After Met You - Bab 2 Bukankah Hanya Minum Bir!

Kalau begini, tidak akan ada yang menempatkannya dalam hati lagi.

Seperti merasakan Yuni lim sedang melihatnya, Mario juga kebetulan mengangkat kepalanya, mata itu sedalam pegunungan di gelapnya malam, misterius dan berbahaya, fitur wajahnya sedalam tiga dimensi, tampan dan tidak biasa, dan nafas dingin bertiup, Yuni lim menghela nafas sekilas, aura orang ini sangatlah kuat.

Kemudian, pria itu menatap bir merah di tangannya, ada kilatan cahaya di matanya.

Yuni lim memegang gelas sambil menggerakkan tangannya.

Dengan bencinya dia melepaskan tangan Mario, lalu pergi mengambil gelas bir dari tangan pria itu dan membawanya ke hadapan Mario, sudut bibirnya berkata dengan lengkungan dingin: "Bukankah hanya minum segelas bir! Tuan Mario, kamu harus mengingat apa yang Anda katakan."

Selesai dia berbicara, dia mendongak dan meminumnya, setelah itu dia membuang cangkirnya, tatapan matanya memandang Yessica lim seperti pisau, kemudian berbalik dan keluar.

Pria berbaju hitam itu memandang sosok yang menghilang di pintu dan tersenyum penuh arti.

......

Di luar ruangan, Yuni Lim pergi ke kamar mandi terlebih dahulu, sedikit merasa tidak nyaman.

Ketika keluar dari kamar mandi, dia melihat bahwa Mario berlari ke arahnya dengan membawa orang-orang, Yuni Lim pun berbalik dan berlari, belum berlari jauh, sekujur tubuhnya menjadi lemas, tiba-tiba merasa pincang dan mati rasa.

Ketakutan menyelimutinya, Yuni bergumam: "Kenapa bisa..."

"Orang yang pandai dapat menjadi korban dari kecerdikannya sendiri."

Di belakangnya, terdengar suara yang jernih seperti air, teksturnya seperti air mengalir, dan saat berikutnya, dia jatuh ke dalam pelukan yang dingin.

Yuni lim merasa bahwa dia dikelilingi oleh atmosfer yang dingin dan aneh, pandangannya mengabur secara bertahap, dan seluruh dirinya menjadi seperti dalam genangan air, tetapi dia masih berusaha untuk berjuang, suara yang keluar bukanlah kata-kata yang lembut: "Kamu, lepaskan...... "

Dia tidak ingin dijebak oleh Yessica lim, juga tidak ingin dihancurkan oleh si sampah Mario itu.

“Kamu ingin ditangkap oleh Mario?” Suara lelaki itu jernih dan indah, dengan kesadarannya yang tinggal sedikit, Yuni Lim tahu bahwa orang ini bukanlah si sampah Mario itu.

Pria itu menundukkan kepalanya, menatap wajah Yuni Lim yang memerah dengan ekspresi menerima kemalangan sebagai takdir, tatapan matanya sangat gelap dan dalam, ada kesuraman dalam matanya.

Dan Yuni Lim sudah mulai kehilangan kesadaran pada saat ini, dia tidak dapat mengendalikan dirinya, lalu tangannya menarik leher pria tersebut, dan menempelkan tubuhnya ke tubuh pria itu.

Pria itu menatapnya, dan menggendongnya dengan arah mendatar, kemudian dia memutar kepalanya ke belakang dan berkata, "Tidak perlu ikuti lagi."

......

Keesokan harinya.

"HUA HUA----" Suara air terdengar.

Belum membuka matanya, suara semburan air menjadi yang pertama terdengar di telinga Yuni lim.

Karena tidurnya terganggu, Yuni Lim tidak sabar untuk membalikkan tubuh dan duduk, tanpa diduga, saat sekujur tubuhnya baru saja bergerak sebentar, rasa sakit sudah menyerang anggota tubuhnya dalam sekejap.

"Klik."

Pada saat ini, suara air berhenti, dan pintu terbuka.

Yuni Lim bangkit dan berjuang untuk duduk, pandangannya bertemu dengan pandangan pria yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Pria itu terlahir tinggi dan tegap, seluruh tubuhnya hanya ditutupi handuk mandi yang menutupi bagian penting tubuhnya, sosok itu masih lebih bagus dari artis Korea yang dia obsesikan, dia tidak bisa tahan untuk tidak menghitungnya, satu, dua ... delapan abs perut!

"Sudah bangun ya."

Suara indahnya yang membuat kulit kepala Yuni Lim seakan mati rasa, sangat cocok dengan tubuh atletisnya.

Yuni Lim mendongak, lalu dia melihat wajah yang asing juga familiar, dalam ingatannya, dia tiba-tiba teringat bahwa dari tangan pria inilah dia mengambil bir tadi malam.

"Kenapa bisa begini?"

Hal seperti ini, tidak perlu memikirkannya, dia sudah tahu apa yang terjadi.

Pria itu berjalan ke arahnya, tatapannya jatuh di wajah Yuni, dan kemudian dengan nada acuh tak acuh. "Candra."

Dia sedang melaporkan namanya sendiri.

Hawa panas yang sedikit lembab di tubuhnya menunjukkan bahwa dia baru saja mandi air panas, tetapi ketika dia mendekat, Yuni Lim merasakan aroma yang dingin, yang membuatnya secara tidak sadar bergidik.

Ketika dia mendekat, Yuni Lim baru melihat tanda merah yang mencurigakan di bagian atas tubuhnya yang telanjang, tanpa sadar dia memandang dirinya sendiri dan berteriak, meraih selimut dan membungkus dirinya dengan erat.

"Bir tadi malam..."

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu