After Met You - Bab 666 Orang Yang Dirindukannya

Yuni Lim turun dari panggung dan langsung melihat Alex Paige dan Tasya .

Dia membawa Gilbert Gail dari tangan pelayan dan berjalan ke arah mereka berdua: "Tolong bantu aku untuk melihat Gilbert Gail sebentar, aku tidak akan tenang kalau menitipkannya ke orang lain."

Sebagai tuan rumah, dia harus menyambut orang-orang ini, jadi tidak bisa membawa Gilbert Gail.

Sekarang Candra Gail tidak ada di sini, dia harus berhati-hati.

“Oke.” Tasya segera mengangguk.

Yuni Lim juga tersenyum, mengambil segelas anggur merah dari nampan pelayan, dan berbalik.

Dia berjalan sangat lambat, posturnya anggun, sangat anggun, dan terlihat seperti nyonya dari kalangan atas.

Tasya menatapnya sejenak, berbalik, dan menoleh untuk melihat Alex Paige memegang Gilbert Gail dan meletakkannya di kursi untuk duduk.

Lalu dia duduk di seberang Gilbert Gail dan memberi makan Gilbert Gail buah.

Tasya memukulnya dengan sikunya, dan berbisik kepadanya dengan suara pelan: "Apakah kamu merasa Yuni Lim setelah kembali ke negara J, auranya tampak lebih baik?"

Alex Paige mengangkat kelopak matanya, meliriknya, dan memasukkan sepotong buah ke mulutnya dan berkata dengan pelan, "Bukankah ini normal ..."

Tiba-tiba, dia berhenti berbicara, menatap Tasya, dia menatapnya sambil memikirkan sesuatu, dan kemudian menggerakkan jarinya ke arahnya.

Tasya mendekatinya dengan bingung: "Apa?"

Saat dia bergerak mendekat, Alex Paige meletakkan tangannya di bahunya, dengan setengah bercanda dan setengah serius berkata: "Meskipun kamu sedikit lebih buruk darinya, tetapi jika kamu menikah dengan seseorang berlatar belakang baik, aura mu juga bisa dipaksa keluar sedikit. "

Tasya berpura-pura tersenyum: "Latar belakang keluarga yang baik?"

Alex Paige mengangguk dan terbatuk, berkata, "Misalnya, seperti aku."

"Hehe." Tasya memberinya tatapan kesal, berbalik dan berjalan pergi: "Aku pergi ke kamar mandi."

Alex Paige berteriak di belakangnya: "Hei!"

Tasya berjalan lebih cepat, dia mengulurkan tangan dan menyentuh wajahnya yang panas.

Bagaimana ada orang yang memuji diri sendiri seperti itu?

Menikah dengan Alex Paige? Dia tidak pernah memikirkan hal seperti itu.

Bukannya dia tidak memiliki harapan, tetapi karena dia menyadari perbedaan di antara mereka, dan dia tidak berani memikirkannya untuk saat ini.

Generasi keluarga Alex Paige sudah terlibat dalam politik. Menikah dnegan keluarga seperti ini akan lebih sulit daripada dengan orang kaya.

Hanya bisa melihat per langkah.

Tasya memasuki kamar mandi, membuka keran, dan membasuh wajahnya dengan air dingin.

Ketika dia mendongak lagi, dia menyadari kalau makeup di wajahnya sudah berantakan, jadi dia membuka tas dan mengambil bedak untuk merapikan makeup nya.

Tepat ketika dia mengeluarkan bedak, dia melihat wajah orang lain di cermin.

Matanya melebar, setelah menoleh, dia dengan tidak percaya melihat orang di depannya: "Kamu ..."

...

"Kulit Nyonya Gail sangat bagus, tidak terlihat seperti wanita yang sudah melahirkan anak, masih seperti gadis kecil."

"Ya, bagaimana Nyonya Gail biasanya merawat..."

"..."

Ketika seorang wanita memuji wanita lain, dia akan mulai dengan pakaian dan penampilannya.

Sesudah memberi salam kepada orang-orang, Yuni Lim merasa bosan mendengar kata-kata seperti itu.

Apanya yang seperti gadis kecil itu?

Dia baru berusia dua puluh lima tahun, bagaimana mungkin dia tidak seperti gadis kecil?

Dia akhirnya menemukan tempat untuk duduk dan beristirahat, dia meminta segelas air pada pelayan, sebelum dia minum, dia menerima telepon dari Tasya.

Begitu telepon terhubung, dia mendengar suara cemas Tasya: "Yuni Lim, ada yang salah dengan gaunku. Datang dan bantu aku di kamar mandi."

“Ada apa?” Kata Yuni Lim sambil meletakkan gelas di sampingnya lalu bangkit dan berjalan ke kamar mandi.

Dia ingat Tasya mengenakan gaun sabrina hari ini.

Dia menutup telepon, melihat ke sekitarnya tapi tidak melihat Alex Paige dan Gilbert Gail.

Rafa He memperhatikan Yuni Lim sedang berjalan dengan tergesa-gesa, dan melangkah maju untuk bertanya: "Apa yang terjadi?"

Yuni Lim berhenti dan tidak lupa menyampaikan sesuatu kepadanya: "Ada maslah kecil, kamu lihat disini, perhatikan baik-baik, jangan sampai ada masalah."

Meskipun tidak ada seorang pun di Malaysia yang lebih kuat dari Candra Gail, tapi lebih baik untuk berhati-hati.

Rafa He mengangguk, Yuni Lim merasa tenang karena dia yang melakukannya.

Dia mengambil setengah langkah ke depan dan menoleh ke arah Rafa He dengan sedikit malu: "Bisakah kamu memberikanku jasmu?"

Wajah Rafa He sedikit terkejut, dia tidak banyak bicara, melepas jaket jasnya dan memberikannya padanya.

...

Yuni Lim meninggalkan aula, dan berjalan menuju kamar mandi yang kosong.

Dia sedikit mengerutkan kening, dan dia ingat kalau Rafa He menyuruh seorang penjaga keamanan yang berpatroli di pintu keluar. Kalau sudah menyuruh pengawal untuk berpatroli, kenapa tidak ada pengawal sekarang.

Mungkin sekarang sedang berpatroli di tempat lain.

Yuni Lim sedikit ragu, maju dua langkah ke depan, dan berhenti tiba-tiba.

Ada yang salah!

Dia akan berbalik dan kembali ke aula. Tak disangka, ada sebuah lengan tiba-tiba melintas dan memeluk pinggangnya. Selanjutnya, seluruh tubuhnya terasa ringan dan dia diangkat di bahu orang itu.

Reaksi pertama Yuni Lim adalah merontah: "Tolong ..."

- Bakkkk!

Yuni Lim tegang, dan pria ini bahkan memukuli pantatnya.

Kurang ajar!

Meskipun rok yang dia pakai hari ini tidak pendek, tapi dia digendong di pundaknya, roknya sedikit naik, dan dia harus menutupinya dengan jaket di tangannya.

Segera, dia tenang dengan cepat: "Siapa kamu, apa yang ingin kamu lakukan? Aku adalah tuan rumah perjamuan hari ini. Istana Yurich ini juga tempatku. Kamu tidak bisa membawaku keluar dari sini dengan selamat!"

Pria yang menggendongnya tidak berbicara, tetapi hanya menarik jas yang dipegangnya, lalu membuangnya.

Tubuh pria itu sangat tertutup. Dia tidak sempat melihat wajahnya. Yuni Lim mengangkat tubuhnya dan mencoba melihat wajah pria itu. Dia mengambil napas dalam-dalam dan tidak sengaja menciumnya. Dia merasa mengenal bau pria itu.

Keraguan muncul di wajahnya.

Bagaimana mungkin?

Bukankah seharusnya dia masih di negara J? Bagaimana mungkin kembali ke sini?

Namun, dia tidak mungkin salah mengenalinya!

Kemampuan penglihatannya, pria itu membawanya ke jalan yang aman dan berjalan menaiki tangga.

Di atas aula adalah ruang tamu, lelaki itu membawanya keluar dari tangga dan langsung membuka pintu untuk membawanya masuk.

Hanya butuh beberapa menit dari dia digendong pria itu sampai memasuki ruangan.

Begitu dia memasuki ruangan, pria itu menurunkannya, dan lampu sempat dinyalakan, dia menekannya ke belakang pintu, seluruh badannya ditekan, dia memegang pinggangnya erat-erat dengan satu tangan, dan tangan lainnya memegang kepalanya lalu menciumnya.

Tidak ada cahaya di ruangan itu, tirai jendela dari lantai ke langit-langit tidak tertutup, dan cahaya tipis masuk dari jendela. Pria itu berbalik melawan cahaya, dan Yuni Lim tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas.

Namun, napas yang dikenalnya mengatakan kepadanya kalau pria di depannya adalah orang yang dia rindukan di hatinya.

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu