After Met You - Bab 798 Tidak Berani Bergerak, Juga Tidak Berani Menoleh

"Ayo, cobalah." Julianna Lu berjalan dengan membawa semangkuk mie: "Minggirlah, kalau tidak jangan salahkan aku jika sup tumpah padamu."

Dia mencari mangkuk terbesar untuk Albert Paige untuk mengambil mie, dia tahu kalau Albert Paige memiliki nafsu makan yang baik dan makan banyak.

Kuahnya meluap keluardan mengenai tangannya.

Dia mendesis kesakitan, lalu mengambil handuk kertas dan menyekanya, lalu berbalik ke dapur untuk mengambil mie untuk dirinnya sendiri.

Albert Paige memegang sumpit, ekspresinya masih sedikit serius.

Tidak dapat dipungkiri dalam hidup akan merasakan rasa sakit, ini adalah hal biasa. Saat bertugas, dia sering terluka.

Namun, dia tidak bisa melihat Julianna Lu terluka, meskipun itu luka kecil.

Dia sangat manja ketika dia masih kecil, jika jarinya terkena panas, atau terluka, dia akan menangis seharian.

Ketika dia besar dan melihatnya terluka parah seperti itu di rumah sakit, dia menjaditidak begitu manja.

“Cepat cicipi, sepertinya aku baru pertama kali memasak untukmu?” Julianna Lu sudah duduk di depannya, raut wajah kecilnya terlihat sedikit bersemangat.

Dia selalu ingin memasak makanan untuk Albert Paige dan merasa sangat bahagia saat memikirkannya.

Tidak disangka, akhirnya dia mempunyai kesempatan ini.

Albert Paige menundukkan kepala dan mulai makan mie.

Julianna Lu bertanya: "Bagaimana?"

Albert Paige tidak melihat ke atas: "Lumayan."

Meskipun Julianna Lu tahu kalau dia tidak pandai memasak, tapi mendengarnya mengatakan ini membuatnya sedikit sedih.

Namun, melihat Albert Paige menghabiskannya, dia merasa sedikit bahagia.

Dia makan perlahan dan nafsu makannya jauh lebih kecil. Sesudah makan setengah, dia meletakkan sumpitnya.

“Apakah kamu kenyang? Apakah kamu ingin aku memasak lebih banyak?” Dia sedikit khawatir Albert Paige tidak kenyang.

Albert Paige mengarahkan pandangannya pada semangkuk mie di depannya, dan bertanya, "Apakah kamu akan makan?"

“Aku kenyang.” Julianna Lu menatap mangkuknya. Apakah dia ingin mengatakannya membuang-buang makanan.

Setelah itu, Albert Paige langsung mengambil mangkuknya dan langsung memakan habis sisa makanan di mangkuknya.

Dia minum setengah gelas air, berdiri dengan jaketnya, dan menatapnya: "Mau pergi ke perusahaan untuk bekerja? Aku akan mengantarmu ke sana."

Julianna Lu mengira dia juga akan bekerja, dan dengan cepat menolak: "Tidak apa-apa, tidak perlu repot, aku punya mobil."

Repot?

Dia benar-benar memberitahunya untuk tidak repot.

Raut wajah Albert Paige terlihat dingin, dan berkata: "Kamu sudah merepotkanku selama bertahun-tahun sejak aku masih kecil, tetapi sekarang kamu mulai berbicara agar tidak perlu repot-repot?"

Wajah Julianna Lu sedikit kaku, dan dia tidak mengerti apa yang dia maksud.

"Apa?"

Albert Paige tahu kalau nada bicaranya salah, dia menarik napas dalam-dalam, dan berkata dengan nada yang tegas: "Aku akan mengantarmu ke perusahaan untuk bekerja. Sekarang, Aku akan turun dan menunggumu."

Jangan berpikir dia tidak tahu kalau Shawn tidak hanya mengantarnya untuk bekerja, tetapi juga menjemputnya pulang.

Julianna Lu tidak mengerti. Tadi dia tidak apa-apa, apa yang membuat Albert Paige marah.

...

Albert Paige mengantar Julianna Lu ke perusahaan, tetapi tidak segera pergi.

Dia sedang duduk di dalam mobil dan menyalakan sebatang rokok. Saat ini, Alwin Bai memanggilnya.

Begitu telepon tersambung, Alwin Bai bertanya, "Lagi di mana?"

Albert Paige meremas rokok di tangannya, suaranya terdengar sedang marah: "Alwin Bai, kamu sengaja tadi malam?"

Sengaja menyuruhnya minum, sengaja membuatnya mabuk, lalu menghasutnya untuk mencari Julianna Lu.

Meski dia minum banyak tadi malam, dia tidak melupakan segalanya.

Dia mengingat banyak hal dengan sangat jelas.

Alwin Bai sama sekali tidak menanggapi amarah Albert Paige. Dan berkata: "Apakah aku sengaja, apakah itu penting? kalau kamu tidak ingin mencari Julianna, apakah aku masih bisakah menyeretmu mencarinya? Lihat hatimu dengan jelas. "

Di sisi telepon, Albert Paige mengerutkan kening sesudah mendengar apa yang dia katakan.

Alwin Bai sedang duduk di dalam mobil, menempelkan rokok di tangannya ke asbak. Dia mendongak dan melihat Yessica lim keluar dari tempat makan, tidak peduli dari apa yang ingin dikatakan Albert Paige. Dia langsung mengatakan: "Aku masih ada urusan, kita akan membicarakannya nanti."

Yessica lim sudah selesai sarapan dan hendak naik taksi ke agensi untuk melihat rumah.

Rumah yang dia tinggali masih kontrakan, dan dia ingin membeli rumah.

Dia harus mengurus urusan di sini sebelum dia membawa putranya kemari.

Sebenarnya, dia sangat ingin kembali ke Malaysia, itu adalah kota tempat dia dilahirkan dan dibesarkan.

Hanya saja apa yang terjadi saat itu meninggalkan bayangan di hatinya, dan dia tidak bisa kembali.

Hidup di luar negeri tidak buruk, tetapi dia terbiasa tinggal di Negara Z, jadi dia memutuskan untuk pulang ke rumah untuk menetap.

Saat bertemu dengan Alwin Bai, dia memiliki keraguan dalam hatinya. Namun, sesudah bertemu dengan Tasya, dan kebetulan bertemu Alwin Bai. Dia tidak pernah bertemu Alwin Bai lagi.

Pada saat itu, Alwin Bai sepertinya mengenalinya, tetapi tidak mencarinya lagi.

Benar kalau dipikir-pikir. Alwin Bai adalah anggota keluarga Keluarga Paige. Kalaupun dia terlahir sebagai anak haram, dia tetap tidak bisa menjangkaunya.

Dia sekarang tidak memiliki terlalu banyak harapan untuk cinta atau pernikahan, dia hanya ingin merawat putranya dengan baik.

Alwin Bai tidak datang mencarinya. Demi memberikan kehidupan yang lebih baik kepada anaknya, dia akhirnya memutuskan untuk tinggal di Kota J yang memiliki pperkembangan yang lebih luas.

Dia pergi ke agensi dan melihat beberapa rumah. Ketika dia kembali, dia merasa ada yang mengikutinya di belakangnya.

Dia berhenti sebentar, memegang tasnya dengan tegang dengan satu tangan, tidak berani bergerak atau berbalik.

Dia takut ketika dia menoleh, seorang penguntit benar-benar mengikutinya di belakangnya.

Dia diam-diam memasukkan tangannya ke dalam sakunya, menyentuh telepon, dan berlari menuju gerbang perumahan.

Kalau dia bisa berlari ke ruang keamanan komunitas, dia akan aman.

Namun, dia masih agak jauh dari gerbang perumahan, dan butuh tujuh atau delapan menit untuk berlari kesana.

Begitu dia berlari, orang-orang di belakangnya juga berlari, suara langkah kakinya semakin dekat.

Dia merasakan ada bahaya mendekat, dan menoleh. Orang yang mengikutinya menarik rambutnya.

Rambutnya sangat panjang, jadi penguntitnya bisa menarik rambutnya dengan mudah.

Pria itu memakai topi, dan dia tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Dia meletakkan belati di pinggangnya, menariknya dengan erat, dan berkata dengan kejam: "Ikuti aku, atau aku akan membunuhmu."

Saat dia berkata, dia menekan belati ke pinggangnya lagi.

Belati sangat tajam, dan mudah merobek baju, dan Yessica lim sudah bisa merasakan sentuhan dinginnya.

Dia sudah mengalami semuanya selama ini?

Hal yang lebih buruk dari ini, dia mengalami terlalu banyak.

Kegugupannya menghilang dengan cepat, dan dia tenang berkata: "Oke, aku akan pergi denganmu. kalau kamu ingin uang, itu ada di tasku, Aku dapat memberikannya kepada kamu, dan Aku tidak akan melihat wajah kamu, kamu bisa pergi kalau Kamu mengambil uang itu, dan Aku tidak akan memanggil polisi. "

Dia mencoba bernegosiasi dengan gangster itu.

Orang ini terampil, sepertinya dia sudah profesional.

Dia masih harus menjaga anaknya, agar tidak terjadi apa-apa.

Gangster yang menodongnya ragu-ragu sejenak, dan kemudian dengan kasar menyeretnya ke hutan terdekat.

Tanaman hijau di sekitar perumahan sangat bagus dan hanya ada sedikit orang di siang hari.

Yessica lim sangat gugup dan tidak berani membangkang.

Sesampainya di hutan, gangster itu segera menyambar tasnya.

Yessica lim menghela nafas lega, tetapi selanjutnya ada seseorang melompat entah dari mana dan menendang gangster itu ke tanah.

Dia tertegun sejenak, dan sesudah bereaksi, dia dengan cepat lari ke samping.

Begitu dia mendongak, dia melihat Alwin Bai.

Di Kota J dingin. Orang-orang seperti Alwin Bai memakai jas sepanjang tahun. Ketika dingin, dia akanmemakai mantel di luar dan sudah cukup untuk membuatnya tetap hangat.

Keluarga Paige tidak ada orang tidak punya keahliannya, dia memukuli gangster sampai habis, menendang belati ke samping dengan tangannya, dan kemudian mengambil kembali tas Yessica lim.

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu