After Met You - Bab 488 Tidak Lebih Dari Sepuluh Kata

Yuni Lim melihat tulisan Candra Gail, berpikir beberapa saat, lalu meletakkan kembali undangan yang ditulis itu, menunjukkan perasaan yang kompleks.

Dia ragu untuks esaat, lalu duduk di sampingnya , berkata: “Kenapa mau mengundang begitu banyak orang, bukankah lebih baik merayakan dengan keluarga dan teman dekat saja?”

Aku juga pernah memikirkan mau bagaimana merayakan ulang tahun Gilbert Lin.

Bagi Candra Gail dan dia, tak peduli kedepannya ada anak lagi atau tidak, Gilbert Lin merupakan yang paling mereka cintai, bahkan di hari ulang tahun anaknya, dia benar-benar tidak pernah kepikiran untuk merayakannya begitu besar.

Meski Gilbert Lin cukup aktif akhir-akhir ini, namun tetap ada beberapa yang mengenalinya.

Jika sungguh mau merayakan, maka mengundang kerabat dan teman dekat saja ke rumah atau mungkin rayakan di Istana Yurich. Dia kira Candra Gail dan dia memiliki pemikiran yang sama, siapa sangka tanpa diduga Candra Gail ingin merayakannya sebesar itu.

“Sedikit ramai juga baik.” Candra Gail berkata tanpa mengangkat kepalanya, seperti tidak merasakan perasaan Yuni Lim.

“Namun......”

Yuni Lim masih ingin berkata-kata, namun Candra Gail telah memotongnya: “Aku sudah mengatur semuanya dengan baik, juga sudah kuberitahukan keluar, anggap kamu mau batalkan sekarang juga sudah terlambat.”

Ini benar-benar gaya seorang Candra Gail, langsung melakukan apa yang diinginkannya, tak peduli baik atau tidak, tak pernah mendiskusikannya dengan dia.

Yuni Lim merasa sedikit terhalang.

Lantas dia berkata, bagaimana dia bisa berada di rumah dengan tenang bersama dengan anak, ternyata sedang merencanakan hal ini.

Gilbert Lin adalah anak mereka berdua, dia ingin mengadakan acara ulang tahun untuk Gilbert Lin malah tidak mendiskusikannya dengannya.

Setelah selesai berkata, Candra Gail kembali menulis undangan.

Yuni Lim menarik nafas mendalam, berdiri dan berkata: “Terserah.”

Melihat Candra Gail tidak merespon, dia menggendong Gilbert Lin dan beranjak keluar.

......

Dua hari kemudian, Yuni Lim pergi ke Kota J.

Saat pulang sudah akhir pekan, bertepatan dengan ulang tahun Gilbert Lin.

Beberapa hari ini, semua berita berkaitan dengan ulang tahun pangeran kecil L. K. Grup, sebelum ulang tahun Gilbert Lin, foto lokasinya juga sudah beredar.

Dia tahu, jika hal ini tanpa persetujuan Candra Gail, itu takkan tersebar.

Acara ulang tahun Gilbert Lin, diurus oleh Candra Gail sendiri.

Sehari sebelum ulang tahun Gilbert Lin, Yuni Lim telah memesankan kue ulang tahun untuknya.

Karena Gilbert Lin di hari esok, memiliki identitas yang berbeda, yaitu sebagai pangeran kecil L. K. Grup, namun malam ini Yuni Lim merayakan ulang tahunnya lebih dahulu, identitasnya hanya sebagai putra dari Yuni Lim.

Yuni Lim menggendong Gilbert Lin, menggenggam tangannya sambil menyanyikan lagu ulang tahun, setelah itu memberi kecupan di wajah kecilnya: “Selamat ulang tahun, sayang!”

Anak kecil suka kue yang berwarna dan indah, tak terkecuali Gilbert Lin.

Dia menggeliat di tubuh Yuni Lim, sambil bersenandung, seperti ingin merampas kuenya.

Yuni Lim tersenyum, membujuknya: “Jangan dirampas, tiup dulu lilinnya.”

Sambil berkata, dia mengarahkan jarinya ke lilin yang berada di atas kue, berkata kepada Gilbert Lin: “Mari, tiup lilinnya bersama ibu.”

Gilbert Lin sangat bekerja sama, mereka berdua meniup lilin, lampu kamar kembali terang.

Candra Gail duduk di hadapan mereka tanpa ekspresi.

Yuni Lim juga tidak memperdulikan Candra Gail, menarik tangan kecil Gilbert Lin dan memotong kue.

Gilbert Lin hanya makan beberapa suap, Yuni Lim tidak memperbolehkannya makan lagi, umurnya terlalu muda, selain makanan utama, snack pun tidak boleh terlalu banyak.

“Cepat istirahat, besok harus bangun sangat pagi.” Candra Gail berbicara dengan dingin.

Yuni Lim awalnya masih tersenyum dan berbincang dengan Gilbert Lin, mendengar suara Candra Gail, senyumannya tersendat, mengarahkan pandangannya ke dia dan berkata: “Oh.”

Lalu, dia menggendong Gilbert Lin ke atas.

Sampai dia menidurkan Gilbert Lin, Candra Gail masih belum kembali ke kamar.

Yuni Lim membuka pintu kamar, melihat Candra Gail yang bersiap untuk masuk, namun tangannya yang lainnya masih menggenggam ponsel.

Tampak dia bersiap untuk membuka pintu, namun malah menerima telepon.

Melihat itu, Yuni Lim kembali ke kamar dan berbaring ke ranjang.

Dia menutup matanya, entah berapa lama, posisi di sebelahnya menurun.

Candra Gail sudah kembali.

Momen berikutnya, tangannya diletakkan di pinggang Yuni, kemudian mengerat, lalu menggunakan sedikit tenaga, lalu memeluknya.

Yuni Lim juga tidak bergerak, dia tidak terlalu senang akhir-akhir ini, dia tidak percaya kalau Candra Gail yang sensitif tidak mengetahuinya.

Mungkin baginya, Yuni hanya sedang moody.

Tiap malam, dia selalu seperti ini dan bermesraan dengannya seperti tak terjadi apa-apa.

Beberapa saat kemudian, Yuni Lim merasa sedikit kepanasan, melepasnya: “Lepaskan sedikit, panas.”

“Aku dingin.” Candra Gail bermuka tebal dan segera menempelnya lagi.

Dia bersandar, mengarah ke Yuni Lim.

Sampai Yuni berpindah sampai ujung kasur, akhirnya dia tak kuasa duduk dan berkata: “Candra Gail, sudah cukup, bisakah tidur dengan benar?”

Suaranya sedikit keras, tersalurkan ke dalam ruangan yang diam itu, membuatnya sedikit kosong.

Candra Gail tidak langsung menjawabnya, ruangan itu sangat diam.

Namun, dia masih tetap berpindah, memberi sedikit posisi untuk Yuni Lim.

Yuni Lim mengira akhirnya Candra Gail mendengar perkataannya.

Baru mau bersandar, Candra Gail berkata: “Kamu beberapa hari ini masih belum cukup?”

Yuni Lim mengira dia salah dengar, maka bertanya lagi: “Apa?”

Suara Candra Gail bergema dalam ruangan yang gelap: “Beberapa hari ini kamu marah karena aku mau merayakan ulang tahun Gilbert, setiap hari kamu berbicara kepadaku tak lebih dari sepuluh kata.”

Setelah bangun Yuni langsung pergi kerja, saat pulang langsung menemani Gilbert Lin bermain, waktu berkomunikasi dengan Candra Gail memang sangat sedikit, alasan lainnya, karena memang dia tak ingin berbicara dengan Candra Gail.

Maksud dalam perkataan Candra, sama dengan dugaan Yuni Lim, Candra Gail memang mengetahui bahwa dia sedang marah.

Namun, dia mengira Yuni marah hanya karena masalah perayaan ulang tahun Gilbert Lin?

Jikalau dia berdiskusi terlebih dahulu dengannya......

Lupakan. Jika saat itu dia mengatakannya secara baik-baik bahwa dia ingin mengadakan perayaan ulang tahun yang besar untuk Gilbert Lin, Yuni juga takkan marah, malah merasa senang, Candra Gail yang bersedia merayakan ulang tahun Gilbert Lin, itu suatu bentuk kasih sayang antara ayah dan putranya.

Namun, buruknya adalah, dia tidak berdiskusi dengan Yuni Lim, langsung membuat keputusan untuk mengadakan perayaan ulang tahun Gilbert Lin.

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu