After Met You - Bab 663 Bersiap-siap Terlebih Dahulu

Selesai mendengar, Candra Gail tertawa terbahak-bahak, "Meskipun ulang tahun Gilbert sebentar lagi, tapi harus menunggu sampai tahun depan, ini baru bulan Oktober...."

Selesai berbicara, dia mengitung dengan seksama, dengan seperti berbicara pada diri sendiri, dia berkata, "Eng, beberapa hari lagi bulan November, akan tetapi jika dihitung, masih ada setengah tahun lagi."

Candra Gail termenung sejenak, dia seperti mengerti sesuatu.

Yuni Lim mengetahui beberapa waktu ini dia juga tidak bisa kembali, jadi berkata seperti ini.

Dia tidak mengharuskan Candra Gail untuk cepat kembali, hanya saja menyuruhnya kembali untuk merayakan ulang tahun Gilbert Gail yang ke 3 tahun.

Candra Gail telah terbiasa menyerahkan masalah pada Yuni Lim untuk membantunya memutuskan, sehingga dia pun lupa bahwa Yuni Lim juga memiliki kemampuan untuk berpikir.

Dia dapat merasakan bahwa dirinya sedikit gugup, Yuni Lim yang tiba-tiba diantarnya pulang, tentu saja juga merasakan hal yang berbeda.

Sedangkan yang dikatakannya adalah menyuruhnya kembali untuk merayakan ulang tahun Gilbert Gail, sama sekali bukan hanya berbincang-bincang biasa, ini sama saja dengan keputusan mereka.

Asisten Andrea melihat Candra Gail telah menghitung ulang tahun Gilbert Gail dengan rinci, dia sedikit melirik, mengalihkan pandangannya.

Selang beberapa saat, Candra Gail menyadari bahwa Asisten Andrea masih berada di sana, dia pun berkata, "Aku tau, kamu pulang saja."

.........

Hari demi hari cuaca di Malaysia semakin sejuk.

Yuni Lim kembali belum ada beberapa hari, akan tetapi seperti telah melewati beberapa tahun.

Seketika dia tidak dapat beradaptasi dengan cuaca dalam negeri, ternyata dia flu.

Pagi hari, dia mengantar Gilbert Gail ke TK, pergi ke dokter, kemudian pulang ke rumah dan berbaring.

Saat terbangun, waktu telah menunjukkan siang hari.

Dia memijat dahinya, dia ingat saat dia tertidur, terdapat pembantu yang memanggilnya untuk makan siang.

Saat turun dari kasur, dia merasa kepalanya sedikit berat.

Dia berjalan hingga ke kamar mandi, dan melihat wajahnya yang pucat pasi.

Dia memegang wajahnya, sedikit menghela nafas, benar-benar semakin lama semakin lemas.

Teringat 2 tahun yang lalu, dia flu tidak perlu apa-apa, akhirnya sembuh sendiri.

Akan tetapi sekarang, dia telah pergi ke dokter, meminum obat, ternyata masih belum sembuh.

Mungkin ini adalah efek dari terbiasa hidup nyaman.

Yuni Lim mandi dengan air panas, setelah dia merasa sedikit membaik, dia pun berganti pakaian dan turun ke bawah.

Sebentar lagi dia harus menjemput Gilbert Gail.

Dia sama sekali tidak nafsu makan, jadi hanya memakan beberapa suap, lalu pergi bersama pengawal.

Candra Gail dengan susah payah mengirimnya kembali, dia tentu saja harus menjaga tubuhnya.

Mungkin benar karena dia terlalu nyaman terlalu lama, jadi dia turun dari mobil untuk membeli sesuatu, dan bertemu dengan anggota keluarga Lim.

Yaitu Ivan Lim.

Sebelum pergi ke negara J, Candra Gail terlibat dalam kasus kriminal, setelah Ivan Lim menggunakan kesempatan ini untuk membuat masalah, Yuni Lim tidak pernah bertemu dengan anggota keluarga Lim lagi.

Kembali kali ini, selain Yuni Lim dan Alex Paige, dia belum bertemu dengan orang lain yang dikenalnya.

Ternyata, kebetulan lebih kuat daripada takdir.

Malaysia hanya sebesar ini, jika tidak bertemu dengan orang yang familiar tentu saja aneh.

Dia ingin berbalik dan pergi, akan tetapi Ivan Lim telah melihatnya.

"Lihat siapa ini, bukankah istri Direktur L.K. Group?"

Setelah berbicara, Ivan Lim tertawa dengan aneh, lalu berjalan menuju ke arah Yuni Lim, hanya saja cara berjalannya sedikit aneh.

Yuni Lim mengamatinya beberapa saat, sorotan matanya tertuju ke belakang tubuh Ivan Lim, di belakangnya terdapat sebuah hotel.

Sejak dulu, Ivan Lim adalah orang yang tidak memiliki kemampuan apapun, dia hanya tau cara membuat ulah. Setelah keluarga Lim melakukan perubahan, Ivan Lim sama sekali tidak memiliki bagian untuk mendapatkan marga Lim lagi.

Sedangkan, Yunus Lim sepertinya juga telah muak dengan Ivan Lim, dia hanya memberikan sebuah pekerjaan santai padanya, sama sekali tidak memberikan posisi yang memiliki kewenangan.

Berdasarkan sifat Ivan Lim, menjadi seperti saat ini, sama sekali tidak heran.

Yuni Lim melihat sekilas ke arah Ivan Lim, lalu berbalik dan pergi.

"Hey, Yuni, apa kamu tidak mendengar aku berbicara? Benar-benar kacang yang lupa pada kulitnya, bahkan paman sepertiku saja, kamu sudah tidak mengenalinya?" Ivan Lim tidak senang, anak ini ternyata mengacuhkannya.

Yuni Lim melirik ke arahnya, ekspresi wajahnya sangat datar, nada suaranya terdengar sedikit serius, "Perhatikan kata-katamu."

Ivan Lim masih ingin berbicara sesuatu, akan tetapi malah terkejut oleh tatapan Yuni Lim, kemudian, dia ditahan oleh pengawal.

Dari sorotan Yuni Lim itu dapat terlihat sebuah kejijikan.

Bertemu dengan anggota keluarga Lim, benar-benar merusak suasana.

Akan tetapi, dia memang seharusnya bertemu dengan Yunus Lim.

Meskipun hubungan keluarga telah hilanh, akan tetapi setidaknya Perusahaan Keluarga Lim adalah miliknya dan milik Yunus Lim, tidak ada hubungan keluarga, akan tetapi tetap saja hubungan kerja sama.

........

Masalah Yuni Lim kembali ke Malaysia awalnya sangatlah rahasia, hanya beberapa orang saja yang mengetahui.

Akan tetapi, setelah bertemu Ivan Lim hari itu, kabarnya kembali ke Malaysia dengan cepat menyebar ke seluruh negara.

Karena bagaimana pun, kedudukannya sebagai istri direktur L.K. Group, membuatnya lebih tenar daripada artis-artis ternama, selain itu dia juga adalah sosok yang kontroversial.

Beberapa hari ini, dia mendapatkan undangan dari istri para milyader Malaysia.

Kebanyakan dari mereka meninggalkan pesan di Istana Yurich, kemudian menyuruh orang untuk menyampaikannya pada Yuni Lim.

Yuni Lim tidak memiliki waktu untuk bertemu dengan mereka, undangan dari istri para milyader itu selain memamerkan kekayaan dan membandingkan, tidak ada hal lainnya, sedangkan pekerjaan yang harus dilakukannya sangat banyak.

Karena telah memutuskan untuk bertemu dengan Yunus Lim, dia pun mengatur hal ini dalam jadwalnya.

Sebelum pergi, dia membeli sebuah hadiah khusus untuk Yunus Lim.

Setelah dia tidak memiliki harapan terhadap anggota keluarga Lim, dia telah bisa menghadapi mereka dengan tenang.

Sekarang, baginya, Yunus Lim hanyalah sesepuh rekan kerjanya.

Dia tiba di pintu masuk Perusahaan Keluarga Lim, kemudian dengan membawa 2 pengawal, dia masuk ke dalam.

"Nyonya Gail."

Sekalinya dia masuk, pelayan resepsionis menyapanya dengan penuh hormat.

Yuni Lim melihatnya sekilas, sangat familiar.

Sepertinya, Yunus Lim telah mengetahui dia akan kemari, jadi dia bersiap-siap terlebih dahulu.

Yunus Lim awalnya adalah seorang yang licik, ini tentu saja tidak heran.

Yuni Lim naik lift, dan langsung pergi menuju kantor Yunus Lim.

Dia mengetuk pintu, dan masuk ke dalam, sebelum Yunus Lim membuka pintu, dia berkata, "Tuan Lim."

"Yuni?" Keterkejutan di wajah Yunus Lim terlihat sangat nyata.

"Maaf, kembali beberapa waktu ini, aku tidak mempunyai waktu luang, beberapa hari yang lalu, aku juga baru saja sakit, jadi sekarang baru memiliki waktu untuk datang kemari." Yuni Lim menyuruh pengawal yang ada di belakang membawa kemari barang yang telah dibawanya, dan berkata, "Ini sedikit buah tangan yang aku bawa Tuan Lim, aku berharap, kamu menerimanya."

Panggilan Yuni Lim kepada Yunus Lim, menjelaskan dengan sangat jelas hubungan mereka berdua.

Terlihat ekspresi sedikit canggung di wajah Yunus Lim, "Yuni, tidak perlu sungkan seperti ini, kamu datang, itu sudah cukup."

Dia sedikit menghela nafas, seperti tidak ingin menerima pemberian Yuni Lim.

Yuni Lim memberikan isyarat kepada pengawal, pengawal pun langsung meletakkan barang itu di atas meja kantor Yunus Lim.

"Ini sudah seharusnya, biasanya selalu Tuan Lim sibuk mengurusi perusahaan, aku juga jarang datang kemari, jika ada waktu, sesekali baru datang, jika tidak membawa apapun juga tidak pantas."

Terlihat senyuman di wajah Yuni Lim, nada suaranya juga begitu sopan.