After Met You - Bab 816 Sebagai Pengagum

Dia bahkan mendengarnya berkata dengan sedikit kesal. Dulu kalau dia marah, dia cuma akan marah saja. Bahkan kalau dia membuat kesalahan yang sama berkali-kali, meskipun dia setiap kali akan memarahinya, dia tidak akan kesal.

Apakah kamu benar-benar sudah membencinya?

“Oke.” Tenggorokannya tersendat, dan hidungnya mulai sakit lagi. Dia mengurungkan keinginannya untuk menangis dan berkata pada dirinya sendiri untuk tidak menangis di depan Albert Paige.

Dia mulai membecinya sekarang.

Meskipun dia belum pernah jatuh cinta, dia juga tahu bahwa menangis di depan pria yang tidak mencintai dirinya hanya akan membuatnya semakin membenci dirinya sendiri.

Setelah Mendengar jawabannya, Albert Paige merasa semakin kesal, dan berjalan keluar sambil membanting pintu.

Begitu pintu ditutup, Julianna Lu memeluk lututnya dan mulai menangis.

Dia takut didengar oleh mereka, jadi dia terus menangis dengan sangat pelan.

Sebenarnya, Albert Paige sangat baik padanya, dia hanya tidak mencintainya.

...

Hari berikutnya.

Albert Paige bangun sebelum fajar, dia datang ke Kota T untuk melakukan pekerjaan, jadi dia tidak mungkin untuk tinggal di sini terus.

Keduanya berdiskusi lama semalam, dan tidur larut, ketika Alwin Bai mengikutinya dari belakang untuk keluar dari kamar, raut wajahnya terlihat agak buruk.

Dia melihat Albert Paige melihat ke arah pintu Julianna Lu, dan dia bertanya, "Kamu tidak ingin menyapa Julianna sebelum pergi?"

Albert Paige terlihat sedikit termenung, menunduk, menutupi emosinya, dan berkata dengan acuh tak acuh: "Tidak, lagipula kita akan bertemu lagi."

Alwin Bai mengangkat bahu tidak setuju, dan tidak banyak bicara.

Saat Julianna Lu bangun, Albert Paige sudah pergi, dan Alwin Bai sedang membuat sarapan di dapur.

Julianna Lu tersenyum dan menyapa Albert Paige: "Kakak kedua, pagi."

Dia menangis lama sekali kemarin, dan hanya melihat ke cermin dan menyadari bahwa matanya sedikit bengkak, jadi dia menyeka sesuatu untuk menutupinya.

Alwin Bai melirik ke arahnya: "Sebentar lagi sudah bisa arapan."

Julianna Lu melihat sekeliling dan menyadari bahwa dia tidak melihat Albert Paige.

Alwin Bai baru saja datang membawa sarapan, dan melihatnya melihat sekeliling, tanpa memikirkan siapa yang dia cari.

Dia menghela nafas sedikit dan menjelaskan: "Kakak sudah pergi duluan."

“Oh,” jawab Julianna Lu, ekspresi wajahnya tiba-tiba menciut.

"Sesudah sarapan, aku akan mengantarmu ke bandara."

"Baik."

Alwin Bai terkejut dengan jawaban Julianna Lu yang begitu sederhana.

Dia tidak pernah bisa menghibur orang. Sesudah sedikit berkipikir, dia berkata: "Situasinya agak mendesak sekarang. Ketika dia pergi, kamu masih tidur. Dia tidak ingin membangunkanmu, jadi ..."

"Aku mengerti."

Julianna Lu memotong Alwin Bai, dengan senyum kecil di wajahnya dan terlihat tidak bisa berkata apa-apa.

Dia tahu bahwa meskipun Albert Paige menyayanginya, tapi, dia benci karena dia sudah mengganggunya sebagai pengagumnya.

Alwin Bai juga menyadari bahwa Julianna Lu sedikit aneh dan berpikir kalau Albert Paige sangat keras kepala, dia menghela nafas. Kedua orang itu benar-benar ditakdirkan bersama, dan mengalami banyak masalah.

Takdir?

Dia tiba-tiba teringat pada Yessica lim. Dia tidak punya waktu untuk menghubungi ibu dan anak itu ketika dia berada di Kota T. Dia baru saja mengiriminya pesan teks, dan wanita itu membalasnya dengan pesan teks dengan hanya satu kata "um". Dan tidak pernah menghubunginya lagi.

Dingin sekali.

Meskipun sedikit tidak senang dengan dinginnya Yessica lim, dia bisa memahaminya.

Dia sudah umur lebih dari 30 tahun, sudah gagal dalam pernikahan dan dia sudah lama tidak lagi memaksa lebih dari yang dia inginkan dalam masalah hubungan pria dan wanita.

Namun, wanita ini dan dia dapat dianggap berjodoh, dan dia melahirkan putranya, situasinya agak istimewa, dan dia tidak ingin putranya menjadi sama dengan dirinya sendiri.

Ketika dia kembali ke Kota J, dia ingin berbicara dengan wanita itu.

Alwin Bai mengantar Julianna Lu ke bandara. Dia tidak membuat keributan. Sebelum berangkat, dia juga menyuruhnya untuk memperhatikan keselamatan.

Dia tertawa dan menggodanya: "Kakak kedua, kamu harus menjaga diri sendiri. Ada juga kakak ipar dan Joshua di rumah."

“Aku tahu.” Alwin Bai mengangguk padanya, dengan senyum di wajahnya.

Julianna Lu tampaknya sudah tumbuh dewasa dalam semalam, dan dia merasa sedikit tidak nyaman melihatnya.

...

Pesawat mendarat di Bandara Internasional Kota J.

Ketika Julianna Lu keluar dari bandara, angin dingin yang bertiup di wajahnya membuatnya menggigil.

Kota J lebih dingin dari Kota T.

Dia naik taksi kembali ke rumah, dan begitu dia memasuki rumah, dia melihat semua orang di Keluarga Lukman duduk di sofa menunggu,, seolah-olah mereka sudah menunggu lama.

Julianna Lu mengedipkan matanya, mundur dua langkah, dan tersenyum: "Hehe, dompetku sepertinya hilang di taksi. Aku akan pergi dan melihat apakah mobilnya sudah pergi atau belum."

Sesudah berbicara, dia berbalik dan berlari keluar, bahkan tidak membawa barang bawaannya.

"Julianna Lu, berhenti!"

Ada teriakan ayah Lu di belakangnya, dan tubuh kecil Julianna Lu gemetar ketakutan, seolah-olah kakinya tidak bisa bergerak, dia tidak berani melangkah maju.

Dia berpikir bahwa dia berlari ke Kota T dengan tenang dan bisa kembali dengan tenang, tetapi dalam keadaan ini, keluarganya pasti sudah mengetahui hal-hal yang dia lakukan.

Pasti dia akan dikurung kali ini.

“Ayah, aku sudah tidak melihatmu selama beberapa hari. Kamu masih dalam keadaan yang baik, dan kamu bisa penuh semangat berbicara.” Dia perlahan berbalik dan berjalan masuk, menatap Vincent Lu.

Saudaraku, selamatkan dia.

Ayah Lu sama sekali tidak terbohongi. Dia duduk di sofa dengan ekspresi serius, dan berteriak: "Berdiri! Berdiri! Berdiri tegak!"

Julianna Lu memikirkan Albert Paige.

Dia menarik napas dalam-dalam dan berdiri tegak dengan postur militer.

Pada akhirnya, seperti yang dipikirkannya, ayahr Lu ingin mengurungnya.

Waktu kecil dia dan Vincent Lu nakal. Ayah Lu juga akan mengurung mereka, tapi biasanya dia akan dibebaskan sesudah beberapa saat. Lagipula, dia lebih dimanja di rumah.

Dia tidak terlalu banyak berdebat, dan menerima hukuman dengan senang hati.

Ketika dia kembali ke kamar, dia mencondongkan tubuh ke depan dan jatuh di tempat tidur. Dia sepertinya menjadi peka tiba-tiba. kalau dia dikurung oleh Ayah Lu, dia harusnya mencari cara untuk lari keluar.

Kali ini dia melakukan sesuatu yang salah, maka dia akan mengikutinya untuk membuat pria tua itu bahagia.

Namun, Ayah Lu kali ini lebih serius dan menyita ponsel, tablet, dan komputernya.

Mungkin karena dia tersiksa karena Albert Paige. Sebagai seorang gadis pecandu internet, semua alat yang dapat digunakan untuk mengakses internet disita. Dia tidak merasa terlalu sedih. Bukankah dia masih memiliki TV dan ruang belajar? kalau tidak berhasil, cukup olah raga di dalam kamar.

Seminggu kemudian, dia tinggal di rumah untuk menonton TV atau pergi belajar atau menyeret matras yoga dan melakukan yoga di dalam ruangan.

Ini membuat Ibu Lu ketakutan.

Meskipun mereka semua berharap agar Julianna Lu lebih penurut, tapi dia terlalu patuh.

Mereka mulai mencari Julianna Lu untuk berbincang.

Pertama-tama Ibu Lu datang menemui Julianna Lu. Dia mengajaknya berbelanja sebagai alasan: "Julianna, besok ibu pergi ke mal untuk membeli pakaian baru. Bisakah kamu membantu ibu untuk memilih?"

“Tentu saja.” Sambil memegang buku di tangannya, Julianna Lu menyempatkan diri menjawab, dan tersenyum pada Ibu Lu.

Ibulah yang paling mngerti putrinya, Ibu Lu merasakan bahwa sesuatu sudah terjadi pada Julianna Lu.

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu