After Met You - Bab 763 Karena Hati Baik Hanya Akan Tersakiti

Pagi-pagi keesokan harinya, Vincent Lu sudah datang.

Dia datang membawakan sarapan, dia meletakan sarapan yang dia bawa ke atas meja, kemudian sambil memasukan tangannya ke dalam saku, berkata dengan tidak enak hati: "Aku juga tidak tahu kakak ipar suka makan apa, maka aku membawakan semuanya ke sini. "

Tasya mengamati meja makan yang penuh dengan makanan, setelah menghela nafas, dia tersenyum pada lelaki itu: "Semua boleh, aku tidak pilih-pilih dalam hal makanan. "

"Hehe, baguslah kalau begitu. "Vincent Lu berkata sambil dengan tergesa-gesa mempersiapkan kursi, dia lalu melanjutkan: "Kakak ipar, segera duduk dan cicipi. "

Tasya baru akan duduk ketika Alex Paige selesai mandi dan berjalan keluar.

Dia meremas-remas rambutnya sendiri, dan setelah dia melihat ke meja makan yang penuh dengan makanan, alisnya terangkat dan tatapannya tertuju pada Vincent Lu: "Ini untuk memberi makan babi? Membawa makanan sebanyak ini! "

Tasya dengan segera menepuk Alex Paige.

Orang lain sudah membawakan sarapan dan dia masih juga menyalah-nyalahkan dia membawa terlalu banyak makanan.

Alex Paige membelai hidungnya, lalu duduk.

Dalam hati dia berpikir, apakah dirinya perlu memelototi Tasya untuk menegaskan hirarki di dalam rumah tangganya.

Dia mengangkat kepalanya, menatap Vincent Lu kantung matanya terlihat menggantung, dia menyeritkan dahinya sambil menanyainya: "Kemarin malam kamu tidak bisa tidur? "

Begitu membicarakan ini, Vincent Lu terlihat sangat bersemangat.

Dia berkata: "Barku baru saja opening, banyak tamu yang datang dan mengajaku minum bir, tak terasa kami minum-minum sampai larut malam. "

Menceritakan soal barnya, dia mulai nerocos tanpa henti, terkadang kalimatnya tidak lengkap.

Vincent Lu ikut sarapan dengan mereka berdua, lalu pergi, dia berkata dia ingin pulang untuk melanjutkan tidur.

Di dalam apartemen itu ada ruang tamu, ini memang adalah apartemen Vincent Lu, Tasya membujuknya untuk tidur di situ, karena sungguh tidak pantas baginya untuk tidur di bar.

Tapi Vincent Lu bersikeras, dia tidak ingin tinggal di situ.

Setelah dia pergi, Tasya bertanya dengan bingung pada Alex Paige: "Semalam Vincent Lu berkata dia diusir oleh orang rumahnya, kenapa? "

"Dia tidak ingin untuk terus mengabdi di militer, walaupun orang rumahnya sudah mempersiapkan semua untuknya, dia tidak ingin, dia malah ingin membuka sebuah bar dengan tema mobil balap, maka Kakek Lukman mengusirnya keluar dari rumah. "

Nada bicara Alex Paige sangat santai, seakan diusir oleh orang rumah adalah hal yang wajar.

Tasya memonyongkan bibirnya, dia merasa orang-orang ini susah dimengerti. "

.........

Meskipun segala sesuatunya tersedia di dalam apartemen Vincent Lu, tapi tidak ada satu pun dari antaranya yang bisa dipakai untuk memasak.

Tapi toh Vincent Lu juga tidak bisa memasak, maka juga tidak mungkin baginya untuk pergi berbelanja.

Tasya dan Alex Paige berdua pergi ke supermarket terdekat untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan sayuran.

Sepulangnya dari supermarket, saat Tasya membuka pintu, dia mendapati seorang wanita sedang duduk di sofa sambil telepon.

Apa yang terjadi?

Dia menoleh menatap Alex Paige.

Alex Paige yang berjalan di belakangnya, melihat tatapan matanya, mempercepat langkahnya.

Begitu melihat siluet wanita itu, dia menyapa: "Julianna? "

Mendengar suaranya itu, wanita itu menoleh dan tersenyum pada Alex Paige: "Kakak ketiga. "

Kemudian dia menundukan kepalanya lagi, dan berkata dengan orang yang ada di teleponnya, "Sudah dulu, kakak ketiga sudah pulang, aku tidak akan berbicara denganmu dulu. "

Setelah telepon ditutup, dia bangkit berdiri dan berlari kecil ke arah mereka.

Jarak sedekat itu, dia berlari mendekat......

Dia berlari sampai ke hadapan dua orang itu, dia menatap Alex Paige, kemudian tatapannya jatuh pada Tasya, matanya berbinar, dia membungkukan badannya sambil menyapa: "Kakak ipar, halo! "

Dia yang secara tiba-tiba menyapanya dengan sangat hormat, mengejutkan Tasya.

Gadis itu terlihat sangat muda, matanya berbinar, sangat indah, dia tampak ramah.

Tasya tersenyum: "Halo. "

"Kakak ipar, kamu sepertinya belum mengenal aku? Aku adalah adik perempuan Vincent Lu, namaku Julianna Lu, aku tinggal bersama keluargaku di dekat rumah keluarga kakak ketiga, namun belakangan ini aku sedang magang, sudah lama aku tidak pulang, aku tidak tahu rupanya kakak ketiga diam-diam pulang membawa seorang istri! "

Nada bicara Julianna sangat riang, senyum merekah di wajah Tasya saat mendengarnya berbicara.

Setelah mengamatinya dengan lebih teliti, parasnya memang sedikit mirip dengan Vincent Lu.

Alex Paige mengamati kedua wanita itu bercakap-cakap, dia menyilangkan tangannya dan berkata: "Julianna, kamu saking sibuknya magang, untuk pulang ke rumah saja tidak sempat, bukan? Kenapa kamu bisa punya waktu untuk datang ke tempat kakakmu ini? "

"Aku mendengar dari kakakku, kamu juga diusir keluar dari rumah, dan juga membawa kakak ipar bersamamu, tentu aku datang ke sini untuk berjumpa denga kakak ipar! " Setelah berkata demikian, Julianna tidak menggubrisnya lagi, dia menarik tangan Tasya mengajaknya ke sofa: "Kakak ipar, duduk sini. "

Sikapnya yang hangat itu, sangat sebanding dengan Julianna.

Tasya menoleh menatap Alex Paige, dia hanya menjulurkan tangannya untuk memukul-mukul kepalanya, lalu menghela nafas, bagaimana dengan bulan madu mereka berdua?

Tahu begitu, dia tidak akan menemui Vincent Lu.

Tasya menyuruh Julianna untuk tinggal di situ dan makan siang bersama dengan mereka, Julianna tanpa ragu menyetujuinya, dia bahkan dengan semagat membantu Tasya menyiapkan makan siang.

Alex Paige yang didiamkan sepanjang siang tiba-tiba berkata: "Julianna, saat tahun baru, bukankah kamu baru saja membuat dapur rumahmu kebakaran? "

"Aah, i-ituu...... "

Julianna menggaruk kepalanya dengan canggung: "Selalu ada yang namanya proses belajar bukan? Dan juga aku hanya membantu kakak ipar untuk mencuci sayuran saja. "

Tasya memelototi Alex Paige: "Kamu ini memang cerewet."

Alex Paige seketika terdiam.

Julianna meenganga menatap Tasya, terkejut.

Setelah masuk ke dalam dapur, Julianna bergegas ke sebalh Tasya dan berkata dengan takjub: "Kakak ipar, kamu sungguh hebat, kakak ketiga sangat patuh denganmu! Bagaimana kamu melakukannya? "

Alex Paige patuh padanya?

Tasya mengingat-ingat dari momen pertama kalinya dia berkenalan dengan Alex Paige sampai mereka menjadi sepasang suami-istri, dia tertawa: "Dia itu tidak akan pernah mendengarkan perkataanku, dia terus memberiku perintah dan menyuruhku untuk melakukannya. "

Bahkan urusan menikah, juga dia yang merencanakannya sejak dini.

Dia ini adalah lelaki yang berpikiran panjang.

Julianna mengeluarkan sayuran dari dalam kantong plastik, kemudian dia sambil memotong-motong sayur sambil berkata: "Mana ada, selain kakak tertua, siapa pun tidak berani seperti itu pada kakak ketiga, walaupun dia terlihat sangat kalem, tapi dia sungguh mengerikan. "

Tenang......

Kata itu sugguh ada.

Julianna melihat Tasya yang cukup lama tidak berkata-kata, baru menyadari apa yang baru saja dia katakan.

Dia dengan tergesa-gesa menjelaskan: "Kakak ipar, kakak ketiga sesungguhnya sangat baik, walaupun dia...... "

Bagaimana ini, untuk mengatakan kakak ketiga adalah orang yang baik, dia tidak mampu mengatakannya, karena hati nuraninya akan terluka.

Tasya mengamati wajah Julianna yang bingung, dia tidak tahan lalu tertawa: "Dulu dia seperti apa, aku tahu, kamu tidak perlu mengkhawatirkan aku akan banyak pikiran, aku sudah membuka lembaran baru, yang merupakan awal dari sesuatu yang baru, yang lalu biarlah menjadi masa lalu. "

Julianna terbelalak mendengarnya, dia kemudian tertawa, menunjukan lekik di pipinya.

.........

Alex Paige yang berada di ruang tamu sesekali mendengar suara tawa dari dapur, hatinya terasa berat.

Lalu dia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Albert Paige.

Teleponnya dengan cepat diangkat. Dari sisi satu telepon, dapat terdengat suara Albert Paige yang serius dan sedikit gemetar.

"Ada apa? Semalam baru saja pergi dari rumah, hari ini sudah tidak tahan, apa kamu mencariku untuk memohon? " Suara lembaran kertas yang tersibak-sibak mengiringi suara Albert Paige.

Alex Paige dibuatnya terdiam sejenak, dia berkata: "Mencarimu untuk memohon padamu, cih, semoga kamu tidak menemui masalah. "

Sisi satunya terdiam sesaat, lalu suara Albert Paige terdengar lagi.

"Alex, mengenai masalah pernikahan Alwin dan Virginia Shu, aku tidak berpihak padamu bukan karena ayah. "

Masalah itu sudah lama berlalu, tapi ini adalah pertama kalinya kakak-beradik itu membahasnya.

Albert Paige bukan orang yang suka bicara, dia adalah orang yang sangat bertanggung jawab, juga sangat peduli dengan keluarga.

Dari dulu, selalu ada anggota keluarga yang lebih dekat daripada yang lain, walaupun Albert Paige tidak pernah mengatakannya, tapi dalam hari, baginya Alex Paige lebih penting daripada Alwin Bai.

Novel Terkait

Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu