After Met You - Bab 199 Siapa yang Menyuruh Kalian Kemari?

Siang hari, Yuni Lim datang ke kantor polisi mengambil uangnya.

Dia mengambil kesempatan untuk bertanya lagi, polisi berbicara dengan ragu-ragu, dengan begini ia semakin yakin bahwa Candra Gail lah yang telah membantunya.

Dia menunduk dan menatap dompetnya, dalam dompet itu ada uang yang dulu telah hilang.

apa yang sebenarnya ada di pikiran Candra Gail? ia benar-benar tidak memahaminya.

......

Sampai saat pulang kerja, ia belum juga memikirkan apakah ia harus dengan sendirinya mencari Candra Gail untuk membicarakan masalah ini.

Pekerjaan Yuni Lim belum selesai, tapi ia menambah jam kerjanya satu jam lebih.

Saat Yuni Lim keluar dari pintu utama kantor, matahari sudah tenggelam, langit sudah menjadi gelap, lampu di jalanan juga sudah dinyalakan.

Saat musim dingin, hari begitu cepat berubah gelap.

Yuni Lim merapatkan bajunya dan berjalan keluar, ia mendongak melihat seorang pria yang sedang merokok bersandar di bagian depan mobil.

Lampu di jalan membuatnya bisa melihat dengan jelas asap rokok yang keluar dari sudut bibir pria itu, perlahan menghilang di terbawa angin.

Tatapan matanya jatuh pada sosok pria yang menghantuinya seharian ini.

Bagaimana ia bisa kembali?

Candra Gail juga merasa ada seseorang yang memperhatikannya, ia berbalik badan, tatapan matanya tertuju pada Yuni Lim.

Selanjutnya, Candra Gail membuang rokoknya, lalu berjalan ke arah Yuni Lim.

Candra berjalan sambil melepaskan syal dari lehernya.

Sampai pada saat Candra Gail berdiri di hadapan Yuni Lim, ia melingkarkan syalnya ke leher Yuni Lim.

Syal itu lembut dan nyaman, dan beraroma tubuh Candra Gail yang khas.

Yuni Lim terperangah oleh perlakuan Candra Gail, hatinya menjadi luluh untuk beberapa saat.

Yuni Lim menyentuh syal itu, bagian ujungnya sedikit dingin, ia mendongak menatap Candra Gail, bibirnya terkatup rapat, lalu ia bertanya padanya: “mengapa kamu bisa disini?”

Karena kejadian siang ini, tak sedetikpun Candra Gail hilang dari pikirannya.

Apakah ia sengaja datang kesini untuk menjemputnya?

Bukannya Yuni Lim ingin memikirkan ini, tapi sepertinya Candra Gail sudah berdiri di luar untuk waktu yang cukup lama karena tepi syalnya terasa dingin.

Suara Candra Gail sangat berat: “ada acara makan malam, dan harus membawa pasangan.”

Dia berbicara dengan datar, Yuni Lim tak bisa melihat ekspresi wajahnya dengan jelas karena lampu yang membelakangi mereka.

Ada rasa kecewa menyebar di hatinya.

“Oh, begitu.” Hanya karena butuh pasangan untuk makan malam, jadi ia mencarinya?

Candra Gail mengerutkan kening karena mendengar nada bicara Yuni Lim yang sedikit kecewa, tapi ia belum mengatakan bahwa ini adalah undangan makan malam dari Alex Paige.

Karena sudah tahu bahwa Alex Paige akan bersama Hanna Gu untuk makan malam bersamanya, jadi ia memikirkan untuk mengajak Yuni Lim.

Hati Yuni Lim kecewa, ia menunduk menatap tanah, tidak bicara lagi.

Candra Gail berpikir emosinya turun, dengan datar ia hanya berkata: “masuk ke mobil.”

Ia berbalik, dan membuka pintu penumpang sebelah kemudi.

……

Mobil meluncur di jalanan besar, suasana di dalam mobil sangat sunyi dan pengap.

Yuni Lim meraba syalnya, sudah tidak dingin lagi, lalu ia menoleh menatap jendela.

Sekarang bahkan untuk urusan polisi yang menyuruhnya mengambil uangnya, Yuni Lim sudah tidak ingin membicarakannya lagi pada Candra Gail.

Candra Gail, walaupun terlihat selalu fokus menatap jalan di depan, tapi sebagian perhatiannya terfokus pada Yuni Lim.

Melihat Yuni Lim dengan lesu bersender di jendela mobil, Candra Gail mengerutkan kening, dan berprasangka, apakah Yuni Lim sangat tidak ingin bersamanya?

“Kamu…” jika ingin tidak pergi, tidak usah pergi.

Dia tidak bisa meneruskan kata-katanya lagi, tiba-tiba tidak tau dari mana asalnya, mobilnya dikepung oleh beberapa mobil lain.

Karena tadinya ia terfokus untuk bicara pada Yuni Lim, maka ia mengurangi kecepatan mobil, menyadari bahwa ada mobil lain yang mengepungnya, pikiran pertamanya adalah bahwa Yuni Lim ada di dalam mobil, pada awalnya ia berpikir untuk menabrak mereka, mau tidak mau ia menghentikan mobil.

Candra Gail belum mengemudi begitu jauh, daerah ini semuanya adalah daerah perkantoran, ketika malam hari orang yang lalu lalang tidak sedikit, tapi jalan ini, tidak begitu banyak mobil yang lewat.

Terlebih lagi, begitu melihat orang-orang datang ramai-ramai, tak mungkin ada orang yang menyadari.

Mobil di rem mendadak, Yuni Lim langsung sadar: “Ada apa?”

Mobil yang mengelilingi mereka ada tiga, orang-orang dalam mobil itu sudah turun dari mobil, kurang lebih ada sepuluh orang.

Candra Gail tidak menghiraukan pertanyaan Yuni Lim, Ia menitipkan ponselnya pada Yuni Lim, wajahnya tenang dan penuh percaya diri: “Setelah aku turun dari mobil, kunci semua pintu , dan jangan turun dari mobil.”

Selesai bicara, ia tidak merespon Yuni Lim, lalu membuka pintu dan turun dari mobil.

Setelah turun dari mobil dengan cepat ia menutup kembali pintu mobil, berkata dengan dingin: “Siapa yang menyuruh kalian kemari?”

Walaupun ia bertanya, tapi dalam benaknya sudah muncul beberapa kemungkinan nama.

Orang-orang ini membawa tongkat, memakai baju serba hitam, salah satu diantara mereka berkata: “kalian yang buat ulah, kalian sendiri yang tidak tahu, dan bertanya pada kami?”

Selesai bicara, kerumunan orang itu tertawa.

Ekspresi Candra Gail tampak dingin, dia mengepalkan tangannya secara perlahan, dia terlihat sedang mengkhawatirkan sesuatu, ia menoleh ke belakang ke dalam mobil.

Tapi ia tidak bisa melihat Yuni Lim dengan jelas.

Tapi Yuni Lim bisa melihatnya.

Setelah Candra Gail Turun dari mobil, ia menurut dan mengunci pintu.

Lawannya terlalu banyak, dan juga ada tongkat di tangan mereka, dia tidak bisa melakukan apa-apa, lagipula jika ia turun akan langsung menjadi sasaran untuk mereka, dan itu bisa membebani Candra Gail.

Hatinya gelisah, dia belum pernah melihat Candra Gail berkelahi, jadi dia tidak yakin dengan kemampuan Candra Gail.

Dia juga tidak bisa mendengar orang di luar sana sedang membicarakan apa, tapi sepertinya mereka akan mulai berkelahi.

Yuni Lim berusaha untuk menenangkan dirinya.

Ya, benar, ia harus lapor polisi.

Dia menekan “110” tiga digit nomor, tapi sebelum ia memanggil polisi, Yuni Lim berpikir ia sangat bodoh.

Di kondisi saat ini telpon polisi, polisi juga tidak akan bisa datang secepat itu.

Ia mengambil ponsel milik Candra Gail, lalu mencoba menghubungi Alex Paige, tapi tidak diangkat.

Yuni Lim langsung mematikannya dan menghubungi Asisten Andrea, Andrea langsung mengangkatnya: “ya bos? Ada apa?”

Suara Yuni Lim terdengar panic: “Andrea, ini aku, aku dan Candra Gail dikepung oleh orang-orang asing, tidak jauh dari kantor perusahaan Lim, ada lebih dari sepuluh orang……”

Tanpa menunggu Yuni Lim selesai bicara, ucapannya diputus oleh Andrea, nada bicaranya terdengar sangat tidak peduli: “lebih dari sepuluh orang ya, oke, tidak masalah, nona Lim, jangan khawatir, aku akan mengirim orang.”

“Kamu harus cepat, lawannya ada lebih dari sepuluh orang…” Yuni Lim menekankan.

“Nona Lim Anda benar-benar tidak perlu khawatir, Bos tidak selemah itu, tenang saja.” Selesai bicara, Andrea langsung menutup telepon.

Lemah?

Ia tidak pernah berpikir bahwa orang yang tidak bisa mengalahkan sepuluh orang adalah orang yang lemah.

Dua tangan susah untuk menangkap empat orang, ia juga paham landasan ini.

Tapi sepuluh menit kemudian, Yuni Lim merasa ia benar-benar menganggap bahwa Candra Gail terlampau lemah.

Sepuluh orang dibuat jatuh tak berdaya oleh Candra Gail, Yuni Lim segera membuka pintu mobil: “cepat masuk ke mobil.”

Candra Gail menoleh menatapnya, suaranya terdengar dingin: “Kembali ke mobil.”

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu