After Met You - Bab 683 Aku Sudah Melihatnya

Setelah keluar dari sekolah Gilbert Gail, Yuni Lim mengemudi tanpa tujuan di sekitar Kota Malaysia.

Dia melihat jalanan yang akrab itu, tetapi tidak melihat seseorang yang akrab.

Dia bosan berkeliaran, keluar dari mobil dan mencari sebuah kafe untuk duduk, tetapi tidak berpikir, dia bertemu Alex Paige yang keluar untuk memeriksa sesuatu.

"Nyonya Gail."

Alex Paige melambaikan tangannya, diikuti dengan langkah besar, dan duduk tepat di depannya, sama sekali tidak sungkan.

Yuni Lim menatapnya: "Kebetulan sekali."

"Itu tidak benar, Malaysia sangat besar, masih bisa bertemu, itu benar-benar takdir."

Yuni Lim tidak menganggap Alex Paige yang sembarangan berbicara.

Dia menyesap kopi dengan diam dan menoleh untuk melihat keluar jendela, dia tidak berbicara dengan Alex Paige dan tidak mengusirnya.

Alex Paige adalah tipe orang yang tidak membiarkan seorang wanita mengabaikannya. Ketika dia ingin berbicara, dan dia melihat Yuni Lim tiba-tiba berdiri. Dia bahkan tidak mengambil kunci mobil dan tasnya dan berlari keluar dengan cepat.

"Hei, mau kemana?"

Respons Alex Paige juga sangat cepat. Dia mengejarnya dengan kunci dan tasnya, tetapi dihentikan oleh pelayan yang datang: "Maaf, Tuan, bisakah kamu membayar tagihan terlebih dahulu?"

Alex Paige menarik sejumlah uang dari tas dan melemparkannya langsung ke pelayan: "Sudah cukup, minggir."

Pelayan itu takut oleh tatapannya dan segera menyingkir.

Begitu dia memberi jalan, Alex Paige menyusul Yuni Lim.

Melihat Alex Paige langsung berlari, pelayan itu berkata dengan pelan, "Tuan, aku masih harus mencari kembalian ..."

Lupakan saja, itu pasti tip.

...

Ketika Alex Paige keluar, dia tidak melihat Yuni Lim.

Dia berlari ke persimpangan dengan instingnya.

Ini adalah jalan komersial, agak mewah, tetapi tidak banyak orang di persimpangan jalan, terutama di sore hari pada hari kerja.

Dia berjalan ke dalam gang dan mengambil dua langkah ke depan, dia merasa ada sesuatu yang salah. Begitu melihat kegelapan, kepalanya ditutupi dengan sesuatu, matanya tertutup, dan gelap.

Selanjutnya, ada pukulan dan tendangan.

Alex Paige tidak menyangka ada orang yang berani menyerangnya. Sesudah bertahun-tahun berkarir di militer, dia melatih kecepatan responnya yang sangat cepat.

Dia merespon dengan cepat, dan segera memukul beberapa orang di sekitarnya.

Dia dengan cepat menarik tudung di atas kepalanya. Sesudah pandangannya jelas, orang-orang yang baru saja dipukulnya sampai jatuh di tanah sudah berlari ke sebuah mobil di depan dan pergi.

Jelas, ini sudah direncanakan sebelumnya.

Dalam hidupnya, kecuali saat berhadapan dengan musuh, dia bisa dipukul. Tapi tidak ada oraang yang berani melakukan seperti ini padanya.

Orang-orang ini memiliki kemampuan yang baik, respon yang cepat, dan tujuan yang jelas. Mereka tampaknya tahu kekuatannya, sehingga mereka lari sesudah memukulnya, dan tidak berani tinggal terlalu lama.

Itu pasti dilakukan oleh seseorang yang mengenalnya.

Dia mengumpat dalam hatinya, berpikir kalau dia mengejar Yuni Lim. Dan karena dihadang oleh karena ini, maka itu dia kehilangannya.

Dia menyentuh kakinya dan mendesis dengan dingin, dan orang-orang memukulnya dengan keras.

Dia berjalan kembali ke jalan seperti saat dia datang, dia melihat sekeliling, dan matanya sangat waspada, kalau dia tahu siapa yang melakukannya, orang itu akan mati.

Dia tidak melihat orang yang mencurigakan sampai dia berjalan kembali ke jalan utama.

Di dalam mobil hitam yang tidak jauh dari sana, jendelanya perlahan turun, memperlihatkan setengah dari wajah pria itu, dan mata yang dalam sangat mencolok.

Suara seorang wanita yang sedikit mengatainya di sebelahnya: "Kalau kamu mencari seseorang untuk memukulnya memangnya kenapa? Dia memiliki kemampuan yang baik dan tidak akan menderita sama sekali, dan kelakuanmu sangat kekanak-kanakan."

Suara pria itu dingin: "Setidaknya, itu akan membuatnya tidak senang. Pada saat ini, dia pasti ingin mencari orang di belakangnya, tetapi dia tidak dapat menemukan aku, jadi dia hanya bisa marah sekarang."

Wanita itu mencibir: "Aku pikir kamu bukan hanya kekanak-kanakan, tapi penyakitmu juga bertambah parah!"

Pria itu menutup jendela mobil dan mulai memejamkan mata dan bersantai.

Raut wajah wanita itu menjadi sedikit buruk.

...

Alex Paige akhirnya menemukan Yuni Lim di depan sebuah toko.

Ketika dia melihat Yuni Lim berdiri di sana, dia jengkel: "Kenapa kamu tiba-tiba berlari, tidak bisakah kau memberitahuku apa pun sebelum pergi? Di tempat umum, aku tidak akan melakukan sesuatu padamu!"

Mata Yuni Lim tertuju pada mobil yang melaju di tengah jalan, dan tidak tahu apakah dia mendengarkan kata-kata Alex Paige dengan serius.

Sesudah beberapa saat, dia tiba-tiba menoleh untuk melihat Alex Paige, dengan tatapan mata yanng indah, "Aku melihatnya."

Alex Paige menatap wajahnya yang tiba-tiba bersinar, memalingkan matanya dengan sedikit canggung, dan kemudian berkata: "Apa?"

"Aku melihat Candra Gail. Sebelum aku berada di kafe, aku melihatnya berdiri di seberang jalan sambil menatapku!" Mata Yuni Lim penuh sukacita, dan nadanya penuh kegembiraan.

Raut wajah Alex Paige membeku, dan menatapnya seperti sedang melihat orang gila: "Beristirahtatlah, kamu salah lihat."

Yuni Lim berdebat keras dengannya: "Aku tidak mungkin salah, itu dia!"

Alex Paige terlalu malas untuk terlibat dengan Yuni Lim dalam masalah ini. Dia meletakkan tas dan kunci mobil ke tangan Yuni Lim: "Putramu akan segera pulang sekolah, kamu harus menjemputnya lebih awal, pergi ke perusahaan jika kamu tidak ada kerjaan, agar kamu tidak berpikir yang aneh-aneh.”

Dia tidak percaya kata-kata Yuni Lim.

Yuni Lim mengerutkan bibirnya, "Tidak apa kalau kamu tidak percaya, lagipula itu tidak ada hubungannya denganmu."

Sesudah selesai berbicara, dia berbalik dan pergi tanpa mengucapkan "selamat tinggal".

Alex Paige berdiri di tempat dengan meletakkan tangan dipingggangnya, tidak dapat berbicara untuk sementara waktu.

Dia belum pernah melihat wanita seperti itu yang tidak tahu harus berbuat apa!

...

Yuni Lim berkeliling dengan mobil lagi sebelum pergi menjemput Gilbert Gail.

Dalam beberapa hari berikutnya, dia bahkan tidak pergi ke perusahaan. Selain mengantar Gilbert Gail ke sekolah dan pulang sekolah, dia secara pribadi membawa orang untuk menemukan Candra Gail di Malaysia.

Tapi, selama beberapa hari, dia tidak menemukan sedikit petunjuk tentang Candra Gail.

Dia mulai curiga apakah dia salah melihat hari itu.

Namun, dalam hatinya dia tahu kalau dia tidak mungkin salah.

Tapi jelas, sesudah mencari selama beberapa hari dia tidak menemukan petunjuk apapun, orang di sekitarnya tidak ada yang percaya kalau dia melihat Candra Gail.

Pada akhir pekan, Tasya datang ke rumahnya untuk menemaninya: "Apakah kamu terlalu lelah baru-baru ini? Kamu harus mementingkan kesehatanmu."

“Aku benar-benar melihatnya, mengapa kamu tidak mempercayainya?” Yuni Lim menjelaskan pada Tasya.

Tasya menghela nafas dan berkata, "Jika itu benar-benar bos Gail, mengapa dia tidak muncul? Tahu kalau kamu mencarinya, mengapa dia bersembunyi? Ini tidak masuk akal."

"Tapi……"

Tasya menepuk pundaknya: "Jangan tapi-tapi, beristirahatlah, aku akan mengambil cuti untuk menemanimu selama beberapa hari, jadi kamu tidak akan sembarangan berpikir."

Novel Terkait

Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu