After Met You - Bab 57 Menurut Standarku, Masih Sangat Kurang

Hari Rabu.

"Semua bahannya sudah siap."

Yuni Lim merapikan setumpuk kertas dengan hati-hati lalu memasukkannya ke dalam tas arsip, dan berbalik untuk menyambut Tasya.

Tasya menatapnya dan berkata, "Semuanya sudah siap."

"Bagus, ayo kita bersiap untuk pergi."

Yuni Lim mengambil mantelnya dan berjalan ke depan.

Ketika dia sampai di lobi utama, dia tiba-tiba teringat bahwa dia hampir melupakan hal penting.

"Tunggu sebentar. Aku harus menelpon seseorang."

Setelah berbicara dengan Tasya ia langsung berbalik ke sisi lain dan menelpon Yessica Lim.

Segera setelah telepon terhubung, Yuni Lim langsung menuju ke tema: "Saya akan ke L, K Grup untuk membicarakan kontrak sekarang, apakah kamu mau ikut?"

Setelah itu, Yuni Lim menutup telepon.

Ia berjalan lalu mengambil tangan Tasya. "Ayo jalan."

Yuni Lim mengemudi dengan Tasya. Begitu keluar dari tempat parkir, dia melihat mobil Yessica Lim diparkir di sana.

"Untuk apa dia datang kesini?" Tasya melihat Yessica Lim lalu menoleh ke Yuni Lim.

"Dia pergi bersama kami ke L. K. Grup untuk membahas kontrak." Yuni tersenyum tanpa alasan yang jelas

"Seberapa tebal wajahnya, Boss Candra sudah menunjukkmu untuk menjadi ketua proyek, tapi dia tetap saja muncul, benar-benar tidak tahu malu ..."

...

Mobil Yuni Lim adalah mobil kelas menengah Toyota.

Itu adalah mobil yang ia beli ketika baru pulang dari luar negeri. Ia menghabiskan 60.000 ringgit untuk itu. Dia mengumpulkan uang dari kerja sampingan dan menghemat biaya hidupnya.

Kondisi itu masih sangat baru.

Tetapi ketika Toyotanya berhenti di sebelah Audi Yessica Lim, mobilnya terlihat sangat buruk.

Yuni Lim melihat keluar jendela dan melihat mobilnya dengan senyum mengejek di matanya.

Karena ada orang luar, dia masih berpura-pura bermartabat dan lembut. Dia tersenyum pada Yuni Lim dan berkata, "Datang dan duduklah di mobil saya. Tiga orang mengendarai dua mobil. Terlalu merepotkan."

Sebelum Yuni Lim berbicara, Tasya sudah tidak mampu menahan mulutnya "Terima kasih tawarannya Direktur Yessica . Biasanya, Nona Yuni dan aku berdua bisa menaiki satu mobil tanpa masalah."

Maksudnya adalah berada di mobil bertiga dengan Yessica Lim justru akan lebih merepotkan.

Yessica Lim tertegun sesaat. Seorang pegawai kecil berani menyindirnya.

Namun senyum di wajahnya tidak berubah: "Yuni Lim, asisten kamu kelihatannya sangat menarik."

"Benar. Presiden L. K. Grup juga menganggap asistenku sangat menarik. Aku tidak tahu apakah dia akan menganggap kamu juga menarik."

Setelah Yuni Lim selesai berbicara, dia langsung menyalakan mesin mobil dan berjalan di depannya.

Yessica menggigit bibirnya diam-diam. Seorang wanita dengan reputasi buruk, seorang pegawai kecil yang bisa ia keluarkan dengan satu jari, apa yang mau mereka banggakan?

Presiden L. K. Grup belum pernah melihatnya. Jika dia telah bertemu dengannya, dia pasti tahu bahwa dia lebih cocok untuk berbicara tentang kontrak daripada Yuni Lim.

...

Sampai di kantor L. K. Grup, Yuni Lim dan Tasya masuk.

Resepsionis itu sepertinya mengingatnya, dan ketika melihatnya, dia tersenyum dan berkata, "Nona Lim."

"Halo." Yuni Lim merespons dengan sopan, dan kemudian menyusuri jalan mencari Candra.

Ketika Yessica datang dari belakang, Yuni Lim dan Tasya sedang menungu lift.

"Halo, saya datang dengan mereka untuk membahas kontrak kerjasama. Saya direktur proyek dari perusahaan keluarga Lim, Yessica Lim."

Yessica Lim ingin menjaga harga dirinya, sehingga ia memperkenalkan dirinya terlebih dahulu terhadap resepsionis.

Resepsionis itu dengan sopan menjawab, "Halo, Nona Lim, apa yang ingin Anda lakukan?"

Wajah Yessica Lim tetap tidak berubah: "Saya di sini untuk berbicara tentang kontrak."

"Maaf, tapi aku perlu menelepon kantor kesekretariatan untuk mengonfirmasi. Siapakah reservasi Anda? Jam berapa?"

Resepsionis mengangkat telepon dan menatapnya.

Raut wajah Yessica Lim akhirnya berubah sedikit.

Dia sudah berbicara dengan sangat jelas bahwa dia dan Yuni Lim telah datang untuk berbicara dengan Presiden L. K. Grup tentang kontrak kerja sama, tetapi resepsionis itu sengaja berpura-pura bodoh.

Agar ia tidak terlihat memalukan, Yessica Lim dengan cepat mencari alasan : "Maaf, saya ingat ada dokumen yang belum dibawa, saya akan kembali lagi nanti, terima kasih."

Resepsionis itu tersenyum manis: "Selamat tinggal, Nona Lim!"

...

Sementara Yessica Lim keluar, Yuni Lim dan Tasya memasuki lift.

Tasya bertanya dengan rasa ingin tahu, "Bagaimana kamu tahu resepsionis tidak akan membiarkannya masuk?"

"Aku tidak tahu." Yuni Lim tersenyum polos, "Awalnya aku kira Candra akan mengabaikannya selama rapat, tetapi dia bahkan tidak bisa melewati lobi L. K. Grup. Mungkin aku masih terlalu menghormatinya."

Yuni Lim tidak pernah menyangka bahwa resepsionis itu tidak membiarkan Yessica Lim masuk.

Bos seperti apa, karyawan juga seperti apa.

Dia jadi teringat para resepsionis dari tiga perusahaan yang ia kunjungi belakangan ini.

PT.YunTeng, meskipun sudah agak merepotkannya, tetapi resepsionis itu tetap tahu kewajibannya.

Sedangkan Perusahaan keluarga Lim tempatnya bekerja, resepsionisnya seperti sampah.

Resepsionis L. K. Grup bekerja seperti Candra . Profesional dan bisa diandalkan.

Memikirkan itu, Yuni Lim tidak bisa menahan tawanya.

Tasya menoleh padanya: "Sudah waktunya untuk memasang wajah serius, kenapa kamu senyum-senyum sendiri? Horny?"

"Kamu yang horny"

Tepat ketika lift tiba di lantai tujuan, Yuni Lim yang sedang menjitak kepala Tasya berjalan keluar.

"Akhirnya nona Lim sampai. Presiden sedang menunggumu di kantor. Aku akan membawamu ke sana."

Sekretaris Candra menyapa Yuni Lim sambil tersenyum.

"Terima kasih."

Yuni Lim dan Tasya mengikuti.

Di kantor.

Sekretaris membawa mereka masuk dan berkata dengan hormat, "Presiden, Nona Lim dan Nona Tasya sudah sampai."

Entah apa yang sedang dilihat Candra, namun ia tidak mengangkat kepalanya sama sekali, dia hanya berkata "Oh, Oke" dengan lembut.

"Kalian boleh duduk disini, presiden baru saja kembali ke perusahaan beberapa hari yang lalu. Banyak hal yang harus ia ditangani. Mohon pengertiannya"

Meskipun Sekretaris merasa bahwa Yuni Lim memiliki hubungan yang berbeda dengan Candra, namun sebelum ia tahu pasti, sebagai seorang sekretaris ia harus mengatakan apa yang harus dia melakukan dan apa yang sudah jadi kewajibannya.

Sekretaris meletakkan dua gelas air dimeja sebelum berbalik meninggalkan ruangan.

Setelah dua menit akhirnya Candra berdiri dan berjalan ke arah mereka.

Ketika pandangannya jatuh pada Yuni Lim, sinar gelap melintas cepat di matanya.

Yuni Lim mengenakan seragam, jaket dan rok ketat hari ini.

Kostum Hitam dengan sempurna menggambarkan lekuk tubuhnya. Pinggangnya setipis jika ia bisa terjepit dengan mengulurkan tangannya. Kakinya yang putih seputih salju sangat menarik perhatian.

Candra merasa agak haus, dan merentangkan dasinya sebelum dia duduk di seberang mereka.

"Silakan, kamu hanya punya satu jam."

Yuni Lim menatapnya.

Dia membuka mulutnya dan menjelaskan, "Terlalu banyak urusan yang harus ku selesaikan, aku harus membagi rata waktuku."

Yuni Lim hampir lupa bahwa sebagai presiden L. K. Grup, dia sibuk.

Tanpa banyak basa-basi, mereka langsung berdiskusi. Dimulai dari poin terakhir rapat sebelumnya.

Karena kata-kata Candra di pertemuan sebelumnya, Yuni Lim telah memperbaiki lalu menambah beberapa data, dan merasa akhirnya ia bisa mengangkat alis dan bernapas lega di depan Candra.

Candra tidak banyak bicara selama seluruh proses.

Akhirnya, ia memberikan komentar sederhana: "Ya, ada kemajuan."

Yuni Lim menyeka bibirnya dan berusaha menyembunyikan kegembiraan kecil di hatinya.

Dia mendengar Candra berkata, "Meskipun begitu, menurut standar ku perencanaan proyek ini masih sangat kurang.""

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu