After Met You - Bab 775 Menggali Lubang dan Menunggunya Masuk Jebakan

Yuni Lim berpikir bahwa anak yang ia kandung pastilah seorang anak perempuan, jika tidak, bagaimana mungkin ia menjadi lebih manja seperti ini?

Walaupun sikap Candra Gail keras, namun akhirnya ia luluh karena Yuni Lim terus merengek dan memelas.

Pada akhirnya, ia membawa Yuni Lim pergi ke Kota J.

Tadinya Yuni Lim mengatakan bahwa Gilbert Lin akan menjaganya, itu hanya bualannya saja, namun ia tak menyangka bahwa Candra Gail juga membawa serta Gilbert Lin.

Apa yang dapat Yuni Lim katakan? Candra Gail tidak mungkin berharap bahwa Gilbert Lin benar-benar akan menjaganya bukan?

Namun, ada baiknya juga membawa Gilbert Lin turut serta, anggap saja ia sedang jalan-jalan.

……

Saat Tasya bangun, ia hanya melihat kegelapan di sekelilingnya.

Ia mencoba untuk menggerakkan tubuhnya, namun kaki dan tangannya terikat, ia terdiam sejenak, kemudian ia teringat bahwa ia telah diculik.

Ia tidak bisa menggerakkan tubuhnya, ia juga tidak bisa melihat apapun, saat ia hendak berteriak, ia mendengar dua orang pria sedang bercakap-cakap.

“Apakah dia benar-benar menantu dari anak ketiga Keluarga Paige?”

“Benar, dia adalah orang yang sama seperti di foto.”

“Dia tidak begitu cantik.”

“Mungkin nasibnya saja yang baik.”

Tasya: “......”

Ia ingin sekali marah!

Apakah jika ia tidak rupawan menjadi masalah untuk mereka? Jika ia berada dalam kerumunan, ia juga akan menjadi pusat perhatian, kamu tahu itu?

Walaupun jika disandingkan dengan Alex Paige, ia terlihat lebih buruk.

Bagaimana bisa mereka menilai orang dari fisiknya saja? Benar-benar tidak sopan!

Ia sangat ingin membalasnya.

Namun saat ini ia belum tahu apa yang telah terjadi, ia hanya bisa berpura-pura tewas.

Yang tidak ia habis pikir, ia bisa diculik di halaman rumah Keluarga Paige.

Ia menutup mata, pikirannya melayang kemana-mana.

Namun anehnya, ia tidak merasa takut.

Selang beberapa saat, pintu terbuka.

Salah satu dari orang-orang yang ada disana berkata: “Mengapa ia belum juga sadar?”

Orang yang lain segera menjawab: “Siram saja air ke arahnya, ia pasti akan bangun.”

“……”

Mendengar itu, Tasya tidak berani berpura-pura tidak sadar, ia segera duduk dan berteriak: “Jangan siram aku! Aku sudah bangun!”

Sekarang adalah musim dingin, di tempat itu tidak ada penghangat ruangan, jika ia disiram air, ia akan mati kedinginan.

Ia adalah orang dari selatan yang tidak tahan akan suhu dingin.

Salah satu dari para pria itu mendekatinya dan membuka penutup mata Tasya, ia merenggut dagu Tasya dan berkata: “Brengsek, berani-beraninya dia pura-pura tidak sadarkan diri!”

Ia merenggut dagu Tasya dengan kasar, Tasya tidak berani mengatakan apapun lagi, saat ini barulah ia merasa takut.

Pria itu melotot ke arahnya: “Bicara! Apa kamu bisu?”

Tasya menahan dagunya yang sakit, ia menggerutu kemudian raut wajahnya berubah dan berkata: “Kamu sangat tampan.”

Pria itu terdiam sejenak, kemudian tertawa terbahak-bahak.

“Wanita ini benar-benar menarik, seleranya bagus juga, dulu aku memang idola saat masih sekolah!”

Tasya: “......”

Tasya hanya membual, namun ia tidak menyangka bahwa pria itu mempercayainya.

Ia tidak berani untuk menjadi tenang, ia bertanya: “Kalau begitu bisakah aku bertanya, mau apa kalian menculikku?”

“Kamu sudah tahu bahwa kami menculikmu, namun kamu tidak takut pada kami?” pria itu mulai tertari padanya.

Tasya bergumam, sebelum ia menjawab, seorang pria lain berkata: “Kakak David, untuk apa kamu berceloteh dengannya? Lagi pula kita hanya menggunakannya sebagai umpan agar Albert Paige datang kesini...”

Tatapan pria itu tertuju ke Tasya, tatapan itu bengis dan keji, ia menggosokkan kedua tangannya dan berkata: “Lagi pula kita harus membereskannya, biarkan saja aku bermain-main dahulu.”

Orang yang dipanggil Kakak David itu memalingkan tatapannya: “Bryan, kamu tidak bisa memikirkan hal lain selain wanita, jika kamu memang menginginkan wanita, kamu bermain saja dengan menantu kedua Keluarga Paige, dia lebih cantik daripada yang ini.”

Tasya merasa sedikit terkejut dan menatap Kakak David sekilas, ia merasa bahwa orang ini sepertinya tidak sejahat yang ia kira, ia bukanlah orang yang pernah melakukan kejahatan besar.

Namun apa yang mereka ucapkan tentang “menantu kedua Keluarga Paige” membuatnya curiga.

Ia mencubit tangannya yang kaku, dan bertanya pada mereka: “Keluarga Paige yang kalian bicarakan ini, apakah Keluarga Paige yang memiliki rumah yang luas itu?”

Kakak David menatapnya sekilas, bekas luka di wajahnya terlihat garang.

Ia terdiam sejenak, kemudian menjawab: “Siapa lagi?”

Tasya sedikit terkejut: “Kalian juga menangkapnya?”

Kakak David tertawa: “Kami harus berterima kasih padanya, jika bukan karena dia, bagaimana bisa kami menangkapmu?”

Tasya terbelalak, ia mengerti apa maksud dari perkataannya.

Maksudnya adalah, Virginia Shu telah membantu mereka, maka dari itu mereka bisa menculiknya.

“Kalian bekerja sama dengannya?” Tasya bertanya dengan was-was, ia terlihat gugup.

“Bekerja sama dengannya? Perempuan seperti dia? Target kami adalah Albert Paige.”

Mendengar bahwa Virginia Shu tidak bekerja sama dengan mereka, Tasya menjadi sedikit lega: “Untuk apa kalian menangkapku? Aku bukan istri Albert Paige!”

“Kamu adalah adik iparnya, bagaimana bisa ia tidak peduli padamu?”

“Kalau begitu mengapa kalian tidak menculik Virginia Shu saja? Virginia Shu juga adik iparnya!”

“Maka dari itu, ia membantu kami untuk menangkapmu.”

Entah mengapa, Kakak David yang telah menculik Tasya sangat sabar meladeni ocehannya.

Tasya menjadi mengerti, orang-orang ini mempunyai masalah dengan Albert Paige, target mereka adalah Albert Paige, menangkapnya atau menangkap Virginia Shu tidak ada bedanya, namun mereka bisa sampai menangkapnya karena Virginia Shu telah membantu mereka.

Sebelumnya, Julianna Lu telah memperingatkannya untuk lebih waspada, ia mendengarkan pesan darinya, namun ia tidak menyangka bahwa Virginia Shu menggali lubang dan menunggunya untuk masuk ke dalam jebakannya, tidak perlu saling bertatap muka untuk bisa mencelakainya.

Saat itu, ponsel Bryan berbunyi.

Ia menatap layar, kemudian berkata pada Kakak David: “Telepon dari wanita itu.”

Kakak David menyalakan speaker.

Ketika telepon tersambung, terdengar suara yang asing dan aneh.

“Apakah kalian sudah menangkapnya?”

Jelas sekali ia menggunakan alat pengubah suara.

Kakak David menjawab: “Sudah.”

“Kalau begitu, kalian urus dia baik-baik, aku hanya bisa membantu kalian sampai sini, jangan hubungi aku lagi.”

Walaupun Tasya hanya bertemu Virginia Shu sebentar, namun ia sudah mengenali nada bicaranya.

Ia tidak habis pikir, Virginia Shu ternyata sejahat ini.

Melihat penampilannya yang berpendidikan, sesungguhnya ada yang tidak orang lain ketahui.

Terkadang ada konflik di antara wanita, namun biasa saja, sekarang hal ini menyangkut Albert Paige.

Albert Paige adalah penerus utama dari Keluarga Paige, jika terjadi sesuatu dengannya, Virginia Shu juga tidak akan mendapat keuntungan dari itu.

Albert Paige adalah seseorang yang sukses, jika terjadi sesuatu dengannya, pengaruhnya akan sangat besar.

Virginia Shu mungkin mengira ia bisa bersembunyi, namun Albert Paige bukanlah orang yang lugu, ia hidup di militer selama bertahun-tahum, daya penyelidikannya sangat kuat, tidak butuh waktu yang lama, ia akan dapat menemukannya.

Ia pikir dirinya pintar, namun hal seperti ini saja ia tidak mengerti.

Namun sekarang Tasya tidak mengkhawatirkan dirinya, ia mengkhawatirkan Alex Paige.

Ia takut Alex Paige gegabah dan melakukan hal-hal bodoh.

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu