After Met You - Bab 710 Melompat dari Gedung Istana Yurich

Guru muda itu ketakutan melihat raut wajah Candra Gail, lalu ia terbata-bata mengatakan: “Yang menjemputnya adalah seorang wanita, sepertinya bukan orang jahat, lagi pula, Gilbert mengenalnya…”

Yuni Lim sudah menjadi tenang, lalu ia mengulangi: “Wanita?”

Guru itu seperti mengingat-ingat sesuatu, lalu segera menjawab: “Gilbert bilang, dia adalah bibinya.”

Ia mengetahui status Yuni Lim, ia tidak mungkin berani teledor dan menghilangkan Gilbert Lin, dan lagi, pria yang berdiri di samping Yuni Lim, mengapa terlihat tidak asing?

Namun semua orang mengetahui tentang kecelakaan pesawat yang melibatkan direktur LK Grup.

Wajah Yuni Lim seketika menjadi pucat: “Cynthia Lin, itu pasti Cynthia Lin!”

Ia hanya memikirkan tentang Marchelius Gail dan orang-orang Grisi, namun ia malah melupakan Cynthia Lin.

Cynthia Lin sangat akrab dengan Gilbert Lin, ia masih sangat kecil, ia tidak mengerti masalah apa yang terjadi di antara orang dewasa, Cynthia Lin menjemputnya dan membohonginya, Gilbert Lin pasti mau untuk diajak ikut dengannya.

Raut wajah Candra Gail juga menjadi lesu, namun saat berhadapan dengan Yuni Lim, raut wajah yang tadinya lesu berubah menjadi hangat dan menenangkan: “Tidak perlu khawatir, Cynthia Lin membawa pergi Gilbert Lin, pasti ada maksudnya, ia pasti akan menghubungi kita.“

Yuni Lim memaksakan dirinya untuk tenang, ia mengangguk: “Benar, ia pasti memiliki maksud tersendiri.”

Keduanya kembali ke mobil.

Yuni Lim memiliki kebiasaan membuka pintu mobil di kursi sebelah sopir, lalu duduk di sana.

Candra Gail menatapnya sekilas, raut wajahnya sedikit berbeda, namun segera ia menghapusnya.

Candra Gail membuka pintu mobil tempat pengemudi, lalu duduk disana, raut wajahnya terlihat kaku, namun Yuni Lim terlalu larut dengan emosinya sendiri, dan tidak memperhatikan keanehan dalam dirinya.

Sampai pada mobil telah melaju, Yuni Lim merasakan bahwa ia mengemudi dengan tidak stabil, ia menoleh menatap Candra Gail.

Saat ia menatapnya, ia menyadari, wajah Candra Gail sangat kaku, bibirnya sangat kaku, orang itu tidak seperti sedang mengemudikan mobil, namun seperti sedang berada dalam ujian yang sulit.

Yuni Lim penuh curiga menatap ke arahnya.

Candra Gail menyadari Yuni Lim menatapnya, ia menoleh dan tersenyum: “Mobil-mobil terlalu banyak, lama tidak menyetir, aku sedikit kaget.”

Yuni Lim menatapnya, lalu tatapannya jatuh ke arah kaki Candra Gail, lalu ia berkata: “Berhenti.”

”Kenapa?” Candra Gail menepi dan menghentikan mobil, hanya saja Yuni Lim memperhatikannya, ia merasa kesusahan saat menginjak pedal, walaupun ia terlihat sangat santai, namun Yuni Lim bisa merasakan ada yang tidak beres dengannya.

“Kakimu kenapa?” Yuni Lim bertanya dengan nada yang datar dan dingin: “Kaki kanan.”

Saat ia menginjak pedal, ada yang tidak beres, ia seperti sedang kesusahan.

Hanya tampaknya saja, kaki kanannya sedikit bermasalah.

“Akhirnya ketahuan olehmu.” Nada bicara Candra Gail terdengar pasrah: “Kaki kananku terluka kecil hanya belum sembuh saja.”

“Benarkah?” Jelas sekali Yuni Lim tidak mempercayainya: “Mengapa bisa terluka?”

“Saat di Negara J, aku kecelakaan mobil, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.” Candra Gail menjelaskan dengan datar: “Tidak masalah saat mengemudikan mobil.”

Yuni Lim menatapnya dengan seksama, dan berkata: “aku saja yang menyetir.”

Seketika Candra Gail terkejut.

Baru saja ketika ia mendengar bahwa Gilbert Lim dibawa pergi oleh Cynthia Lin, ia terlihat sangat lemah, namun sekarang ia terlihat sangat tenang.

Benar-benar, ia terlihat lebih stabil.

“Baiklah, kamu yang menyetir.” Candra Gail tidak menolak, ia langsung turun dari mobil dan berganti posisi dengan Yuni Lim.

Keduanya pulang ke rumah, lalu menyuruh orang untuk mencari tahu keberadaan Cynthia Lin, lalu mereka akan menunggu informasi di rumah.

Lina menyusulnya pergi ke kediaman Yuni Lim dan Candra Gail, begitu ia mendengar kabar bahwa Gilbert Lin telah dibawa pergi, raut wajahnya langsung berubah.

Walaupun Yuni Lim sangat khawatir, namun ia tetap menemani Candra Gail makan malam, dan memanggil dokter untuk datang, dan memeriksa kaki Candra Gail.

Setelah melewati satu bulan lebih, masa dimana Candra Gail menghilang entah hidup atau mati, mental dan kejiwaan Yuni Lim semakin kuat.

Yudi Lin sangat menyayangi adik perempuannya ini, maka ia tidak mungkin membiarkan Cynthia Lin jatuh ke tangan Grisi, ini artinya, Cynthia Lin membawa pergi Gilbert Lin tidak dengan bantuan Yudi Lin, dan tidak ada hubungannya dengan Grisi.

Bisa dibilang, Cynthia Lin membawa pergi Gilbert Lin karena urusan pribadinya.

Walaupun tidak tahu apa alasannya, namun ia pasti memiliki tujuan tersendiri.

Dalam waktu yang singkat, ia tidak akan melakukan sesuatu pada Gilbert Lin.

Lagi pula, Cynthia Lin bukan orang gila yang tega melakukan hal jahat, ia tidak akan sampai hati melukai Gilbert Lin.

Yuni Lim menganalisanya, lalu suasana hatinya menjadi stabil.

Dokter belum datang, mereka juga menunggu kedatangan Alex Paige.

Alex Paige baru saja masuk dari pintu utama, Yuni Lim langsung mendengarnya berteriak: “Candra Gail! Candra Gail keluar kamu!”

Langkah kakinya cepat bagai terbawa angina, ia berlari menuju dalam ruangan.

Setelah sampai dalam, ia melihat Candra Gail duduk di sofa, ia terdiam sesaat lalu berjalan mendekat, ia mencubit lengan dan menendang kaki Candra Gail, Candra Gail mendorongnya agar menjauh.

“Sehat dan selamat, apakah kamu tidak kehilangan lengan atau kakimu?” Alex Paige terdengar sangat gembira, ia seperti tidak percaya ini semua sungguhan.

Candra Gail memutar bola matanya: “Aku susah payah untuk kembali, itu membuatmu kecewa?”

“Tidak, kamu bisa kembali, tidak ada orang yang lebih bahagia dari aku, oh, tidak, mengapa kamu tidak memberiku kabar jika kamu telah kembali?” Setelah Alex Paige menyambutnya dengan bersemangat, ia lalu menagihnya.

Pada saat yang bersamaan, ponsel Yuni Lim berdering.

Rafa He meneleponnya.

“Nyonya, mohon bantuanmu untuk kembali ke Istana Yurich sebentar, ada orang yang ingin loncat dari lantai atas.”

“Apa? Loncat dari gedung istana Yurich?” Yuni Lim memastikan bahwa ia tidak salah dengar.

“Kondisi detailnya aku juga tidak terlalu paham, aku sekarang sedang menuju kesana, jika kamu memiliki waktu, juga bisa pergi kesana.” Rafa He terdengar sangat sibuk.

“Aku sekarang sedang ada urusan penting, tidak bisa pergi, kamu saja yang mengurusnya.” Yuni Lim ingin menunggu kabar, ia tidak bisa pergi ke Istana Yurich.

Rafa He menutup telepon, orang dari istana Yurich juga meneleponnya.

Ia mendengar orang itu berbicara, raut wajahnya seketika berubah: “Ia membawa anak kecil, lalu meminta untuk bertemu Nyonya?”

Ia panik dan menebak-nebak sesuatu, ia tidak berani untuk meragu, ia mengemudi sambil menelepon Yuni Lim kembali: “Nyonya, kamu harus pergi ke Istana Yurich.”

Kemudian, ia mengatakan apa yang baru saja orang dari Istana Yurich katakan.

Yuni Lim dapat menebaknya, orang yang ingin melompat dari gedung istana Yurich, mungkin saja dia adalah Cynthia Lin.

Alex Paige belum sempat mengobrol lama dengan Candra Gail, ia ikut bersama pergi ke Istana Yurich.

Orang-orang itu sampai di istana Yurich, mereka langsung bertemu dengan Rafa He yang menunggu di pintu luar, ia juga tidak berbasa-basi, ia membawa mereka masuk ke lift, sembari berkata: “Di lantai delapan belas, aku baru saja naik kesana, ia tidak mungkin bisa berbuat macam-macam lagi.”

“Bagaimana dengan Gilbert Lin? Bagaimana keadaannya?” yang Yuni Lim khawatirkan hanyalah Gilbert Lin.

Raut wajah Rafa He sedikit berbeda, ia menunduk dan tidak menjawabnya.