After Met You - Bab 788 Tentang Lukman Lu (3)

“Ya,” jawab Lukman Lu dengan datar, melihat dia dapat berdiri dengan stabil, dia melepaskannya, mundur setengah langkah dengan tenang, dan bertanya dengan tenang, “Ada apa datang kemari mencariku?"

Luna Cheng melihat bahwa Lukman Lu masih sama seperti sebelumnya, dengan dingin berusaha menjaga jarak darinya, dan matanya yang jernih menunjukkan kehilangan.

Dia menunduk untuk menutupi emosi di matanya, dan tangan memeluk erat GoFood, baru kemudian dia teringat tujuannya di sini.

Dia menyerahkan GoFood di tangannya kepada Lukman Lu, "Kamu malam ini belum makan, aku datang dari hotel dan membawakanmu sesuatu."

Dia tidak berani mengatakan bahwa itu dibeli khusus untuk Lukman Lu, karena dia takut dia akan terbebani.

Luna Cheng terkadang berpikir bahwa Lukman Lu selalu lembut dan tenang, sebenarnya, dia berpikir apakah dia mengganggunya, tetapi karena dia adalah teman Julianna Lu, baru tidak membuatnya terlalu jelas dan mempermalukannya.

Melihat Luna Cheng dengan hati-hati dan penuh harap di depannya, alis Lukman Lu bergerak sedikit, sedikit tergerak.

Ujung hidungnya sudah merah, dan jelas dia sudah menunggu lama.

Dia seumuran dengan Julianna Lu, dan juga sama dengan Julianna Lu, adalah gadis yang polos dan cantik, seperti bunga yang jernih dan bersih.

Dia mengagumi masa muda dan kecantikan mereka, dan juga stersentuh oleh ketulusan mereka yang penuh gairah.

Namun, hatinya telah tenggelam ke dalam bersama dengan peristiwa masa lalu, dan angin serta rumput tidak dapat membangkitkan riak di hatinya.

Melihat Lukman Lu tidak menerima, wajah Luna Cheng berangsur-angsur berubah: "Kak Lukman, kamu ..."

Lukman Lu menyela perkataanya, dengan nada lembut seperti biasa, "Terima kasih atas kebaikanmu, aku tidak lapar, waktu sudah malam, kamu kembali."

Luna Cheng dengan keras kepala mempertahankan postur saat menyerahkan GoFood kepadanya, berdiri diam, tetapi air mata sudah mengalir di matanya, "Kak Lukman, aku tidak punya arti lain, aku hanya ..."

"Aku tidak bermaksud apa-apa, aku hanya tidak lapar, namun dengan kamu seperti ini sangat menggangguku, waktuku sangat terdesak, setiap kali aku berdiri di sini dan mengucapkan sepatah kata pun kepadamu, itu menghabiskan waktu tidurku."

Ekspresi wajah Lukman Lu cuek dan asing, namun nadanya tidak dingin, ia selalu menjadi orang yang lembut dan tenang, namun reaksinya semakin normal, semakin membuat hati Luna Cheng dingin.

Setelah sekian lama, Lukman Lu selalu memperlakukannya seperti ini.

Dia merasa bersalah dan merasa bahwa Lukman Lu terlalu berlebihan.

Dia mengangkat kepalanya, air mata membanjiri matanya, "Apakah kamu benar-benar akan tinggal dengan laboratorium seumur hidup? Tidak peduli apa yang terjadi atau apa yang kamu lakukan, kamu akan pacaran dan menikah!"

Sebelumnya, dia tidak pernah berani mengucapkan sepatah kata pun di depan Lukman Lu, karena takut membuatnya kesal, apalagi kata-kata yang disengaja dan lugas.

Ekspresi Lukman Lu tetap tidak berubah, menatapnya dengan tatapan yang lebih tua memandangi juniornya, “Pacaran dan menikah, adalah kehidupan yang normal, namun itu bukan sesuatu yang harus dilakukan semua orang, di usiamu, mungkin cinta adalah segalanya, tetapi di duniaku, laboratorium adalah segalanya bagiku, aku tidak akan menyukaimu, dan kamu tidak perlu membuang waktu untukku.”

Perkataannya membuat Luna Cheng merasa putus asa.

Dia berkata dengan sangat jelas dan jelas sehingga tidak mungkin bagi Luna Cheng untuk berpura-pura bodoh.

“Bagaimana kamu bisa tahu jika kamu tidak mencobanya, kamu tidak akan menyukaiku?” Dia merasa bahwa ini hanyalah penolakan Lukman Lu terhadapnya, dan dia ingin mempertahankan.

"Tidak perlu mencoba, tidak tetap tidak, kamu kembali saja."

Setelah Lukman Lu selesai berbicara, ia langsung menuju gedung Ringgit.

Luna Cheng tidak setuju lalu menyusul, "Ini sudah larut malam, tidakkah kamu khawatir aku sebagai seorang gadis kembali sendirian? Apakah kamu tidak akan mengantarku?"

“Kamu sudah dewasa, dan dapat bertanggung jawab atas keselamatanmu sendiri.” Lukman Lu tidak menoleh lalu mengucapkan kalimat ini dan memasuki lift.

Luna Cheng menyaksikan pintu lift tertutup, dia berjongkok, menangis dengan getir.

Menangis hinggah lelah, dia duduk di tangga dengan melamun.

Pada akhirnya, panggilan Julianna Lu yang membuatnya tersadar.

“Luna, kamu di mana, telah larut malam mengapa belum pulang?” Nada suara Julianna Lu khawatir.

Luna Cheng berkata dengan suara terseduh-seduh, "Tidak apa-apa, kamu tidur dulu."

Setelah berbicara, dia menutup telepon.

Julianna Lu adalah orang yang pintar, mendengar suaranya aneh, dan berpikir bahwa dia keluar begitu tergesa-gesa sebelumnya, dia mengerti apa yang sedang terjadi.

Sudah larut malam, dan dia tidak berani keluar sendirian, jadi dia pergi mencari Albert Paige.

Albert Paige hari ini sedang dalam mood yang baik, diseret oleh rombongan teman kecil untuk bermain bersama dalam waktu yang lama, dan ini baru kembali ke kamar untuk mandi dan bersiap untuk tidur, dia mendengar ketukan di pintu.

Siapa yang akan datang padanya saat ini?

Ketukan di pintu sangat mendesak, dan dia dengan cepat menebak siapa orang itu.

Buka pintunya, dan orang yang berdiri di depan pintu itu ternyata Julianna Lu.

Julianna Lu secara langsung menjelaskan niatnya, "Kakak, Luna sebelumnya pergi keluar dan hingga sekarang belum kembali, aku baru saja meneleponnya dan dia sepertinya sedang dalam suasana hati yang buruk, aku curiga dia sedang mencari kakak sepupuku. "

Albert Paige mendengar perkataannya ekspresinya menjadi muram, berbalik dan mengambil mantelnya dan berjalan keluar.

Julianna Lu buru-buru mengikuti di belakangnya.

Albert Paige menoleh menatapnya, mengerutkan kening, "Untuk apa kamu mengikutiku? Tidurlah."

Kedua gadis kecil ini, semuanya tidak dapat membuat orang tenang.

Julianna Lu sama sekali tidak mendengarkannya, berjalan mendekat dan langsung meraih sudut bajunya, "Aku ingin ikut, kamu pasti akan memarahinya, kami adalah teman baik."

Albert Paige hampir marah, tapi tidak banyak bicara.

Ketika keduanya tiba di bawah tempat Lukman Lu, melihat Luna Cheng menyusut.

Julianna Lu memperhatikan Albert Paige dengan saksama, wajahnya sangat dingin sehingga dia tidak berani berbicara.

“Luna!” Albert Paige berjalan mendekat dan langsung mengangkat Luna Cheng.

Malam di utara sangat dingin, dan Luna Cheng sudah mati rasa karena kedinginan.

Melihat Albert Paige, dia tercengang beberapa saat lalu baru bereaksi, dan berteriak dengan suara serak, "Kakak, kenapa kamu di sini?"

Albert Paige memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman, dan tidak perlu bertanya lebih banyak, dapat tahu apa yang sedang terjadi.

Dia memasang postur sebagai kakak dan berkata dengan tajam, "Luna, menurutmu apakah kamu bisa memenangkan simpati dari Lukman dengan menginap di sini selama satu malam? Aku lebih mengerti pria dari pada kamu, di dalam hatinya tidak ada kamu, tidak peduli seberapa banyak yang kamu lakukan semuanya sia-sia, kamu adalah adikku Albert, ingin mencari pria seperti apa pun aku dapat mencarinya untukmun, jadi mengapa repot-repot mengejar pria setengah cacat dan menolak untuk melepaskan!”

Mata Luna Cheng memerah, dan dia tidak ingin mendengar Albert Paige mengatakan Lukman Lu seperti ini.

”Kakak!”

"Sekarang pulang bersamaku, dan tidak diizinkan untuk datang mencarinya lagi!"

Nada suara Albert Paige terlalu keras, dan Luna Cheng tidak berani menentang, jadi dia hanya bisa mengikutinya kembali.

Dalam perjalanan pulang, Julianna Lu terlalu takut untuk mengucapkan sepatah kata pun.

……

Keesokan harinya, Lukman Lu berangkat ke laboratorium pagi-pagi sekali.

Baru berganti pakaian, Albert Paige datang.

Lukman Lu meliriknya dan berkata dengan datar, "Maaf, personel yang tidak terkait tidak diizinkan masuk, mari kita keluar dan berbicara."

Albert Paige melirik kata-kata yang ditempet di pintu "Personel yang tidak terkait tidak diizinkan masuk", mengucapkan kalimat "Keluar untuk bicara", lalu keluar.

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu