After Met You - Bab 21 Rasanya Sungguh Lezat,Sungguh Manis

Yuni Lim terkejut oleh benda yang tiba-tiba disodorkan ke telapak tangannya.Dia ingin segera menarik kembali tangannya,namun tangannya tengah dipegang erat oleh Candra.

Meskipun Yuni paham tentang hubungan laki-laki dan perempuan, namun dia tidak pernah berani untuk menyentuh benda itu.

Yuni panik dan hampir menangis, "Cepat lepaskan tanganmu."

Candra tidak menghiraukannya.Ia lalu mengayunkan tangan Yuni dengan napas terengah-engah.

Dia dengan serius berkata:"Aku adalah orang yang benar-benar setia dalam pernikahan,tetapi soal kebutuhan biologis, kalau ditahan terlalu lama bisa berbahaya bagi tubuh.Kurasa,kamu juga tidak akan tahan bila kusentuh.Baiklah,aku tidak akan menyentuhmu,tetapii sebagai gantinya bantulah aku dengan tanganmu...... "

Sebenarnya,bagi Candra tidak ada yang tidak bisa ditahan.

Hanya saja,melihat Yuni yang biasanya dingin berubah menjadi begitu rapuh dan pemalu,ini sungguh hiburan yang menyenangkan baginya.

Apalagi tubuhnya sama sekali tidak menolak sentuhan Yuni.

Setia pada pernikahan,berbahaya bagi tubuh,gunakan tanganmu ...

Beberapa kata yang sama sekali tidak berhubungan,Namun Candra bisa menghubungkan ketiga kata itu dan mendesak Yuni untuk menggunakan tangannya.

Jantung Yuni berdetak sangat kencang,sehingga ia terpaksa menyembunyikan dirinya dengan selimut.

......

Keesokan harinya.

Ketika Yuni bangun, tidak ada seorang pun di sampingnya.

Dia samar-samar mendengar suara dari dapur.

Dia bangkit dari tempat tidur.Saat kakinya baru saja menginjak lantai,ia melihat laki-laki itu tengah menghangatkan susu.

Yuni masih memikirkan kejadian semalam,ia menatapnya dengan benci.Ia lalu bergegas ke kamar mandi membawa pakaiannya.Terdengar suara bantingan pintu kamar mandi yang teramat keras.

Candra tersenyum kecil,suasana hatinya teramat bagus.Ia siap menggoreng bacon.

Di kamar mandi, Yuni meremas rambutnya dengan marah dan mengomel:"Dasar pria brengsek!laki-laki cabul!tak tahu malu!"

Semalam,Candra menariknya ke kamar mandi dan membantunya membersihkan benda putih lengket di tangannya.Dia merasa tidak tahan.Ia membuka keran air dan mencuci tangannya berkali-kali.

Untuk beberapa saat, Yuni terdiam dalam kamar mandi.

Candra datang dan mengetuk pintu: "Sarapannya sudah siap,keluar dan makanlah. Hari ini senin, aku harus pergi bekerja lebih awal.Sebentar lagi aku akan pergi ."

Yuni tidak menghiraukannya.Candra menebak,mungkin saja Yuni masih marah atas kejadian semalam.

Tiba-tiba,pintu kamar mandi terbuka,rambut Yuni terlihat berantakan."Ini hari Senin?"

Pandangan Candra sejenak jatuh ke atas kepalanya,"Ya."

Pintu kamar mandi kembali ditutup,terdengar Yuni mandi.Tak sampai 10 menit,pintunya kembali terbuka.Yuni telah merias dirinya hingga rapi,seolah-olah dia akan pergi ke pesta.

Candra mengangkat alisnya: "Apakah kamu akan pergi ke pesta?"

“Tidak, hari ini aku mulai magang di perusahaan.”Ujar Yuni tanpa ekspresi.Ia lalu duduk di depan meja makan.

"Perusahaan keluarga Lim?"Tanya Candra

Yuni menatap Candra,lewat sorot matanya mengatakan bahwa pertanyaan Candra adalah omong kosong.

Candra tidak menanggapinya.Ia lalu berbicara sendiri: "Mobil temanku sudah diperbaiki,aku akan mengantarmu ke sana."

"Tidak perlu."Tolak Yuni.

Yuni lalu menyelesaikan sarapan secepat mungkin.Kemudian,ia mengambil tas dan bersiap pergi keluar, tetapi ia ditahan Candra di depan pintu: "Selesai makan langsung pergi begitu saja?"

“Memangnya aku harus membayar sarapannya?”Tanya Yuni dengan ketus.Suasana hatinya masih belum membaik.

Candra tiba-tiba memegang erat wajahnya dan memberinya French Kiss.

Setelah selesai,Candra menjawab, "Ciuman selamat pagi dan ciuman perpisahan."

"..."

Kata-katanya berhasil membuat Yuni kehilangan langkah,ia merasa kehilangan seluruh wibawanya,wajahnya terasa panas.Akhirnya dia hanya berkata: "Apakah kamu tahu berapa lama waktu yang sudah kuhabiskan untuk memakai lipstik?"

Candra seperti tidak mendengarkannya,ia lalu berkata"Besok pakai ini juga,rasanya cukup enak."

Setelah berpikir beberapa saat,ia lalu menambahkan, "Sangat manis."

Wajah Yuni merah total,ia lalu mendorong Candra.Dia bergegas pergi dengan sepatu hak tingginya,bagaikan burung flamingo yang siap terbang.

Candra menyentuh bibirnya,sorot matanya terlihat berkilauan.Semua ini menjadi lebih menarik baginya.

......

Pukul 8:40, di pintu gedung perusahaan keluarga Lim.

Ketika Yuni muncul,hampir semua tatapan mata tertuju padanya.

Sudah 4 tahun berlalu sejak peristiwa itu.Banyak orang mengetahuinya,terutama karyawan perusahaan.

"Siapa perempuan cantik itu?"

"Masa kamu tidak tahu?dia adalah sepupu nona yang baru pulang dari luar negeri."

"Pantas saja begitu cantik, apakah dia sedang magang di sini?pasti dia sangat luar biasa."

"Cuih,Luar biasa dari mana?Jangan tertipu oleh kecantikannya.Saat itu karena... ,ia dikirim ke luar negeri.Kamu pikir dia pergi belajar ke luar negeri?Sebenarnya itu karena keluarganya tidak suka ia menetap di Malaysia.Ia telah menjadi aib bagi keluarganya."

"Tak disangka,ternyata ia wanita semacam itu ..."

"..."

Yuni telah terbiasa dengan cemoohan secamam itu.Dia hanya menatap dingin ke arah mereka.

Dua karyawan yang tengah berbisik itu langsung berpisah ke dua arah yang berbeda.

"Yuni."

Suara Yessica Lim terdengar dari belakangnya.Yuni mengerutkan bibirnya sejenak sebelum berbalik.

Yessica tidak datang sendiri,di sampingnya ada kakeknya.

Yuni berjalan mendekat dan menyapanya: "Kakek, selamat pagi."

Yunus memandangnya dan tampak kurang senang,tak tahu apa alasannya.Dia hanya berkata seperti biasanya: "Kalian berdua,ikut aku."

Yessica berjalan di belakang Yuni.Ia lalu melihat sejenak penampilan Yuni,lalu berbisik kecil:"Yuni, kamu datang bekerja dengan pakaian ini,kamu memang pandai merias diri."

Yuni mencibir: "Apa yang kamu katakan,kak?Pakaianku jauh lebih murah dibandingkan milikmu. Semua perempuan tentu suka merias dirinya.Kuanggap itu sebagai sebuah pujian."

Yessica langsung terdiam dan melemparkan pandangannya ke arah lain.

Sampai memasuki kantor Yunus,keduanya tidak mengatakan sepatah kata pun.

"Yessica,Yuni tidak bisa apa-apa,bantulah ia.Kamu bertugas untuk mengatur pekerjaannya."

Yunus lalu menoleh ke arah Yuni,ekspresinya yang lembut menjadi dingin: "Belajarlah pada kakak sepupumu itu.Kalau kamu tahu diri,janganlah masuk perusahaan ini lagi! "

"Aku mengerti,kakek."

Yuni Lim menudukkan kepalanya dengan sorot mata mengejek.

Yunus begitu memercayai Yessica Lim,semoga nanti ia tidak terlalu kecewa.

Yessica bisa mencari berbagai macam cara untuk merusak reputasinya,namun ia yakin bisa menggunakannya untuk melawan balik Yessica.

Setelah keluar dari kantor.

Yessica tersenyum lembut,tetapi senyum ini tidak ditujukkan untuk Yuni: "Yuni ingin ke bagian mana?atau mau coba ke departemen humas?Akhir-akhir ini kami bekerja sama dengan perusahaan Keluarga Mario. Kupikir Mario sangat menyukaimu. "

Mario!Yuni masih khawatir tidak bisa membuat perhitungan dengannya.

Yessica langsung berbicara tanpa menunggunya merespon:"Karena kamu tidak menolak,kelihatannya kamu sangat menyukai posisi ini. Aku akan langsung memberimu tugas."

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu