After Met You - Bab 145 Hari ini tidak ada lagi yang melindungimu

Menunggu asisten itu pergi, Ferry Goh berkata: “kamu pergi rapat dulu saja.”

Yuni Lim melihat mukanya yang baik itu, hatinya justru merasa kesal, bahkan membalasnya saja sudah malas langsung bangkit dan pergi.

Ini adalah rapat darurat pertama setelah Ivan Lim kembali, pasti ingin memamerkan identitasnya sebagai pejabat baru.

Oh, tidak benar, Ivan Lim juga pernah kerja di kantor utama, juga tidak termasuk pejabat baru, paling hanya memamerkan dirinya sebagai wakil direktur saja.

Kali ini dia adalah orang yang hanya perlu bertanggung jawab kepada Yunus Lim.

Yuni Lim sampai terlalu awal, setelah tiba, dia duduk di sana dengan tenang, menunggu rapat dimulai.

Begitu Ivan Lim masuk, di antara banyak orang, dia langsung memperhatikan Yuni Lim.

Seperti ayahnya yang sudah masuk penjara, sampai ke mana pun pasti akan mencuri perhatian orang di sekitarnya.

Dia mengerutkan dahinya tidak bahagia, baru melangkahkan kakinya masuk ke dalam: “mari mulai rapatnya sekarang.”

…….

Setelah rapat selesai, raut wajah Yuni Lim tidak begitu baik.

Karena tugas yang diberikan Ivan Lim kepadanya sangat berat, begitu dipikirkan, satu bulan ke depan, dia harus lembur di kantor, selain itu, meskipun dengan demikian dia belum tentu dapat mencapai targetnya.

“Yuni Lim, berusahalah, aku sangat mengakuimu!” Ivan Lim memperhatikan raut wajahnya yang tidak begitu baik, sambil menepuk pundaknya, dan gaya bicaranya yang penuh perhatian.

Yuni Lim mengedipkan matanya dingin, tersenyum: “sudah tahu, aku akan berusaha.”

“bagus! Mendengar kalimatmu, aku sudah tenang.” Ivan Lim tersenyum: “mari kira semua berusaha.”

Yuni Lim dengan muka kesalnya kembali ke ruangannya, menyadari Ferry Goh sudah tidak ada, suasana hatinya baru sedikit membaik.

Karena tugas yang diberikan Ivan Lim sedikit berat, jadi mulai hari ini Yuni Lim harus kerja lembur.

Begitu sibuk, maka dia akan melupakan banyak hal, contohnya Yuni Lim dengan mudahnya melupakan pesan yang diberikan Candra Gail kepadanya, meminta dia untuk pulang lebih awal.

…..

Candra Gail kembali ke rumah, melihat rumahnya yang kosong, wajahnya langsung berubah menjadi suram.

Bagus, sepertinya istrinya ini tidak mengingat perkataannya.

Candra Gail membuka pintu dan masuk ke dalam, melihat pemandangan di dalamnya, raut wajahnya yang sejak awal sudah tidak baik, sekarang tambah menjadi menyeramkan.

Karpetnya robek menjadi beberapa bagian, dan lantainya dipenuhi sepatu….

Ruang tamunya sangat berantakan seakan ada pencuri yang masuk.

Sedangkan yang membuat kekacauan ini, begitu melihat Candra Gail langsung berlari, memutarinya, suara “guk guk” keluar dari mulutnya, sama sekali sudah melupakan hal yang dilakukan Candra Gail terhadapnya kemarin.

“sapi.” Candra Gail menatapnya, suaranya yang dingin itu terdengar menyeramkan.

“ngiau~”

Sapi segera duduk dengan pintar, tidak lagi bergerak sembarangan, matanya yang jernih itu juga menatap Candra Gail.

“sudah berbuat salah juga tidak mau mengaku?”

Candra Gail mengerutkan dahinya, berjongkok di depan sapi: “hari ini tidak ada lagi yang melindungimu.”

Suara “slip”, sapi datang ke menjilati wajah Candra Gail, lalu memiringkan kepalanya dan menyenderkan di badan Candra Gail.

“…..”

Badan kaku Candra Gail berjongkok di tempat semula, setelah beberapa saat, baru pelan – pelan mengulurkan tangannya, saat mau menyentuh sapi, ia segera menarik kembali tubuhnya.

Sapi seakan bisa merasakan bahaya, dia mundur selangkah dan menciutkan badannya, bersembunyi di sebelah dan dengan hati – hati menatap Candra Gail.

Ternyata adalah lelaki yang dengan kasar melemparnya, hanya saja raut wajahnya kali ini sudah lebih tenang setelah mandi, lalu turun dan membereskan ruang tamu.

Sapi hanya mengikutinya dari belakang, lelaki itu memungut sepasang, dia menggigit sepatu itu lagi, dan pada akhirnya saat Candra Gail melihatnya, dia terkejut setengah mati hingga melepaskan sepatunya.

Saat dia sedang membereskan ruang tamu, asisten Andrea datang.

Dia melihat ruang tamu yang berantakan, tertawa dan berkata: “sapi benar – benar adalah penghancur rumah yang paling hebat.”

Saat sapi pertama kali datang ke rumah ini, asisten Andrea sering menjaganya, jadi dia mempunyai kesan terhadap asisten Andrea.

Dia berlari ke depan asisten Andrea, mengangkat tangannya ke tubuh asisten Andrea.

Asisten Andrea berjongkok dan mengangkat sapi, dengan lembut mengelus kepalanya: “kamu sesenang itu, apakah dapat mengerti kalau aku sedang memujimu?”

Begitu dia selesai berbicara, dia merasa bosnya sedang menatapnya dengan tatapan dingin.

Tubuh asisten Andrea langsung tersadar, segera melepaskan sapi, segera mengeluarkan barang yang dia bawa: “bos, barang yang kamu minta aku bawakan, sudah aku bawa semua kesini.”

"Taruh saja." Candra Gail masih membereskan ruang tamu, hanya menjawabnya singkat, dan tidak berkata apa pun lagi.

Andrea membawa titipan Candra Gail dari Istana Yurich, dan setelah menaruh beberapa sayuran segar, dia baru menyadari kalau Yuni Lim tidak ada.

"nyonya... dia belum pulang?"

Candra Gail bahkan tidak mengangkat kepalanya berkata: "kamu sudah boleh pulang."

Andrea memegang hidungnya, baiklah, dia tidak menanyakan hal yang tidak seharusnya di tanyakan.

Setelah Candra Gail selesai membereskan ruang tamu, ia mengambil barang dari Andra yang ada di ruang tamu, setelah dia selesai membuat makan malam, sudah jam delapan malam.

Tetapi, Yuni Lim masih belum pulang.

Candra Gail kembali ke ruang tamu, mengambil ponselnya, saat ingin menelepon, tiba - tiba ia teringat sesuatu, lalu menghentikan gerakannya.

Begitu mengangkat kepala ia melihat sapi yang sedang asyik bermain sendiri.

"Sapi." Candra Gail memanggilnya, Sapi yang pintar langsung melihat ke arah Candra Gail, lalu berlari ke arahnya.

Candra Gail memijat dahinya, dengan tatapan puas: "duduk."

Sapi dengan patuh duduk di depannya, terlihat sangat patuh, tatapannya yang polos, Candra Gail hanya merasa, tingkah laku Sapi yang saat ini, sangat memuaskan.

Candra Gail dengan tatapan serius melihat dia: "menurut kamu, apakah aku perlu menelepon ibumu?"

"......" Sapi memiringkan kepalanya, melihat Candra Gail dengan tatapan bingung, saat bertatapan dengannya, ia memiringkan kepalanya lagi ke sebelah, terus bertatapan dengannya.

Candra Gail mengerutkan dahinya, dia sudah gila untuk menanyakan pertanyaan seperti ini kepada anjing.

Tetapi, saat ini, dia terus bertanya: "aku Sudah berpesan kepadanya untuk pulang lebih awal, tetapi sudah selarut ini dia masih belum pulang, dia tidak menaruh perkataanku dalam hati, apakah aku pantas untuk marah?"

Jawaban sapi adalah:"ngiauu~"

Candra Gail mengerutkan dahinya semakin dalam, ia terdiam sejenak "karena kamu juga sudah kangen dengannya, kita pergi ke kantor untuk mencarinya saja."

Selesai berbicara, ia membawa sapi keluar, menaiki mobil dan menuju Perusahaan keluarga Lim.

...........

Yuni Lim yang sangat sibuk, bahkan ia melupakan waktu makan malam, saat ia kembali sadar, ternyata sudah mau jam 8.

Pantas dia merasa sedikit lapar.

"tuk tuk."

Ada orang yang mengetuk pintu, saat dia mengangkat kepalanya, ia mendengar suara Ferry Goh: "Yuni."

Yuni Lim dengan tidak bertenaga melihatnya: "kenapa kamu datang lagi?"

Karena dia mau menikah dengan Yessica Lim, jadi dia mengidap fobia sebelum menikah, makanya lelaki ini mencarinya dua kali dalam sehari?

Melihat raut wajah Ferry Goh yang berubah, tetapi suaranya menjadi lembut: "aku sudah menunggumu di luar selama setengah jam, juga tidak melihatmu keluar, jadi aku baru tahu kalau kamu sedang lembur, aku membawakan camilan untukmu."

Selesai berbicara, ia membawa cemilan yang ada di tangannya ke hadapan Yuni Lim: "makanlah."

Novel Terkait

Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu