After Met You - Bab 66 Aku Sekarang Tidak Ingin Memakai Kata-kata, Ingin Memakai Tindakan

Melihat dia lesu dan tidak berjalan kemari, membuat kesabaran Candra Gail habis.

Dia berjalan kedepan, dan menarik tangannya dan membawanya kedalam mobil.

“Kamu ngapain?”Yuni lim ingin melepaskan tangannya, namun tidak bisa.

Candra Gail membawanya masuk ke mobil dan ia pergi ke sisi lain untuk naik mobil, kemudian baru membuka suara:“Ayo cari tempat untuk makan.”

Yuni lim menunjuk Istana Yurich:“Disini tidak bisa makan? Kamu mau makan dimana?”

Dia terdiam beberapa detik, baru berkata:“Makanan di luar tidak bersih.”

Yuni lim:“……”Dia bahkan berani bilang restoran yang ia buka sendiri tidak bersih?

Candra Gail melihatnya tidak berbicara, langsung bekrkata:“Sabuk pengaman.”

Yuni lim pun memakai sabuk pengaman, lalu baru teringat ada yang tidak beres.

“Tunggu dulu……kamu pergi makan untuk apa membawaku? Bagaimana kamu bisa tahu aku di Istana Yurich?”

Aneh-aneh saja, dia untuk apa menariknya pergi makan, dia baru saja selesai makan.

Candra Gail menatap ke depan, dan hanya menjawab pertanyaan terakhirnya , dengan melontarkan 1 kata:“Andrea.”

Kemudian, tidak peduli Yuni lim menanyakan apapun, Candra gail tidak memperdulikannya.

……

Setelah setengah jam, akhirnya mobil berhenti.

Yuni lim baru turun dari mobil sudah bisa melihat pemandangan malam Malaysia, begitu berbalik, dibelakangnya ada villa mewah.

Yuni lim terkejut dan bertanya kepada Candra Gail:“Maya Bay?”

Maya Bay adalah tempat villa paling mewah di Malaysia.

Aman, privasi, alami,nyaman adalah slogan dari villa Maya Bay.

“Iya.”Candra Gail menjawab singkat:“Sini,”

Yuni lim begitu mendengar kata “Sini”, dia langsung mundur selangkah:“Kamu bukannya mau mencari tempat makan?”

Candra Gail menjawab:“Aku sudah bilang makanan diluar tidak sehat.”

Jadi, dia ingin pulang kerumah masak sendiri.

Yuni lim sudah tidak tahu harus mengatakan apa.

Candra Gail bisa melihat ada kekhawatiran dihatinya, juga tidak ingin menariknya kedalam seperti dahulu.

Hanya berbicara dengan datar:“Aku baru turun dari pesawat langsung pergi mencarimu, di pesawat tidak makan sama sekali.”

……

Pada akhirnya, Yuni lim masuk ke villa bersama Candra Gail .

Villanya besar dan kosong.

“Kamu tidak mencari pembantu?”Yuni lim langsung menanyakan pertanyaan itu.

Rumah lim yang hanya beberapa orang, juga mempunyai belasan pembantu.

Namun jika dilihat dari status Candra Gail, meskipun kadang tidak tinggal disana, tetap saja harus ada yang menjaganya.

“Pembantu bisa membantuku ngapain?”

Candra gail sambil berbicara sambil melepaskan jaketnya, mengeluarkan beberapa sayuran dan daging dari kulkas:“Baju ada laundry khusus yang datang mengambil, biasanya sangat sibuk, waktu yang dihabiskan dirumah juga sangat sedikit.”

Tiba-tiba, dia menoleh ke arah Yuni lim.

Yuni lim merasa tidak nyaman dengan tatapannya, dia pun memutar rambut di telinganya dan tidak bersuara.

“Di villa tidak kurang pembantu, hanya kurang seorang wanita.”

Setelah selesai bicara, ia berbalik dan menaruh daging ke dalam mangkok dan mulai mencuci sayuran.

Tersisa Yuni lim berdiri sendiri di sana.

Dia teringat dengan malam kamis itu, mereka berdua duduk di toko pinggir jalan, dia menjelaskan mengenai kontrak untuk didiskusikan.

Candra Gail memang benar pria yang sangat baik.

Dari baru mengenal dia, sampai dia mengusir reporter, menyetujui menikah dengannya, setiap pagi membuatkannya sarapan ……

Semuanya adalah apa yang sangat ia dibutuhkan.

Kalau bukan karena dia menyadari dia adalah bos Istana Yurich, mungkin sampai sekarang, aku tidak akan tahu identitasnya.

Meskipun Candra sedang memotong sayur, namun telinganya bisa mendengar suara gerakan dibelakangnya.

Yuni lim adalah wanita yang cerdas, maksud Candra, dia pasti mengerti.

……

Sampai Candra selesai memasak, Yuni lim tetap tidak bersuara.

Dia mengambil 2 mangkok nasi, dan memberikan pada Yuni lim.

Baru duduk, mendengar Yuni lim berkata:“Aku sudah makan.”

“Kamu belum kenyang,”

“Memangnya ini perutmu? Darimana kamu tahu aku belum kenyang?”

Candra Gail mengambilkan sayur kedalam mangkoknya:“Makan satu meja dengan keluarga lim, nanti kamu tidak ada nafsu makan.”

Begitu Yuni lim mendengar perkataannya, langsung terpaku.

Seperti sudah menduga perkataannya, Yuni lim tidak lagi membantahnya, dan dia pun mengambilkan semangkuk sup untuknya, dan memberi kehadapannya:“Makanlah”

Yuni lim menundukkan kepala dan mulai makan, tidak berbicara lagi.

Candra Gail menoleh dan melihatnya, dan kemudian tersenyum.

Setelah makan, suasana hati Yuni lim mulai sedikit tenang.

Kedua tangan mendorong mangkuk dan memandangnya:“Sudah selesai, aku sekarang mau pulang, Pak Candra.”

Dia memanggilnya“Pak Candra”, itu ingin memberitahunya, mereka adalah hubungan rekan kerja, mengenai pemikiran ke arah lain, untuk sementara tidak ada.

Candra Gail menatapnya, dan meletakkan piring di dapur dan menaruhnya di mesin cuci piring.

Yuni lim mengikutinya dari belakang:“Kamu tidak membiarkan aku pulang sendiri kan? Mobilku masih di Istana Yurich.”

Dan juga villa ini terletak di arah gunung, sekarang sudah hampir jam 11, jangankan mobil, bahkan hantu diluar pun sudah tidak ada.

Candra Gail tetap tidak berbicara, dia membuka keran air, mencuci bersih tangan dan mengelap memakai tissue.

Gerakannya sangat lambat

“Kamu……ini……”

Yuni lim tiba-tiba menggendongnya, dan tanpa sadar ia memeluk lehernya.

Candra Gail menggendongnya mengarah ke lantai atas, sampai ke kamar utama.

“Candra Gail kamu ngapain!”

Candra Gail menutup pintu kamar dengan kakinya, dan melemparkannya pada atas tempat tidur, dambil membuka dasi, sambil menjawab pertanyaannya.

Dia menjawab dengan singkat:“Melakukan, kamu.”

Yuni lim yang dilemparkan ketempat tidur, kepalanya masih agak pusing dan mengira dia telah salah dengar, Candra gail mana mungkin akan berbicara seperti ……itu!

Dia bangun dan ingin turun dari tempat tidur, namun di dorong kembali oleh Candra Gail.

Dia hanya melepaskan dasi, tidak melepaskan kemeja, hanya membuka 3 4 kancing atas, memperlihatkan dadanya dengan jelas.

Dia yang begini sangat seksi.

Mata Yuni tepat didepan matanya Candra dan mereka saling memandang.

Matanya yang gelap bersinar, seperti macan tutul yang baru keluar dari hutan, dan menatap makanan yang di inginkan, kemudian bersiap untuk menyerang.

Yuni lim sedikit takut terhadapnya, dan suaranya pun bergetar:“Candra gail, kamu jangan begini, kita bicarakan baik-baik.”

“Aku tadi sudah bicara baik-baik denganmu, tapi kamu tidak mau dengar.”

Candra Gail berbisik ditelinganya dan bibirnya menyentuh telinganya meninggalkan nafas panasnya.

Jantung Yuni lim berdetak cepat seperti mau melompat keluar, dan kekuatan Candra Gail sangat mengerikan.

Dia memberontak namun tidak ada hasil, dan bertanya dengan lembut:“Aku akan dengar, kamu ingin bilang apa sekarang bilang ……”

“Sudah terlambat, aku sekarang tidak ingin memakai kata-kata, ingin memakai tindakan.”

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu