After Met You - Bab 317 Kakek Memperlakukanmu Dengan Baik, Kamu Sendiri Yang Mencari Mati

Di pagi hari.

Pagi-pagi sekali, Yuni Lim langsung berangkat ke kantor, bahkan ia tak sempat sarapan, karena banyak urusan yang menumpuk di kantor.

Saat ia keluar, Candra Gail masih belum ganti pakaian, tampaknya tidak begitu semangat.

Dia memeluknya sesaat, lalu membiarkan dia pergi: “Siang akan mencarimu untuk makan.”

“Sudah tahu, namun aku sangat sibuk, mungkin tak ada waktu.” Yuni Lim sambil mengambil bungkusan, sambil membalikkan kepala dan melihatnya.

Candra Gail melihat mobil Yuni Lim telah beranjak pergi, ia baru kembali ke kamar.

Ia menukar pakaiannya dengan setelan dengan sangat lamban, lalu menelepon Hanna Gu.

“Dalam waktu setengah jam, datang ke Istana Yurich dan mencariku.”

Hanna Gu yang menerima telepon Candra Gail, reaksi pertamanya adalah senang, menyukai Candra Gail begitu lama, tidak peduli bagaimana ia memperlakukannya, dia begitu berharap padanya, menjadi sebuah kebiasaan.

Selesai berkata, Candra Gail langsung menutup telepon.

Hanna Gu menggenggam teleponnya, ia tampak seperti sedang berpikir.

Candra Gail menyuruhnya untuk bertemu di Istana Yurich?

Apakah karena sebelumnya dia menelepon kakek lalu kakek sudah mencari Candra Gail?

Berpikir sampai kemungkinan ini, Hanna Gu sedikit senang.

……

Saat Hanna Gu tiba, menyadari bahwa Candra Gail telah menunggunya disana.

Hanna Gu seketika menampilkan ekspresi senang, tanpa diduga Candra Gail bisa datang lebih awal untuk menunggunyam, kelihatannya benar-benar karena kakek.

Ia merasa sedikit puas, namun sedikit pahit.

Dia berjalan kesana, tanpa jujur ia berkata: “Maaf telat.”

Saat ia berbicara, langsung duduk dihadapannya.

“Minumlah.” Candra Gail tampak tenang kemudian menyodorkan secangkir teh ke hadapannya.

Dengan santai Hanna Gu menerima teh yang disodorkannya, melihat alis Candra Gail yang begitu tampan, hatinya semakin gembira.

Namun wajahnya malah tampak tenang dan berkata: “Hari ini kamu mencariku......apakah ada masalah?”

“Minum dulu.”

Candra Gail tidak menjawab pertanyaannya, hanya meminum seteguk teh yang berada di hadapannya.

Hanna Gu tidak tahu sebenarnya apa yang ingin dilakukan Candra Gail, hanya meminum teh yang berada di hadapannya.

Candra Gail tetap tidak berkata, akhirnya melihat ke arahnya, malah mengangkat ceret teh dan berkata: “Selesai minum aku akan menuangkan untukmu lagi.”

Hanna Gu hanya melihatnya dengan curiga, namun ia tetap minum hingga habis.

Ekspresi Candra Gail tidak berubah, sambil menuangkan teh sambil bertanya: “Bagaimana rasanya?”

“Lumayan, dulu pernah mendengar kakek berkata, teh yang kamu buat lumayan, hanya saja tidak memiliki kesempatan untuk meminumnya.”

Saat Hanna Gu berkata, Candra Gail sudah menuangkan teh baru di gelas tehnya, Hanna Gu mengangkatnya kemudian meminumnya.

Setelah Candra Gail meletakkan ceret, ekspresi wajahnya pelan-pelan berubah menjadi suram, matanya tampak seram: “Tentu saja, aku menambahkan obat sterilisasi ke dalam.”

“Uhuk……uhuk……”

Mendengar perkataannya, Hanna Gu mendadak batuk.

Kemudian Candra Gail bersandra, ekspresinya yang dingin, suaranya yang sedikit samar: “Tidak perlu tampak begitu terkejut, saat kamu melakukan hal itu, pasti bisa teringat, telat maka akan terjadi hal seperti ini.”

Hanna Gu telah mematikan anaknya, tentunya ada ganjaran.

Namun dia……

Jika saat itu, dia bisa sedikit lebih peduli, juga tak akan terjadi situasi seperti itu, juga tak akan terjadi hal seperti itu.

Itu adalah ganjarannya.

Yuni Lim mungkin tak akan pernah memaafkannya seumur hidupnya.

Hanna Gu tahu Candra Gail bukanlah orang yang main-main, dia berkata telah menambahkan obat sterilisasi, tentunya itu benar-benar ia lakukan.

Dia menatap Candra Gail dengan pucat: “Candra Gail! Kamu tidak bisa memperlakukanku seperti itu! Kita telah kenal lama, aku masihlah penyelamat kakekmu! Lagian, anak Yuni Lim belum tentu merupakan anakmu, dulu ia bersama dengan Ferry Goh, kamu tak tahu!”

Hanna Gu telah panik.

Dia yang biasanya, bagaimanapun pasti tak akan membahas mengenai Yuni Lim, itu seperti menambahkan minyak pada api.

Selesai berkata, dia tak perduli lagi, langsung memasukkan tangan ke dalam tenggorokannya, berniat untuk memuntahkan teh yang sudah ia minum.

Tentunya, Candra Gail tak akan memberinya kesempatan ini.

Candra Gail memegang dagunya, menatapnya dengan dingin: “Kamu telah mencelakai anakku, seumur hidup jangan pernah kamu berharap memiliki anak, Hanna Gu, aku terus membiarkanmu, kamu kira aku tak akan tahu apapun?”

Hanna Gu yang digenggam dagunya, yang dipaksa melihat ke atas, bahkan ia tak dapat berkata dengan jelas.”

“Kakek……tak mungkin……”

Candra Gail semakin menambah tenaga dalam menggenggamnya: “Masih berani membahas kakekku? Kakekku memliki ahli diet yang professional dan dokter terbaik, mana mungkin bilang sakit langsung sakit? Terlebih sakit langsung berkaitan dengan nyawanya?”

Setelah dia tenang sesaat baru ia menyadarinya.

Meskipun kakek memiliki penyakit lama namun masih bisa beradaptasi dengan baik.

Dia selalu berkonsultasi dengan rutin dengan dokter mengenai kondisi kakek, lalu begitu kebetulan mendadak ada penyakit serius.

Ekspresi Hanna Gu berubah, matanya tampak kaget: “Kamu...apa maksudmu, aku tidak mengerti!”

Candra Gail mendadak melepaskannya, mengembalikan tangannya sendiri, lalu melap tangannya dengan handuk yang ada di nampan, kemudian lanjut berkata: “Kakek memperlakukanmu dengan baik, kamu sendiri yang mencari mati.”

Dia awalnya juga hanya curiga terhadap Hanna Gu, sekarang setelah melihat reaksinya, langsung yakin.

Apa yang sudah Hanna Gu beri kepada kakek, sampai membuat penyakit lamanya mendadak kambuh, hingga membuatnya hampir sekarat, sampai sekarang masih belum bisa diketahui.

Perkataan Candra Gail, membuat Hanna Gu tahu, Candra Gail sudah mengetahui semuanya, apapun yang dilakukan Hanna Gu tak akan berguna lagi.

Hanna Gu sedikit malu: “Kamu sendiri yang memberontak kepada kakek demi Yuni Lim terlebih dahulu, aku begini juga demi membantu kakek, juga membantumu, tidak ingin kamu dan Yuni Lim bersama, terlebih, kalian juga tak bisa menentang hanya karena Yuni Lim, aku sedang membantu kalian!”

Hanna Gu tahu bahwa semua yang dilakukannya telah diketahui oleh Candra Gail, juga tak ingin membongkar maksudnya sendiri lagi.

Dari awal, dia tidak pernah memperdulikan Yuni Lim.

Di matanya, Yuni Lim adalah seorang wanita pirang yang biasa saja, lantas apa?

Namun, dia baru menyadari dia telah meremehkan posisi Yuni Lim dalam hati Candra Gail, dia mulai khawatir.

Maka, dia mulai memanfaatkan orang yang bisa ia gunakan.

Ferry Goh, Yessica Lim, dokter rumah, kakek.

Mengenai perkataan Hanna Gu, dia belum pernah mendengarnya, hanya menatapnya dengan dingin: “Penjelasanmu, katakan itu kepada kakek, kamu juga bisa memohon kepadanya untuk memaafkanmu.”

Hanna Gu menatap dengan mata besar: “Tidak!”

Dia bisa berjalan sampai hari ini, semuanya karena bantuan Marco Gail, jika Marco Gail tahu dia berniat untuk mencelakainya, jangankan membantunya, bahkan dia tak tahu lagi apakah bisa hidup atau tidak.

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu