After Met You - Bab 709 Sudah Dijemput Oleh Orang Lain

Walaupun Lukman Lu mengatakan yang sejujurnya, namun dalam nada bicaranya menjelaskan bagaimana perasaannya kepada Yuni Lim, itu membuatnya mengerutkan keningnya.

Candra Gail mengambil gelas dan meminumnya, barulah ia menjawab: “Itu sudah pasti.”

Lukman Lu dapat mengetahui dari nada bicaranya, perasaan Candra Gail sedang tidak senang.

Ia hanya tertawa: “Mengapa kamu masih saja membenciku? Jelas-jelas kamu tahu, bahwa seumur hidup, hubunganku dan Yuni Lim… tidak mungkin terjadi.”

Kalimat terakhir, rahangnya mengeras.

Setelah mengucapkan itu, raut wajahnya terlihat lebih buruk, ia menekan dadanya sendiri, ia merasa sedikit sesak.

Ia pernah di tembak oleh Candra Gail di dadanya, walaupun tidak mati, namun sakit di dadanya sering kambuh, dokter mengatakan ini tidak akan bisa diobati, ia juga tidak bisa menjelaskannya.

Luka tembak itu, sudah mempengaruhi kesehatannya, kemudian ia menyelamatkan Lukman Lu lagi, mereka berdua diburu oleh orang-orang Grisi untuk dibunuh, lalu terjadi kecelakaan mobil, Candra Gail menolongnya, namun kedua kakinya patah.

Atau mungkin ini adalah hukuman dari Tuhan.

Keluarga Lu adalah keluarga dokter, beberapa keturunan mereka merupakan dokter yang sangat dihormati orang-orang, hanya ada Lukman Lu yang terus disakiti orang lain.

Semuanya memiliki karma.

Raut wajah Candra Gail juga tidak lebih baik darinya: “Mengapa aku membencimu, dalam hati kamu mengetahui alasannya.”

Ia iri padanya, Lukman Lu telah menemani Yuni Lim selama bertahun-tahun, ia iri karena apapun yang Lukman Lu lakukan, mungkin saja Yuni Lim tidak akan pernah membencinya.

Jika Yuni Lim melihat keadaan Lukman Lu saat ini, pasti tidak akan ada orang yang lebih sedih dari dirinya.

Candra Gail berterima kasih karena Lukman Lu telah menyelamatkan nyawanya, namun masalah ini tidak bisa dicampur adukkan.

“Selain dapat bertemu Yuni Lim, apa yang kamu inginkan, aku akan mengabulkannya, kamu ingin pergi kemana? Atau menyuruhku untuk menjaga orang tuamu? Aku bisa mengabulkannya.”

Candra Gail berbicara dengan langsung dan jujur.

Lukman Lu tertawa, namun tidak menjawabnya.

Perihal orang tuanya, walaupun ia seperti masih memiliki hutang, namun ia tidak pernah merasa menyesal, setelah semua ini berakhir, ia akan tetap kembali kepada orang tuanya.

Untuk hal yang lain, ia tidak terlalu menginginkan apapun.

Setelah banyak hal yang terjadi, ia tidak menginginkan apapun lagi, yang ia inginkan hanyalah bertemu lagi dengan Yuni Lim.

Sangat ingin, mendengar Yuni Lim memanggilnya kakak Lukman.

Sama seperti sebelumnya.

Ia berkata dengan suara yang rendah: “Aku tidak menginginkan apapun, aku juga tidak perlu kamu datangi lagi, aku telah menyelamatkanmu, juga bukan karena dirimu, namun karena Yuni Lim, jika kamu benar-benar ingin membalas budi padaku, jagalah ia selamanya, dan juga…”

Ia melihat raut wajah Candra Gail yang menyembunyikan amarah, lalu ia berkata dengan perlahan: “Jangan kira kamu sekarang bisa mengontrol dirimu sendiri lalu kamu bisa lega, Bate Charlene tidak bisa menyembuhkanmu bukan karena kemampuannya tidak cukup, namun karena kamu sendiri tidak percaya jika kamu sakit, kamu tidak percaya kepadanya, kamu tidak bisa menerima untuk diobati.”

“Omong kosong apa yang kamu bicarakan!” Candra Gail menggenggam gelas lebih erat, raut wajahnya terlihat bengis dan menyeramkan.

“Entah itu Bate Charlene atau Daniel Mo, mereka adalah orang yang ahli dalam bidangnya, mereka dapat membantu mengobati penyakitmu, kamu dapat menahannya untuk sementara waktu, namun apakah kamu dapat melakukannya seumur hidup? Siapa yang tahu jika di kemudian hari terjadi perubahan pada penyakitmu?”

Saat mengatakan ini, raut wajah Lukman Lu terlihat sangat serius, namun sedikit pasrah.

Penyakit kejiwaan adalah penyakit yang sangat susah untuk diobati, sampai saat ini, tidak ada perubahan yang signifikan, penyakit macam ini, bisa berat bisa ringan, namun selalu menjadi bahaya terselubung.

Candra Gail menggigit bibirnya dengan kuat, raut wajahnya sangat buruh, muncul aura yang gelap dari tatapannya, jika ia di provokasi lagi, ia bisa meledak kapan saja.

“Kamu biasanya juga menahannya seperti ini?” Lukman Lu menatapnya, lalu tertawa getir: “Kupikir, saat ini, dalam hatimu ingin sekali membunuhku, namun kamu masih menahan untuk tidak melakukannya.”

Candra Gail yang tanpa ekspresi menatapnya datar: “Aku akan menerima pengobatan.”

“Bagus kalau begitu.” Lukman Lu terlihat lega, matanya terlihat damai, seakan itulah jawaban yang ia tunggu-tunggu.

“Kamu juga harus mengingat janjimu, jangan pernah bertemu dengan Yuni Lim.”

“Dengan kondisiku yang seperti ini, buat apa aku menemuinya?”

Ia kini telah cacat, apakah ia memiliki muka untuk bertemu dengan Yuni Lim?

Tentu saja Yuni Lim tidak akan menyukainya, namun, walaupun ada kesempatan, ia juga tidak akan punya keberanian untuk bertemu dengannya, ia tidak ingin menggunakan kondisinya yang sekarang hanya demi mendapatkan simpati dari Yuni Lim.

Ia sangat ingin kembali memiliki hubungan yang damai dan sederhana dengan Yuni Lim seperti dulu.

Cinta itu merupakan kemewahan, bukan merupakan kebutuhan dalam hidup, walaupun tidak ada cinta, masih bisa bertahan hidup, hanya saja, hidup menjadi lebih terasa sepi saja.

……

Saat Yuni Lim terbangun, ia menyadari bahwa di sebelahnya telah kosong.

Ia membalikkan badannya, dalam ruang istirahat juga tidak ada siapa-siapa.

Ia mencuci muka dan merapikan diri, lalu membuka pintu dan berjalan keluar, lalu ia melihat Candra Gail sedang duduk di meja kantor dan membaca beberapa berkas, ia terlihat sangat serius.

Bahkan ia tidak menyadari bahwa Yuni Lim telah keluar dari ruang istirahat.

Yuni Lim duduk bersantai di sofa dan menatap Candra Gail.

Keduanya telah bersama-sama untuk waku yang cukup lama, namun mereka belum terlihat lelah.

Selang beberapa saat, Candra Gail mendongak dan menatapnya, bibirnya tersenyum, suaranya terdengar hangat: “Kalau kamu terus menatapku seperti itu, aku jadi tidak bisa membantumu bekerja.”

Yuni Lim menatapnya lurus, lalu ia menyipitkan mata menatapnya: “Ini adalah perusahaanmu sendiri, bagaimana bisa jadi kamu yang membantuku bekerja?”

”Candra Gail tersenyum: “Kamu sekarang adalah direktur perusahaan LK.”

Yuni Lim tidak ingin meneruskan membahas topik pembicaraan ini, karena ia tahu ia tidak akan bisa membantahnya.

Karena Candra Gail telah menyadari keberadaannya, Yuni Lim berjalan mendekat.

”Apakah kamu dari tadi mengurus berkas-berkas ini saat aku tidur?” ia sembarang membalik satu berkas, dan menyadari berkas itu hanya beberapa saja.

Jangan-jangan karena sudah lama tidak mengurus berkas, ia menjadi asing dengan ini?

“Tadi aku ada urusan, lalu pergi keluar sebentar.” Jawab Candra Gail.

“Urusan apa?”

Candra Gail mengambil bungkusan yang ada di sampingnya, Yuni Lim membukanya, lalu menyadari di dalamnya ada makanan ringan dan minuman.

Kedua bola matanya bersinar: “Snack siang hari?”

“Iya, makan disini saja.” Jawab Candra Gail, ia mengangkat kursi dan menaruhnya di dekatnya.

Yuni Lim mendengus, ia duduk di kursi, namun ia berkata: “Bukankah baru saja kamu bilang kalau aku mengganggumu bekerja?”

Candra Gail tersenyum jahil: “Dengan senang hati.”

Yuni Lim agak canggung dan menoleh, ia merasa terlalu tua untuk mengatakan ini.

Ada Candra Gail di kantor dan mengurus berkas-berkas, Yuni Lim merasa merdeka, hari ini ia merasa senang.

Saat ia belum kembali, Yuni Lim bekerja sampai kelelahan setiap hari, saat itu ia hanya memikirkan, ia harus menemukan Candra Gail dan tidak melalaikan LK Grup, setiap siang dan malam ia bekerja dan selalu merasa lelah.

Namun saat ini, ia hanya berpikir, betapa enaknya tidak perlu bekerja!

Saat Gilbert Lin sudah pulang sekolah, mereka berdua akan pergi menjemput Gilbert Lin bersama.

Hanya saja, ketika mereka berdua sampai di taman kanak-kanak, gurunya memberi tahu mereka bahwa Gilbert Lin telah dijemput oleh orang lain.

Yuni Lim merasa lemas, firasatnya buruk, ia tidak sanggup berdiri.

Candra Gail membantunya berdiri, wajahnya terlihat serius: “Siapa yang menjemputnya? Mengapa membiarkan orang asing membawanya pergi!”

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu