After Met You - Bab 822 Mengapa Kamu Sangat Tidak Tahu Malu?

Tubuh Albert Paige sedikit bergetar, kemudian dengan kuat, ia menarik Julianna Lu ke dalam pelukannya.

Julianna Lu tentu saja tidak bersedia, saat ini, ia hanya ingin berada jauh-jauh dari Albert Paige, sejauh mungkin yang ia bisa, ia memberontak dalam pelukan Albert Paige, namun ia tetap tidak bisa lepas dari pelukannya, ia menendang dan bahkan menggigit Albert Paige.

“Lepaskan aku... Lepaskan aku!”

Albert Paige tidak menggubrisnya, tangannya memengang erat pinggang Julianna Lu, ia membiarkan Julianna Lu menendang dan menggigitnya, sama sekali tidak ada kemarahan di raut wajahnya.

Julianna Lu sudah mulai merasa lelah, akhirnya ia hanya bisa pasrah dalam pelukan Albert Paige, ia masih menggigil karena menangis.

Albert Paige melingkarkan satu tangannya di pinggang Julianna Lu, tangannya yang satu lagi mengelus lembut punggung Julianna Lu.

Melihat Julianna Lu tidak memberontak lagi, Albert Paige menggendongnya kembali ke mobil.

Julianna Lu tidak lagi menangis dan memberontak, namun ia tidak ingin menatap Albert, ia tahu ia tidak bisa melawan dan menghadapi Albert Paige, maka ia hanya bisa pasrah.

Julianna Lu memalingkan wajahnya dan memandang ke luar jendela, kemudian ia menyadari bahwa pemandangan di luar terasa tidak asing.

Sepertinya ini... jalan menuju apartemen Alwin Bai?

Tidak lama kemudian, mobil berhenti, Albert Paige turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Julianna Lu, Julianna Lu mendongak dan menatapnya dengan pandangan kosong, Albert Paige merasa tenggorokannya tercekat, suaranya sedikit serak, ia bertanya: “Kamu mau turun sendiri atau harus kugendong?”

Julianna Lu tidak menjawabnya, ia melepaskan sabuk pengaman, kemudian ia mengulurkan tangan untuk mendorong Albert Paige menjauh, ia turun sendiri dari mobil, kemudian ia berjalan menuju area perumahan.

Albert Paige mengikuti di belakangnya, kemudian ia menjelaskan: “Sebelumnya, Alwin datang kesini untuk melihat-lihat rumah, aku menyuruhnya untuk mencarikan untukku juga, rumahnya sudah direnovasi, namun aku belum pernah datang untuk melihatnya.”

Julianna Lu tidak tahu bahwa Albert Paige juga membeli rumah di sini, ia sedikit terkejut, namun ia tidak mengatakan apa-apa, saat ini ia sama sekali tidak ingin berbicara dengan Albert Paige.

Cuaca terasa semakin dingin, Julianna Lu terlihat sangat kurus dalam mantel tebal yang ia pakai, Albert Paige melihat Julianna Lu mengabaikannya, kemudian ia terdiam dan berjalan di belakang Julianna Lu.

Cahaya redup menyinari mereka berdua, Albert Paige menarik napas panjang, apakah anak kecil ini benar-benar tidak akan menyukainya lagi?

Namun hal ini tidak bergantung padanya.

……

Rumah yang Albert Paige beli mirip dengan rumah milik Alwin Bai, merupakan apartemen dupleks.

Julianna Lu berdiri di dekat jendela dan memandang keluar, ia semakin merasa ada yang tidak beres, di seberangnya... sepertinya adalah rumah Alwin Bai?

Julianna Lu terdiam dan berjalan menuju sofa, kemudian ia mendengar suara berisik dari arah dapur.

Baru saja Albert Paige mengatakan bahwa ia hendak merebus air untuk diminum, maka ia pergi ke dapur, pria ini sangat ceroboh, merebus air saja sampai heboh seperti itu.

Tak lama kemudian, Albert Paige datang membawa segelas air panas.

Karena rumah ini lama tidak dihuni, penghangat ruangan belum sempat dinyalakan, maka dalam ruangan masih terasa dingin, Albert Paige takut Julianna Lu kedinginan, maka ia merebuskan air untuk ia minum.

“Minumlah.”

Albert Paige memberikan gelas air panas itu pada Julianna Lu, Julianna Lu melihat tatapannya yang bersemangat, kemudian ia mengulurkan tangan dan menerima gelas itu, gelas itu terasa hangat di tangannya.

Mata Albert Paige berbinar-binar dan terlihat puas, sebelum ia duduk, ponsel Julianna Lu berbunyi, Julianna Lu meletakkan gelas itu, kemudian ia meraih ponselnya, Shawn meneleponnya, dan masih ada beberapa pesan teks yang belum ia buka, pasti Shawn juga yang mengirimkannya pesan teks itu.

Julianna Lu menatap Albert Paige sekilas, ia ragu apakah ia akan mengangkatnya atau tidak, namun Albert Paige langsung merebut ponselnya.

“Apa yang kamu lakukan?!” Julianna Lu tidak mengira ia akan merebut ponselnya, ia refleks hendak merebut ponselnya kembali, namun tanpa sengaja ia malah terjatuh dalam pelukan Albert Paige.

Alis Albert Paige terangkat, ia tersenyum, kemudian ia memeluk Julianna Lu dengan erat sampai Julianna Lu tidak bisa bergerak, tangannya yang lain memegang ponsel Julianna Lu, kemudian ia mengangkat telepon dan menyalakan speakernya.

“Julianna?”

Terdengar suara Shawn dari ujung telepon, Julianna Lu menarik napas panjang, ia menggertakan giginya dengan keras, menatap tajam Albert Paige, kemudian ia berbisik: “Kembalikan ponselku.”

Albert Paige tidak menggubrisnya, ia meletakkan ponsel itu di sebelah telinganya: “Ada urusan apa mencarinya?”

Shawn yang berada di ujung telepon meragu sejenak, kemudian ia bertanya: “Tuan Paige?”

Albert Paige sedikit terkejut, ia tidak menyangka bahwa Shawn tahu tentang dirinya.

“Apakah ada yang kamu ingin sampaikan kepada Julianna?” Karena ia tahu bahwa Albert Paige yang sedang berbicara, Albert Paige membuat batasan dengannya.

Shawn bukanlah orang yang suka bermain-main atau bertele-tele, ia terdiam sejenak, kemudian berkata dengan nada bicara yang serius: “Kalau begitu tolong sampaikan pada Julianna jika besok sore aku mengajaknya pergi ke cafe, nanti aku akan mengirim alamatnya, sekian.”

Kemudian telepon itu terputus, Albert Paige memandangi ponsel itu dengan tatapan tajam, raut wajahnya terlihat sangat kesal.

Anak ini benar-benar bernyali besar, berani-beraninya ia mengajak Julianna Lu berkencan tepat di depan matanya.

Julianna Lu sangat marah, ia mengulurkan tangan hendak merebut ponselnya, namun Albert Paige mengangkat tangannya semakin tinggi dan merekatkan pelukannya, sehingga Julianna Lu tidak bisa meraih ponselnya.

Julianna Lu sangat marah, wajahnya berubah menjadi merah, ia berteriak padanya: “Kembalikan ponselku!”

“Tidak, kamu harus mengambilnya sendiri.” Albert Paige duduk dengan malas di sofa, satu tangannya mengacungkan ponsel tinggi-tinggi, satu tangannya lagi memeluk Julianna Lu, ia tampak seperti seorang yang brengsek.

Julianna Lu mengerutkan keningnya: “Apakah kamu kerasukan arwah? Mengapa kamu sangat tidak tahu malu? Lepaskan aku!”

Albert Paige terdiam sejenak, kemudian ia mengacungkan dagunya, tatapannya terlihat mesum: “Kalau begitu, cium aku.”

“Apa?” Julianna Lu mengira ia salah dengar, ia mendongak menatapnya dengan tatapan tidak percaya, tepat pada saat itu, Albert Paige juga sedang menatapnya.

Julianna Lu membuang mukanya, bahkan ia sudah tidak menginginkan ponselnya lagi.

Ia pasti sudah salah dengar, bagaimana mungkin Albert Paige mengatakan hal seperti itu padanya.

“Kenapa? Tidak mau?” Albert Paige terlihat murung, namun ia tetap tidak melepaskan pelukannya, ia malah mendorongnya agar ia dan Julianna Lu bisa saling berhadapan.

Perlahan Albert Paige mendekatinya, Julianna Lu dapat merasakan napas Albert Paige mengenai wajahnya, ia menciut, satu tangannya berada di pundak Albert Paige dan mendorongnya agar sedikit menjauh.

Namun, Albert Paige tidak menuruti keinginannya.

Kedua orang itu semakin dekat, saat Julianna Lu membuka mulut hendak bicara, bibirnya sudah bertemu dengan bibir Albert Paige, Julianna Lu sangat gugup, ia gemetaran, bulu matanya juga ikut bergetar, ia melihat Albert Paige seperti ulat bulu, gatal.

Ujung lidahnya bergerak, Albert Paige menciumnya hingga ia tidak bisa bergerak.

“Hmm...”

Julianna Lu terkejut, Albert Paige membungkam mulutnya dengan bibirnya, ia membuang ponsel Julianna Lu dengan sembarang.

Kedua tangannya memeluk Julianna Lu, pemandangan Julianna Lu sedang berganti pakaian terlintas di benaknya, ada nyala api berkobar di hatinya.

Julianna Lu tidak bisa bergerak dalam pelukannya, ia hanya bisa pasrah dan menahan ciumannya.

Pada awalnya, ciumannya sangat keras, namun lama kelamaan, ciumannya menjadi kasar, tangannya juga semakin kuat, seolah ia ingin memasukkan Julianna Lu ke dalam tubuhnya, ia ingin menelannya.

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu