After Met You - Bab 771 Jaga Sikap dan Cara Bicaramu

Alex Paige bersandar di sofa, wajahnya terlihat lesu.

Ia berkata dengan malas: “Jika kamu punya sesuatu hal yang ingin kamu katakan padaku, langsung katakan saja.”

Sikapnya membuat Andre Bai mengerutkan kening, ia merasa kesal dan marah.

Tasya mencubit tangan Alex Paige.

Alex Paige menoleh dan menatapnya, ia menepuk lembut tangan Tasya dan memberinya isyarat bahwa ia tidak perlu khawatir, ia punya caranya sendiri untuk menghadapi ini.

Andre Bai menghela napas panjang: “Penyakit kakek kumat lagi, ia sudah tua, berapa lama lagi ia akan tahan dengan tingkahmu?”

“Bisakah kamu mencari alasan lain? Apakah kamu pikir kamu bisa menggunakan alasan ini untuk membodohiku setiap waktu?” Alex Paige masih ingat saat terjadi kecelakaan yang menimpa Candra Gail, ia juga ditipu dengan alasan ini, mereka berkata bahwa Kakek Bai jatuh sakit, maka ia langsung kembali ke Kota J.

Setelah kembali ke Kota J, ia baru menyadari bahwa Kakek Bai baik-baik saja, ia malah tertahan disana karena alasan lain.

Orang-orang seperti mereka, sangat ahli dalam membuat dan meyebarkan berita bohong untuk membingungkan orang lain.

“Alex Paige, jaga ucapan dan sikapmu itu.”

Alex Paige tidak tahu apa sebenarnya tujuan Andre Bai datang ke sini. Namun ia tahu, pada akhirnya Andre Bai akan mengatakan hal-hal yang tidak enak didengar.

Walaupun Tasya sudah banyak mengetahui tentang masalah keluarga Alex Paige, namun Alex Paige tetap merasa malu jika Tasya melihat langsung masalah keluarganya.

Alex Paige tidak mempedulikan Andre Bai, ia menoleh dan menatap Tasya, tatapannya sangat lembut: “Bukankah kamu tadi berkata bahwa kamu merasa lelah? Bagaimana jika kamu pergi istirahat duluan?”

Tasya menoleh menatap Andre Bai sekilas, kemudian ia menatap Alex Paige dan mengangguk padanya: “Baiklah, aku akan istirahat duluan.”

Setelah itu ia menoleh dan menatap Andre Bai: “Paman, aku kembali ke kamar duluan.”

Tidak peduli betapa Andre Bai tidak ingin melihatnya, Tasya tetap melakukan apa yang sudah seharusnya ia lakukan.”

Setelah Tasya pergi, suasanya percakapan ayah dan anak itu semakin sengit.

“Kamu begitu takut aku akan menyulitkannya, kamu juga menyuruhnya pergi! Lihat dirimu sekarang, hanya demi seorang wanita, sikapmu telah berubah!” Andre Bai telah naik darah, jika disulut api sedikit saja, ia akan meledak-ledak.

Alex Paige menyindirnya: “Bagaimana denganmu? Bukankah sama saja, demi seorang wanita, bahkan istri sendiripun kamu campakkan?”

Andre Bai tersindir oleh ucapannya yang menohok: “Itu karena ibumu yang ingin bercerai denganku!”

“Jika tidak bercerai denganmu, apakah ia mau terus hidup denganmu dalam penghinaan? Pernikahan selama sepuluh tahun tidak ada harganya dibandingkan wanita yang entah dari mana asal-usulnya, jika kamu bisa, mengapa kamu tidak menikahinya? Kamu sangat peduli dengan nama baikmu, namun kamu malah melakukan hal yang tidak tahu malu seperti ini, sedari kecil kamu tidak pernah peduli padaku, namun setelah aku dewasa, kamu malah terus mengaturku, ayah, tidak semua hal di dunia ini bisa sama seperti apa yang kamu inginkan!”

Selama ini Andre Bai tidak pernah peduli padanya, hanya Kakek Bai yang lebih banyak mengaturnya.

Saat masih kecil, ia sering merasa sedih, namun setelah dewasa, ia perlahan memahami, semua orang punya posisinya masing-masing, entah seberapa buruknya mereka, mereka telah memberinya kehidupan, memberinya marga Paige, membuat kehidupannya lebih baik dari kehidupan orang lain.

Dapat dikatakan juga bahwa selama ini, kehidupannya sangat tenang tanpa masalah.

Walaupun pernikahan Virginia Shu dengan Alwin Bai telah membuat hubungan Alex Paige dengan mereka menjadi buruk, namun itu tidak sampai membuat Alex Paige dan Alwin Bai berseteru.

Alex Paige tidak memiliki perasaan pada Virginia Shu, namun ia telah dicampakkan olehnya, ia merasa tidak terima, dan untuk Alwin Bai, sejak awal ia sudah tidak berharap akan apapun, lagi pula ia lebih mencintai Alwin Bai.

Namun jika mereka ingin mengganggu hubungannya dengan Tasya, mereka tidak akan bisa melakukannya.

Tasya adalah kekasihnya, orang yang akan hidup dengannya selamanya.

Tasya mencintainya, ia memberi kepercayaan padanya.

Ia tidak dapat melakukan kesalahan sedikitpun, bahkan jika ia harus bertengkar dengan Alwin Bai dan meremukkan wajahnya, ia tidak akan peduli.

Ucapan Alex Paige telah membuat kepercayaan diri Andre Bai menghilang.

Ia membuka mulut hendak mengatakan sesuatu, namun pada akhirnya, ia menyadari bahwa ia tidak bisa mengatakan apa-apa.

Beberapa tahun ini, ia selalu bersikap dingin pada Alex Paige, bahkan juga dengan Albert Paige, paling banyak ia berbicara dengannya hanya tentang masalah perusahaan.

Namun sebaliknya, ia sangat menyayangi Alwin Bai.

Ia tidak bermaksud untuk pilih kasih dan lebih menyayangi Alwin Bai, namun karena Alex Paige dan Albert Paige sangat mirip dengan Sakura, ketika ia melihat mereka, ia akan langsung teringat akan Sakura.

Ia tidak ingin mengakuinya, namun ia juga tidak bisa menutupinya, ia malu terhadap Sakura. Sakura tumbuh besar dengannya, ia cantik, imut dan lembut.

Banyak pria yang menyukainya, semua orang diam-diam menyukai Sakura.

Bukannya ia tidak memiliki perasaan terhadap Sakura, namun di sisi lain, ia tidak bisa melepaskan ibu Alwin Bai, maka ia menutup-nutupinya, namun hal itu akhirnya diketahui oleh Sakura.

Beberapa tahun telah berlalu, ia masih bisa mengingat ekspresi Sakura saat itu.

Wajah yang putus asa dan terkhianati.

Andre Bai memalingkan wajahnya, ia menarik napas panjang dan berkata: “Maksudmu, aku tidak boleh ikut campur lagi dalam segala urusanmu?”

“Kamu juga sudah tua, tidak perlu ikut mengurusi hal-hal yang tidak perlu, bersantailah sedikit, bukankah menyenangkan?” ucap Alex Paige dengan raut wajah datar dan suara yang dingin.

Andre Bai terdiam karena ucapan Alex Paige, saat ini ia sudah tidak merasa emosi, kalimat terakhir yang ia ucapkan tidak menusuk hatinya.

Perlahan ia bersandar ke belakang, menghela napas dan berkata: “Namun apa yang kamu lakukan ini keterlaluan, ingin menikah tanpa memberitahu keluarga terlebih dahulu!”

“Kamu lihat aku sudah sebesar ini, aku bisa mengurus diriku sendiri, aku terburu waktu, aku tidak punya waktu untuk berurusan dengan kalian, cepat atau lambat aku pasti akan menikah, aku kini sudah tiga puluh tahun.”

Setiap kata yang Alex Paige ucapkan sangat menusuk, Andre Bai kini sudah terlalu lelah untuk mengeluarkan emosinya, kini ia tidak menunjukkan raut wajah marah lagi.

“Kakekmu tidak akan menyetujuinya.”

Alex Paige tertawa sinis: “Pernikahanmu dengan ibu, bukankah kakek menyetujuinya, namun bagaimana dengan sekarang?”

Wajah Andre Bai memucat, ia memandang Alex Paige: “Jangan keterlaluan, bagaimanapun juga, kamu adalah cucu dari Keluarga Paige, selamanya kamu tidak akan bisa memutuskan hubungan dengan Keluarga Paige!”

“Aku tidak ingin memutuskan hubungan dari Keluarga Paige, namun kamu yang mengusirku.” Alex Paige melipat kedua tangannya, wajahnya terlihat menantang.

“Aku tidak bisa mengurusmu, kamu urus dirimu sendiri! Kakekmu benar-benar sakit, apakah kamu tidak mau kembali untuk menjenguknya? Kamu pikirkan sendiri!”

Andre Bai tidak tahan lagi, setelah mengucapkan itu, ia beranjak pergi.

Alex Paige menatap Andre Bai yang beranjak pergi, setelah pintu tertutup, di ruangan itu hanya tinggal ia seorang.

Ia menyalakan sebatang rokok, setelah habis sebatang, ia pergi untuk mencuci tangan, kemudian ia kembali ke kamar untuk menemui Tasya.

Tasya sedang melakukan panggilan video dengan Yuni Lim.

Yuni Lim sedang mengeluh dengannya: “Sekarang aku gemuk sekali, setiap hari Candra Gail membuatkanku sup, dan membuatkanku banyak makanan, sekarang aku bulat seperti bola…”

Yuni Lim berbicara sembari menunjukkan tubuhnya di video.

Tasya mengamatinya dengan cermat, ia menyadari bahwa Yuni Lim memang semakin berisi, wajahnya yang tidak memakai riasan sangat putih seperti tofu.