After Met You - Bab 110 Artis Internasional Hanna Gu

Lukman tidak lagi melanjutkan topik ini.

Dia menaruh menu di depan mata Yuni Lim: “pesan makan dulu saja.”

Yuni Lim mengambil menu dan memesan dua makanan, berdiri dan berkata: “aku pergi ke toilet dulu.”

Lukman memandangnya pergi jauh, mengambil menunya, saat ingin memesan makanan, ia mendengar suara dari belakang, “Direktur Candra.”

Lukman sedikit sensitif memutar kepalanya, ia melihat seorang perempuan yang berpakaian rapi sedang mengangkat telepon, dengan muka seriusnya, seakan orang yang berbicara di telepon sedang memerintahkannya untuk melakukan sesuatu.

Suara perempuan itu terdengar sedikit sulit: “tetapi, sudah tidak ada ruang pribadi, yang aku pesan adalah ruang utama.”

Tidak tahu apa yang di bicarakan orang di telepon, perempuan itu hanya mengangguk, lalu duduk di sana dan tidak lagi pergi.

Lukman melihat perempuan itu selama dua detik, dengan segera memalingkan kepalanya, memanggil pelayan: “bisakah kamu menukar tempat kami?”

Pelayan itu menganggukkan kepala dan berkata boleh, lalu menukar tempatnya.

Lukman meminta tempat yang ada di ujung, sangat tenang, juga tersembunyi.

Dia mengganti posisi duduknya, saat ia mengangkat kepalanya ia bisa melihat pintu restoran itu, beserta perempuan yang tadi mengangkat telepon.

Malaysia begitu besar, yang bernama Candra juga banyak, tetapi, dia merasa kalau perempuan yang menelepon tadi, adalah dari Candra Gail.

Yuni Lim kembali dari toilet, berjalan dan melihat Lukman yang duduk di pojok.

Lukman juga melihat dia, dengan tersenyum berkata: “sebentar lagi akan banyak orang yang akan datang, juga tidak ada ruang pribadi, kita duduk di sini lebih tenang.”

“baiklah.” Yuni Lim tidak berpikir sebanyak itu dan duduk.

Dia membelakangi pintu, jadi tidak melihat perempuan yang menelepon tadi.

Mata Lukman sekilas menggelap, tetapi sangat cepat sehingga tidak di sadari orang.

Tak berapa lama kemudian, makanan yang dipesan sudah datang.

Yuni Lim yang sibuk sejak pagi, begitu makanan di sajikan, langsung melahapnya, mukanya juga ikut mengekspresikannya, mirip seperti tikus kecil.

Kebalikannya Lukman justru hanya memakan sedikit, kebanyakan, hanya menatap dia yang sedang makan, terkadang juga menjepitkan makanan untuknya, menuangkan jus.

Tetapi pandangannya, menatap lurus ke arah pundak Yuni Lim, melihat perempuan yang menelepon tadi.

Lukman menyimpan tatapannya, melihat dia yang mengangkat sumpitnya dan menjepit sayuran, ia mencegahnya: “ini jangan makan terlalu banyak.”

“terobsesi dengan pekerjaan.” Yuni Lim memegang hidungnya, sambil menyimpan sumpitnya.

Saat ini, masuklah seorang perempuan dengan tubuh tingginya dan memakai kacamata hitam, pakaian yang dipakainya dari merk terkenal, ia berjalan ke ruang utama, mendapatkan pandangan dari semua orang.

Perempuan yang bertubuh tinggi itu bertanya kepada pelayan, lalu pelayan membawanya kemari.

Lukman menatap sekilas perempuan itu, karena perempuan bertubuh tinggi itu, dibawa oleh pelayan ke meja perempuan yang menelepon tadi.

Meskipun sudah duduk, perempuan itu tidak melepaskan kacamatanya, dengan pelan berkata sesuatu, lalu tidak membuka mulutnya lagi, seperti sedang menunggu.

Sepertinya Lukman melihatnya terlalu lama, membuat Yuni Lim penasaran dan memutar kepalanya.

“apa yang kamu lihat?” dia melihat ke arah Lukman melihat, lalu melihat perempuan bertubuh tinggi yang memakai kacamata itu.

Sedangkan Lukman baru kembali dari lamunannya, memutar kepala dan melihat dia: “tidak ada apa-apa.”

Yuni Lim melihat perempuan bertubuh tinggi itu sekali lagi, lalu melihat Lukman sambil tersenyum menggoda: “tidak apa, aku mengerti, lali – laki kan, saat melihat perempuan cantik tidak akan tahan untuk melihatnya berkali - kali.”

Setelah Lukman mendengarnya, dia tersenyum, sambil berkata: “tidak secantik kamu.”

“sudahlah.”perempuan itu, hanya melihat tinggi badannya saja, sudah mengalahkan dia, meskipun dia memakai kacamata hitam, tetapi jika dilihat dari mulut dan hidungnya bisa diputuskan kalau dia adalah perempuan cantik.

Yuni Lim tahu penampilan dia biasa saja, selama dia tahu sendiri itu sudah cukup.

Lukman juga tidak peduli dia berpikir seperti apa, tidak lagi membalas perkataannya.

Tetapi Yuni Lim, tidak dapat menahannya dan memutar kepalanya lagi: “entah kenapa aku merasa kenal dengannya.”

Tetapi tidak terpikirkan mereka bertemu dimana.

Lukman dengan tidak berpikir lagi menjawab: “benarkah?”

Yuni Lim tidak peduli lagi, lagi pula orang yang tidak bersangkutan, jika tidak terpikirkan ya biarkan saja.

Setelah dia merasa kenyang, bersiap untuk meninggalkan restoran itu bersama Lukman, saat ia memutarkan kepalanya, tiba – tiba melihat sebuah mobil yang sangat ia kenali.

Dia melihat plat mobilnya, jika dia tidak salah mengingat, sepertinya itu adalah mobil Candra Gail.

Yuni Lim dengan terkejut memeluk tasnya: “kita cepat pergi.”

Meskipun Candra Gail tidak pernah berkata Secara langsung, tetapi dapat dilihat kalau dia tidak menyukai Lukman.

Lukman melihatnya sekilas, suaranya sedikit senang, tatapannya melihat ke belakang perempuan itu: “sudah tidak sempat.”

“……”

Begitu Yuni Lim melihat, memang benar melihat Candra Gail berjalan ke arahnya, langkahnya sedikit terburu – buru, seperti dia terburu – buru datang ke sana.

Muka Yuni Lim lemas, hatinya sedang memikirkan rencana, Candra Gail justru menghentikan langkahnya di pertengahan.

Lelaki itu….. bukan datang untuk mencari dia?

Yuni Lim bingung, dia menyadari Candra Gail duduk berhadapan dengan perempuan bertubuh tinggi itu.

Perempuan yang sebelumnya duduk berhadapan dengan perempuan bertubuh tinggi itu sudah berdiri, bersiap untuk pergi, Yuni Lim baru melihat jelas, kalau dia adalah asisten Candra Gail.

Setelah asisten Candra Gail pergi, hanya meninggalkan Candra Gail dan perempuan yang memakai kacamata hitam itu.

Perempuan itu melepaskan kacamata hitamnya, menampilkan mukanya yang cantik dan menggoda.

Setelah Yuni Lim melihat jelas perempuan itu, dia terpikirkan mengapa dia merasa kenal dengan wanita itu.

Sedangkan Lukman yang duduk berhadapan dengannya berkata: “Tuan Candra kenal dengan Hanna Gu?”

“tidak tahu….” Yuni Lim menggelengkan kepalanya, mukanya juga sedikit kebingungan.

Perempuan ini, adalah Hanna Gu seorang artis internasional.

Ia memulai debutnya saat berumur 15 tahun, dia telah tampil di sebuah film terkenal, lalu semuanya berjalan sempurna, ia memulai di dunia hiburan, fans-nya ada di seluruh penjuru dunia.

Ada yang berkata kalau Hanna Gu mempunyai latar belakang yang besar, ayahnya adalah raja minyak, juga ada yang berkata kalau dia adalah anak simpanan dari presiden siapa….

Bagaimana pun juga, dia debut sejak berumur 15 tahun, sudah menjadi tokoh utama, dan mendapat naskah sebagus itu, selama 10 tahun tidak ada gossip apa pun, membuat orang – orang menebak kalau dia mempunyai latar belakang yang hebat.

Tetapi, bagaimana Candra Gail bisa mengenalnya?

Lukman mematahkan pikirannya: “tidak menyapa ke sana?”

Ia mengangkat kepalanya dan melihat wajah Lukman yang sedang bertanya, lalu memalingkan kepalanya sekali lagi dan melihat.

Candra Gail membelakanginya, dia tidak dapat melihat ekspresi lelaku itu, tetapi dia dapat melihat ekspresi perempuan itu.

Dia membicarakan sebuah kalimat, dilihat dari gerakan bibirnya bisa diketahui kalau dia berbicara dengan pelan, lalu berhenti, tidak tahu apa yang dibicarakan Candra Gail, lalu perempuan itu tersenyum.

Tidak diragui kalau dia adalah artis internasional, setiap perkataan dan gerakannya, sangat mempunyai ciri khas, tetapi juga terlihat anggun.

Jika sejak awal Yuni Lim melihat Candra Gail duduk di sana, dan hanya merasa kaget, maka sekarang, hatinya merasa sedikit berhati – hati.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu