After Met You - Bab 72 Kebetulan Tidur Satu Malam, Lalu Mulai Sedikit Tertarik

Yuni Lim melewati ruang tamu berjalan ke arah dapur.

Candra sedang mengenakan celemek, satu tangannya memegang spatula, tangan yang lain menyalakan mesin pengisap asap.

Dia membelakangi Yuni, tinggi besar, membuat orang merasa aman.

Merasa seperti ada orang di belakangnya, dia memutar kepalanya melihat ke arah Yuni, lalu memutar kepalanya kembali untuk menyalakan api, mengeluarkan suara dan bertanya: “Makan sedikit hambar untuk malam, bagaimana?”

Secara alami terlihat seperti suami istri yang sudah tinggal bersama sejak lama.

Yuni Lim memegang bibirnya, seperti ingin berbicara apa, lalu memutar badannya berjalan ke arah ruang tamu.

Melepaskan sendalnya, mengangkat kedua kakinya naik ke atas sofa, satu tangannya mengambil remote TV dan memencetnya, terhenti di saluran animasi.

Ekspresi wajah tokoh animasi yang berlebihan dan suara yang dilebih – lebihkan, justru tidak dilihat, dan juga tidak didengarnya.

Berlalu sejenak, suara dari dapur juga terhenti.

“Mari makan.”

Suara Candra Gail terdengar dari arah belakang, lalu terdengar suara piring yang ditaruh di atas meja dengan hati – hati.

Yuni Lim berdiri dan berjalan ke arahnya, duduk di depan meja makan dan tidak menggerakkan tangannya.

Perempuan itu tidak menggerakkan tangannya, maka Candra juga tidak bergerak.

Candra melihat ke arahnya, menatap Yuni: “Tidak sesuai selera?”

Dia tahu kalau perempuan ini biasa lebih menyukai cita rasa yang sedikit berat, masakan hari ini memang sedikit hambar.

Yuni menyenderkan dirinya, membuka mulutnya sedikit: “Kamu makan saja, aku tidak lapar, jika sudah selesai maka pulanglah.”

Ekspresi Candra Gail terlihat sedikit kecewa, mengerutkan dahinya dan mengembalikannya lagi: ”kemarin malam, itu adalah telepon dari Asisten Andrea, karena ada urusan yang sangat penting.”

Yuni menatapnya dengan muka curiga.

Candra mencoba menjelaskannya: “Di vila Yunshan malam itu.”

Jika dia tidak mengungkitnya masih tidak apa, saat dia mengungkitnya, sudah merasa ada yang tidak beres.

“Aku mau keluar membeli sesuatu, selesai makan pergilah sendiri” selesai Yuni Lim berbicara, teringat mobil yang di kendarainya saat pulang hari itu.

Berdiri dan mengambil kunci mobil Rolls Royce ke hadapannya: “Mobilmu.”

Candra meliriknya, tidak mengambilnya, hanya menatap mata perempuan itu dan berkata: “Yuni, beri aku jawaban.”

Yuni terdiam, tidak disangka dia bertanya dengan terus terang.

Tatap Candra tajam, melihat mata Yuni, seperti menatap binatang buruan yang harus di dapatnya.

“Berdasarkan apa, saat kamu bertanya, aku harus memberi jawabannya?”

Yuni memberi teka - teki, senyuman orang: “kalau begitu, tuan Candra, selama kamu bisa memberi tahu alasan mu mendekatiku, Secara terus terang, mungkin aku masih bisa mempertimbangkannya, lagi pula, orang kaya yang tampan sepertimu menyukai aku, juga tidak banyak.”

Muka Candra yang terlihat percaya diri dan meyakinkan, membuat Yuni sedikit marah.

Karena Candra dengan terus terang meminta jawaban darinya, maka ia juga ingin meminta suatu jawaban.

Laki – laki itu ingin semuanya berjalan sesuai kehendaknya, juga ingin agar perempuan itu tidak banyak bertanya, juga ingin perempuan itu menurutinya, di dunia ini tidak ada hal yang semudah itu.

Candra tidak dibuat marah oleh ucapannya, kebalikannya, dia menjawab dengan pasti: “ada beberapa hal, saat sudah waktunya, aku akan menjelaskannya kepadamu.”

Yuni mendengar kalimatnya, senyuman di wajahnya menghilang: “Kalau begitu saat kamu bisa menjelaskannya, baru kita bicarakan lagi.”

“Menurutku ini dua hal yang berbeda.” Candra mengerutkan dahinya: “Tidak peduli tujuan apa yang kamu miliki sebelumnya, tetapi saat aku menikahimu, benar – benar tulus, kamu bisa mempercayaiku tentang hal ini, kamu bisa merasakannya.”

“Jika kamu ingin memelihara seekor anjing, saat kamu membelinya, juga dengan hati yang tulus, lagi pula, dia juga tidak akan meminta penjelasanmu, juga tidak akan mempunyai masalah, alangkah baiknya.”

Yuni menyindirnya: “Alangkah baiknya memelihara seekor anjing, selama kamu baik kepadanya, dia akan setia kepadamu, tidak akan peduli kepada hal lain dan juga tidak akan banyak tanya.”

Candra yang sejak tadi tenang, akhirnya merasa marah, dengan nada dinginnya memanggil nama wanita ini: “Yuni Lim!”

“aku bisa mendengar, untuk apa berteriak.” Raut wajah Yuni terlihat malas, sama sekali tidak tertarik.

Candra melihat mukanya yang tidak ikhlas, suasana hatinya menjadi semakin dingin, matanya terlihat mengancam: “Apakah kamu berpikir, aku tidak bisa tanpa dirimu?”

“Aku tidak berpikir begitu, perempuan seperti apa yang tidak bisa kamu miliki, hanya saja kebetulan kamu tidur denganku satu malam, lalu mulai sedikit tertarik, untuk mengetahui hal seperti ini, aku juga tidak bodoh.”

Yuni memegang dagunya, melihatnya sekilas, lalu memutar kepalanya melihat ke arah lain.

“Sangat bagus.” Candra menatapnya dengan dalam: “Sangat bagus! Yuni Lim.”

Dia berkata “Sangat bagus” dua kali berturut – turut.

Terdengar di telinga Yuni, membuat dia merasa bergetar.

Tidak menanti jawaban Yuni, Candra mengambil kunci mobil Rolls Royce, berdiri dan berjalan ke luar.

Yuni duduk di atas bangku dan tidak bergerak, sebenarnya dia ingin memperingati Candra, baju yang dipakainya adalah baju tidur.

………..

Candra mengambil kunci mobil, bahkan dia tidak menaiki lift, langsung menuruni tangga.

Dia tidur sehari semalam, baru saja demamnya reda, awalnya memang badannya sedikit lemah, sampai di bawah, dia bernafas dengan sangat berat.

Ia mengemudi mobil dengan kecepatan tinggi menuju vila Yunshan, setelah turun dari mobil menyadari kalau dia memakai baju tidur dan segera kembali lagi.

Wajah Candra tampak suram, ia membanting pintu mobil, mengeluarkan suara “bum”.

Dia melihat mobilnya, matanya tampak lebih mendalam.

Mobil ini juga pernah dikendarai oleh perempuan itu!

Candra berjalan ke arah vila dan menelpon Asisten Andrea.

Saat Andrea sedang bercanda dengan anak magang baru, ia menerima panggilan dari Candra.

Sedikit terkejut, bosnya sangat cepat sudah menelponnya, apakah iya bos bisa sangat cepat menenangkan nona Yuni?

Jika benar begitu, berarti perasaan bos sekarang bisa secerah langit biru?

Jika begini, apakah dia bisa meminta cuti beberapa hari?

Siapa tahu, begitu mengangkat teleponnya, kalimat yang diucapkannya: “Segera datang ke vila Yunshan.” Dalam sejenak impiannya pun musnah.

Tentu saja, kehidupan bukanlah cerita dongeng.

Saat Andrea sampai di vila, Candra sudah mengganti pakaiannya, jas yang dibuat dengan jahitan yang rapi sudah dikenakannya, sekujur tubuhnya terlihat elegan hingga sulit di dekati.

“Bos?” Andrea dengan hati – hati melihat raut muka Candra.

Melihat raut mukanya yang sangat parah, dapat diprediksi kalau rencananya gagal, ia tidak berhasil menenangkan nona Yuni.

Candra merapikan kancing lengan bajunya, memberinya sebuah kunci mobil.

Andrea mengambil kunci mobilnya, apa yang ingin bos ini lakukan?

Candra dengan tatapan dinginnya: “segera bawa pergi mobil ini, aku berharap mobil ini tidak muncul lagi di hadapanku.”

“?” Andrea mengedipkan matanya, apakah maksudnya, mobil ini bisa untuk dia kendarai?

Harus diketahui, dia juga sangat menyukai edisi khusus dari mobil Rolls Royce ini, tetapi saat itu dia tidak memiliki uang sebanyak itu, sekarang tidak disangka bosnya berbaik hati memberikan mobil itu kepadanya.

Seharusnya sudah berbaikan dengan nona Yuni kan?

“Bos, kamu dengan nona Yuni….”

Saat Andrea belum selesai, ia dapat merasakan suhu di ruangan menjadi dingin, kata – kata selanjutnya juga tertahan di tenggorokan.

Candra tertawa dingin, suaranya sangat dingin tak terbandingkan: “jika kelak kamu masih mengungkit Yuni, langsung saja kamu pergi ke Afrika!”

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu