After Met You - Bab 664 Orang Ternama

Yunus Lim mendengar perkataannya, seketika, ekspresi di wajahnya sedikit rumit.

Dia menggelengkan kepalanya, "Tidak perlu asing seperti ini, aku juga bukanlah orang luar. Kamu juga sibuk, aku mengerti itu."

Perkataannya sengaja menarik dekat kejauhan hubungan mereka.

Akan tetapi, Yuni Lim sama sekali tidak terperangkap.

Tidak peduli Yunus Lim menggunakan beberapa cara untuk merayunya, dia tidak bisa menerimanya, malah berpura-pura tidak tau, dia pun berkata dengan sungkan, "Terima kasih Tuan Lim atas pengertiannya."

Yunus Lim menyadari, Yuni Lim tidak mungkin bisa menerima rayuan darinya, dan juga akan menghindari ini, tidak ingin berbasa-basi lagi.

"Aku masih ada urusan, kalau begitu, aku tidak mengganggumu lagi." Yuni Lim juga tidak ingin berlama-lama di sana, selesai berbicara, dia pun keluar.

Penghubungnya dengan keluarga Lim, hanyalah Perusahaan Keluarga Lim. Sedangkan Yunus Lim, jika bisa jarang bertemu lebih baik jarang bertemu.

Hubungannya dengan mereka, sudah sejak awal sangat jelas.

"Aku akan mengantarmu." Melihat keadaan ini, Yunus Lim langsung berdiri.

Yuni Lim mengamatinya, terlihat ketulusan hati di wajah Yunus Lim.

"Tidak perlu." Yuni Lim sedikit tersenyum, dengan rasa penuh sungkan, dia berbalik dan keluar.

Hanya saja, Yunus Lim benar-benar mengantarnya hingga ke pintu lift.

Dia memaksa ingin mengantarnya, Yuni Lim juga tidak berkata apa-apa lagi.

Sesampainya di depan pintu lift, dia langsung masuk ke dalam, tanpa berkata apapun.

Saat pintu lift tertutup, dia bahkan dapat mendengar suara helaan nafas Yunus Lim.

Akan tetapi, dalam hatinya malah tetap tenang seperti air, tidak aada gelombang sama sekali.

Kedudukan Yunus Lim di Malaysia juga terbilang orang besar.

Di usia paruh bayanya, demi kekayaan, dia memasukkan Yakob Lim, anak kandungnya sendiri ke dalam penjara. Di usia tuanya, menantunya juga terjerat kasus kriminal, dan masuk ke penjara juga. Sedangkan anaknya yang satunya lagi, Ivan Lim juga adalah seorang yang tidak berusaha.

Bahkan Perusahaan Keluarga Lim ini pun juga hampir hilang. Kedua cucu wanitanya, salah satunya terpaksa pergi jauh, yang lain memutus hubungan dengannya.

Mengalami hal ini sebagian besar hidupnya, sampai usia tuanya, malah terjadi hal yang tidak terduga secara berturut-turut. Tidak mudah bagi siapapun yang jatuh dalam masalah seperti ini.

Mungkinkah Yunus Lim menyesal?

Akan tetapi juga bagaimana? Ayahnya tidak akan kembali lagi.

Hal-hal yang pernah dilakukannya, menambah sakit di hati Yuni Lim, karena telah terhapuskan oleh waktu, perasaannya terhadap Keluarga Lim, juga bersamaan menghilang.

Tidak lagi membenci Keluarga Lim, dan juga tidak lagi mengenal anggota keluarga Lim.

.........

Keluar dari Perusahaan Keluarga Lim, suasana hati Yuni Lim sedikit kecewa.

"Nyonya, sekarang kita akan pergi ke mana?" Supir yang ada di depan bertanya padanya.

Yuni Lim berpikir sejenak, lalu berkata, "Pergi ke Istana Yurich."

Kabarnya kembali telah diketahui banyak orang, jadi dia tidak bisa berpura-pura lagi.

Berkedudukan sebagai istri dari direktur L.K. Group harus melakukan sesuatu baru cukup.

Masalah Marco Gail adalah kakek Candra Gail juga bukanlah sebuah rahasia, meskipun Yuni Lim telah kembali, dia juga sulit membuat Marco Lim untuk tidak marah, dia berusaha untuk tidak membuat suatu masalah yang tidak diduganya.

Jadi, dia bertindak terlebih dahulu.

Candra Lim dan Asisten Andrea tidak berada di dalam negeri, Istana Yurich adalah ciri khas Malaysia. Selain tempat pertemuan terbesar, dia juga menyimbolkan sebuah kekuatan dan kedudukan.

Jadi, Istana Yurich adalah tempat yang sangat penting, mereka tidak ada di dalam negeri. Dia tidak terlalu familiar dengan penanggung jaab Istana Yurich yang baru, jadi dia pun pergi ke sana.

Candra Gail tidak berada di dalam negeri, jadi, Yuni Lim harus membantunya mengawasi dengan baik barangnya yang ada di dalam negeri.

Meskipun dia kembali telah 10 hari lebih, akan tetapi dia sangat jarang keluar rumah, selain waktu pulang dan datang ke Istana Yurich untuk makan hari itu, dia tidak pernah datang lagi.

"Nyonya."

Sekalinya Yuni Lim masuk Istana Yurich, ada pelayan yang bertanya padanya, "Nyonya datang kemari untuk makan kah? Atau ada janji bertemu dengan orang?"

"Tidak perlu pedulikan aku, aku kemari hanya melihat-lihat saja." Yuni Lim tersenyum dengan ramah, "Kalian sibuk pekerjaan kalian saja."

Kemudian, dia langsung pergi menuju ke kantor Candra Gail.

Dia telah datang berkali-kali ke kantor Candra Gail yang ada di Istana Yurich.

Dia menyuruh pengawal menunggu di luar, saat dia mendorong pintu dan masuk ke dalam, terlihat keadaan di dalam kantor sangatlah bersih.

Dia mengulurkan tangan dan memegang meja, sedikit debu pun tidak ada, ini membuktikan bahwa ada orang di sini mengerjakan sesuatu.

Apakah itu penanggung jawab yang baru?

Yuni Lim memutari meja kantor, dia berjalan hingga ke belakang kursi bos dan duduk, baru saja berputar, dia mendengar ada orang yang membuka pintu.

Ada yang datang.

Yuni Lim sedang membelakangi arah meja kantor, sorotan matanya sedang mengamati rak buku yang ada di belakangnya, dia tidak ada niat untuk menolehkan kepalanya.

Akan tetapi, dia memperhatikan langkah kaki orang yang akan masuk malah berhenti di depan pintu sesaat, kemudian baru berjalan masuk.

Langkah kakinya sangat stabil, suara hak sepatu kulit di atas lantai terdengar sedikit membosankan.

"Nyonya Gail."

Setelah mendengar suara yang familiar dan panggilan yang familiar, Yuni Lim baru perlahan-lahan berbalik badan.

Dia mengangkat kepalanya, dan terlihat wajah yang familiar.

Yuni Lim dengan terkejut berkata, "Pengacara He?"

Pria yang ada di hadapannya adalah pengacara pribadi Candra Gail. Telah lama Yuni Lim tidak berjumpa dengannya, setelah mengingat-ingat sejenak, dia baru teringat bahwa namanya adalah Rafa He.

Dia benar-benar tidak mengira penanggung jawab Istana Yurich yang baru adalah Rafa He.

Pandangannya terhadap Rafa He, sama seperti pandangannya terhadap Daniel Mo. Mereka sama-sama menggunakan kacamata, biasanya ekspresi mereka sangat serius dan tidak bebas.

Akan tetapi, pandangannya terhadap Rafa He lebih asing sedikit.

Rafa He terlihat sangat tenang, mata yang ada di balik kacamatanya juga terlihat dingin tapi tajam.

Dia melihat Yuni Lim dengan sedikit menundukkan kepala, mengisyaratkan sebuah tanda hormat, kemudian menjelaskan, "Aku awalnya juga berencana beberapa hari ini menyelesaikan urusan, kemudian mengunjungi Nyonya Qin, sekalian memberikan laporan keuangan Istana Yurich pada Nyonya Qin."

"Terima kasih... Pengacara He." Yuni Lim sedikit bingung menyapanya, akan tetapi setelah dipikir-pikir, akhirnya dia tetap memanggil Pengacara He.

"Aku hanya bekerja saja. Tuan Qin membayarku sangat banyak, akan tetapi aku sangat biasa saja dalam pengoperasian. Nyonya Qin hari ini datang kemari, kami kebetulan melakukan penyerahan."

Kemungkinan berhubungan dengan pekerjaan, sikap Rafa He terhadap orang lain memberikan orang itu merasa bahwa dia sangat rajin dan serius, seperti tidak pernah bercanda sebelumnya.

Candra Gail meskipun rajin, akan tetapi rajinnya itu tidak mudah diketahui oleh orang lain, sehingga mudah membuat orang terlena.

"Pengacara He, karena Candra telah mempercayai Istana Yurich di tanganmu, tentu saja dia percaya akan kemampuanmu. Sedangkan keadaanku, kamu seharusnya juga mengetahuinya, aku masih ada perusahaan yang harus kuurus, masih harus merawat anak, aku tidak ada banyak waktu untuk datang ke Istana Yurich. Di kemudian hari, aku masih harus berterima kasih pada Pengacara He."

Nada suara Yuni Lim yang tulus seketika membuat Rafa He tercengang.

Kemudian, Rafa He menganggukkan kepalanya, "Baik."

Yuni Lim tersenyim, benar-benar orang yang serius.

Kemudian, dia baru menjelaskan maksud kedatangannya, "Aku berencana malam Jumat, aku akan mengadakan sebuah perjamuan, tolong Pengacara He menyiapkannya, semua orang ternama di Malaysia, semuanya harus diundang."

Rafa He tidak merasa aneh sedikitpun, dia hanya menganggukkan kepalanya.

Ternyata orang yang dipilih Candra Gail, semuanya tidaklah mudah.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu