After Met You - Bab 19 Aku Hanya Memanfaatkan Mu

Candra mengikutinya berjalan dari belakang: "Kenapa gak masuk?"

"Sepertinya ini bukan rumahku, aku lihat-lihat dulu salah lantai atau enggak." Yuni Lim dengan muka kakunya pergi melihat tingkatan bagunan.

Candra menyengritkan senyum di wajahnya, juga tak memperdulikannya, berjalan lurus lalu masuk ke dalam.

Benar saja, sesaat kemudian, Yuni Lim masuk ke dalam dengan amarah yang meladak-ledak, berlari kehadapan Candra, menunjuk ke semua bagian dari apartemen kecil yang semua dindingnya telah di buka: "kamu kan yang ngelakuin ini!"

"Kamu gak merasa lebih terlihat luas sekarang?"

Apartemen Yuni Lim yang awalnya memiliki dua kamar tidur dan satu ruang tamu, berujung dengan semua dinding dan pintu yang di buka, semua kamar di rombak, tempat tidur yang sekarang hanya tersisa satu buah saja, serta di tambah dengan beberapa perabotan lain.

Dapur berubah menjadi terbuka, seluruh ruangan di perbaharui menjadi sebuah ruangan yang baru, sama sekali tak dapat menemukan wujud aslinya lagi.

"Mau luas, kenapa kamu gak pergi tidur di jalanan saja!" Yuni tak dapat mempertahankan sikap dinginnya lagi, ia tak dapat tenang pada saat seperti ini, ia sangat marah sampai-sampai ingin menonjoknya!

Tak di sangka dia berani merombak apartemennya!

Merombak apartemennya!

Dibandingkan dengan Yuni yang sangat kesal, Candra malahan sebaliknya sangat tenang, bahkan di dalam matanya tersimpan sebuah senyuman, hanya saja ia menyembunyikannya dengan baik.

Wajahnya sengaja ia buat seperti sedang serius: "Kalau kamu malam ini masih mengunci aku di luar kamar, aku beneran bakal tidur di tengah jalan."

"Aku...."

Yuni mengingat semalam ia sengaja menguncinya di luar kamar, hatinya sedikit merasa ragu, tetapi ia tetap bersih keras: "Bukannya di samping ada kamar!"

"Kita ini pasangan yang baru menikah seumur jagung, gimana bisa tidur pisah kamar?" Candra memakai perkataan Yuni yang dulu untuk membungkamnya.

Yuni Lim menggigit bibirnya, dan tak bisa berkata-kata kembali.

Candra tiba-tiba mencium bibirnya: "Anak baik, pergi mandi gih, aku akan memasak."

Yuni seketika membesarkan matanya: "kamu....."

Candra memalingkan mukanya yang sambil tersenyum sedari tadi lalu berjalan menuju ke dapur, meninggalkan Yuni yang masih berdiri di sana, pipinya perlahan mulai memerah.

Salah, ia seharusnya memberi Candra sebuah tamparan.

Walaupun hatinya berfikiran seperti itu, tapi ia telah menuruti perkataanya, memeluk baju dan pergi masuk kedalam kamar mandi.

Ia berdiri di dapur mendengar suara pintu kamar mandi yang tertutup, barulah ia perlahan mengangkat kepalanya, sudut bibirnya tertarik lebar menampakkan sebuah senyuman.

Hanya seorang anak kecil, baginya itu bukanlah apa-apa.

Candra memasak Tomat campur daging sapi untuk makan malam, Yuni tak sedikitpun berkutat dengan masakkannya.

Pada saat itu juga, Candra tiba-tiba saja menjepitkan daging sapi ke dalam mangkuk Yuni.

Yuni menghentak: "aku gak suka makan daging sapi."

"Aku tahu kamu gak suka makan daging sapi, tapi daging sapi mengandung banyak vitamin." Candra menaikan kepalannya dan memandang Yuni, Dengan perasaan dan pandangan yang tenang, seolah memberikan pengertian terhadap perkataannya.

Yuni akhirnya tak dapat menahannya lagi dan bertanya kepada Candra: "Emosi aku yang meledak-ledak gini, kok kamu masih bisa ngalah? kenapa gak marah balik?"

Candra meletakkan sumpitnya, jawabannya singkat padat tetapi mangnai sasaran: "Karena aku suamimu."

"Tapi kita tak pernah menyimpan perasaan apapun, dan tak ada perasaan apapun terhadap sesama, kamu tahu kenapa aku akhirnya memutuskan untuk menikah denganmu? karena kakekku berkata, asalkan kamu menikah, kamu bisa mendapatkan bagian dari harta warisan, tapi orang-orang di kota Malaysia sini gak ada yang bisa nikahin aku, tapi kamu sangat mudah di bohongi, aku baru bicara beberapa kata kamu langsung setuju!"

Yuni Lim dalam satu tarikan nafas mengucapkan semuanya sampai habis, Candra yang tampak seperti terbengong, hatinya merasa tak ada kesiapan.

Hanya saja, Yuni tidak memikirkan secara matang hidup bersama seumur hidup dengan seseorang, ia menikah hanya karena tak berdaya.

Tapi Candra berebeda, ia sangat sabar dalam memaklumi dan menghadapi Yuni, dan berkata akan menemaninya dan bersamanya seumur hidup, hal itu membuat Yuni sedikit bingung.

"Semua itu tak penting bagiku, aku dengan tulus menikahimu."

Candra menatapnya dengan tatapan yang dalam, akan tetapi Yuni tak bisa melihat apa yang ada di fikiran Candra.

"Kamu gak ngerti yang aku bilang barusan? aku bukanlah benar-benar mau nikah sama kamu, aku cuma manfaatin kamu!" Yuni tiba-tiba merasa bersalah, mengabaikan Candara semalaman tak menghiraukannya, Candra sebenarnya adalah laki-laki yang baik.

Candra tiba-tiba tertawa: "Bisa di manfaatkan olehmu, juga suatu kebanggaan bagiku."

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu