After Met You - Bab 510 Tidak Seperti Orang Baik

Setelah Yuni Lim melihat Albert Paige dengan jelas, tak kuasa mengerutkan alisnya, tangan yang digenggam Candra Gail tak kuasa menggenggamnya balik.

Mengenai Albert Paige, dia sedikit waspada.

Candra Gail merasakan pergerakan kecil Yuni Lim, menenangkannya dengan menggenggam balik tangannya, ekspresinya yang biasa menatap Albert Paige: "Ada masalah?"

"Tidak ada. Kebetulan lewat, pas bertemu dengan Tuan Gail dan Nyonya Gail. Menyapa saja." Albert Paige masih menampilkan senyumnya.

Candra Gail mengangkat alisnya: "Karena tidak ada masalah, kami jalan dulu."

Albert Paige tersenyum dan mengucap salam.

Setelah berpamitan dengan Albert Paige, kedua orang itu berjalan keluar dari Istana Yurich.

Dalam mobil, sambil mengendari mobil, Yuni Lim tak kuasa berkata kepada Candra Gail: "Aku selalu merasa kakak Alex Paige ini bukanlah orang yang baik. Kedepannya, jauhilah dia."

Candra Gail yang "sedikit mabuk" bersandar di kursi belakang, menatap tepat ke arah Yuni Lim, dengan lembut dan fokus.

Yuni Lim mengendari mobil, tidak begitu perhatikan ekspresinya dan hanya berbicara.

Mendengar perkataannya, Candra Gail tak kuasa menyeringai.

"Apa yang lucu!" Yuni Lim memutar kepalanya kebelakang dengan tidak senang dan melihatnya: "Aku serius."

Melihat Candra Gail yang masih melihatnya juga tak berbicara, dia mengira Candra Gail salah paham akan maksudnya mengenai Alex Paige. Lalu bergegas menjelaskan: "Aku hanya bilang kakaknya Alex Paige yang tidak terlalu baik, namun aku tidak merasa Alex Paige seperti itu, dia orang yang cukup baik."

Lalu Candra Gail menjawab dengan samar: "Kamu menyuruhku untuk menjauh darinya?"

Yuni Lim berpikir sejenak, dengan serius berkata: "Aku merasa orang ini sangat berbahaya, dia berbeda dengan Alex Paige. Aku rasa Alex Paige lebih murni daripada dia."

Tak tahu bahwa perkataan itu memicu Candra Gail tertawa, dia memalingkan wajahnya, menutup matanya sendiri dengan tangannya dan tertawa keras.

Yuni Lim merasa dia amat aneh, baru mau berkata, langsung terdengar dia bertanya: "Kalau aku? Kamu rasa aku orangnya gimana?"

Dia orang yang seperti apa?

Dia sama sekali tak perlu pikir, dalam pikiran Yuni Lim langsung muncul berbagai macam kata, tak tahu malu, tak bermoral, brutal, pelit...

Tak kuasa ia memutar kepalanya dan melihat Candra Gail, melihat bahwa Candra Gail telah menyingkirkan tangan yang menutupi matanya, tepat melihatnya, dengan cahaya dari luar, dia bisa melihat jelas keseriusan dan tampangnya yang sadar.

Yuni Lim bimbang hanya sebenar, lalu memutar kembali kepalanya, berkata: "Kamu adalah Candra Gail, ayah dari anakku, direktur Grup LK, seorang legendaris di industri finansial."

Candra Gail yang pendendam dan pelit, dia tak berani untuk mengatakan kata-kata dalam hatinya itu, kalau tidak, saat nanti Candra Gail mencarinya untuk menghitung kas, pasti tidak membuahkan hasil yang baik.

Kalau dihitung, pria ini lebih mengerikan dari wanita.

Mungkin perkataan Yuni Lim jatuh tepat dalam hatinya. Seketika sampai di rumah, dia tak mengatakan apapun lagi dengan Yuni Lim, hanya bersandar di kursi, ekspresinya sangat tenang.

Saat sampai rumah, pembantu yang berdiri di depan pintu menyambut mereka.

Mereka pergi melihat Gilbert Lin sebentar lalu kembali ke kamar untuk tidur.

......

Hari kedua, Yuni Lim masih berniat untuk membawa Gilbert Lin ke kantor.

Hasilnya, saat sarapan, Candra Gail mengatakan sesuatu kepadanya, berhubungan dengan Gilbert Lin.

"Bawa Gilbert ke pendidikan usia dini."

Saat Candra Gail mengatakan hal ini, sambil mengolesi mentega di roti panggangnya. Ekspresinya itu, ketenangannya tak jauh beda dengan saat ngobrol santai dengan Yuni Lim.

Yuni Lim yang sedang bersiap untuk minum susu pun terhenti sejenak, dia terdiam beberapa saat, lalu meresponnya.

"Kamu mau mengantar Gilbert Lin ke pendidikan usia dini? Tapi dia terlalu kecil." intonasi Yuni Lim sedikit ragu, lalu pelan-pelan yakin.

Dia meletakkan pisau dan garpu yang ada di tangannya. Memutar kepalanya dan melihat Candra Gail yang sedang memakan telurnya dengan garpu, dengan nada yang semakin yakin dan berkata: "Aku tidak setuju, dia masih terlalu kecil."

Candra Gail sudah menduganya bahwa dia takkan setuju, lalu membuka suara: "Pendidikan usia dini, dibuat untuk anak kecil, kalau tidak kenapa dipanggil dengan sebutan 'usia dini'?"

"Kenapa mendadak mau mengantarnya masuk pendidikan usia dini, lagipula aku tidak setuju." nada Yuni Lim memiliki sedikit makna tidak masuk akal, lagi pula, tak peduli apa yang dikatakannya, dia takkan setuju.

"Pendidikan usia dini cukup bagus, semuanya anak kecil, anak kecil senang bermain dengan anak kecil lainnya. Kamu juga seharusnya tahu, lagian kita biasanya juga perlu kerja, selain akhir pekan menemaninya, apakah kamu akan terus membawanya ke kantor, atau membiarkannya terus berada di rumah?"

Candra Gail membujuk Yuni Lim dengan persuasif.

Setelah mendengar perkataannya, ekspresi Yuni Lim tampak tenang.

Gilbert Lin sekarang sudah sedikit tegap, namun jika dibandingkan dengan anak seusianya, dia lebih kurus.

Karena pengalaman khusus Gilbert Lin, maka, Yuni Lim ekstra memperhatikannya. Mengenai pendidikan usia dini, dia tidak memikirkannya.

Fisik Gilbert Lin tidak bagus, dia berharap saat dia sedikit lebih besar baru memasukkannya ke taman kanak-kanak.

Namun perkataan Candra Gail, membuatnya tergerak.

"Coba tanyakan pendapat Gilbert Lin." Yuni Lim mendesah.

Selama ini, saat makan dan tidur, Gilbert Lin sangat patuh.

Dua orang melihatnya makan, menunggu waktu yang tepat untuk menanyakannya.

Merasa sedang ditatap Candra Gail dan Yuni Lim, Gilbert Lin menatap mereka dengan kebingungan, kemudian menundukkan kepalanya dan lanjut makan.

Setelah dia selesai makan, Yuni Lim dengan lembut bertanya kepadanya: "Gilbert, mau mencari teman lainnya dan bermain bersama?"

"Hm?" Candra Gail seperti tidak terlalu paham maksudnya, menatapnya dengan bingung.

Yuni Lim tersenyum dan berkata: "Masih ingat Lulu? Papa dan Mama ingin membawamu ke suatu tempat, disana banyak sekali teman seperti Lulu, kamu mau pergi? Disana kamu bisa bermain dengan mereka."

Lulu adalah gadis kecil dalam kartun yang sering ditontonnya.

Mendengarnya berkata seperti itu, mata Gilbert Lin berbinar, kelihatannya dia mengerti perkataannya, lalu, dia mengangguk-angguk kepala dan berkata: "Baik."

Yuni Lim sedikit terbungkam.

Seperti yang diduga, anak kecil senang bermain dengan anak kecil lainnya.

Yuni Lim meraba kepalanya, memutar kepala dan melihat ke arah Candra Gail: "Baiklah."

Karena Gilbert Lin sendiri telah menyetujuinya, Yuni Lim juga enggan untuk menolaknya.

"Tenanglah, akan kucarikan pusat pendidikan usia dini terbaik untuknya."

Candra Gail mengatakannya seperti itu. Meski ingin menenangkan Yuni Lim, malah membuat Yuni Lim melotot ke arahnya.

Meski dia juga merasa Gilbert Lin bisa bermain bersama dengan anak seusianya merupakan hal baik, namun tetap saja dia enggan hati.

Malah mendengar intonasi Candra Gail, ini bukanlah kebetulan belaka.

Berpikir sampai situ, dia bertanya: "Kamu sudah menemukan pusat pendidikan usia dini?"

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu