After Met You - Bab 824 Karena Aku Mencintaimu

Kejadian tadi malam, Julianna Lu hanya mengingat, pada awalnya ia merasa sakit, setelah itu, ia tidak tahu lagi, karena setelah itu ia tidak sadarkan diri.

Julianna Lu tertidur sampai siang hari pada keesokan harinya.

Saat ia terbangun, kepalanya terasa sangat pusing.

Ia tidak bisa mengingat dengan jelas kejadian kemarin malam, ia hanya tahu bahwa ia bersama Albert Paige.

Terdengar suara pintu terbuka.

Julianna Lu terbelalak, ia segera menarik selimutnya dan pura-pura tidur.

Saat Albert Paige masuk, ia sudah mendengar ada gerakan di tempat tidur, ia menaruh makanan yang ia beli di samping, kemudian duduk di tepi tempat tidur, selang beberapa saat, ia baru membuka mulut: “Tidak lapar?”

Orang yang sedang berada di tempat tidur itu tidak bergerak.

Albert Paige juga tidak mengatakan apa-apa lagi, ia beranjak dan membuka bungkusan makanan, aroma makanan itu menyerbak dan mengisi seluruh ruangan, orang yang berada di tempat tidur akhirnya bergerak.

Albert Paige menahan tawanya, kemudian berkata: “Bangunlah, aku tahu kamu sudah bangun, aku membawa bajumu kemari.”

Akhirnya Julianna Lu tidak tahan lagi, ia memeluk selimutnya dan duduk: “Kamu pergi ke rumahku?”

Albert Paige menatap wajah Julianna Lu yang merah, ia menjelaskan dengan wajah datar: “Aku mengambil baju di rumah Luna Cheng.”

Julianna Lu menghembuskan napas lega, kemudian ia merasa canggung.

Julianna Lu mendongak menatap Albert Paige: “Kamu keluar dulu.”

Albert Paige tidak membalas tatapannya, seperti pura-pura tidak mendengarkannya, ia hanya berpindah ke sofa dan duduk memunggunginya.

Julianna Lu menggigit bibirnya, ia memakai pakaiannya di dalam selimut, kemudian perlahan ia beranjak dan duduk berhadapan dengan Albert Paige.

“Makanlah.” Albert Paige memberikan makanan yang telah ia buka, kemudian ia menyodorkan semangkuk sup padanya: “Makan sup dulu saja.”

Albert Paige tidak memiliki kebiasaan makan sup sebelum makanan berat, namun ia pikir, perempuan ini pasti memperhatikannya.

Julianna Lu mengulurkan tangan untuk menerimanya, dalam hati, ia memiliki banyak hal yang ingin ia ucapkan, namun ia berpikir untuk mengisi perutnya terlebih dahulu.

Setelah makan dengan kenyang, ia baru menyadari bahwa hari sudah beranjak sore, Shawn sudah mengirimkan alamat kafe yang ia janjikan.

Albert Paige melihat Julianna Lu membaca pesan dengan sembunyi-sembunyi, kemudian ia berkata: “Kamu mau bertemu dengan Shawn kan? Biar kuantar.”

Julianna Lu tidak percaya ia bisa sebaik ini, Julianna Lu menatapnya dengan raut wajah tidak percaya.

Albert Paige menangkap tatapan Julianna Lu yang penuh kecurigaan, ia sangat tidak nyaman karena hal ini, kemudian ia menjelaskan: “Aku hanya memperbolehkanmu bertemu dengannya selama lima menit, setelah urusanmu selesai, kamu harus segera keluar.”

Julianna Lu baru mengerti saat ia mendengarkan ucapannya.

……

Di kafe, Shawn telah menunggu sangat lama.

“Maaf, aku datang terlambat.” Julianna Lu merasa bersalah.

“Tidak apa-apa.”

Shawn adalah orang yang lembut dan sangat sopan, sama seperti saat pertama kali mereka bertemu.

“Tidak perlu merasa bersalah padaku, sebenarnya, sejak pertama kali aku bertemu dengan Tuan Paige, aku langsung tahu bahwa dia menyukaimu, namun aku hanya heran mengapa kalian tidak bersama.” Shawn tersenyum padanya: “Namun sepertinya sekarang ia sudah sadar.”

“Hah?” Julianna Lu sedikit kebingungan.

Shawn tertawa: “Aku akan menceritakan sesuatu padamu.”

Julianna Lu mengangguk, kemudian ia diam dan mendengarkan.

Shawn juga memiliki teman perempuan sejak kecil, ia selalu menjaga jarak dengannya, namun saat ia lulus SMP, ia diam-diam menyukainya, keduanya masuk SMA yang sama, keduanya juga sama-sama kuliah di luar negeri, namun pada tahun kedua perkuliahan, sebuah kecelakaan lalu lintas memisahkan mereka berdua.

Cerita seperti ini, sejak kecil Julianna Lu sudah sering melihatnya di film atau membacanya dalam novel, ia tidak merasa aneh.

Namun, kisah tragis seperti ini sungguh terjadi pada orang yang ia kenal, ia menjadi sedih karenanya.

“Pada saat itu, kami sudah bersiap untuk pulang dan membahas tentang pernikahan kami, kami sudah membahas tentang tempat pernikahan kami saat kami lulus kuliah, bahkan kami sudah menyepakati akan memiliki berapa anak, semuanya telah terencana dengan rapi.” Senyum di wajah Shawn menghilang, kini berganti dengan raut wajah sedih.

“Sifatmu sangat mirip dengannya, namun bukan karena kamu mirip dengannya, maka aku mencoba untuk mendekatimu, aku lebih mengerti dari siapapun bahwa ia telah tiada, aku ingin memiliki kesempatan untuk mengulangi ini semua dari awal, lagi pula orang yang masih hidup harus terus melanjutkan hidupnya.”

Kalimat sederhana yang Shawn ucapkan membuat mata Julianna Lu tidak dapat membendung air matanya.

Shawn mengambil tissue dan memberikannya pada Julianna Lu: “Aku mengatakan ini, bukan ingin melihatmu menangis, mungkin Tuan Paige bisa saja menghabisiku setelah ini.”

Julianna Lu menerima tissue pemberiannya, ia menggeleng.

Saat Vincent Lu menghubunginya dan mengatakan bahwa ia ingin memperkenalkanku dengan seorang wanita, awalnya Shawn ingin menolaknya, namun ketika ia mengingat keinginan kedua orang tuanya untuk memiliki menantu, barulah Shawn menerima tawarannya.

Untungnya, Julianna Lu mirip dengan gadis itu, sifatnya sangat mirip, namun Shawn sangat mengerti bahwa Julianna Lu bukanlah gadis itu.

Namun ketika di pertengahan, Albert Paige langsung ikut campur.

Shawn tahu bahwa Albert Paige adalah orang yang istimewa dan berbakat.

Albert Paige menyukai Julianna Lu, ia bisa langsung menyadari itu, maka saat itu, ia juga tidak memperpanjang masalahnya, kemudian Vincent Lu terluka, ia baru menyadari bahwa Julianna Lu belum memiliki hubungan dengan Albert Paige, walaupun ia tidak tahu alasannya, tapi ia memutuskan untuk mencoba mendekati Julianna Lu.

Shawn memberitahu dirinya sendiri, jika ia tidak mencoba, bagaimana ia bisa tahu apakah ia bisa memulai kisah cintanya dari awal atau tidak?

Namun belum sempat ia memulainya, Albert Paige sudah muncul di tengah-tengah mereka.

Kemarin setelah ia menonton film seorang diri, ia pergi ke makam gadis itu, setelah larut malam, barulah ia pulang ke rumah.

Membangun sebuah keluarga, melahirkan anak-anak yang lucu, adalah sebuah perjalanan kehidupan manusia. Namun Shawn, dia memilih untuk tidak melakukan perjalanan itu.

Ribuan tahun setelah ini, ia akan bisa bertemu dengan gadis itu, gadis yang ia cintai dengan sepenuh hati, ia sudah merasa bahagia.

……

Albert Paige menunggu di luar dengan gelisah, saat ia sudah tidak tahan lagi dan ingin menyerobot masuk ke dalam kafe, ia melihat Shawn keluar dari kafe.

Anak ini lumayan pintar.

Shawn mengangguk padanya, tersenyum, kemudian pergi.

Albert Paige masuk ke dalam kafe, ia melihat Julianna Lu yang sedang menangis di meja sendirian, ia terlihat sangat sedih.

Kurang ajar! Harusnya ia menghajar Shawn tadi.

Ia menahan dirinya agar tidak meledak-ledak, ia berjalan mendekati Julianna Lu dan memeluknya, kemudian dengan lembut bertanya: “Kamu kenapa? Apakah Shawn membuatmu sedih?”

Julianna Lu mencengkeram baju Albert Paige: “Shawn... kasihan sekali dia... huhuhu...”

Albert Paige mengepalkan tangannya, ia masih ingin memukul Shawn.

Saat kembali ke mobil, Julianna Lu sudah sedikit tenang, Albert Paige menyetir sembari sesekali melihat ke arah Julianna Lu karena ia mengkhawatirkannya.

Tiba-tiba, Julianna Lu bertanya padanya: “Aku sangat menyukaimu, apakah kamu menyukaiku?”

“A... apa?” Albert Paige tergagap.

Ada seseorang yang menyatakan perasaan padanya, Albert Paige adalah pria dewasa yang berusia tiga puluh tahun, namun menghadapin kondisi seperti ini ia tetap merasa gugup.

Julianna Lu menceritakan cerita tentang Shawn kepada Albert Paige, kemudian ia bertanya: “Menurutku, Shawn kasihan sekali, bahkan untuk bertemu wanita yang ia cintai saja tidak bisa.”

Albert Paige meliriknya sekilas, ia menyetir mobil menuju area kemiliteran.

“Bukankah kamu sedang bebas tugas?” Tanya Julianna Lu.

Albert Paige mengulurkan tangannya dan mencium kening Julianna Lu: “Aku mau membuat laporan bahwa aku akan menikah.”

Julianna Lu terbelalak: “Menikah dengan siapa?”

“Tentu saja denganmu, bodoh!” Albert Paige mengetuk dahi Julianna Lu dengan ringan.

“Kamu...”

Julianna Lu ingin mengatakan sesuatu, namun Albert Paige dengan cepat memotongnya.

“Julianna Lu, dengarkan aku, aku hanya akan mengatakannya satu kali, aku memiliki identitas khusus, dulu aku pernah pacaran beberapa kali, namun hubungan itu tidak bertahan lama, kemudian aku disibukkan dengan pekerjaan, aku tidak memiliki keinginan untuk berpacaran, kita sudah mengerti ini satu sama lain, kupikir tidak salah jika kita menikah sekarang, aku lebih tua darimu sebelas tahun, aku melihatmu tumbuh dewasa, aku lebih memahamimu dari orang tuamu, dulu aku hanya menganggapmu seorang adik, namun, jika aku harus memberikanmu kepada pria lain, aku sungguh tidak bisa, karena aku ingin terus bersamamu, karena aku mencintaimu, aku ingin terus bersamamu sampai tua.”

Julianna Lu menunjuk dirinya sendiri: “Kamu mencintaiku?”

Albert Paige menatapnya dengan dingin: “Tidak.”

“Aku sudah terlanjur mendengarnya, kamu bilang, kamu mencintaiku!” Julianna Lu langsung memeluknya.

“Apa yang kamu lakukan, aku sedang menyetir!”

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu