After Met You - Bab 136 Hal Paling Berharga Miliknya (2)

Yuni Lim tidak bangkit dari duduknya, wanita itu hanya tersenyum menatap Candra Gail. Tangannya yang ada di atas kepala Sapi mengelus lembut Sapi.

Lalu melihat ke arah Sapi dan berkata: "Ayahmu datang."

Sapi memiringkan kepalanya melihat ke arah Yuni Lim setelah itu berlari ke arah Candra Gail.

Walaupun tangan Yuni Lim masih memegang tali kalung milik Sapi, tapi Yuni tidak memegangnya dengan erat. Maka dari itu Sapi langsung menarik talinya dan berlari ke arah Candra Gail.

Sapi berlari ke depan Candra Gail, melompat bergelantungan pada celana Candra Gail lalu tergelincir ke bawah.

Seperti tidak terima, Sapi kembali mencoba bergelantungan tapi hasilnya dia masih tergelincir ke bawah. Setelah itu Sapi tidak mencoba lagi dan duduk dengan patuh di sisi jalan, mengangkat kepalanya menatap Candra: "Guk Guk!"

Yuni Lim merasa suara gonggongan itu seperti Sapi sedang memanggil "Ayah!".

Candra Gail mengerutkan alisnya. Memandang Sapi sebentar lalu berjalan ke arah Yuni Lim: "Kenapa duduk di bawah..."

"Aku lelah menemani anak laki-lakimu berlari. " Jawab Yuni Lim tertawa sambil menunjuk-nunjuk Sapi.

Seperti paham maksudnya, Sapi berlari ke arah Yuni Lim, berjongkok di sebelah Yuni Lim lalu menggonggong ke arah Candra Lim: "Guk Guk!"

Ekspresi itu seperti sedang mengatakan: Lihat, itu aku!

Yuni Lim hanya diam.

Candra Gail menarik Yuni Lim yang tanpa ekspresi. Membuka pintu mobil lalu memasukkan wanita itu ke dalamnya setelah itu menutup pintu mobil dengan cepat.

Sampai Candra Gail masuk ke mobil dari pintu sebelahnya. Yuni Lim melihat Sapi yang menatapnya dengan tatapan memelas lalu dengan ekspresi yang sulit dijelaskan Yuni Lim berkata pada Candra Gail: "Masih ada Sapi..."

Candra Gail menatap sekilas ke Sapi lalu dengan acuh tak acuh menjawab: "Oh."

Oh?

Candra Gail bertanya dengan sarkas: "Bukankah dia suka berlari?"

Jadi maksud Candra Gail adalah pria itu membiarkan Sapi berlari mengikuti mobil?

Yuni Lim memutar kepalanya ke arah luar jendela melihat Sapi dengan wajah tak berdosanya. Yuni Lim ingin membuka pintu mobil dan mengambil anjing itu tetapi Candra Gail sudah menjalankan mobilnya.

Yuni Lim memutar kepalanya menatap Candra Gail: "Kamu..."

Candra Gail tak memperdulikan Yuni Lim tetapi melambatkan kecepatan mobilnya.

Ketika menunggu mobil mereka berhenti di depan gerbang villa, Sapi juga mengikutinya tapi Sapi berlari di depan mobil lalu Sapi pun tumbang.

Tubuh Sapi terlentang di tanah. Lidah anjing itu memelet keluar. Kepalanya tak henti-hentinya naik turun karena kehabisan napas sembari matanya melirik ke arah Candra Gail dan Yuni Lim.

Yuni melihatnya merasa lucu dan kasian. Wanita itu menghampiri Sapi lalu mengelus perutnya. Sapi merasa nyaman sampai menggoyangkan kepalanya.

"Bawa ini dulu ke dalam." Candra Gail memberikan sekantong sayuran ke Yuni Lim. Menyuruhnya membawa ke dalam rumah.

Melihat Yuni Lim pergi, Sapi melihat Candra Gail sekilas lalu memutar tubuhnya ke samping. Tidak ingin melihat pria itu.

Anjing ini sangat manja, kecerdasan otaknya berada di urutan pertama. Bagaimana bisa tidak tahu maksud baik atau buruk seseorang padanya?

Melihat Sapi yang seperti itu, Candra Gail mengangkat alisnya. Tangannya yang panjang terulur menarik kaki Sapi, memutar tubuh penuh bulu itu ke arahnya.

Candra Gail menatap Sapi penuh curiga: "Walaupun kamu dan dia sama-sama pintar, berkelakuan baik, tapi dia masihlah istriku. Kamu tidak boleh membully istriku, mengerti?"

"....."

Sapi seperti merasakan udara di sekitar tubuh Candra Gail makin pengap, kaki sapi yang menghadap ke atas tidak berani bergerak.

Candra Gail mengangkat alisnya: "Tidak paham?"

Sesuai perkiraannya, anjing dan manusia tidaklah sama. Anjing masih bodoh.

…………

Ketika waktu makan malam akan tiba, Sapi berguling-guling di atas meja makan.

Yuni Lim dengan tulus menyodorkan semangkuk makanan ke Sapi dan diletakkan di pinggir meja makan. Anjing juga harus makan malam juga.

Yuni Lim memberi Sapi makanan anjing. Setelah mencuci tangan, Yuni Lim duduk di depan meja makan mulai makan malam.

Sapi langsung senang begitu dihadapi oleh semangkuk makanan anjing. Sapi berjalan menghampiri mencium bau makanan lalu memutar badannya lagi, kembali berguling-guling di depan meja makan.

Berguling sebentar, Sapi langsung berjongkok di sana. Mata polos Sapi menatap kedua orang yang sedang makan malam.

Kebetulan saat itu Yuni Lim sedang mengambil sepotong daging sapi rebus. Yuni Lim melihat sekilas Sapi lalu bertanya: "Ingin makan ini?"

Selesai Yuni Lim bicara, Sapi memiringkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.

Yuni Lim paham dengan situasinya lalu tangannya mengambil sepotong daging sapi ke dalam mangkuk. Sapi buru-buru menundukkan kepalanya dan memakan habis daging tersebut.

Setelah memakannya habis, Sapi seperti murid yang penurut, berjongkok di sana sambil menatap Yuni Lim.

Tetapi Sapi masih kecil, makan makanan anjing sudah cukup untuknya. Sapi sebisa mungkin harus mengurangi makan daging yang lain, disamping itu di dalam sapi rebus tadi terkandung banyak bumbu. Sapi tidak bisa makan itu terlalu banyak.

Yuni Lim terpaksa mengabaikan tatapan penuh harap Sapi.

Sapi menatap Yuni Lim dengan seksama. Sepertinya nyonya rumah itu tidak berencana memberikannya sepotong daging lagi. Sapi menundukkan kepalanya lalu dengan bibir panjangnya mendorong mangkuk makannya dan menatap Yuni Lim.

Saat itu, Candra Gail yang selalu diam tiba-tiba mengeluarkan suaranya: "Sapi."

Mendengar ada yang memanggilnya, Sapi memutar kepalanya dan melihat Candra Gail.

Tanpa ekspresi Candra Gail menatap Sapi: "Makan milikmu sendiri."

Ada nada ancaman pada suaranya.

Anjing kecil itu menggonggong. Dengan wajah tidak rela menundukkan kepalanya lalu memakan makanannya.

……

Sebelum tidur, Yuni Lim berbaring di atas kasur, mengambil ponselnya untuk melihat berita

Wanita itu langsung melihat berita tentang dirinya dan perusahaan keluarganya. Ada juga berita tentang Hanna Gu yang terletak paling atas.

Menggeser berita ke bawah, Yuni Lim langsung melihat berita berjudul 'Petinggi perusahaan LK memuji kepala inspeksi perusahaan Lim sangat sederhana dan suka belajar".

Yuni Lim menekan judul berita tersebut lalu melihat fotonya bersama dengan manajer Sun saat mendiskusikan kerja sama. Sepertinya saat itu sedang menghadiri acara ekonomi dan bisnis.

Yuni Lim memiliki kesan pada manajer Sun. Orang yang sangat tegas dan keras. Yuni Lim sungguh belajar banyak hal dari pria itu.

Tetapi di saat kondisi yang kritis, pria itu memujinya seperti ini. Tujuannya sangat jelas.

Yuni Lim membaca beberapa berita, dirinya menyadari sudah ada beberapa media utama mulai meninggalkan berita ini.

Seperti menggantikan Yuni Lim membersihkan namanya.

Bahasanya bisa dipercaya dan juga menarik perhatian kumpulan masyarakat.

Yuni Lim membaca dengan rasa curiga beberapa berita. Dirinya seperti tahu gaya tulisan ini.

Candra Gail keluar dari kamar mandi dan melihat Yuni Lim sedang memiringkan kepalanya seperti orang yang sedang berpikir.

Candra Gail mencium dahi Yuni Lim lalu bertanya: "Kenapa?"

"Kamu menyogok media untuk membersihkan namaku?" Yuni Lim memutar kepalanya memandangi Candra Gail dan menunjuk ke dahi pria itu.

Candra Gail meraih tangan Yuni Lim lalu dengan wajah tidak peduli menjawab: "Dari awal kamu memang bersih."

“……”

Yuni Lim teringat sebuah acara tentang anak kecil. Seorang anak pernah berkata: "Kita ini bersih..."

……

Hari Senin

Yuni Lim bangun pagi sekali dan pergi ke perusahaan keluarga Lim.

Wartawan kemarin memberikan pertanyaan. Orang-orang di perusahaan sudah tahu semuanya.

Sesampainya Yuni Lim di perusahaan, Yuni Lim langsung merasa semua orang melihatnya dengan tatapan sulit diartikan.

Tidak hangat seperti dulu tapi juga tidak asing.

Yuni Lim membasahi bibirnya. Tidak ada senyuman di wajahnya. Dirinya terlihat semakin dingin.

Dia tidak pergi ke kantornya tapi langsung pergi ke kantor kakeknya, Yunus.

Dia menunggu selama 30 menit, baru Yunus sampai di kantor.

Begitu Yunus masuk, Yunus melihat Yuni Lim di dalam. Yunus mengernyitkan dahinya lalu menjatuhkan sebuah koran dan dengan sengit berkata: "Ini yang kamu bilang akan bertanggung jawab sepenuhnya!"

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu