After Met You - Bab 303 Tidak Pernah Melupakan Tempat Asalnya

Candra Gail bergumam, "Tahanan yang melarikan diri?"

Tanpa perintah Candra Gail, Andrea meminta informasi buron Leon Hu. Dia mengambilnya di tangannya dan berkata, "Bos, Leon Hu ini, yang dulunya pernah melakukan penyandraan, belakangan dicari karena kejahatan perkosaan .. "

Andrea gugup ketika dia mengucapkan tiga kata terakhir.

Bos sangat membeci pemerkosa.

Meskipun bosnya bukan orang yang sepenuhnya bersih, namun dia tidak akan pernah menerima kejahatan seperti itu.

Dia mendengar suara Candra Gail dari sisi lain :" Apakah ada informasi lain? "

"Umurnya sekitar 30 tahun, tingginya sekitar 1,67 meter, berpendidikan. Kota kelahirannya diperkirakan adalah daerah pegunungan barat daya ..."

Sebelum Andrea selesai, Candra Gail menyela dia: "Apakah kamu tidak bisa menemukan umur, tinggi dan kota asal yang pasti? "

"Karena itu terjadi beberapa tahun yang lalu, dan ada beberapa kasus besar terjadi pada saat yang bersama. Mereka tidak dapat mengurus semuanya, jadi Leon Hu melarikan diri. Pria ini sangat licik, dan kartu ID yang digunakan pada waktu itu palsu..."

Merasakan perubahan napas Candra Gail, Andrea dengan gugup mengatakan kalimat berikutnya :" Nama itu mungkin juga palsu..."

Tapi Candra Gail tidak marah. Suaranya berkata dengan tenang, "Begini, tolong urus permasalahan di tengah kota, aku akan memberikanmu cuti ketika aku kembali ."

Setelah menutup telepon, Candra Gail memutuskan untuk bertemu Leon Hu.

Tapi dia tidak bisa pergi sendiri.

Menyuruh Yuni Lim membawanya?

Itu ide yang bagus.

Candra Gail berjalan keluar sambil memikirkan ide itu.

Tidak ada sinyal untuk telepon seluler biasa di sini. Jika ada masalah, bertemu muka hanyalah satu-satunya jalan keluar.

Tiba-tiba dia merasa bahwa ketidakaan sinyal tidaklah sepenuhnya buruk, setidaknya jika Yuni Lim memiliki masalah, ia mau tak mau harus bertemu dengannya.

Dia berjalan perlahan ke pintu dan melihat Yuni Lim sedang mengetik sesuatu kedalam laptopnya.

Dia berdiri di luar pintu, mengulurkan tangan dan mengetuk pintu dua kali pintu yang sudah setengah terbuka.

Yuni Lim menoleh dan melihat Candra Gail dari celah pintu.

Dia tertegun dan menutup laptop. Kemudian, dia bertanya dengan suara keras, "Ada apa?"

"Sibuk?" Candra Gail tidak menjawab pertanyaannya.

"Aku sedang membuat catatan kerja." Yuni Lim berkata.

Candra Gail mengangguk, berdiri di luar pintu dan tidak masuk, dan bertanya dari kejauhan, "Jika kamu tidak sibuk, bisakah kamu membawaku ke sekolah di sini?"

Yuni Lim tidak suka nada Candra Gail yang sopan.

Dia lebih terbiasa dengan Candra Gail yang berbicara kepadanya dengan nada memerintah.

Terkejut dengan pikirannya sendiri, dia dengan cepat kembali sadar dan berkata, "Ya, kebetulan aku akan pergi sekarang"

Yuni Lim berkata sambil mematikan laptopnya.

......

Pada saat mereka sampai di sekolah, waktu pulang sekolah sudah hampir tiba.

Meskipun semua anak-anak di desa ini belajar disini pada pagi hari, namun mereka tidak pernah bermain lama setelah waktu pulang sekolah, karena mereka harus kembali untuk membantu keluarga.

Kemiskinan dan keterbelakangan telah mengakibatkan pemikiran yang juga terbelakang dan tertutup.

Tidak ingin meninggalkan desa ini, mereka merasa bahwa selama mereka bekerja keras, hidup akan menjadi lebih baik dengan sendirinya.

Yuni Lim sedikit lelah. Tidak jauh dari gerbang sekolah, dia berdiri di tempat yang sama dengan kedua tangannya bersilang dan menunjuk ke dalam: "Ini sekolah mereka."

Candra Gail melirik apa yang disebut "sekolah" dan sedikit mengernyit. Dia tahu bahwa ada banyak tempat di dunia yang sangat terbelakang, tetapi ketika dia benar-benar melihatnya, dia tidak bisa menahan rasa kejut yang datang menghantam.

Yuni Lim memperhatikan ekspresi Candra Gail, tersenyum dan berkata, "Aku bahkan lebih terkejut ketika melihat sekolah seperti ini untuk pertama kalinya."

"Aku tidak terkejut." Candra Gail meliriknya dan berjalan menuju pintu kelas.

Leon Hu sedang menulis rumus di papan tulis kecil untuk menyelesaikan soal dari buku anak-anak itu.

Mata Candra Gail menyipit sedikit, dengan tatapan ganas di dalamnya.

Baju putih, tubuh kurus, terlihat berusia sekitar 30 tahun, 1,68 meter, terlihat lembut dan sopan.

Bagaimanapun, dia benar-benar tidak terlihat seperti seorang penyandera dan pemerkosa.

"Itu satu-satunya guru di sini, Leon Hu. Kata orang desa, dia keluar dari gunung ketika remaja dan berkeliaran. Ketika dia kembali beberapa tahun yang lalu, dia mulai mengajar anak-anak di sini. Yang berharga adalah bahwa dia tidak pernah melupakan tempat kelahirannya."

Entah sejak kapan Yuni Lim berdiri di sisi kanannya.

Candra Gail mengejek dengan nada penuh cemoohan, "Betapa berharganya itu?"

Yuni Lim benar-benar berpikir bahwa orang seperti Leon Hu sangat baik, dan nada aneh Candra Gail membuatnya merasa sedikit jijik.

Wajahnya dingin seketika. "Candra, apa tujuanmu datang ke sekolah ini?"

Candra Gail hanya membalasnya dengan pertanyaan : "Coba tebak?"

Dia tidak memiliki tujuan, tetapi Leon Hu pasti memiliki tujuan.

Berada di dunia bisnis selama bertahun-tahun, instingnya mengenai orang lain tidak pernah salah.

Leon Hu bukanlah orang yang bersedia hidup dalam kesederhanaan.

Yuni Lim mendengus, mengabaikan Candra Gail.

Tingkah pria itu terlalu aneh untuk diajak berbicara.

Dan akhirnya waktu pulang sekolah tiba.

Ketika Leon Hu keluar, dia menatap Yuni Lim dan Candra Gail dengan heran: "Nona Lim, dia adalah ..."

Yuni Lim melihat kembali ke Candra Gail, hanya untuk mengetahui seberapa dekat dia dengan Candra Gail.

Dia buru-buru melangkah kembali dan berkata kepada Leon Hu, "Ini adalah investor kami, mitra kerja kami, Gail."

"Tuan Gail," kata Leon Hu dengan sopan.

Candra Gail berdiri diam dan memasukkan tangannya ke dalam saku celana setelan itu. Dia menatap Leon Hu dengan santai, "Halo."

Ekspresi wajah Leon Hu kaku sesaat.

Dia menoleh ke Yuni Lim dan berkata, "Nona Lim, apa yang kamu lakukan di sini hari ini?"

Yuni Lim menggelengkan kepalanya dan berkata, "Hanya sekedar melihat-lihat. Kita akan kembali sekarang. Kamu sudah bekerja keras sepanjang hari. Kembalilah dengan cepat."

Ketika Leon Hu mendengar kata-kata itu, dia hanya mengangguk, seolah-olah dia ingin mengatakan sesuatu yang lain, dan melihat Candra Gail berdiri tanpa ekspresi di wajahnya, yang membuatnya ketakutan tanpa alasan yang pasti.

Dia menatap Candra Gail lagi sebelum berjalan pergi.

Pada titik ini, tidak hanya Candra Gail sendiri yang melihatnya, tetapi Yuni Lim sadar akan tatapan itu.

Dia selalu menganggap Leon Hu aneh.

Ini bukan pertama kalinya.

Dan karena apa yang terjadi semalam, dia sedikit takut.

Setelah berpikir panjang, ia memandang Candra Gail dan memanggilnya, "Candra Gail"

"Ada apa?" Candra Gail memandangnya dari samping. Dia terlihat serius. Seperti sedari dulu, tatapan Candra Gail selalu membuat Yuni Lim merasa lebih tenang.

Dia menggigit bibirnya dan berkata, "Sebenarnya menurutku Leon agak aneh."

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu