After Met You - Bab 728 Bertahanlah (1)

Candra Gail teringat, pagi itu, ia membuatkan sarapan untuk Yuni Lim, setelah menghabiskan sarapannya, ia pergi menemui Albert Paige karena masalah tentang perceraiannya telah diketahui orang.

Saat Yuni Lim pergi, Candra Gail mengikutinya keluar, ia pergi menemui Marco Gail.

Jika tidak ada orang yang memahami masalah ini, selamanya mereka tidak akan bisa hidup dengan tenang.

Namun, Candra Gail terlalu percaya diri.

Sebelum masakannya selesai, Gilbert Lin berlari ke dapur, ia menangis dengan keras, dan menarik celana Candra Gail.

Candra Gail mematikan alat penggorengan, barulah ia mendengar suara dari mesin yang dipasang di tubuh Yuni Lim.

Pikirannya seketika kacau.

Detik selanjutnya, ia menaruh spatula dengan asal, kemudian berlari ke ruang rawat.

Ia berlari ke arah tempat tidur dengan panik: “Bertahanlah Yuni Lim!”

Jangan pergi dengan cara seperti ini.

Ia tidak mengizinkannya.

Gilbert Lin memanjat ke atas tempat tidur, menggenggam tangan Yuni Lim, ia menangis dan terus memanggilnya: “Ibu… ibu…”

Baru saja mesin itu berbunyi, walaupun ia tidak mengerti apa artinya, namun ia seperti bisa merasakan ada sesuatu hal buruk yang terjadi, maka dari itu ia tiba-tiba menangis.

Perawakan Candra Gail saat ini juga membuatnya takut.

Ia tidak mengerti apa-apa, ia hanya bisa memanggil nama Yuni Lim tanpa henti.

Tidak selang beberapa lama, Daniel Mo datang bersama beberapa dokter lain.

Baru saja ia meneliti kondisi Yuni Lim di ruangannya, dan memberitahu beberapa dokter untuk menyiapkan rapat, namun ia juga sempat tidur siang di sela-sela waktunya menunggu orang datang, dan seketika itu juga, masalah ini terjadi.

Wajahnya terlihat sangat serius: “Tuan, keluarlah terlebih dahulu.”

Ia berbicara sembari memberi arahan pada dokter dan perawat di belakangnya, kemudian ia juga menjauhkan Gilbert Lin dari sana.

Perawat mendorong tempat tidur keluar dari kamar.

Mereka segera menyiapkan ruang operasi.

Candra Gail tetap tenang melihat sekumpulan orang itu sibuk bekerja.

Asisten Andrea dan yang lain tidak berada disini, tidak ada seorangpun yang menjaga Gilbert Lin.

Kemudian seorang perawat memanggil Daniel Mo.

“Dokter Mo, anak itu…”

Daniel Mo adalah orang yang bisa melupakan segalanya ketika bekerja.

Saat diingatkan oleh perawat, barulah ia teringat pada Gilbert Lin.

Begitu ia menoleh, ia melihat Gilbert Lin yang sedang menggigit bibirnya, langkahnya terseok berlari mengikuti kemana tempat tidur itu dibawa pergi, karena tubuhnya yang sangat kecil, jika tidak sengaja melihatnya, ia benar-benar tidak terlihat.

“Kalian pergi ke ruang operasi terlebih dahulu, aku akan segera menyusul.”

Perawat lain mendorong tempat tidur Yuni Lim menjauh, Candra Gail mengikutinya dari belakang.

Daniel Mo menelepon Asisten Andrea dan menjelaskan keadaan yang sedang terjadi, setelah ia mengakhiri panggilannya, barulah ia mencegah Candra Gail agar tidak mengikuti Yuni Lim ke kamar operasi.

Namun Candra Gail memberontak dan memaksa untuk masuk, Daniel Mo sedikit kewalahan menanganinya.

Ia memukul Candra Gail tepat di wajahnya kemudian berkata dengan dingin: “Sekarang bukan waktunya untuk menjadi gila, bahkan kamipun belum menyerah untuk menangani Yuni Lim, kamu jangan bertingkah seperti ini, kamu adalah Candra Gail, sudah bertahun-tahun, sudah banyak hal terjadi, tidak ada yang bisa menjatuhkanmu, kamu tidak mudah tergoyahkan, kamu harus bisa menahan diri, bahkan jika kamu menemaninya mati, ia akan kecewa padamu!”

Candra Gail memiliki hati yang sangat keras, sebelum bertemu dengan Yuni Lim, ia tidak memiliki kelemahan sedikitpun.

Bahkan jika ia mengidap penyakit mental, ia sama sekali tidak pernah kambuh.

Ia mulai kambuh dan memberontak, dan ini ada hubungannya dengan Yuni Lim.

Pasien pengidap penyakit mental seperti ini, sangat mudah putus asa.

Setelah kecelakaan yang menimpa Yuni Lim, Candra Gail mulai sering kambuh, ia terlihat tenang di luar, namun ketenangan yang ia tunjukkan bukanlah rasa tenang yang sesungguhnya, namun rasa tenang karena dalam hatinya telah hancur.

Sebenarnya, ia lebih takut dari siapapun.

Namun ia selalu menunjukkan sikap yang tenang, karena ia tahu, dalam hatinya, ia telah membuat rencana yang paling buruk, ia bersiap-siap jika sewaktu-waktu ia harus mati.

Ini adalah sikap paling lemah yang pernah ia tunjukkan.

Ia tidak mempedulikan apapun lagi.

Tanggung jawab, usaha, ia tidak ingin semua itu.

“Semua orang tamak akan kehidupan, pikirkanlah, saat ia sengaja membuat mobil itu jatuh ke jurang, apakah ia tidak takut? Ia takut mati, namun ia lebih menginginkan kamu mempunyai kehidupan yang lebih baik, demi dirimu, ia tidak takut apapun! Namun kamu malah menginginkan mati bersamanya! Kamu adalah orang yang paling tidak berhak untuk melakukannya, alasan ini sangat mudah dimengerti apakah kamu tidak paham?!”

Daniel Mo mengeluarkan tenaganya untuk menghajar Candra Gail, Candra Gail terdorong ke belakang dan menabrak tembok dengan keras.

Ia mendengarkan seluruh ucapan Daniel Mo, wajahnya berubah menjadi pucat.

Sebenarnya Daniel Mo tidak tahu apa yang baru saja ia katakan, tangannya gemetaran.

Ia juga tidak pernah menyangka, bahwa aka nada satu hari dimana ia akan memberikan pelajaran pada Candra Gail selama hidupnya.

“Aku akan pergi ke ruang operasi, kamu pikirkan semua ini baik-baik.” Setelah Daniel Mo mengatakan ini, ia menoleh dan menatap Gilbert Lin sekilas, kemudian ia menatap Candra Gail lagi: “Masih ada anakmu, kamu jaga dia baik-baik.”

Setelah itu, ia berbalik dan berjalan menuju ruang operasi.

Saat Asisten Andrea tiba di rumah sakit, ia melihat Candra Gail yang wajahnya sudah menjadi pucat, berdiri di dalam ruang rawat.

Gilbert Lin berdiri di samping kaki Candra Gail, tangannya mengangkat sehelai kain perban yang entah ia dapatkan dari mana.

Candra Gail hanya mematung, ia tidak mengulurkan tangan untuk menerimanya, Gilbert Lin hanya terus mengangkatnya dengan wajah polos.

Asisten Andrea memanggilnya: “Bos?”

Candra Gail bagaikan terbangun dari mimpi, ia mendongak menatap Asisten Andrea: “Bantu aku membelikan makanan untuk Gilbert Lin.”

Setelah itu, ia membungkuk dan menggendong Gilbert Lin, kemudian ia berjalan menuju arah ruang operasi.

Asisten Andrea merasa ada yang berubah dari Candra Gail.

Ia menoleh ke arah Candra Gail yang berjalan menuju ruang operasi, ia melihat Candra Gail mengulurkan tangannya dan menerima kain kasa yang dibawa oleh Gilbert Lin.

Candra Gail berkata padanya dengan suara yang lembut: “Letakkan saja ini, ayah tidak sakit, tidak memerlukan ini.”

Asisten Andrea terkejut, apa yang telah terjadi sebelum ia datang?

……

Mereka menunggu di luar ruang operasi selama satu hari satu malam.

Di tengah-tengah operasi, Gilbert Lin tertidur dalam pelukan Candra Gail, Candra Gail tidak membiarkan orang lain untuk menggendongnya, ia hanya menyuruh orang untuk mengambilkan selimut dan membantunya menyelimuti Gilbert Lin.

Saat lampu ruang operasi dimatikan, Candra Gail baru saja membuang bungkus makanan yang Gilbert Lin makan ke tempat sampah.

Daniel Mo melepas kaca matanya, matanya kini berwarna merah: “Harus diawasi selamat dua puluh empat jam terlebih dahulu.”

Di belakangnya, tempat tidur Yuni Lim di dorong keluar dari ruang operasi.

Yuni Lim telah terbaring di tempat tidur selama lebih dari satu bulan, luka di wajahnya telah membaik, namun wajahnya sangat pucat, seperti tidak ada kehidupan.

Setiap hari, Candra Gail memeriksa napas dan mendengarkan detak jantungnya, untuk memastikan bahwa ia masih hidup.

Tatapan Daniel Mo jatuh ke wajah Candra Gail yang biru lebam, ia sedikit tidak berani menatapnya.

Namun Candra Gail hanya mengucapkan satu kalimat: “Kamu telah bekerja keras.”

Belum sampai Daniel Mo sadar apa yang ia katakan, Candra Gail telah berjalan mengikuti Yuni Lim.

……

Yuni Lim kembali masuk ke ruang gawat darurat.

Namun kali ini, kondisinya jauh lebih buruk, sepertinya ia tidak akan bisa bertahan dalam waktu dua puluh empat jam.

Daniel Mo teringat apa yang telah ia katakan kepada Candra Gail sebelumnya, ia menjadi sedikit kesal, kepercayaan dirinya menjadi hilang.

Namun Candra Gail malah berkebalikan dengannya, ia terlihat tenang dan tetap percaya akan Yuni Lim.

Seperti, Yuni Lim akan bisa sadar.

Novel Terkait

Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu