After Met You - Bab 386 Candra Gail Versi Kecil

Keesokan harinya, setelah Yuni pulang kerja, dia langsung pergi Istana Yurich mencari Asisten Andrea.

Asisten Andrea sedang sibuk, melihat Yuni datang menghampirinya, dia hanya menyapanya dengan buru-buru: “Nona.”

“Sapi dimana?” dia hari ini datang mencari Asisten Andrea, selain menanyakan perkembangan penyelidikan masalah Chyntia Lin dan Gilbert Lin, dia juga ingin membawa pulang Sapi.

Asisten Andrea mendengar perkataannya itu, dia buru-buru menyuruh seorang bawahan yang ada di sampingnya: “Pergi bawa Sapi kemari.”

Kemudian, dia meletakkan setumpuk berkas di hadapan Yuni: “Mengenai Chyntia Lin aku sudah menyelidikinya, latar belakangnya sangat mudah dan jelas, sama seperti yang dia katakan, Chyntia Lin sejak kecil tinggal di luar negeri, karena dia memiliki penyakit jantung, dia tidak menempuh pendidikan di sekolah, juga sangat jarang keluar rumah, sebagian besar waktunya dia habiskan di rumah untuk memulihkan penyakitnya, hubungan sosialnya sangat kurang, didalam rumahnya dikoordinasi adanya dokter professional dan guru private, bisa disimpulkan bahwa lingkungan hidupnya sangat bebas.”

Yuni teringat senyuman pada wajah Chyntia Lin yang gembira, ada sedikit rasa sulit percaya kalau dia menderita penyakit jantung, bahkan sangat parah hingga dia tidak bisa berangkat sekolah.

“Bukankah dia memiliki seorang kakak laki-laki?”

“Benar, aku juga berniat untuk membicarakan kakaknya dia ini, dia bernama Yudi Lin, tahun ini mestinya dia berusia 37 tahun, disini ada fotonya.” Asisten Andrea mengeluarkan foto yang ada di bawah tumpukan berkas.

Yuni menunduk melihat foto itu, fotonya sudah sedikit pudar, sangat usang, sepertinya sudah beberapa tahun, wajah anak laki-laki tinggi kurus didalam foto itu sudah sedikit samar, tetapi tidak sulit dilihat dengan kasat mata.

“Foto ini sudah berapa tahun yang lalu?”

Asisten Andrea sedikit mengerutkan alis, sepertinya dia sudah menduga sebelumnya kalau Yuni akan menanyakan hal itu, dia berkata dengan sedikit canggung: “Beberapa puluh tahun yang lalu.”

“Tidak bisa menemukan foto dia yang sekarang?” ucap Yuni mengambil foto itu sambil dilihatnya dengan teliti.

Asisten Andrea menggelengkan kepala: “Tidak ada, aku sudah menanyakan pada tetangga rumah Chyntia yang dulu, mereka juga berkata sudah beberapa tahun ini tidak melihat Yudi.”

“Bagaimana mungkin?”

Jika tetangga sekitarnya saja pun sudah beberapa tahun tidak melihat Yudi Lin, apa karena Yudi Lin kembali dan menjadi sangat berhati-hati menghindar dari para tetangganya?

Chyntia Lin berkata, Gilbert Lin adalah anak laki-laki kakaknya, dia selalu membawa Gilbert Lin, saat itu usia Gilbert Lin baru 1 tahun setengah, sedangkan Chyntia menderita penyakit jantung dan jarang keluar rumah, Yudi Lin setidaknya 1 tahun yang lalu kembali ke rumah harusnya benar.

Jika seperti ini, sudah tidak salah lagi kalau Yudi Lin sedang menghindari para tetangganya.

Asisten Andrea menjelaskan: “Dengar-dengar, Yudi Lin demi mengumpulkan uang untuk biaya berobat adik perempuannya itu, membuat dia selalu sibuk bekerja di luar kota, tidak ada waktu untuk pulang ke rumah, perasaan sayang kakak beradik itu sangat baik.”

“Aku tahu, beberapa berkas ini aku bawa pulang dulu untuk dilihat lagi.”

Setelah Yuni berpamitan kepada Asisten Andrea, dia membawa Sapi pergi meninggalkan Istana Yurich.

Setelah mobilnya memasuki Villa Maya Bay, Yuni melihat Chyntia Lin dan Gilbert Lin di jalan.

Penghijauan di wilayah Villa Maya Bay sangat bagus, didalamnya ditanami banyak pepohonan, Chyntia saat itu sedang berdiri di bawah pohon persik, dia menjinjitkan ujung kakinya untuk memetik buah persik, Gilbert Lin memakai topi yang berhias lidah bebek, dia duduk di sebelah Chyntia Lin dengan tenang, dia menyambut melihatnya, di sebelahnya berdiri seorang pembantu wanita.

Yuni teringat berkas penyelidikan Asisten Andrea yang dulu, dia melihat berkas itu beberapa detik dengan penuh konsentrasi, lalu memutar kepala berkata pada sopirnya: “Berhenti.”

“Kalian pulang duluan saja, aku dan Sapi berkeliling sebentar lalu segera pulang.” ucap Yuni sambil menarik Sapi turun dari mobil.

Sapi sekalinya turun dari mobil, langsung beringas berlari ke arah Chyntia Lin.

Yuni menariknya dengan sekuat tenaga, pada akhirnya dia melepaskan tali leher Sapi, dan membiarkannya berlari mendekati Chyntia Lin.

Mungkin karena dia mencium aroma buah persik.

Chyntia Lin menengok ke belakang melihat Sapi, dia terkejut: “Induk anjing yang sangat cantik!”

Kemudian dengan cepat dia menengok ke arah Yuni: “Nona Gail!”

Dulu Yuni pernah berkata pada Chyntia Lin, dia sudah menikah, marga suaminya adalah Gail.

“Memetik buah persik?” ucap Yuni spontan sambil melihat Gilbert Lin.

“Iya, buah persik ini kebetulan sudah matang, Gilbert diam didalam rumah saja pasti sangat bosan.” ucap Chyntia Lin sambil mengulurkan tangan mengelus kepala Gilbert Lin.

Hal yang sedikit canggung adalah Gilbert Lin malah memiringkan kepala menghindari tangan Chyntia Lin, dia berkata dengan suara manja: “Aku tidak bosan……….”

Dia sangat nyaman diam di rumah, tidak peduli jika tidak keluar rumah pun.

Chyntia Lin heran: “2 hari ini Gilbert mulai suka banyak bicara………….”

Tidak hanya itu, dia sepertinya sangat menyukai Yuni.

Yuni hanya tersenyum, dia menundukkan badan mengobrol dengan Gilbert Lin.

Yuni berkata apa, Gilbert Lin pun langsung meresponnya, lalu menatap lurus ke arah Sapi yang ada di seberang bawah pohon persik menciumi dan menggosok buah persik.

Yuni melihat ke arah Sapi, berkata: “Apa kamu suka anjing? dia bernama Sapi.”

Gilbert Lin menatap Yuni sekilas, dia berdiri, mengelus dagu, dia berteriak memanggil Sapi: “Sapi………”

Suku kata terakhir dikeluarkan sedikit panjang, dia mengucapkannya juga sedikit tidak jelas.

Yuni merasa Gilbert Lin sangat lucu dan menggemaskan.

Gilbert Lin sangat menyukai Sapi, Chyntia Lin yang ramah mengajak Yuni pergi ke rumahnya makan bersama.

Yuni berniat ingin menanyakan pada Chyntia Lin mengenai beberapa masalah yang berkaitan dengan kakaknya, jadi Yuni pun ikut bersama mereka.

………………………

Villa yang ditempati oleh Chyntia Lin dengan rumah Yuni sama besarnya.

Perbedaannya adalah para pembantu di rumah Chyntia Lin membentuk sebuah grup, pintu gerbang pun ada penjaganya.

Melihat Chyntia Lin membawa Yuni datang ke rumah, tatapan beberapa pembantu itu berubah mulai waspada.

Kalau begini, Yuni semakin penasaran terhadap kakak Chyntia Lin.

“Orang di rumahmu benar-benar sangat banyak.” Yuni masuk kedalam rumah sambil berbincang dengan Chyntia Lin.

“Kakakku selalu mengkhawatirkanku, jadi dia sengaja mengatur banyak orang di rumah.” ucap Chyntia Lin dengan nada bicara yang sedikit pasrah.

“Kakakmu sangat perhatian kepadamu, dia dimana? apa dia tidak di rumah?” ucap Yuni sambil melihat sekeliling rumah.

Wajah Chyntia Lin tersirat rasa terpuruk: “Aku sudah beberapa tahun ini tidak melihat kakak.”

Yuni sangat terkejut, bahkan Chyntia Lin saja sudah beberapa tahun ini tidak melihat Yudi Lin?

Nada bicara Yuni sedikit penasaran: “Apa dia sangat sibuk? apa pekerjaannya?”

“Tidak tahu, kakak tidak ingin membuatku mengkhawatirkan beberapa masalah itu, dia sejak dulu belum pernah memberitahuku mengenai pekerjaannya, tetapi dia adalah orang yang sangat baik, pasti tidak akan melakukan tindak kejahatan.”

Chyntia tersenyum, kelihatannya dia sangat mempercayai Yudi Lin.

Tetapi, Yuni tidak merasa begitu.

Tidak diragukan jika Chyntia adalah anak perempuan yang sangat lugu, meskipun sejak kecil dia menderita penyakit jantung dan mempengaruhi kehidupannya yang normal, tetapi dia malah merasa sangat optimis, selain tidak meragukan hal yang berkaitan dengan kehidupan di sekelilingnya, Yuni merasa Chyntia Lin juga tidak meragukan kasih sayang Yudi Lin terhadapnya.

Lagipula, kehidupan yang bebas hanya bisa memuaskan kebutuhan material seseorang saja, sedangkan yang bisa menumbuhkan mental seseorang di dunia hanya cinta.

Seorang kakak laki-laki yang sangat mencintai adik perempuannya, bagaimana mungkin bisa beberapa tahun tidak muncul?

Kecuali dia tidak bisa memunculkan diri.

Yuni merenung sambil menundukkan pandangan: “Perasaan sayang kamu dan kakakmu benar-benar sangat baik.”

Chyntia Lin hanya melemparkan senyuman.

Yuni dan Cyntia berbincang beberapa kalimat, mereka langsung tiba di halaman, melihat Gilbert dan Sapi sedang bermain bersama.

Sapi berlutut duduk di tanah, Gilbert Lin berdiri di seberangnya, mengulurkan tangan menarik cakarnya.

Yuni merasa suasana itu menggambarkan perasaan penuh cinta, dia langsung mengeluarkan handphone dan memotretnya.

Saat memotret, kebetulan Gilbert Lin menengok ke arahnya, sehingga Yuni pun memotret wajah bagian depan Gilbert Lin.

Gilbert Lin dengan cepat kembali menengok ke arah Sapi dan lanjut bermain bersama Sapi.

Yuni semakin melihat foto itu semakin merasa gemas, dia mengupload foto itu di momen wechatnya.

Dengan cepat foto itu mendapatkan banyak komentar.

Komentar pertama adalah Tasya.

Nona Tasya yang menggemaskan (nama akun wechat Tasya): Astaga! Boss Gail punya anak simpanan?

Kemudian dilanjutkan balasan dari Alex Paige.

Alex Paige yang paling tidak tertandingi seantero jagat raya (nama akun wechat Alex Paige): Candra Gail versi kecil! waktu yang bersamaan di lantai atas, kamu membuka momen wechat di jam kerja? aku beri waktu kamu 50 detik untuk mengakui kesalahanmu, kalau tidak bonus bulan ini dipotong habis!

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu