After Met You - Bab 476 Tunggu Aku Tiga Hari

Yuni Lim menatap Andrea dengan tatapan tidak percaya, ia bertanya dengan suara yang keras: “Andrea, apa maksudmu?”

“Artinya sama seperti apa yang telah tertulis, kamu begini saja tidak mengerti.” Walaupun Andrea sangat menghormati Candra Gail, tetapi terhadap orang selain Candra Gail, ia juga bisa emosi.

Pada awalnya, ia bisa menerima Yuni Lim, hanya karena Candra Gail menyukainya.

Walaupun ia mengenal Dr. Lukman, tapi ia tidak memiliki perasaan apapun.

Terhadapnya, ia lebih mempercayai bukti yang ada, dan tidak mempercayai ucapan Yuni Lim bahwa ia mengenalnya sejak ia baru lahir.

Tepat pada saat itu, Candra Gail tiba-tiba berkata: “Andrea.”

Nada bicaranya terdengar sedikit marah.

Seketika Andrea terdiam, tidak berkata apapun lagi.

Candra Gail melihatnya terdiam. Barulah ia mulai bicara: “Kamu bawa mereka pergi dulu.”

“Tapi, Bos...”

Andrea masih ingin mengatakan sesuatu. Candra Gail langsung memutusnya: “Pergilah, urusan ini bisa aku atasi, jika ada sesuatu nanti aku akan meneleponmu.”

Nada bicara Candra Gail terdengar tenang dan stabil, Andrea juga tidak membantahnya lagi, ia sangat patuh terhadap Candra Gail, ia tidak akan pernah berani membantah keputusan Candra Gail.

Dengan cepat Andrea membawa orang-orang itu pergi.

Candra Gail melepas maskernya, lalu menatap Yuni Lim lekat-lekat.

Keduanya saling bertatapan, tanpa suara.

Dalam hati Yuni Lim sedang memikirkan apa yang dikatakan Andrea sebelumnya.

Ia teringat saat sebelumnya Candra Gail memaksanya untuk bercerai, ia mengatakan sesuatu tentang harta warisan, walaupun ia tahu, saat itu Candra Gail tidak sengaja mengatakannya. Tapi sekarang jika teringat kejadian itu kembali, ia masih merasa sedih.

Ditambah lagi ucapan Andrea barusan, ia baru menyadari, ternyata di mata Andrea, ia adalah orang yang buruk, demi uang, demi merebut hak atas Perusahaan LK, ia tidak akan ragu untuk membunuh Candra Gail.

Setelah beberapa saat, Candra Gail berkata: “Jangan kesal terhadap Andrea, ia hanya khawatir.”

Nada bicaranya datar sama seperti raut wajahnya.

Mata Yuni Lim menjadi merah, ia tidak tahu ia merasa tersentuh atau bagaimana, ia hanya tiba-tiba merasa, tidak peduli orang lain berkata apa, sekarang sudah tidak penting lagi.

Candra Gail ingin mengatakan sesuatu, tapi tiba-tiba tatapan matanya memandang ke arah orang yang berdiri tak jauh dari situ.

Yuni Lim juga berbalik menoleh ke arahnya, matanya bertemu dengan mata hitam Gilbert Lin.

Yuni Lim terkejut, bagaimana ia bisa lupa kalau Gilbert Lin masih berada di sini.

”Gilbert.” Yuni Lim memanggil Gilbert Lin, dengan cepat ia menoleh ke arah Yuni Lim.

Yuni Lim berkata: “Kamu baik-baik menggambar disini, mama dan papa berada di luar ingin membahas sesuatu, kami akan segera kembali.”

Gilbert Lin mengerjapkan mata dan mengangguk dengan patuh: “Iya.”

Yuni Lim melihat sikap Gilbert Lin yang penurut, hatinya menjadi sangat lunak, ia tersenyum ke arahnya, dan menarik tangan Candra Gail menuju keluar.

Keduanya berdiri di koridor dalam diam, Yuni Lim memulai pembicaraan: “Aku mengenal Lukman, ia bukan orang yang seperti itu, ia tidak mungkin bergabung dengan Grisi, tidak mungkin juga ia mengembangkan virus ini.”

Karena masalah ini sangat serius, ia sampai menyebut nama lengkap Lukman, tidak seperti sebelumnya saat ia masih memanggilnya “Kak Lukman”.

Alis Candra Gail mengerut, wajahnya juga tidak memperlihatkan ekspresinya berubah, tapi Yuni Lim bisa merasakan jika ia merasa tidak nyaman.

Ia tidak senang.

Yuni Lim merasakan emosi Candra Gail berubah drastis.

Yuni Lim tahu bahwa Candra Gail selalu memiliki masalah dengan Dr. Lukman, banyak kesalahpahaman di antara mereka berdua, ia melihatnya tetap tidak bicara, Yuni Lim mulai menyalahkan perkataannya tadi, memikirkan apakah ia terlalu membela Dr. Lukman.

Tidak heran juga ia tidak akan senang mendengar hal ini.

Memikirkan hal ini, Yuni Lim angkat bicara: “Aku tidak bermaksud apa-apa, maksudku, aku mempercayai Dr. Lukman, sama seperti kamu mempercayai Andrea.”

Bicara seperti ini, Candra Gail pasti mengerti.

”Iya.” Candra Gail menatap Yuni Lim untuk waktu yang cukup lama, pada akhirnya ia merespon perkataannya.

Tepat pada saat itu, Yuni Lim memandang ke arah belakang Candra Gail, Daniel Mo melangkah menuju mereka dengan tergesa.

Yang berbeda dari biasanya adalah, raut wajah Daniel Mo sedikit tergesa.

”Tuan.” Ia melihat Candra Gail dan Yuni Lim sedang berdiri di sana, dengan cepat ia melangkah mendekat.

“Tuan, aku punya formula untuk virus k1lu73, dalam tiga hari aku bisa membuat obat penangkalnya” raut wajah Daniel Mo sangat gembira layaknya anak kecil. Ia sangat bersemangat sehingga sedikit tergesa saat bicara.

“benar, obat untuk virus k1lu73

Ia menjelaskan lagi beberapa hal, tangan dan kakinya tidak bisa diam ketika menjelaskan hal-hal ilmiah seperti ini, hal yang tidak dimengerti oleh Yuni Lim dan Candra Gail.

Setelah Daniel Mo menjelaskan, Yuni Lim yang masih sedikit terkejut bertanya: “kamu bilang kamu punya formula untuk virus k1lu73, bagaimana kamu bisa mendapatkannya?”

“Seorang teman yang memberikannya.” Daniel Mo berpikir sejenak lalu menjawab lagi: “mungkin jika disebut teman agak kurang cocok, dia adalah seorang dokter yang sering berkomunikasi denganku lewat internet.”

Selesai bicara, ia tergesa ingin segera pergi, sebelum pergi, ia tak lupa mengatakan: “aku akan meneliti tentang formula untuk virus k1lu73 ini, apakah benar-benar cocok, kalian tunggu aku dalam waktu tiga hari, dalam tiga hari ini jangan mencariku.”

Suaranya merendah, Daniel Mo dengan cepat berbalik dan pergi, menghilang dari pandangan Yuni Lim.

”Kamu dengar itu? Daniel Mo memiliki formula untuk virus k1lu73, dalam tiga hari ia akan membuat obat penangkalnya.” Yuni Lim tidak dapat menyembunyikan rasa senangnya ketika mengatakan ini pada Candra Gail.

Candra Gail ikut senang melihat Yuni Lim, terlihat dari alisnya yang kini rileks, hanya saja, bola matanya terpancar perasaan yang rumit.

Saat selesai mendengar kabar baik ini, ia merasa sangat tegang.

Daniel Mo bilang, dalam tiga hari ia akan dapat memiliki hasil penelitian obat penangkal, Yuni Lim sangat mempercayai keahlian Daniel Mo, tapi ia juga khawatir, bagaimana jika hasilnya nihil.

Tiga hari, tidak ada orang yang menemui Daniel Mo.

Dalam tiga hari ini pula, merupakan saat-saat yang menegangkan bagi Yuni Lim, karena setelah tiga hari, waktu yang tersisa bagi Candra Gail semakin sedikit.

Akhirnya tiga hari berlalu, Daniel Mo akhirnya keluar dari ruang penelitian.

Saat ia datang menemui Candra Gail, penampilannya sangat kacau, tidak mandi, juga terlihat tidak memiliki waktu untuk makan.

Begitu ia memasuki ruangan, ia langsung memberikan sebotol cairan berwarna hijau: “ini, langsung diminum saja.”

Dengan serius Yuni Lim menatap botol cairan itu, ia sangat bersemangat.

Candra Gail menerima botol cairan itu, lalu menatap Yuni Lim, dan langsung meminumnya.

Setelah itu, Daniel Mo berkata: “Aku telah menelitinya pada hewan dan menunggu reaksinya, tapi aku belum yakin jika diberikan pada manusia, aku pulang dan mandi dulu, setelah itu aku akan kemari.”

Setelah itu, Daniel Mo berbalik menoleh ke arah Yuni Lim: “Nyonya, kamu harus mengawasi suamimu dalam 24 jam.”

“Aku tahu, kamu pulang saja dulu.” Suara Yuni Lim sedikit bergetar.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu