After Met You - Bab 823 Jangan Memberontak

Albert Paige mencium Julianna Lu sampai Julianna Lu menjadi lemas, pada akhirnya Julianna Lu tidak mempunyai tenaga untuk memberontak.

Seperti tersadar dari tidurnya, ia mendorong tubuh Albert Paige dan berteriak: “Kak Albert!”

Albert Paige menciumnya dengan penuh tenaga, sampai mereka berdua terjatuh di lantai, ia terbelalak, kemudian pandangannya jatuh kepada Julianna Lu.

Julianna Lu memalingkan wajahnya yang memerah, ia menyadari bahwa saat ini penampilannya sangat berantakan, ia segera merapikan bajunya.

Setelah Julianna Lu selesai merapikan bajunya, Albert Paige bangun dari lantai, ia tidak memakai jas tebal, ia hanya memakai sweater tipis, namun sepertinya ia sama sekali tidak merasa kedinginan.

Suasana menjadi lengang, Julianna Lu tidak tahu bagaimana caranya menghadapi situasi seperti ini, pikirannya sangat kacau, terlebih lagi, Albert Paige tidak mengatakan apapun, Albert Paige hanya menatapnya dengan tatapan yang mengerikan.

Ia seperti seorang istri yang penurut, dengan patuh duduk di sofa, ia menggigit bibirnya, kemudian dengan cepat ia menatap Albert Paige: “Aku... Aku mau pulang.”

Albert Paige langsung menolaknya: “Tidur disini saja.”

Julianna Lu membantah dengan suara yang lirih: “Aku tidak mau.”

Entah apa yang sedang dipikirkan Albert Paige, tiba-tiba ia bertanya pada Julianna Lu: “Apakah kamu besok akan bertemu dengan Shawn?”

“Tentu saja aku akan menemuinya.” Julianna Lu sudah menjadi tenang, tentu saja ia akan menemui Shawn, ia harus meminta maaf padanya secara langsung.

Entah mengapa Albert Paige melakukan ini padanya, dia tidak boleh berkencan lagi dengan Shawn.

“Bagus sekali.” Albert Paige tersenyum.

Julianna Lu merasa, Albert Paige lebih mengerikan ketika tersenyum dari pada tidak sedang tersenyum.

“Hari ini, kamu akan tidur disini, kalau tidak, jangan harap besok kamu bisa pergi bertemu dengan Shawn.”

Setelah ia mengatakan itu, ia berbalik dan berjalan menuju kamar mandi.

Julianna Lu tahu, Albert Paige bisa melakukan apapun yang ia mau, walaupun hari ini ia sedikit aneh, sepertinya juga sedikit berbahaya, namun sejak dulu ia sangat mempercayainya, maka ia memilih untuk tidur di tempat itu.

Albert Paige mandi dengan air dingin, perlahan ia menjadi tenang, namun wajahnya semakin terlihat tegas.

Sebelumnya, ia sungguh memandang sebelah mata para lelaki yang berada di sekitar Julianna Lu, jangan bilang, sekarang ia telah mengetahui dengan jelas perasaannya sendiri, Julianna Lu ingin bertemu dengan Shawn, ia harus melakukan sesuatu.

……

Albert Paige sudah selesai mandi, kemudian ia mencarikan jubah mandinya dan menyerahkannya pada Julianna Lu: “Pergilah mandi.”

Ia baru saja keluar dari kamar mandi, tubuhnya masih basah, wajahnya tampak sangat tegas dan serius, Julianna Lu menatapnya sekilas, kemudian ia memeluk jubah mandinya dan berlari kecil menuju kamar mandi.

Setelah masuk ke kamar mandi, barulah ia bisa menghela napas.

Jubah mandi milik Albert Paige sangat panjang, ia mengenakannya hampir menyentuh lantai.

Julianna Lu berdiri di depan cermin, ia menyentuh wajahnya sendiri, ia mengingat kembali kejadian yang dialaminya malam ini, dalam hati, ia masih merasa tidak percaya.

Albert Paige menciumnya, bukankah Albert Paige membenci Julianna Lu?”

Kejadian di Kota T, dulu saat ia mencium Albert Paige, dia tidak marah karena itu?

Kalau begitu...

Tepat pada saat itu, terdengar suara Albert Paige dari luar, ia terdengar tidak sabaran: “Belum selesai mandi?”

“Sudah.” Jawab Julianna Lu, ia membuka pintu dan berjalan keluar.

Tubuh besar Albert Paige menghalangi jalannya, ia berdiri di depan pintu kamar mandi, Julianna Lu tidak berani membalas tatapannya, ia tidak bisa keluar, kemudian ia mendongak menatapnya: “Minggir.”

Julianna Lu baru saja selesai mandi, rambutnya masih sedikit basah, jubah mandi yang besar membalut tubuh Julianna Lu yang kurus dan kecil.

Dulu, Albert Paige hanya menganggap Julianna Lu sebagai adik perempuannya, bergandengan dengannya, memeluknya, ia tidak mungkin memiliki pikiran lain, ia hanya merasakan perasaan yang berbeda, namun tidak seperti sekarang.

Albert Paige menyingkir ke samping, Julianna Lu segera berjalan keluar, namun ia tidak mengira, Albert Paige akan menangkapnya.

Belum sempat Julianna Lu bicara, Albert Paige menunjuk ke satu kamar dan berkata: “Kamu tidur disini, jangan kabur kemana-mana.”

Julianna Lu langsung menyadari bahwa itu adalah kamar utama, kemudian ia bertanya pada Albert Paige: “Bagaimana denganmu?”

“Tidak perlu memikirkanku.” Setelah itu, Albert Paige berbalik dan turun ke lantai bawah.

Julianna Lu menghela napas, kemudian ia masuk ke kamar, namun ia tetap tidak bisa tenang, kemudian ia mengunci pintu kamarnya.

Begitu banyak kejadian yang terjadi malam ini, pikirannya sangat kacau, awalnya ia berpikir bahwa ia bisa tidur dengan tidak nyenyak, namun siapa sangka, tidak selang beberapa lama ia telah tertidur pulas.

Albert Paige merokok setengah bungkus di lantai bawah, kemudian ia masuk ke kamar mandi dan mencuci muka, barulah ia berjalan menuju kamar tidur, ia mengulurkan tangan hendak membuka pintu, namun gagang pintu tidak mau berputar.

Dikunci?

Ia tersenyum, anak kecil ini sangat polos, ia pikir dengan mengunci pintunya bisa menghalanginya masuk? Ia tidak memikirkan apa yang bisa ia perbuat.

Albert Paige membuka pintu kamar dengan mudah, dalam kamar itu masih ada lampu dinding yang menyala, ia bisa melihat ada orang yang tertidur di atas tempat tidur.

Albert Paige menutup pintu yang ada di belakangnya, kemudian ia berjalan perlahan mendekati tempat tidur.

Ia tidak memiliki baju yang dapat dipakai Julianna Lu disini, Julianna Lu tidur hanya dengan memakai jubah mandi, ia terlihat tertidur dengan pulas, diam dan lugu.

Albert Paige mengamatinya lekat-lekat, setelah ia mematikan lampu dinding, ia berbaring di tempat tidur.

Ia mendekap tubuh Julianna Lu, kemudian perlahan melepaskan jubah mandi yang membalut tubuh Julianna Lu.

Julianna Lu memang tertidur pulas, namun ketika disentuh oleh Albert Paige, ia langsung terbangun.

Julianna Lu terkejut, kemudian ia memberontak, Albert Paige berkata dengan suara lirih: “Ini aku, jangan memberontak.”

Suaranya rendah dan sedikit serak, napasnya berat dan terasa panas, dengan cepat dan sedikit tergesa, ia mencium bibir Julianna Lu.

“hmm... apa... yang kamu lakukan...” Julianna Lu menjadi ketakutan, ia tidak tahu mengapa tiba-tiba Albert Paige memperlakukannya seperti ini.

Kali ini Albert Paige sudah tidak dapat berhenti, ia menindih tubuh Julianna Lu dan menahan kedua tangannya, ia terus menciumnya, setelah beberapa detik, ia mendesah dan berkata: “Menurutmu?”

Situasi mereka berdua saat ini membuat Julianna Lu sangat malu, ucapan Albert Paige membuat Julianna Lu menjadi marah: “Tutup mulutmu!”

Albert Paige menurut, ia menutup mulutnya dan mulai menggigit lehernya, menciumnya dengan perlahan, ia tidak pernah bersentuhan dengan lelaki seperti ini sebelumnya, ia tidak bisa menahannya.

Albert Paige merasa bahwa reaksi Julianna Lu terhadapnya sangat menggemaskan, jika ia tahu lebih awal, ia tidak akan rela membiarkan Julianna Lu dekat dengan pria lain, sejak awal ia akan melancarkan usahanya untuk mendapatkan haknya, saat Julianna Lu dewasa, ia akan bisa menikmati Julianna Lu, dan tidak akan menyia-nyiakan waktunya selama bertahun-tahun.

Walaupun Albert Paige sudah lama tidak berhadapan dengan wanita, namun ia juga merupakan seorang pria, ia memiliki kemampuan dan tenaga yang cukup untuk menghadapi Julianna Lu.

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu