After Met You - Bab 411 Harus Mati Lebih Awal

Candra Gail memang menyelidiki Niko Feng secara detail, jika tidak, tidak mungkin dia mengetahui bahwa Niko Feng menderita kanker tiga tahun lalu.

Namun, Yuni Lim juga merasa bahwa kata-kata Candra Gail lebih dari itu.

Dia tidak bisa menahan untuk membuat keputusan untuk dirinya sendiri, dan sedikit bersyukur.

Candra Gail memiliki strategi sendiri, dia juga memiliki solusinya sendiri.

Apa yang ingin dia ketahui, dia harus melakukannya sendiri.

"Tuan Gail benar. Ini memang takdirku. Kalau tidak, aku tidak bisa duduk di sini bersama Tuan Gail dan berbicara."

Kata-kata Niko Feng tidak terdengar seperti masalah yang besar, tapi, kata-katanya dengan cepat berubah: "Apakah kamu harus memberiknaku penjelasan yang masuk akal tentangmu dan Yuni, tidak peduli kamu mempunyai kesalahpahaman appa tentang aku, aku adalah paman Yuni. Aku mempunyai hak untuk mengajukan pertanyaan tentangmu dan dia. "

Yuni Lim sedikit terkejut ketika Niko Feng berbicara tentang dirinya.

“Ini urusanku, dan aku tidak butuh orang lain untuk peduli.” Suara Candra Gail berubah menjadi sangat dingin.

"Ternyata di mata Tuan Gail, aku juga orang lain. Tampaknya kamu tidak memperhatikan Yuni, aku pikir kamu memiliki ketulusan terhadapnya." Nada bicara Niko Feng terdengar seperti kasihan.

Menurut keadaan biasanya, jika dilihat dari perspektif Niko Feng, dia harusnya jengkel dan marah pada masalah ini, tetapi dia sangat tenang, sangat berbeda dengan paman yang biasanya sangat menyayangi Yuni Lim.

"Kamu adalah paman yang sangat luar biasa. Yakob Lim meninggal lebih dari sepuluh tahun yang lalu. Kamu tidak datang lebih awal atau terlambat. Kamu malah datang setelah Yuni Lim tumbuh dewasa. Kamu benar-benar paman yang baik." Kata-kata Candra Gail terdengar sangat meyindirnya .

Seolah itu tidak cukup, Candra Gail melanjutkan dengan mengatakan: "Pada titik penting seperti itu dua tahun yang lalu, ketika aku mencarinya, masih mempersuliitnya berulang kali! Lalu membawa dia pergi, dan kamu benar-benar memperlakukannya dengan baik! "

Candra Gail semakin berkata, suaranya terdengar semakin dingin.

Setelah mendengarkannya Yuni Lim merenungkan dengan hati-hati, dia menyadari bahwa Candra Gail sedang berbicara tentang apa yang terjadi dua tahun lalu ketika dia kehilangan anaknya.

Namun, makna kata-kata Candra Gail adalah bahwa dia telah pernah mencarinya, tetapi dihentikan oleh Niko Feng dan tidak membiarkan Candra Gail untuk menemukannya?

Mengapa Niko Feng melakukan ini?

Yuni Lim tiba-tiba merasa kedinginan di seluruh tubuhnya.

Dia ingat bahwa ketika dia memohon pada Niko Feng, ketika dia ingin mencari Candra Gail , Niko Feng mengatakan untuk mengantarnya, tetapi dia tidak pernah mengatakan bahwa Candra Gail sedang mencarinya.

Dalam keadaan seperti itu, dia tidak punya pikiran lebih dan tidak punya waktu untuk memikirkan hal-hal lain. Karena perasaannya yang baik terhadap Niko Feng, jadi dia tidak meragukan Niko Feng.

Jika, pada saat itu, dia ditemukan oleh Candra Gail, Candra Gail dan dia menjelaskan masalah itu dengan jelas, bukankah kedua orang tidak akan terpisah dalam dua tahun?

Semakin banyak Yuni Lim berpikir, semakin dia merasa marah.

Tapi setelah marah, ada kerugian yang tak terbatas.

Ini semua tidak penting lagi.

Bahkan jika dia dan Candra Gail tidak berpisah selama dua tahun, itu tidak berarti bahwa dia dan Candra Gail tidak akan berjalan sampai sekarang.

Namun, penyembunyian yang dilakukan Niko Feng, dia masih merasa sedikit ... tidak senang!

"Ini semua adalah masa lalu. Tuan Gail masih sangat khawatir dan marah dengan urusan seorang wanita yang tidak dicintainya lagi, masih sangat memperhatikannya. Kecuali ... kamu tidak punya perasaan untuknya? Tapi mengapa kamu mau berpisah darinya?"

Nada bicara Niko Feng kembali tenang, setelah berbicara, dia memandang Candra Gail seolah ingin melihat pikirannya yang sebenarnya.

Candra Gail berkata sambil tertawa dengan dingin: "Aku hanya tidak bisa melihat orang bermain trik di belakangku."

Setelah Candra Gail mengatakannya, dia berteriak ke arah luar: "Masuk."

Segera, ada pengawal yang membuka pintu dan masuk.

"Antar tuan Feng untuk keluar." Kata Candra Gail dengan dingin, dan kemudian dia berhenti berbicara.

Yuni Lim yang berjongkok di belakang sofa, hanya merasa kakinya mati rasa.

Dia menggerakkan tubuhnya, meluruskan kakinya dengan hati-hati, dan duduk di tanah.

Setelah semua masalah sudah dibahas, kenapa Candra Gail tidak pergi?

Aku tidak tahu berapa lama Candra Gail akan tinggal di sini, kapan dia akan keluar!

Setelah mendengarkannya dengan lama, juga hanya mendengar dua hal.

Pertama, Niko Feng mengenal Chyntia Lin.

Kedua, ketika dia kehilangan anaknya di tahun itu, dan Candra Gail mencarinya selama dia melakukan perawatan di rumah sakit.

Tetapi kedua poin ini tampaknya tidak terlalu penting sekarang.

Yuni Lim hanya bisa menghela nafas dalam-dalam dan mengambil napas dalam-dalam, lalu mencium bau asap yang kuat.

Candra Gail merokok!

Penyakit lambungnya sangat serius, dan dia masih minum dan merokok!

Kalau seperti ini, Candra Gail akan mati lebih awal.

Yuni Lim mengertakkan gigi, dan menahan keinginan untuk keluar dan membuang rokoknya, meyakinkan dirinya bahwa dia dan Candra Gail tidak punya hubungan apa-apa lagi.

Dulu Candra Gail sangat mencintainya, dan akan mendengarkan apa yang dikatakannya.

Sekarang, setelah Candra Gail mengatakan kalau dia bosan dan tidak mencintainya, apalagi memadamkan asap rokoknya, bahkan setelah dia tahu bahwa dia menguping di sini, akankah dia mempunyai akhir yang bak di pun tidak tahu.

Karena itu, hidup dan matinya tidak ada hubungannya dengan dia lagi.

Meskipun dia meyakinkan dirinya seperti itu, tapi pada kenyataannya--

"Candra Gail, apakah kamu tidak ingin hidup lagi? Felicia Yun lebih muda dariku. Jika kamu tidak peduli dengan kesehatanmu seperti ini, kamu mati terlalu awal. Lalu, dia menemukan pria lain. Apakah kamu akan bahagia?"

Ketika dia menyadari bahwa kata-kata itu keluar dari mulutnya, dia ingin membiarkan waktu berjalan mundur.

Lebih baik mundur sebelum dia mendatangi acara makan malam.

Jika tidak datang ke acara makan malam maka tidak akan bertemu Candra Gail,dan tidak akan pergi ke dalam ruangan untuk menguping, itu yang paling aman.

Candra Gail tidak bergerak ketika dia duduk di sana. Rokok di tangannya telah terbakar sampai ke akarnya, dan sebagian besar abu rokonya telah menumpuk, sepertinya belum merokok berapa lama.

Yuni Lim berdiri di belakang sofa, jari-jarinya yang ramping memegangi sofa dengan erat, wajahnya kaku, dia bahkan tidak bisa merasakan rasa sakit di kakinya.

Mengapa kamu tiba-tiba bergegas keluar dan mengatakan ini ...

Dia menunduk dan menatap Candra Gail.

Beberapa detik kemudian, Candra Gail memadamkan rokok di tangannya, perlahan-lahan berdiri, dan berbalik untuk melihat Yuni Lim.

Yuni Lim juga menatapnya.

Matanya yang gelap sedalam kolam, seolah-olah pusaran tak berdasar itu dapat menelan seseorang, emosinya melintas di matanya dengan cepat, tatapannya jatuh tali baju di bahunya.

Yuni Lim merasakan tatapannya, tanpa sadar melirik ke bawah, dan dengan cepat membenahkan tali bajunya.

Dia mengenakan gaun yang bertali, dan tali bajunya sedikit longgar, dan dia tidak akan jatuh ketika dia berdiri. Mungkin itu karena barusan duduk di tanah untuk waktu yang lama dan dia tidak memperhatikan.

Setelah melihat gerakannya, Candra Gail menggerakkan matanya, suaranya jernih, dan tidak terdengar emosi apapun: "Bagaimana kamu bisa masuk?"

Yuni Lim tidak tahu apakah Candra Gail akan peduli padanya, atau dia sudah marah

Dia merasa bersalah dan mengalihkan pandangannya ke tempat lain, tetapi nadanya terdengar agak keras kepala: "masuk dengan membuka pintu."