After Met You - Bab 316 Tak Ingin Membuatnya Menunggu Terlalu Lama

Setelah Alex Paige menghancurkan botol alkohol, baru menyadari apa yang telah ia perbuat.

Biasanya, mana berani dia merampas alkohol Candra Gail?

Ketika dia mengangkat kepalanya dan melihat sosok Candra Gail, dia tak kuasa terbengong.

Alex Paige melihat mata Candra Gail yang memerah dan membuatnya terkejut, bahkan perkataannya pun hampir tak dapat diutarakan dengan jelas.

“Kamu, kamu kenapa? Jangan membuatku terkejut!”

Sambil berkata, ia sambil duduk di sebelah Candra Gail, menatap ekspresi Candra Gail dengan berhati-hati.

Candra Gail berkata dengan lembut: “Alex, biarkan Asisten Andrea membawa alkoholnya kemari, aku ingin minum,”

Biarkan dia minum, tidak mabuk, dia tak berani untuk pulang menemui Yuni Lim.

Akhirnya dia mengerti mengapa Yuni Lim begitu membencinya.

Akhirnya dia tahu, tidak ada apa-apa lagi antara dia dan Yuni Lim.

Adalah suatu kehidupan kecil yang tak bisa didapatkan kembali lagi selamanya.

Alex Paige tak permah melihat sosok Candra Gail yang seperti ini.

Dia merasa, Candra Gail yang seperti ini tampak lebih mengerikan daripada saat dia marah.

Juga tak berani banyak bertanya, ia bangkit dan mencari Asisten Andrea untuk mengambil alkohol.

Alex Paige baru mau beranjak keluar, telepon Candra Gail kemudian berdering.

Dia melihat nomor yang ada dilayar kelihatan familiar, ragu untuk cukup lama, baru mengangkatnya.

“Sudah pulang kerja belum? Malam ingin makan apa, kantorku dekat dengan supermarket, aku akan langsung pergi membeli sayur.”

Suara Yuni Lim terdengar melalui telepon, terdengar lebih lembut dari biasanya.

Tangan Candra Gail yang tadinya menegang kemudian relax.

Tenggorokannya tergerak, lalu ia baru berkata: “Yang kamu suka makan, aku juga suka.”

Yuni Lim seperti tertawa lembut lalu berkata: “Baiklah, malam ini akan kubuatkan makanan, tunggu kamu pulang, kalau tidak habis kedepannya tidak akan buat lagi.”

Di sisi lain, Yuni Lim baru tiba di tempat parkir.

Juga tak menunggu jawaban Candra Gail, dia langsung berkata: “Aku sudah mau berkendara, sudah dulu, cepat pulang ya.”

Selesai berkata, dia langsung memutuskan panggilan.

Alex Paige berjalan masuk, kedua tangannya memegang dua alkohol putih.

Dia menyodorkan alkohol di hadapan Candra Gail dan berkata: “Minumlah.”

Candra Gail tidak berkata, dengan diam mengambil dua lembar tisu, mengelap bir yang muncrat di tubuhnya.

Memutar kepala dan melihat ke arah Alex Paige, ekspresinya sudah kembali setenang biasanya, berkata: “Tidak minum lagi.”

Alex Paige: “……”

Tadi mati-matian ingin minum, sekarang tidak mau lagi?

Candra Gail sepertinya tahu apa yang ia pikirkan, kemudian berkata: “Dia sedang menungguku untuk pulang dan makan di rumah, aku tidak ingin membiarkannya menunggu terlalu lama, jika tubuhku bau alkohol, dia tentunya akan marah.”

Selesai berkata, langsung memutar tubuhnya dan beranjak keluar, meninggalkan Alex Paige.

……

Selesai membeli sayur, Yuni Lim kembali pulang, melihat sepatu yang sudah tertata di luar, langsung tahu bahwa Candra Gail sudah pulang.

Dia berjalan masuk, melihat di ruang tamu tak ada orang, lalu memanggil ke arah atas: “Candra Gail?”

“Ya”, terdengar suara buka pintu dari atas.

Kemudian, tubuh Candra Gail muncul di koridor.

Dia memakai pakaian rumah, rambutnya sedikit basah, tampak bahwa dia barusan selesai mandi.

Yuni Lim melihatnya, kemudian tertawa: “Kenapa begitu cepat pulang? Aku kira kamu sibuk.”

Sambil berkata, dia sambil membawa sayur ke arah dapur.

Candra Gail beranjak turun, mengikutinya ke dapur.

Yuni Lim sedang meletakkan sayur ke dalam kulkas.

Dia memasukkan wortel ke dalam, lalu mendengar Candra Gail berkata: “Dulu kamu tidak makan wortel.”

Sayur lainnya yang tadinya dibawanya sudah diambil oleh Candra Gail dan dimasukkannya ke dalam kulkas satu per satu.

Yuni Lim mendengar perkataannya, intonasinya sedikit datar: “Wortel mengandung banyak vitamin, setelah makan beberapa, menyadari bahwa itu tidak terlalu buruk.”

Dia juga baru sadar, saat orang sangat sedih, bisa melupakan banyak hal.

Sayur yang tak suka dimakan, hal yang tak suka dilakukan, mana bisa larang hal ini.

Candra Gail tidak berkata, hanya meletakkan sayur.

……

Makanan malam dibuat oleh Yuni Lim.

Hanya saja, saat dia memasak, Candra Gail dan Sapi menatap di samping.

Yuni Lim menatap Sapi sekilas, melemparkan sepotong daging yang baru dimasak kepadanya, Sapi melompat untuk mengambilnya.

Saat memutar kepakla, menyadari bahwa Candra Gail sedang menatapnya.

Dia berkata: “Kamu juga mau?”

Dia mengira setidaknya Candra Gail akan marah, tak disangka Candra Gail malah menjawab: “Baik.”

Yuni Lim sedikit terkejut, namun dia juga tak berani melemparkan daging kepadanya, melainkan mengambil sumpit dan menyuapi Candra Gail.

Kemudian dia bertanya kepadanya: “Bagaimana?”

Meskipun ia tahu masakannya tidak buruk, namun di hadapan Candra Gail, ia masih gelisah.

Candra Gail tersenyum dan berkata: “Sangat enak.”

Mata Yuni Lim berbinar-binar, dia merasa Candra Gail hari ini tampak aneh.

……

Setelah selesai memasak, mereka duduk di meja makan, kemudian Yuni Lim bertanya kepadanya: “Apakah terjadi sesuatu di kantor hari ini?”

Candra Gail menghentikan pergerakannya sesaat, kemudian berkata dengan datar: “Tidak ada.”

Kelihatannya sangat tidak biasa.

Yuni Lim juga tidak bertanya lagi.

Namun perasaan aneh itu masih tetap ada.

Sepanjang malam, apapun yang dikatakannya, semuanya disetujui oleh Candra Gail.

Di tengah malam, menyadari bahwa Candra tidak berada di sampingnya.

Dia menebak bahwa Candra Gail berada di ruang buku, lalu pergi mencarinya.

Yang didapatinya adalah, Candra Gail sedang merokok di ruang buku.

Baru sampai di depan pintu, dia langsung tercium asap rokok dari dalam.

Dia mengangkat tangan, ragu untuk sesaat, kemudian ia memutuskan untuk kembali ke kamar.

Dia mengerti, meski tampak baik-baik saja antara dia dan Candra Gail, namun jarak itu masih tetap ada, paling tidak, dia masih tidak bisa mengatakan dengan tenang masalah dua tahun yang lalu kepadanya.

Dia tidak bisa, juga tidak ingin.

Tidak ingin merobek luka lama.

Tidak ingin mengungkit, juga tidak ingin bertanya.

……

Setelah beberapa lama, hingga saat Yuni Lim terlelap, Candra Gail baru kembali.

Dalam kabur, dia mendengar suara air di dalam kamar mandi.

Setelah beberapa saat, posisi di samping mengarah ke bawah.

Yaitu Candra Gail.

Tubuhnya menempel ke atas, tubuhnya sedikit dingin, Yuni Lim seperti tak nyaman, kemudia ia segera melepasnya.

Bertanya dengan suara rendah: “Sudah bangun?”

“Ya......kamu kemana?” Yuni Lim menjawab dengan kabur, merasa tidak mencium aroma rokok di tubuhnya, dia barusan mandi.

Candra Gail menjawab dengan sangat lembut, seperti takut mengganggunya: “Tadi mengurusi sesuatu yang penting.”

Yuni Lim tidak berkata.

Firasatnya memberitahunya, hal yang Candra Gail lakukan pasti ada kaitannya dengan dia.

Kalau tidak tak mungkin pergi merokok di tengah malam.

Suara Candra Gail kembali terdengar di telinganya: “Cepat tidur, masih pagi, masih bisa tidur beberapa jam.”

Tidak tahu apakah sengaja atau tidak, saat dia kembali memeluknya, tangannya diletakkan di perutnya.

Yuni Lim sedikit sensitif kemudian merenggangkan tangan dan ingin menyingkirkan tangannya, malah tidak jadi setelah mendengar nafasnya di telinganya.

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu