After Met You - Bab 511 Sesuai Keinginanmu

Candra Gail mendengar bahwa nada bicara Yuni Lim tidak benar. Dia menyipitkan matanya sedikit dan mengangguk, “Ya.”

Yuni Lim membuka mulutnya, berpikir bahwa Gilbert Gail masih di sini, dan bersandar, mengambil napas dalam-dalam, dan tidak berbicara.

Candra Gail tahu mungkin ada yang ia salah pahami, dan dengan tergesa-gesa menjelaskan, “Sebenarnya, Ide ini hanya muncul dalam beberapa hari terakhir, sehingga aku menyuruh Asisten Andrea untuk meningatnya. Aku kemarin sudah melihat beberapa berkasnya, hari ini kita pergi untuk melihat tempatnya.”

Namun, penjelasannya tidak membuat raut wajah Yuni Lim berubah.

Yuni Lim terdiam sesaat dan berkata, “Hari ini?”

“Ya.” Candra Gail ragu-ragu, dan mengangguk.

Yuni Lim berdiri dengan wajah dingin: “Kalau begitu aku akan bersiap-siap.”

Setelah berbicara, dia bangkit dan pergi.

Dia kembali dan menelpon Angel Li dan menyerahkan beberapa urusan bisnis, Lalu kembali ke kamar untuk berganti pakaian lalu turun.

...

Malaysia sangat besar dan ada banyak taman kanak-kanak

Namun, setelah pemilihan yang cermat, hanya ada tiga pilihan yang dikirim Asisten Andrea ke Candra rail.

Ketiganya berada di pusat kota, dan mereka adalah yang terbaik di antara semua yang ada di Malaysia, masing-masing dengan karakteristiknya sendiri.

Untungnya, ketiganya tidak jauh dari rumah, dan satu sangat dekat dengan perusahaan Candra Gail.

Jadi mereka pergi ke tempat itu dulu.

Yuni Lim sangat puas dengan yang pertama

“Bagaimana menurutmu?” Dia bertanya pada Candra Gail.

Candra Gail tidak menjawab secara langsung, hanya mengatakan, “Ayo pergi melihat dua yang lainnya.”

Karena dia tidak mengatakan apa-apa terhadap tempat yang pertama, dia sepertinya agak puas dengan itu.

Benar saja, setelah melihat dua lainnya, mereka akhirnya kembali ke yang pertama

Kemudian, keduanya menemani Gilbert untuk percobaan mengikuti pelajaran

Mereka memasukan Gilbert rail ke taman kanak-kanak, sebenarnya bukan untuk belajar terlalu keras, tetapi supaya Gilbert Gail bisa bermain dengan anak seusianya.

Karena itu, perhatian utama Yuni Lim adalah bagaimana temperamen dan kesabaran guru disini.

Dia sangat puas dengan guru yang bertanggung jawab.

Kembali ke rumah, dia meminta pendapat Candra Gail. Candra Gail hanya berkata, “ Aku setuju jika kamu merasa itu baik.”

Yuni Lim mendengar kata-kata itu dan mengangkat alisnya sedikit, “Aku yang membuat keputusan? Kalau begitu kamu nanti akan membuat keputusan apapun, jangan lupa beri tahu aku.”

Dia masih sedikit khawatir terhadap sikap Candra Gail yang mengirim Gilbert ke taman kanak-kanak.

Jika hanya ini, dia tidak merasakan apa-apa.

Itu karena dia telah merahasiakannya dari banyak orang sebelumnya dan tidak pernah memberitahunya.

...

Hari pertama Gilbert Gail masuk ke taman kanak-kanak, Yuni Lim merasa belum terbiasa.

Candra Gail memeluk bahunya: “Kamu tidak bisa melepaskannya? Jika Gilbert dewasa nanti, dan belajar di luar negeri atau melarikan diri karena seorang gadis, Kamu pasti akan menangis.”

Yuni Lim berbalik untuk meliriknya, dan tidak memperdulikannya.

“Nanti malam kita pergi Bersama menjemput Gilbert, aku pergi ke kantor dulu.” Yuni selesai bicara, melepaskan genggaman tangan Candra Gail, dan kembali ke mobil.

Candra Gail menyaksikan mobil Yuni Lim menghilang, dan kemudian kembali ke mobil dan pergi.

...

Ketika tiba waktunya untuk pulang kerja, Angel Li mendapati bahwa Yuni Lim tampak gelisah, seolah-olah dia tidak sabar untuk pulang kerja.

Sebagai atasan, dia bisa masuk dan pulang kerja kapanpun tetapi dia bersifat tegas, biasanya, dia tidak akan terlambat masuk ataupun pulang lebih awal.

Saat Yuni Lim melihat jam untuk kesekian kalinya, Angel Li tak bisa menahan untuk tak bertanya: “Direktur Lim, Ada urusan yang mendadak?”

“Tidak ada, kamu bisa mengeprint ini dulu,” Yuni Lim menyerahkan dokumen tanpa menengadah.

Angel Li mendengar kata-kata itu, mengambilnya dan berbalik. pergi

Begitu tiba waktunya untuk pulang kerja, Yuni Lim bangkit dan pergi.

Di lobby ia bertemu beberapa karyawan yang meninggalkan pekerjaan lebih awal darinya. Para karyawan itu ragu untuk menyapa Yuni Lim, karena mereka sudah pulang lebih awal, tapi Yuni Lim melewati mereka seperti angin.

Meskipun dia dan Candra Gail telah mengatur segalanya sebelumnya, Tapi Yuni Lim masih khawatir Gilbert tidak terbiasa.

Namun, karena akan menyekolahkan anak mereka di taman kanak-kanak, lebih baik ia percaya saja, hari seperti ini masih Panjang, walaupun ia khawatir, ia pun harus menunggu jam kerja selesai baru bisa pergi melihatnya

Ketika Yuni tiba di Taman kanak-kank, dia melihat mobil Candra Gail di gerbang.

Taman kanak-kanak ini sangat unggul di malaysia, sehingga latar belakang keluarga anak-anak yang belajar di sini juga kaya raya, Ada banyak orang yang membawa mobil Bentley, tetapi mobil Candra Gail adalah model dengan edisi terbatas, dan Dia ingat nomor platnya.

Tanpa diduga Candra Gail tiba lebih awal darinya.

Yuni Lim sedikit terkejut, dan dia berjalan ke dalam.

Ketika dia masuk, dia melihat Candra Gail berbicara dengan guru Gilbert Gail.

Guru Gilbert adalah seorang wanita paruh baya. Dia tidak tinggi dan agak kurus. Dia sangat baik ketika dia tersenyum, dan dia terlihat seperti orang yang dapat dipercaya.

Yuni Lim mendekat dan hanya mendengar gurunya berkata, “Selama bertahun-tahun mengajar, aku belum pernah bertemu orang tua seperti kalian yang sangat khawatir, Ia makan dengan baik, dan tidur siang dengan nyenyak…”

Kalimat itu mengungkapkan Gurunya senang terhardap Gilbert Gail. Dia berbicara dan tidak lupa untuk melihat Gilbert.

Gilbert Gail mengenakan pakaian olahraga biru muda hari ini. Ia berdiri disamping Candra rail, Lalu mengenggam tangan Candra, ia dengan focus melihat kedua orang yang sedang berbicara.

Seolah tahu Yuni Lim datang, Gilbert Gail melihat kearahnya.

Ketika dia melihat Yuni, Gilbert tersenyum: “Bu.”

Dia melepaskan tangan Candra Grail dan berlari ke arah Yuni.

Suaranya mengejutkan Candra dan gurunya, dan mereka berduapun menoleh.

Gurunya tersenyum dan berkata, “Nyonya Gail.”

“Guru Jin.” Marga guru Gilbert adalah Jin.

Ketika Guru Jin hendak akan mengatakan sesuatu, dan ponsel di sakunya berdering.

Dia menatap Yuni Lim dengan sorot mata meminta maaf, melirik ponselnya, dan menutup telepon. Kemudian dia mendongak sedikit malu dan berkata, “Suamiku datang untuk menjemputku. Melihat bahwa aku belum keluar, ia menelepon. “

“Kalau begitu jangan menunda, anda bisa pergi dulu.” Yuni tersenyum penuh pengertian.

Guru Jin juga takut bahwa suaminya telah menunggu lama, dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Sebelum dia pergi, dia masih meminta maaf dan tersenyum pada mereka.

Ketika Guru Jin menghilang, Yuni bertanya pada Candra Grail, “Apa yang Guru itu katakan?”

Candra Gail mengulurkan tangan dan mencubit wajah Gilbert, mengatakan, “Dia memuji putramu karena pandai.”

Yuni tidak tahan untuk dan memelototinya, dan kemudian menuntun Gilbert untuk keluar, dan bertanya kepadanya, “Sayang, apakah kamu bersenang-senang hari ini?”

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu