After Met You - Bab 340 Sudah Tidak Ada Arti

Setelah keduanya berkendara kembali ke Malaysia, terlihat sebuah koran yang tersebar dimana-mana: "CEO L.K Grup Menemani Yuni Lim, Istrinya Dinas Ke Luar Kota, Mesra...."

Di dalam mobil.

Yuni Lim melihat koran itu, dan meletakkannya disamping.

Chandra Gail melihatnya sesaat, dan dia tertaw: "Media sekarang semakin terpercaya."

Yuni Lim menutup mulutnya, dan menoleh ke luar jendela.

Dia melihat tidak jauh darinya, terlihat orang dari Yanyue Media.

Dia menoleh ke arah Chandra Gail berkata: "Aku ingin pergi ke perusahaan dulu, pulanglah terlebih dahulu, tidak perlu menjemputku, mobilku masih ada di dalam garasi."

"Oh."

Candra Gail termenung, dan dia tersenyum.

Sesampai di pintu Yanyue Media, Yuni Lim membuka pintu dan turun.

Candra Gail duduk di dalam mobil dan menatap Yuni Lim, dia menghisap sebatang rokok, lalu pergi.

Dia ingin kembali ke London, untuk mencari tau tentang kejadian Yuni Lim ditabrak.

......

Sesampainya Yuni Lim di kantor, dia mengurus beberapa hal, saat pulang kantor, dia mengendarai mobil pulang ke rumah Lim.

Tibalah ia di pintu gerbang Keluarga Lim.

Mobil belum berhenti sempurna, Yuni Lim membuka pintu mobil, dan dengan buru-buru ia turun dari mobil.

Pembantu melihat Yuni Lim, dan memanggilnya: "Nona muda."

Yuni Lim memasang wajah dingin, wajahnya tanpa ekspresi menghadap ke arah pembantu dan bertanya padanya: "Apakah Yunus Lim sedang di rumah?"

Pembantu itu terkejut lalu akhirnya menjawab: "Tuan Yunus... dia baru saja pulang."

Dia tentu tidak salah dengar bukan, baru saja Yuni Lim memanggil Tuan Yunus dengan nama lengkap?

Yuni Lim tidak memperdulikan pembantunya yang terkejut, dia mendorong pembantu tersebut dan langsung berjalan ke dalam.

.....

Yuni Lim dengan kencang mendorong pintu kamar, dan dia melihat Ivan Lim dan Yunus Lim yang sedang duduk bersama dan berdiskusi.

Yuni Lim berjalan dengan langkah yang besar, matanya dengan dingin menatap Yunus Lim: "Yunus Lim."

Kira-kira dengan langsung, Yunus Lim mengerutkan keningnya.

Tak menunggu Yunus Lim menjawabnya, Ivan Lim berdiri menasihati Yuni Lim: "Yuni, ada apa denganmu? Mengapa kamu memanggil ayahku dengan sebutan nama?!"

Yuni Lim menatapnya dengan dingin: "Sebentar lagi giliranmu."

"Ada apa? Katakanlah." Wajah Yunus Lim terlihat tidak senang, tetapi saat ia memikirkan identitas Yuni Lim sekarang, dia tidak berani untuk membuatnya marah.

"Aku sebelumnya sudah bilang untukmu membantuku mencari tau tentang kasus ayahku, mulai dari penyebab dan akibat kasus itu, sudah berhari-hari lamanya telah lewat, sampai saat ini belum ada kabar sedikitpun, kamu pasti tidak membantuku mencarinya, benar bukan?"

Yuni Lim berdiri persis di depan Yunus Lim, tatapannya sangat dingin dan tajam.

"Sudah kubilang, ini...."

Yuni Lim tidak tau bahwa Yunus Lim akan melontarkan sebuah alasan, dia langsung memotongnya: "Aku tau."

Dia juga sudah tidak berharap kepada Yunus Lim untuk membantunya mencari tau tentang kasus ini.

Ayah sudah meninggal, menurut keluarga Lim, sudah tidak ada arti apa-apa lagi.

Semua keluarganya, Yuni Lim sudah tidak memperdulikan mereka.

Perusahaan Keluarga Lim juga sudah tidak ia gubris.

Yuni Lim memulai perlahan: "Yunus, aku dari dulu selalu menghormatimu sebagai ayah dari ayahku, dan menghormatimu sebagai orang yang lebih tua dariku, tetapi aku tidak akan melakukannya lagi."

Ayahku sudah meninggal, seperti yang Dr.Lukman katakan sebelum bergabung, ayah bertanggung jawab untuk dosa orang lain, dan Keluarga Lim turut memiliki bagian dari ini semua.

Ketika dia tau bahwa ayahnya benar-benar meninggal, dia sungguh kesal kepada Keluarga Lim.

Lalu dia tidak membiarkan mereka untuk melewati semua ini dengan begitu saja.

Setiap anggota keluarga Lim, harus membayar harga.

Setiap anggota!

Yunus Lim tidak mengerti apa maksud Yuni Lim.

Dan Ivan Lim mundur selangkah.

Setelah Yuni Lim selesai berbicara, ia berbalik dan jalan pergi.

Kebetulan ia bertemu Mei.

Wajah Mei terlihat serius, dan dengan nada tinggi berkata: "Untuk apa kamu datang kembali?!"

Yuni Lim menatapnya dengan dingin: "Membicarakan hutang."

Mei terkejut karena tingkah laku Yuni Lim, lalu ia ingin merespon dengan cepat, dia dibuat tidak bisa berkata-kata oleh si bodoh ini.

"Keluarga Lim telah merawatmu sampai besar, hutang apa yang ingin kau bicarakan, cukup tidak tau diri, malah masih mau membahas hutang!" Mei menunjuk nya dan memarahinya.

Yuni Lim memutar matanya, mengangkat tangannya, dan memukul tangan Mei: "Jangan berbicara sambil menunjukku, aku sangat tidak suka seperti itu."

Mei, ibu angkat Yuni Lim.

Manusia-manusia sampah di Keluarga Lim, dia juga salah satunya.

"Kamu! Kamu...."

Yuni Lim malas untuk berbincang dengannya, dan ia mendorongnya ke samping, dan membuat jalan bagi dirinya.

Dia berjalan maju 2 langkah, dan melihat orang-orang rumah yang terkejut, suaranya menggema di seluruh ruangan: "Aku memberikan kalian kesempatan terakhir, nanti, kalian harus membayar hutang kalian."

Yuni Lim pergi, dan Yunus Lim memberikan respon.

Dia mengangkat kepalanya kepada Mei: "Apa maksud dia membayar hutang?"

Dia sangat mengerti jelas Yuni im baru saja menujukan kata-kata itu pada Mei, sehingga ia langsung menanyakannya pada Mei.

Mei berkata: "Bagaimana aku tau, membicarakan hutang apa? Kami keluarga Lim sudah merawat dia sampai besar, dia bukannya berterima kasih, malah menyuruh kami membayar hutang, sungguh...."

Yunus Lim malas untuk menjawab nya.

Dia berpikir saat Yuni Lim langsung bertanya padanya, apakah ia ada membantu untuk mencari kasus Yakob atau tidak, dia langsung bertanya pada Ivan Lim: "Apakah kamu sudah bertemu dengan kakak?"

Ivan Lim mengelap keringat dingin, lalu dia mengangkat kepalanya dan menghadap ke arah Mei berkata: "Kakak.... sebenarnya setelah masuk penjara, tidak berapa lama dia bunuh diri, aku takut kamu sakit hati, sehingga aku tidak pernah membahasnya..."

Wajah Yunus Lim berubah: "Apa kamu bilang? Meninggal?"

"Ya, betul..." Ivan Lim melihat Yunus Lim yang ingin marah.

Yunus Lim tetap merasa bahwa Yakub adalah anak kandungnya, dan anak pertamanya.

Dia selalu berpikir bahwa Yakub masih hidup, dan tak disangka....

"Yunus, jangan bersedih hati, masalah ini, aku telah menyuruh Ivan Lim untuk menyembunyikannya darimu, artinya anak itu, tau kesalahannya, dan sangat malu untuk bertemu denganmu, sehingga ia memilih untuk bunuh diri..."

Mei disamping menenangkan Yunus Lim, dan memberikan tatapan kepada Ivan Lim.

"Benar, ayah, kakak juga tau kesalahannya....." Ivan Lim menatap mereka.

Yunus Lim menghempaskan napas, dan berkata: "Pergilah kalian."

.....

Yuni Lim berjalan keluar dari ruang belajar Yusuf Lim, dia berjalan sampai ke pintu masuk, dan melihat Lisha Xu.

Lisha Xu memanggilnya: "Nyonya Gail."

Yuni Lim menatapnya dan berkata: "Nona Lisha terlihat cantik."

Mendengar ini, Lisha Xu berjalan mendekati Yuni Lim, dan berbisik kepadanya: "Setelah Vania Xu meninggal, aku melewatinya sampai seperti ini, aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa."

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu