After Met You - Bab 478 Semua Karena Salahku

Daniel Mo muncul dari luar ruangan.

Yuni Lim melihat Daniel Mo, seolah melihat penyelamat dunia: “Dokter Mo.”

“Tuan belum bangun” Daniel Mo melihat Candra Gail yang masih terbaring di tempat tidur. Bertanya pada Yuni Lim.

“Bukan, aku sudah mencoba membangunkannya, tapi ia tetap tidak bangun.” Yuni Lim menjawab dengan panik, matanya merah.

“Apa?”

Daniel Mo mendengar jawabannya, mengerutkan dahi. Dengan cepat ia menaruh semua benda yang ia bawa, dengan langkah besar berjalan menuju sebelah tempat tidur.

“Tuan” ia mencoba membangunkannya dengan sedikit paksaan. Daniel Mo mengulurkan tangan membuka kelopak mata Candra Gail, ia melihat Candra Gail masih dalam posisi tertidur. Sama sekali tidak merespon, raut wajahnya seketika menjadi serius.

“Dokter Mo. Candra Gail kenapa?” Yuni Lim mendesaknya memberi jawaban, walaupun ia khawatir ia akan mendengar jawaban yang tidak ingin ia dengan keluar dari mulut Daniel Mo.

“Sepertinya memang sedang tertidur, aku akan memeriksa Tuan lagi.” Daniel Mo berbicara dengan serius, ia mulai memeriksa badan Candra Gail.

Wajah Candra Gail terlihat lebih muda dari kemarin, ini artinya obatnya memang bekerja, tapi mengapa sampai sekarang ia belum sadar?

Walaupun Yuni Lim dalam keadaan panik, tapi ia tidak lupa bahwa Gilbert Gail masih membutuhkan perawatannya.

Ia mencoba menenangkan diri, lalu berjongkok di depan Gilbert Gail: “Gilbert, kita makan dulu ya?”

Tatapan mata Gilbert Gail mengarah ke tempat tidur, kemudian jarinya menunjuk-nunjuk, wajahnya yang kecil menunjukkan raut wajah tidak mengerti: “Papa”

Yuni Lim mengerti. Gilbert Gail sedang menanyakan papanya, mengapa papa belum bangun untuk sarapan.

”Papa sangat kelelahan, biarkan dia tidur dulu, kita makan dulu ya, tunggu kalau papa sudah cukup tidurnya pasti nanti bangun.” Yuni Lim meraba wajahnya yang kecil, dengan lembut berkata padanya.

Gilbert Gail mendengar perkataanya, ragu terdiam sejenak, setelah beberapa detik, seperti telah mengerti apa yang Yuni Lim katakan, dengan patuh ia mengangguk.

Yuni Lim menggendong Gilbert Gail ke ruang makan, menjaganya sampai selesai sarapan, lalu pergi ke kamar rawat lagi.

Candra Gail belum juga sadar, Yuni Lim sangat khawatir, jadi ia tidak memiliki selera makan.

Ia mengambil mainan dan memberikannya pada Gilbert Gail, menyuruhnya bermain, kemudian, ia berjalan mendekati Daniel Mo, dan bertanya padanya: “bagaimana keadaannya?”

”Daniel Mo mengerutkan dahinya, lalu berkata: “dari hasil pemeriksaan, tubuhnya tidak ada masalah apa-apa, bukan coma, hasilnya menunjukkan ia memang hanya tertidur.”

kalimat terakhir ia ucapkan agak ragu, seperti susah ia pahami, mengapa Candra Gail bisa tidur sampai seperti ini.

Raut wajah Yuni seketika berubah: “Lalu kapan ia akan bangun?”

Kondisi fisik Candra Gail tidak menunjukkan adanya masalah, ini adalah berita baiknya, tapi sampai sekarang ia masih belum sadar, ini juga bukanlah suatu kabar baik.

Karena kejadian ini sangat jarang terjadi.

Bagaimana seseorang bisa terus menerus tidur tanpa tanda bisa bangun.

“Maafkan aku, Tuan jadi seperti ini, pasti karena ada masalah dalam obat penawar virus k1lu73, sebelumnya aku telah mencobanya pada hewan, dan tidak terjadi masalah seperti ini.”

Selesai bicara, Daniel Mo menarik napas panjang, ia menggaruk alisnya.

“Hewan dan manusia memang berbeda, hal seperti ini sangat mungkin terjadi, kamu juga tidak mengharapkannya, kamu sudah berusaha, lagi pula Candra Gail mempercayaimu, pandangannya tidak mungkin salah, sewaktu kamu memberinya obat itu, ia sama sekali tidak ragu, langsung meminumnya, ia sangat mempercayaimu, kamu juga harus mempercayainya, dia akan baik-baik saja.”

Walaupun ia mengatakan hal ini pada Daniel Mo, tapi pandangannya tertuju pada Candra Gail, kalimat terakhir yang ia ucapkan, entah dia sedang menenangkan diri sendiri atau Daniel Mo.

Beberapa detik kemudian, Daniel Mo menoleh menatap Yuni Lim, dengan hormat berkata: “Terima kasih, Nyonya.”

Ia telah menghabiskan waktu tiga hari, tidak tidur dan tidak istirahat, tanpa kenal lelah meneliti obat itu, saat obat itu telah selesai, ia sangat bangga dan percaya diri.

Tapi, dengan kondisi Candra Gail sekarang, ia merasa ingin menyalahkan diri sendiri, ia sangat bertanggungjawab atas kondisi Candra Gail.

Perkataan Yuni Lim, sangat membuatnya tenang.

Yuni Lim mengetahui pikiran Daniel Mo, ia berkata: “Dokter Mo, kamu jangan begitu.”

“Tidak tahu kapan Tuan akan sadar, jadi saya akan memberinya infus, Nyonya, kamu harus selalu memperhatikannya.”

“aku tahu.”

Setelah Daniel Mo pergi, penampilan Yuni Lim yang tenang seketika menghilang.”

Di depan Daniel Mo, ia hanya berpura-pura tenang, tapi jika ia tidak menenangkan Daniel Mo, ia jadi tidak akan percaya diri, dan bisa mempengaruhinya untuk merawat Candra Gail.

Demi Candra Gail, Dokter Mo elah melakukan penelitian, akhir-akhir ini ia kelelahan, seperti orang yang tidak pernah beristirahat.

Tapi Candra Gail bisa menjadi seperti ini, semua karena dia.

“Semua salahku.” Yuni Lim duduk di sebelah tempat tidur, ia menggenggam erat tangan Candra Gail, tak dapat menahan tangisnya.

Hanya saja, ia masih ingat, Gilbert Gail masih disini, jadi ia menangis tanpa mengeluarkan suara.

Ia meneteskan air mata dalam diam, dengan cepat ia menghapusnya.

Beberapa hari, Yuni Lim menjaga Candra Gail siang dan malam, ia tidak dapat merawat Gilbert Gail, maka Alex Paige membawa Gilbert Gail pergi.

Ia menjaga Candra Gail, jika ia juga harus merawat Gilbert Gail, ia tak akan sanggup.

Yuni Lim selalu berada di sisi Candra Gail, tidak berani tidur, dan tidak berani meninggalkannya, ia takut, jika sewaktu-waktu Candra Gail akan sadar, dan ia takut jika Candra Gail tidak akan sadar kembali.

Setiap hari, Yuni Lim selalu memperhatikan infus Candra Gail, selalu menggosok tubuhnya, kadang-kadang ia mengajaknya berbicara panjang lebar, sampai ketika ia sangat kelelahan, ia akan beristirahat sebentar di sebelah tempat tidur, tapi dengan cepat ia bangun kembali.

Hari-hari ini, Daniel Mo mengganti infus Candra Gail, lalu pergi, Yuni Lim menggosok punggung tangan Candra Gail dengan lembut, ia takut Candra Gail kedinginan.

“Kamu harus cepat sadar, ini sudah lima hari, sudah lima hari aku tidak bertemu Gilbert, aku merindukannya, tidakkah kamu merindukannya?”

Yuni Lim panjang lebar berbicara dengannya, setelah itu, ia merasa lelah, ia mendongak menatap air dalam botol infus yang hampir penuh.

“Aku mengantuk, aku ingin tidur sebentar, kalau kamu bangun, bangunkan aku juga ya.” Kemudian ia mencium bibir Candra Gail.

Walaupun botol infus itu masih penuh, tapi Yuni Lim takut ia tidur terlalu lama, jadi ia memasang alarm, lalu tidur di sebelah kasur.

Tidak tahu berapa lama, saat ia bangun, ia merasakan sesuatu yang empuk di bawah tubuhnya.

Ia langsung bangkit, dan menyadari dirinya tidur di atas kasur.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu