuni, Yessica Memperdulikanmu

"Lama tak jumpa."

Suara Yuni Lim terdengar sedikit kaku, ia mencubit dirinya sendiri, sekedar untuk mengingatkan.

Di satu sisi Chandra melihat lengannya yang kosong, tatapannya bergelimang dan bibirnya berubah menjadi tak ada ekspresi.

Tatapannya berubah menjadi tatapan menjijikan, tetapi sangat cepat ia mengembalikan ekspresinya, jadi tidak ada orang yang melihatnya.

"Yunyun, kamu tidak memperkenalkan Tuan ini?"

Candra menarik bahu Yuni Lim, dan ia bahkan membantunya untuk menyingkirkan rambut panjang dan bergelombang yang terurai di dadanya, memperlihatkan kedekatan mereka.

Panggilan "Yunyun" sungguh meledak di pikiran Yuni, semenjak Ayahnys masuk ke penjara, tidak ada lagi yang memanggilnya dengan sebutan seperti itu.

Yuni Lim tiba-tiba terpikir tentang masa lalunya, melihat Candra yang tidak ada ekspresi, baru terpikir, ini adalah suaminya yang baru.

Dan dia beserta pria di depannya, selamanya tidak mungkin...

Diuntungkan oleh kesusahan Keluarga Lim selama berapa tahun ini, Yuni Lim bertumbuh dengan begitu cepat, keahlian dia untuk mengontrol perasaan dia sudah sangat kuat.

Melihat kembali lagi kepada pria didepannya, tatapannya bersih: "Ini adalah Tuan Muda dari Perusaan Goh, Ferry Goh."

Dia menoleh ke Ferry, ia menggerakan tubuhnya sedikit, dan bersender pada Candra, ia tertawa berkata: "Ini adalah suamiku, Candra."

Ferry terkejut melihat ke arah Yuni Lim: "Yuni, kamu bercanda macam apa?"

Dia saat ini sedikit sibuk, beberapa saat lalu ia pergi untuk tugas dinas, ia mendengar Yuni pulang, pekerjaan dia belum selesai, tetapi ia khusus pulang kembali untuk melihatnya, tidak disangka Yuni telah menikah, bahkan dia tidak pernah mendengar berita ini sebelumnya.

"Ferry Goh!"

Yessica memanggil Ferry, ia berjalan dengan cepat menuju kemari, sampai tidak seperti dirinya biasa yang tenang.

Dia sudah melihat Yuni dari jauh, tidak terpikir bahkan saat jalan-jalan saja bisa bertemu dia!

"Ferry, bukannya kamu masih mau memilih baju? Bagaimana kamu sudah bisa di lobby, aku sudah mencari mu beberapa saat." Yessica berjalan ke samping Ferry, ia menjulurkan tangan menarik lengan bajunya, wajahnya terlihat sedih, seakan ingin membuat aku merasa tidak enak.

Ferry merunduk untuk menarik tangannya, dan berkata dengan maskud untuk menenangkan: "Maaf, aku merasa di dalam sedikit panas, ingin keluar untuk menghirup udara segar."

Yessica seperti anak yang baru saja mendapat permen, ia langsung tertawa, ia pura-pura terkejut melihat ke arah Yuni berkata: "Yuni juga disini? Kenapa kamu tidak bilang mau beli baju, pas sekali Ferry juga baru pulang, bisa membawamu sekalian."

Melihat sifat Yessica Lim yang seperti ini, Yuni Lim sangat ingin merobek mukanya, tetapi ia tetap menahannya.

Yuni dengan tidak sengaja menggandeng lengan Candra, tatapannya jatuh kepada tangan Yessica dan Ferry yang saling bergandengan.

Mereka berjalan pergi: "Tidak perlu, kami adalah pasutri baru, kami tidak suka ada orang lain yang jadi nyamuk."

Yessica baru sadar akan cowo disebelah Yuni, ekspresinya berubah.

Ternyata itu adalah malam saat Yuni tidur, Yessica berbicara dengan pria itu, tetapi pria itu adalah pria yang tidak gampang tergoda.

"Yuni, Yessica memperdulikanmu..." Ferry tidak terlalu suka Yuni menggunakan kalimat semacam ini, karena sejak ia tahu Yuni telah menikah, ia sudah sulit untuk percaya.

Yessica memang benar sangat perhatian padanya, ia begitu peduli padanya sampai tidak mau membuatnya menderita.

"Ayo kita pergi." Yuni menoleh kepada Candra, tatapannya sedikit lelah, seperti sedang memohon.

Candra tidak bicara banyak, ia cuman menganggukkan kepalanya, dan mengikuti dia pergi.

"Ferry, lihat dia, masih sama tempramental, dan tetap tidak tahu mencintai dirinya sendiri, dengan seenaknya bersama cowok...."

Mata Yessica memerah, seperti kakak perempuan yang khawatir pada adiknya.

Wajah Ferry berubah serius: "Apa yang terjadi?"

Yessica menatap wajah Ferry, dan menunduk, ia menutup matanya, dan ia berkata dengan pelan: "Tidak, tidak ada apa-apa, hanya...."