After Met You - Bab 573 Kamu Mau Mengurungku?

Candra Gail tidak pernah lembut dalam hal ini, tetapi dia tidak akan sepenuhnya mengabaikan perasaannya, atau setidaknya tidak akan sengaja menyakitinya.

Kali ini, dia benar-benar kehilangan akal, dan tidak peduli apakah dia akan sakit, apakah sedih.

Yuni Lim melawan pada awalnya, tetapi setelah itu dia tidak lagi memiliki kekuatan untuk melawan.

Candra Gail merasa bahwa dia secara perlahan menjadi tenang, dan kemarahan di matanya mulai menghilang sedikit demi sedikit.

Dia juga tahu bahwa dia terlalu kasar sekarang, jadi dia menundukkan kepalanya dan ingin menciumnya.

Namun, ketika matanya menyentuh air mata di wajahnya, kemarahan yang menghilang tiab-tiba muncul lagi.

Pada saat ini, apakah dia masih menangisi Lukman?

Memikirkan ini, raut muka Candra Gail menjadi buruk.

Dia berhenti dan mencibir: "Kenapa, sekarang senang, tidak berteriak lagi?"

Yuni Lim mendengarkan kata-katanya yang menghina, dan memalingkan kepalanya ke arah lain, tetapi air mata di matanya tetap mengalir.

Candra Gail meremas dagunya dengan tidak senang, memalingkan wajahnya keras untuk melihatnya, berkata dengan suaranya dingin: "Lihat aku!"

Yuni Lim terpaksa menoleh untuk menatapnya, sepasang matanya penuh air mata, dia terlihat keras kepala, membencinya.

Candra Gail melihat emosi di matanya, dan sangat terkejut.

Membencinya?

Karena dia membunuh Lukman, jadi dia membencinya?

Lukman selalu melihat Yuni Lim, dan pernah melakukan sesuatu pada Candra Gail, dan dia juga menguasai tim "k7" Grisi.

Karena tidak ada cara untuk mengetahui siapa Largs sebenarnya dari mulutnya, apa yang harus dia lakukan jika tidak membunuhnya?

Baginya, itu hanya menghilangkan bahaya untuk keamanannya.

Jika dulu dia bisa sedikit memahami perasaan Yuni Lim, tapi sekarang ada beberapa hal yanng hilang dari dirinya, dan dia tidak akan seperti sebelumnya, memperlakukannya dengan lembut dan tidak akan memahami perasaannya.

Sekarang dia lebih egois.

Dia meremas dagu Yuni Lim dengan tangannya, seolah dia ingin menghancurkan dagunya.

Yuni Lim mengertakkan gigi dan menatapnya dengan pahit, tidak melawannya ataupun berbicara.

Kemarahan di hati Candra Gail semakin bertambah.

Dia mengangkat sudut bibirnya dengan senyuman jahat, diia membungkuk ke telinganya dan berkata, "Mudah-mudahan, kamu terus keras kepala seperti ini, aku menantikannya."

...

Yuni Lim tidak tahu kapan Candra Gail pergi. Ketika dia bangun, tidak ada orang di sampingnya.

Tubuhnya merasa segar, jelas-jelas sudah dibersihkan, tetapi rasanya sangat menyakitkan ketika bergerak.

Candra Gail benar-benar tidak mengasihani sama sekali.

Dia memandangi langit-langit dan sedikit melamun, dan setelah beberapa saat, dia tertawa mencela dirinya sendiri.

Dia berpikir bahwa dia akan disiksa sampai mati oleh Candra Gail.

Untungnya, dia masih menyelamatkan hidupnya.

Dia berdiri dengan kesakitan dan berjalan menuju kamar mandi.

Meskipun sudah bersih, dia masih ingin mandi lagi.

Ketika dia berdiri di depan cermin di kamar mandi, dia dikejutkan oleh tanda-tanda mengejutkan di tubuhnya.

Dia merasa sakit dagunya, ada beberapa memar, dan beberapa bekas darah besar dan kecil yang ada di tubuhnya.

Dia dulu berpikir bahwa Candra Gail kasar, jelas dia sudah berbelas kasih.

Ini mungkin sifatnya.

Dia bukan orang yang lembut, dia berbeda dari Lukman.

Lukman hidup dalam keluarga yang harmonis, dan bahkan jika dia menjadi jahat, itu terjadi sesudahnya.

Candra Gail berbeda. Dia bisa merasakan bahwa dia bukan orang yang lembut sejak kecil. Kemudian, ketika ibunya meninggal, dia tidak bisa bertanya mengapa. Marco Gail membawanya ke negara j, dan dia berjalan selangkah demi selangkah sampai hari ini, hidupnya penuh dengan konspirasi.

Tapi setelah dia bertemu dengannya, dia memiliki sisi lembut.

Namun, kelembutannya telah tertelan oleh efek samping penawar "k1lu73".

Diantaranya, meski ada beberapa alasan karena dirinya.

Dia punya tanggung jawab, karena dia yang berbuat salah duluan.

Namun, walaupun dia yang bersalah, dia tidak boleh membunuh Lukman.

Yuni Lim meremas bibirnya erat-erat dan bergegas keluar dari kamar mandi. Dia mencari jas dan memakainya. Dia bahkan tidak memakai sepatu dan berlari ke bawah.

Mungkin tembakan Candra Gail tidak mengenai Lukman.

Dia mungkin tidak mati.

Pikiran ini mendorong Yuni Lim ke ruang bawah tanah.

Namun, dia berlari ke pintu masuk aula dan dihentikan oleh pengawal yang menjaga pintu masuk.

Salah satu pengawal itu mengucapkan sepatah kata bahasa Mandarin: "Nyonya, ke mana anda pergi?"

Yuni Lim canggung karena dia baru saja bangun dan keluar. Dia tampak menyedihkan, tetapi dia aura yang tak tertahankan.

Dia menatap pengawal itu dengan dingin, dan pengawal yang gagah besar itu menjai takut karena tatapannya.

“Minggir!” Suaranya sedingin wajahnya.

“Nyonya, kamu tidak bisa keluar.” Pengawal itu berhenti di depannya dengan ekspresi serius.

"Ke mana aku ingin pergi, Apakah perlu kalian urus! Minggir semua!" Yuni Lim menatap matanya, suaranya serak.

Para pengawal mendengarkannya dan segera diam, tetapi masih menahannya.

Yuni Lim melirik pengawal satu per satu, dan akhirnya, dia mengetahui sesuatu. Dia berjalan ke salah satu pengawal dan meraih kerahnya: "Apakah Candra Gail menyuruhmu untuk menghentikanku! Dia ingin mengurungku? Tidak akan membiarkanku keluar? "

Pengawal itu mendapat perintah dan tidak bisa menyakiti Yuni Lim. Dia hanya bisa membungkuk sedikit, dan menjawab: "Ya."

“Kamu!” Yuni Lim menatapnya dengan tajam, mengangkat tangannya dan ingin menamparnya.

Namun, mereka hanya menerima perintah dari Candra Gail untuk menjaganya, percuma saja jika dia marah pada mereka?

Pengawal itu menyadari bahwa Yuni Lim mungkin ingin memukulnya, tetapi hanya sedikit menyipit, dan tidak menghindar, memperlihatkan ekspresi memberontak.

Namun, tidak disangka Yuni Lim tidak memukulnya, tetapi membiarkannya pergi.

Dia melepaskan pengawalnya perlahan, dan dia tampak terdiam, dia berbalik dan mengambil dua langkah, lalu tiba-tiba berbalik dan bergegas keluar.

Para pengawal ini semuanya terlatih secara profesional. Trik kecil Yuni Lim ini bukan masalah besar bagi mereka.

Karena itu, Yuni Lim dihentikan oleh mereka lagi.

Yuni Lim akhirnya tidak tahan dan berteriak seperti orang gila: "Ke mana dia pergi? Ke mana Candra Gail pergi?"

"Maaf, kami tidak tahu di mana dia."

Keberadaan Candra Gail tidak diketahui oleh mereka, tentu saja, tidak perlu memberi tahu mereka.

"Nyonya, kita hanya bertindak sesuai perintah. Tolong jangan mempersulit kami."

Akhirnya, Yuni Lim kembali ke kamar karena kata-kata pengawal itu.

Dia kembali ke kamar dan mencari seluruh ruangan dan tidak menemukan ponsel.

Pada saat ini, seorang pelayan datang untuk memanggilnya makan malam.

"Dimana ponselku, apakah kamu melihat ponselku?"

Dia ingin mencari Candra Gail.

Tidak, dia akan menelepon Chyntia Lin.

Sebelum Yudi Lim datang untuk menyelamatkan Lukman, Chyntia Lin pasti tahu apakah Lukman meninggal atau tidak.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu