After Met You - Bab 631 Apa Kamu Adalah Penggemarnya?

Hanna Gu merasa hal ini sama sekali tidak lucu.

“Kenapa di mata kalian para lelaki hanya ada Yuni? Apa bagusnya ia?”

“Kamu tidak pantas untuk tahu!”

Lukman melontarkan kalimat ini dengan dingin, lalu dengan langkah besar berlalu meninggalkannya. Ia tidak memberikan kesempatan bagi Hanna Gu untuk kembali mengejarnya.

Hanna Gu berpijak di tempat yang sama, membelalakkan sepasang matanya dan mengeratkan giginya dengan erat. Raut wajahnya terlihat sedikit ganas, sepertinya ia dalam kondisi menggila.

Yuni Lim. YUNI LIM!

Suatu hari nanti, ia pasti akan membuat Yuni Lim merasa lebih baik mati daripada hidup! Ia akan membuat wanita itu berlutut memohon padanya!

Hanna Gu juga belum lama ini baru mengetahui bahwa ternyata Lukman adalah anggota organisasi.

Setelah ia mengetahui hal ini, selain syok, ia juga merasa senang.

Hubungan Yuni Lim dan Lukman begitu baik, wanita itu pasti akan merasa sangat sedih kalau ia sampai tahu bahwa Lukman sebenarnya adalah anggota organisasi bawah tanah.

Lagipula, Hanna Gu sangat percaya diri dengan kecantikannya. Ia pasti dapat menarik Lukman yang sedang frustasi untuk berada di pihaknya.

Tapi ternyata, Hanna Gu tidak berhasil menarik Lukman untuk berada di pihaknya. Ia bisa merasakan aura kekalahan yang dalam menyelimuti tubuh pria itu.

Hanna Gu sudah berusaha sekuat tenaga untuk mencari berbagai macam cara. Tapi kecantikannya saja bahkan tidak berguna, karena Lukman ternyata benar-benar tidak melihatnya.

Karena sudah seperti ini, Hanna Gu tidak bisa berbuat banyak terhadap Lukman.

Lukman adalah orang terpandang dalam organisasi, ia memiliki talenta yang sangat kuat dalam dunia kedokteran. Bahkan kalau sampai Lukman benar-benar marah padanya hingga membunuhnya, pria itu tidak mungkin dijatuhi hukuman yang terlalu berat.

Oleh karena itu, Hanna Gu merasa lebih baik ia tidak memprovokasi Lukman sekarang.

...

Candra Gail keluar dari dalam kamar, lalu langsung menuju ke ruang baca.

Begitu masuk, ia langsung mengeluarkan ponselnya dan menelepon Lina.

“Kalian pergi kemana sore tadi?”

Lina berpikir sejenak baru menjawab. Yang Candra Gail tanyakan adalah kemana dirinya dan Yuni Lim pergi sore tadi.

“Sore tadi kami hanya berjalan-jalan sebentar di luar.” Lina tentu saja tidak mungkin mengatakan tentang pertemuan Yuni Lim dengan seseorang.

Sekembalinya Yuni Lim setelah bertemu dengan orang itu, suasana hatinya benar-benar tidak tepat. Mungkin Lina tidak berani bicara, tapi karena Candra Gail benar-benar pintar, ia membiarkan wanita itu untuk menebak.

Suara Candra Gail terdengar lebih dalam: “Tidak mau bicara?”

Suara Lina terdengar seperti sedang basa-basi: “Aku hanyalah seorang bawahanmu. Sebagai seorang bawahan, aku sama sekali tidak tahu tentang urusan percintaanmu dengan nyonya.”

Hati kecil Candra Gail langsung mengerti bahwa Lina sedang berprasangka terhadapnya.

Pria itu baru menutup teleponnya saat seorang pelayan masuk dan membawakannya teh.

Mengira Yuni Lim yang masuk, Candra Gail pun segera mendongakkan kepalanya dan menyadari bahwa yang ternyata masuk adalah pelayan.

...

Yuni Lim baru keluar dari kamar saat makan malam tiba.

Ia duduk berhadapan dengan Candra Gail di ruang makan, kedua orang itu tidak saling bicara.

Setelah mereka selesai makan dan sedang bersama naik ke atas, Candra Gail baru bertanya dengan santai: “Hari ini beli apa saja saat pergi belanja tadi?”

“Tidak ketemu yang kusuka.” Yuni Lim berjalan sedikit lebih di depan Candra Gail, ia menjawab dengan pelan dan santai.

Candra Gail tiba-tiba menghentikan langkahnya.

Sedangkan Yuni Lim masih melangkah maju, ia tidak menyadari Candra Gail sudah berhenti melangkah.

Hal ini membuat raut wajah Candra Gail semakin kelam.

Hari ini Yuni Lim sangat aneh.

Lina jelas-jelas sedang membantu Yuni Lim, wanita itu tidak mengatakan yang sejujurnya.

Apalagi saat Candra Gail pulang, ia melihat rupa Yuni Lim yang jiwanya seperti sedang entah kemana.

Sebelumnya, Yuni Lim masih mengatakan pada Candra Gail bahwa ia ingin menyelidiki tentang Grisi.

“Apa hari ini kamu bertemu dengan orang dari Grisi?” Candra Gail mengejar Yuni Lim dan menarik tangannya.

Orang dari Grisi?

Lukman memang benar orang Grisi.

Yuni Lim mengangkat matanya untuk menatap Candra Gail, raut wajahnya datar: “Ya.”

“Keterlibatan Grisi sangat luas, pohon organisasinya sangat lebat dan akarnya bercabang luas ke dalam. Walaupun kamu ingin menyelidiki, kamu tidak mungkin mendapatkan sesuatu.” Raut wajah Candra Gail terlihat berwibawa, tapi jauh bertambah serius saat sedang membicarakan hal sepenting ini dengan Yuni Lim.

Yuni Lim balas menatap Candra Gail dengan serius, lalu tersenyum sambil membalikkan tangannya untuk menggenggam tangan Candra Gail: “Kalau dulu, kamu pasti akan langsung marah kalau aku berani tidak mematuhimu. Mana bisa kamu bicara hal yang masuk akal kepadaku seperti ini.”

Tubuh Candra Gail secara tidak kasat mata mematung.

“Maksudmu, dulu aku bicara hal yang tidak masuk akal?”

“Begitulah...”

Kedua orang itu lalu mengalihkan topik pembicaraan mereka dan tidak lagi mengungkit apapun yang berhubungan dengan Grisi.

...

Yuni Lim bertanggung jawab atas rencana kerja sama perusahaan dengan Bate Charlene, sehingga ia selalu berhubungan dengan Bate Charlene.

Hari ini, ia baru saja sampai di kantor saat ia menerima pesan pendek yang dikirim oleh Bate Charlene untuknya.

“Coba tebak, siapa artis yang didatangkan untuk endorse di acara baru perusahaan!”

Nada bicara untuk obrolan santai yang seperti ini membuat Yuni Lim sedikit terkejut. Ia menebak beberapa nama artis yang sangat terkenal. Ia memberikan beberapa nama, namun semuanya disangkal oleh Bate Charlene.

Yuni Lim akhirnya tidak sabar lagi: “Aku mau kerja dulu. Sampai disini dulu ya, kita mengobrol lagi nanti.”

Tidak sampai semenit berlalu, sebuah pesan singkat baru kembali masuk ke dalam ponsel Yuni Lim: ‘Kamu tebak lagi! Seorang artis yang sudah mengumumkan untuk pensiun dari dunia artis di konferensi pers!’

Desakan dalam nada bicara Bate Charlene ini seperti takut Yuni Lim tidak akan menebak lagi.

Bate Charlene, wanita ini benar-benar menarik.

Yuni Lim kembali meliha sekali lagi isi pesan pendek itu, lalu merenung. Artis yang pernah mengumumkan pensiun di konferensi pers dua tahun lalu...

Ia tiba-tiba teringat akan Hanna Gu dan raut wajahnya pun mengelam. Ia kemudian mengenyahkan nama Hanna Gu yang terbersit dalam benaknya itu.

Dulu, Yuni Lim setuju untuk ikut dengan Marco Gail datang ke negara J dengan syarat Marco Gail menutup perkara Candra Gail. Saat itu, Marco Gail menggunakan Hanna Gu sebagai kamuflase berita untuk menutup hiruk-pikuk kasus Candra Gail.

Dan kemarin, Yuni Lim baru saja tahu bahwa ternyata Hanna Gu juga merupakan orang Grisi dari email yang dikirim Lukman padanya.

Semua ini tidak mungkin sekebetulan itu, bukan...

Kali ini, setelah Yuni Lim mengirimkan balasannya, Bate Charlene tidak langsung menjawab.

Yuni Lim memegang ponselnya dan menunggu beberapa saat. Suasana hatinya perlahan menjadi lebih tenang, sepertinya ia terlalu banyak berpikir.

Tapi tidak berselang lama kemudian, masuklah telepon dari Bate Charlene.

“Nyonya Gail, kamu benar-benar lihai. Sekali tebak langsung tepat.” Suara Bate Charlene terdengar sangat bersemangat.

Yuni Lim mengernyitkan alisnya, ia tidak langsung menebak dengan benar. Setelah salah menebak beberapa nama, ia baru menebak Hanna Gu setelah mendapatkan petunjuk yang sangat jelas dari Bate Charlene.

“Kenapa bisa mengundangnya? Apa ia mau hadir?” Yuni Lim mulai bertanya dengan nada datar.

“Ya. Walaupun ia sudah pensiun selama dua tahun, tapi ternyata semua orang sama sekali tidak melupakannya. Kalau ia menjadi orang yang melakukan endorse untuk produk baru perusahaan kami, pasti itu akan menjadi berita yang besar sekali.”

Melihat suasana hati Bate Charlene yang sangat bangga, Yuni Lim pun bertanya: “Apa kamu adalah penggemarnya?”

“Tidak juga, aku hanya merasa Hanna adalah wanita yang lumayan.” Walaupun Bate Charlene sudah sekuat tenaga membuat nada bicaranya menjadi setenang mungkin, namun ia masih kesulitan menyembunyikan siratan semangat dalam suaranya.

Yuni Lim hanya tersenyum singkat, lalu mengucapkan salam perpisahan.

Memang ternyata semua orang dapat dengan mudah dimabukkan oleh penampilan.

Apakah Hanna Gu adalah seorang wanita yang lumayan?

Wanita yang lumayan ini, dulu pernah mencelakakan Yuni Lim dan membuatnya terpisah dari anaknya. Ia juga ingin merebut suaminya dan ingin membunuhnya...

Tapi tepat pada saat itu, ia mendengar suara Candra Gail yang memanggilnya.

“Yuni.”

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu