After Met You - Bab 13 Hal Yang Berbahaya

Candra mengalihkan pandangannya, kemudian menaruh kembali handphone di telinganya, bayang tubuhnya yang begitu lebar dibawah sinar lampu menjadikannya sesosok yang gagah.

Yuni Lim memegang bibirnya, membalikkan badan dan masuk ke dalam kamar.

Setelah dia selesai mandi dan keluar, dia menemukan bahwa Candra tidak berada di dalam kamar, dia berjalan ke arah pintu dan diam- diam melihatnya sekilas, ternyata Candra masih mengangkat telepon.

Dia seketika teringat di sebelah masih ada sebuah ranjang, kemudian dia perlahan-lahan berjalan ke pintu dan menguncinya.

Apabila besok dia bertanya, bilang saja dia terbiasa tinggal sendiri, dia lupa bahwa Candra juga berada di sana, benar-benar keputusan yang menyenangkan.

Setelah mengunci pintu, dia berbaring di kasur, tidak lama dia pun terrtidur.

Pagi hari di hari kedua, Yuni terbangun karena handphonenya yang berdering.

Dengan setengah sadar dia mengambil handphone, melihat di layar handphonenya tertulis : Suamiku.

Suamiku?

Gila!

Yuni memutuskan panggilan itu, ia membalikkan badan bersiap-siap melanjutkan tidurnya, akan tetapi handphone berdering lagi.

Yuni menjambak rambutnya dan duduk, kemudian menerima panggilan itu dan memakinya, "Siapa ya, lebih baik ada kabar yang baik, kalau tidak aku patahkan kamu!"

Orang yang ada di sebelah sana diam sejenak, saat Yuni bersiap-siap untuk mematikan panggilan, seketika dia mendengar suara yang familiar akan tetapi juga terdengar asing.

Suara yang seperti air mengalir, nada bicaranya bahkan tidak terdapat sedikit pun amarah, sangat tenang sehingga membuat Yuni mau tidak mau bergetar.

"Belum bangun?"

Tangan Yuni Lim yang ia gunakan untuk menjambak rambutnya terlalu kuat, membuat kulit kepalanya menjadi sakit, dia menggertakkan gigi untuk menahan rasa sakit itu, sepertinya dia dari sela-sela gigi mengeluarkan sepatah kata, "Sudah."

Ternyata Candra, dia bahkan lupa kemarin dia dan Candra telah menikah.

Suara Candra di dalam telepon tetap saja begitu merdu, "Tukang gofood sudah di depan pintu, keluar ambillah."

"Aa?" Yuni termemung, "Kamu yang memesannya?"

"Buka pintu, jangan membuatnya lama menunggu."

Setelah selesai berbicara, telepon pun putus.

Yuni melihat sebentar jam di handphonenya, sudah menunjukkan siang hari jam setengah 12, tidak disangka dia tidur sampai selama ini.

Tanpa menunggu Yuni berpikir yang tidak-tidak, pintu berbunyi lagi, tampaknya benar-benar telah memesan gofood.

Yuni segera mengganti bajunya, dengan tergesa-gesa dia berlari ke arah pintu depan.

Saat pintu dibuka, Yuni dikejutkan oleh seorang pria berbadan tinggi yang mengenakan jas dan bersepatu kulit, "Ternyata kamu tukang gofoodnya?"

Tapi, mana ada orang yang berpakaian jas seperti ini menjadi tukang gofood?

Tatapan Candra terjatuh pada rambut Yuni yang berantakan, wajahnya tertulis "mengerti" dengan huruf kapital dan huruf tebal, Yuni melihat tatapannya itu, wajahnya mengekspresikan sebuah perasaan yang canggung, "Hehe, sebelumnya aku sudah terbangun, karena merasa terlalu mengantuk akhirnya aku tertidur lagi...."

"Eng."

"......."

Kebohongannya terbongkar disana, Yuni merasa sangat canggung, dia menyingkirkan sikap pura-puranya yang dingin itu, membiarkan Candra masuk ke dalam.

Tunggu, dia tidak hanya membohongi Candra, sepertinya dia juga memakinya, bahkan bersikap kasar padanya.....

"Kemari, kita makan." Candra telah membuka dan menata makanan itu, dia sedang memutar kepalanya melihat Yuni.

Yuni Lim dengan rasa kesal menjambak rambutnya lagi, dia sekali lagi merasa menyesal telah terburu-buru menikah dengannya.

"Kamu tahu setiap orang mempunyai kebiasaannya sendiri-sendiri, masalah bangun tidurku memang sedikit parah."

Yuni dengan sedikit ragu menjelaskan kepadanya, dia tidak suka apabila ada kebiasaannya diketahui oleh orang lain, seseorang telah terbiasa hidup sendiri, akan takut apabila kebiasaannya dipahami oleh orang lain.

Menurutnya, ada orang lain yang masuk ke dalam kehidupannya adalah sebuh hal yang berbahaya.

"Eng, aku ingat."

"Ingat?"

"Aku membawakanmu daging sapi yang dikukus."

Saat mengangkat kepalanya, dia melihat Yuni dengan rasa penuh curiga sedang menatapnya, dia kemudian menambahkan pembicaraannya, "Kemarin kamu makan daging sapi goreng paling banyak, aku menebak kamu sangat suka makan daging sapi."

Mau tidak mau kukatakan, dia benar, aku sangat suka makan daging sapi, berbagai macam cara memasaknya aku suka semua, kecuali beefsteak goreng.

Ternyata ingat yang dia katakan, adalah mengingat kebiasaan Yuni.

Tidak disangka ternyata dia begitu perhatian.... tidak benar, dia sedang memikirkan apa!

Tidak boleh karena ada seorang pria yang sembarangan baik kepadamu, kamu langsung terharu.

Yuni Lim hanya mempermainkan keadaan, dengan sikap dingin dia berkata, "Kamu salah, kemarin aku hanya merasa daging sapi goreng itu cocok dimakan dengan nasi."

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu