After Met You - Bab 272 Aku Ingin Bertemu Dengan Candra

Candra Gail mengucapkan begitu banyak kata-kata, suaranya yang rendah menggema di sepanjang koridor yang sepi tengah malam.

Alex Paige telah melihat kekejamannya ketika pria ini bertarung dengan orang lain, dan juga kepercayaan dirinya ketika dia sedang bernegosiasi dengan orang lain.

Selama lebih dari sepuluh tahun, dia sudah melihat Candra Gail melangkah maju selangkah demi selangkah hingga hari ini. Sama seperti Yuni Lim, Candra Gail dimatanya adalah legenda yang serba bisa.

Tetapi pada saat ini, berhadapan dengan Candra Gail yang telah kehilangan baju besi, seperti pohon yang ditiup patah oleh angin, Alex Paige tidak tahu harus berkata apa untuk menghiburnya.

Dia hanya bisa berdiri diam di sebelah Candra Gail dan merokok bersamanya.

Malam ini, terasa sangat panjang.

---------------

Yuni Lim tidak tidur nyenyak sepanjang malam.

Ada suara lembut dalam mimpinya yang memanggilnya ibu, ketika dia melihat ke belakang pada saat itu, dia hanya melihat segumpalan darah.

Saat berikutnya, dia berteriak dan terbangun.

Lalu, semalaman dia tidak bisa tidur.

"Nona Yuni, ada apa denganmu?"

Wanita yang menjaganya semalaman terbangun oleh suara teriakan Yuni Lim dan segera menyalakan lampu untuk melihat situasinya.

Wanita ini dicarikan oleh Niko Feng. Kelihatannya dia adalah seorang bibi yang bisa diandalkan.

"Aku baik-baik saja, bibi, matikan lampu dan pergilah tidur."

Yuni Lim berbalik badan dan menarik selimut sedikit lebih erat.

Bibi mendengarnya, segera mematikan lampu dan kembali tidur lagi.

Yuni Lim, di sisi lain, terus membalikkan badan hingga subuh dan tidak bisa tidur, karena masalah bayi, hatinya terasa berat, juga tidak ada pelukan yang familiar ....

------------

Pagi hari berikutnya, Niko Feng datang pagi sekali.

Dia hanya datang sebentar kemudian pergi.

Sebelum dia pergi, dengan sungguh-sungguh dia berpesan kepada Yuni Lim, "Ayo istirahat, jangan terus main ponsel, TV lebih baik jangan ditonton."

Ketika dia mengatakan ini, matanya bersinar dan dia seperti menyembunyikan sesuatu.

Yuni Lim tidak menyadarinya, hanya mengangguk dengan lembut sebagai jawaban, yang juga hanya asal-asalan.

Terasa pengap untuk tinggal di kamar sepanjang waktu, jadi dia bangun dari tempat tidur dan ingin pergi berjalan-jalan.

Ketika bibi pengasuh melihat bahwa dia akan keluar, dengan cepat menyampirkan mantel tebal untuknya, dan berkata, "Baru saja mengalami masalah besar, tidak boleh sampai masuk angin, putriku juga tidak lama ini karena melakukan larangan yang dipantang, menjadi sakit ..."

Yuni Lim mendengar kata-kata itu, hatinya tergerak, dan terasa hangat, dia dengan sungguh-sungguh berkata, "Terima kasih."

Dia tidak pernah merasakan kasih ibu sejak dia masih kecil. Dia selalu iri pada anak yang tumbuh bersama ibunya, tetapi dia tidak layak menjadi seorang ibu.

Yuni Lim mengenakan mantelnya dan dengan perlahan berjalan keluar.

Dia pergi ke ujung koridor, di mana ada sebuah bidang yang luas, memandang keluar, hanya untuk melihat hutan yang rimbun, dan sejumlah kecil rumah.

Bisa dilihat bahwa lingkungannya sangat bagus.

Tapi tidak terlihat seperti rumah sakit yang berada di Malaysia.

Tiba-tiba berpikir bahwa dia telah berada di rumah sakit selama lebih dari sehari, dan Candra Gail tidak datang mencarinya seperti saat dia dibawa pergi oleh Ferry Goh.

Hati Yuni Lim terasa sangat panik.

Dia merasa sedikit kedinginan, ketika dia teringat kata-kata bibinya, dia berbalik dan kembali ke bangsal.

Saat kembali ke bangsal, bibi perawat secara kebetulan sedang menonton TV. Dia merasa terlalu bosan, dia kemari untuk merawat orang, juga tidak ada kerjaan lain, jadi ingin memanfaatkan saat Yuni Lim keluar menonton TV sejenak.

"Yu ... Nona Yuni, aku ..." Pengasuh melihat Yuni Lim masuk, dan dia menjadi sangat gugup. Dia menjadi gagap ketika berbicara, segera dia matikan TV.

Tetapi tidak disangka, Yuni Lim berteriak, "Jangan matikan TV!"

Sejak bibi pengasuh datang, dia jarang melihat Yuni Lim berkata-kata, ataupun melampiaskan emosinya. Dia berpikir bahwa Yuni Lim adalah orang yang sangat lembut, terkejut oleh teriakan itu, dia tertegun dan menatap Yuni Lim dengan ketakutan.

Yuni Lim tidak ada hati untuk memperdulikan bagaimana ekspresi bibi pengasuh, perhatiannya sepenuhnya ditempatkan pada layar TV.

"Pada dini hari tadi pagi, Hanna Gu, seorang bintang film internasional terkenal, memposting di akun Line-nya yang mengatakan bahwa pernikahannya sudah dekat, tidak lama kemudian ... akun resmi LK Grup juga memberikan konfirmasi bahwa dia dan Candra Gail, Direktur LK Grup ..."

Bibi pengasuh melihatnya menatap layar TV, menjadi terguncang dan hancur, bertanya dengan perhatian, "Nona Yuni, apakah kamu baik-baik saja? Apakah mau aku panggilkan dokter?"

Yuni Lim membuka mulutnya dan mencoba beberapa kali untuk mengucapkan kalimat lengkap, "Kamu ... katakan padaku apa yang dilaporkan dalam berita ..."

Dia menatap layar dan curiga apa dia salah dengar.

"Apa?"

Bibi pengasuh itu melirik layar TV dan merasa bingung, tetapi dia mengatakan yang sebenarnya, "Dalam berita, Direktur LK grup akan menikahi bintang film internasional, dan Line apa itu ... aku tidak terlalu mengerti ..."

Hanna Gu mengunggah pada akun Linenya yang menyatakan bahwa dia akan segera menikah. Line resmi LK Grup juga segera mengunggah ulang post milik Hanna Gu, apa arti dari semua ini, Yuni Lim sangat mengerti hingga tidak bisa lebih mengerti lagi.

Tapi, bagaimana dia bisa mempercayai ini semua?

Bibi pengasuh masih berbicara tentang sesuatu, Yuni Lim benar-benar tidak bisa mendengarkan lagi, pikirannya penuh dengan Candra Gail dan Hanna Gu yang akan segera menikah.

Dia tidak percaya itu!

Pasti berita palsu!

Dia ingin bertemu dengan Candra Gail, dia harus bertemu dengannya sekarang!

Dia tidak perduli dirinya yang masih mengenakan pakaian pasien, dia berbalik dan langsung berlari keluar.

Akibatnya, dia bertabrakan dengan Niko Feng, yang berjalan dari arah yang berlawanan.

Niko Feng melihat tampangnya yang kelihatan bingung, dengan segera menangkapnya, "Apa yang terjadi?"

“Aku ingin bertemu dengan Candra.” Sambil berkata, matanya penuh air mata, matanya berkedip, tetapi airmatanya tidak sempat terjatuh.

Wajah Niko Feng membisu, alisnya mengerut, "Sembarangan, kau harus tetap berada di tempat tidur sekarang!"

"Kamu melarangku menonton TV, tapi aku sudah melihat berita itu. Aku harus bertanya pada Candra, dia tidak boleh menikah dengan Hanna!"

Air mata Yuni Lim akhirnya mengalir turun. Dia melihat ke Niko Feng dengan harapan yang tulus.

Dia terus menggelengkan kepalanya, airmata membasahi wajahnya, seperti seorang anak kecil yang tidak bisa menemukan jalan pulang ke rumah. Dia terlihat menyedihkan.

Nikko Feng menatap wajah kecilnya yang berantakan karena menangis, dia jadi terenyuh.

Dua detik kemudian, dia berkata, "Pergi ganti baju, aku akan membawamu bertemu dengannya."

Kemudian, tanpa berkata lagi, dia membawa Yuni Lim kembali ke bangsal, dan menyuruh bibi membantu Yuni Lim untuk berganti pakaian.

Meskipun perasaan hati Yuni Lim telah hancur, dia masih memiliki beberapa alasan untuk bertahan hidup. Sekarang dia ingin pergi menemui Candra Gail, jadi dia berganti pakaian dengan patuh.

Bibi pengasuh memakaikannya topi dan mengenakannya syal dengan erat sebelum membiarkannya keluar.

Niko Feng mengulum bibirnya, seperti sedang berpikir dalam, kemudian melihat Yuni Lim berjalan keluar, juga tidak banyak berkata-kata.

Dia mengantarkan Yuni Lim kembali ke villa Maya Bay.

Sepanjang jalan, Yuni Lim dengan erat mengepalkan kedua tangannya, dan wajahnya terlihat sangat tegang. Seluruh tubuhnya sama tegangnya seperti senar yang baru saja dikencangkan.

Niko Feng tiba-tiba bertanya padanya, "Candra adalah ayah dari anak itu?"

“Ya.” Yuni Lim mengangguk kecil.

Saat ini, keduanya baru saja tiba di depan villa, Niko Feng tidak mengajukan pertanyaan lagi. Sambil mengerem, dia berkata, "Sudah sampai."