After Met You - Bab 197 Semua Hal Memiliki Sebab dan Akibat

Untungnya Vania Xu menulis buku harian sama seperti kebanyakan orang, suka menulis tanggal.

Dengan cepat Yuni Lim menemukan tanggal kejadian empat tahun lalu.

Empat tahun yang lalu, Vania Xu memergoki Yuni Lim aborsi, kejadian itu tidak lama setelah ia pindah sekolah.

Yuni Lim mulai membaca saat setelah ia pindah sekolah.

Walaupun dalam buku Vania Xu tidak tertulis tanggal spesifik ketika ia pindah sekolah, ia sudah tidak megingatnya, tapi setidaknya ia masih mengingat tanggal kasarannya.

Yuni Lim sembarang membalik halaman buku itu, ia menemukan halaman dengan tulisan tangan Vania Xu yang paling berantakan, lalu ia berhenti.

Dalam lembar-lembar sebelumnya, tulisan Vania Xu kecil dan rapi, hanya dalam halaman ini, sangat berbeda dari yang lain.

Yuni Lim membacanya, matanya membaca “aku hamil” dua kata ini, lalu ia terdiam.

Hatinya tekejut.

Empat tahun yang lalu, hamil, Vania Xu.

”Benarkah ini buku harian Vania Xu?” Yuni Lim mendongak bertanya pada Candra Gail.

Bukannya ia tidak mempercayai Candra Gail, tapi dalam benaknya, Vania Xu adalah perempuan yang mencuri buah saja ia tidak berani.

Candra Gail tidak mengucapkan apapun, hanya menggerakkan kepalanya memberinya kode untuk terus membaca.

Yuni Lim menunduk meneruskan membaca.

……

Sampai ia menaruh buku harian itu, terjadi keheningan yang cukup lama.

“Itulah kejadian yang kamu lihat.” Candra Gail tiba-tiba bicara, lalu ia mulai menjelaskan: “saat itu, Vania Xu pindah sekolah karena hamil dan aborsi, lalu Yessica memantaunya, mengancamnya.”

Semua ini, Vania Xu menuliskannya dalam buku hariannya.

Kehidupan keluarga Vania Xu kurang bagus, tapi itu tidak menghentikan kehidupan remaja seorang gadis.

Ia menuliskan dalam buku hariannya, ia dibesarkan oleh kakak perempuannya. Kakaknya selalu berharap ia keluar dari rumah, waktu kakaknya tahu bahwa ia hamil, kakaknya langsung mengurus tentang pemindahan sekolahnya.

Mau tak mau, bisa dibilang kakak Vania adalah orang yang bijak.

Hanya saja, tidak seharusnya ia dipindahkan ke sekolah tempat Yuni Lim berada, apalagi sampai mendapat perhatian Yessica Lim, ia seharusnya bisa menjadi murid yang berprestasi, tapi karena penyesalannya di masa lalu dan tekanan mental dari Yessica Lim, tekanan hatinya sangat besar, sehingga ia gagal masuk perguruan tinggi.

Yuni Lim merasa sedih, tapi ia tetap tidak menunjukkannya di wajahnya.

Kejadian itu sudah empat tahun berlalu, pada awalnya ia juga membenci Vania Xu, karena tahu semua ini adalah ulah Yessica Lim.

”Tapi mengapa Lina berbuat ini pada Vania Xu…” Yuni Lim tidak mengerti soal ini.

Candra Gail menyender ke belakang, matanya dalam dan tajam: “waktu itu di tempat pemadian air panas, kamu tidak hanya melihat Vania sekali.”

Setelah diam sejenak, Candra Gail melanjutkan: “pada awalnya Lina tidak berencana untuk membunuh Vania.”

Setelah Candra Gail mengingatkannya, Yuni Lim seketika paham.

Ia menatap Candra Gail, nada bicaranya sedikit tidak yakin: “masalah pada tahun itu, sebenarnya Lina yang merencanakannya, tentang aborsi Vania, dan bukti aborsinya, sebenarnya Lina yang mengurusnya, jadi di tempat pemandian air panas, saat dia melihat Vania, ia langsung mengenalinya, tapi Vania… Vania mungkin saja ingin menceritakan masalah itu padaku.”

Yuni Lim yang mendengar sampai sejauh ini, menunduk lagi menatap buku harian di tangannya.

Mungkin, Vania tidak hanya ingin menceritakan hal ini padanya, tapi ia juga ingin membantunya untuk menyelesaikannya.

Karena di akhir buku hariannya, Vania menuliskan tentang reuni.

Di belakang, ia menuliskan kalimat ini: aku menerima undangan reuni, kesalahan pada saat itu, terus menerus bertambah salahnya, jika aku datang ke reuni, apakah aku bisa bertemu dengannya? bahkan kalaupun ia tidak datang juga tidak masalah, ada beberapa hal, yang tidak bisa terus menerus salah.

Yuni Lim teringat saat di pemandian air panas, saat ia bertemu Vania, tatapan matanya terkejut, terlihat ia memiliki keinginan untuk bicara yang ia tahan.

Ia berbalik memikirkan ini lagi, kematian Vania, tidak mungkin tidak ada hubungannya dengannya.

“Karena Vania ingin mengklarifikasinya denganku, maka Lina mencarinya, bahkan jika Lina tidak menginginkan ia mati pada awalnya, tapi tetap saja ini ada hubungannya denganku.”

Yuni Lim menunduk pilu.

Candra Gail menatapnya, nada bicaranya selalu dingin: “semua hal pasti ada sebab dan akibatnya.”

Yuni Lim tidak menjawab, ruang baca itu semakin sunyi.

Setelah beberapa lama, Yuni Lim berkata: “terima kasih, sekarang sudah larut, aku ingin pulang duluan.”

Terima kasih?

Nada bicara Candra Gail jauh lebih dingin dari sebelumnya: “Yuni, kamu sudah bersiap-siap untuk perpisahan yang lama?”

Perpisahan, dia belum memikirkannya, dia hanya tahu, dia sekarang tidak ingin tinggal di bawah atap yang sama dengan Candra Gail.

Beberapa waktu ini, perlakuan dingin Candra Gail, dia sudah menerimanya dengan jelas, dia benar-benar tidak tahu bagaimana ia bisa tinggal satu atap dengan orang seperti Candra Gail.

Tapi karena perlakuannya di awal, memberikan pengaruh yang besar untuknya, Candra Gail yang sekarang, entah mengapa selalu membuatnya ketakutan.

Melihat Yuni Lim tak bicara, Candra Gail berpikir bahwa ia menyetujuinya begitu saja, dahinya mengerut, mengingat pria yang membawanya pergi dari istana yurich kemarin malam, juga mengingat kejadian kemarin malam ketika ia dirampok, pikirannya benar-benar kacau, ucapannya jauh lebih menyebalkan.

“Mau berterima kasih padaku? Kamu tahu bahwa aku tidak mau menerima ucapan terima kasih, tapi harus dengan cara lain, aku harap kamu memahaminya.”

Wajah Yuni Lim berubah pucat saat mendengar perkataan itu.

Yuni memahami perkataannya.

Candra Gail melihat wajahnya yang berubah pucat dan dadanya yang sesak.

Candra Gail menyesal, dia saat ini sangat marah, dengan tanpa alasan.

Selama hidupnya, tak peduli bertemu musuh yang seberapa hebatnya, ia tak pernah kalah, tapi di hadapan Yuni Lim, ia kalah dengan tanpa sebab.

Ia tidak tahu, ia marah terhadap dirinya sendiri, atau terhadap Yuni Lim.

Di dalam dirinya, ia bukanlah orang yang lembut, bisa mencapai di posisinya sekarang, hanya ia yang tahu sudah berapa banyak tangannya berulah.

Jadi, saat ia susah mengungkapkan perasaanya, bisa jadi ia melakukan hal-hal yang menyakiti Yuni Lim.

Dia marah, dia sedih, dia juga ingin bertanya pada Yuni Lim mengapa ia tak ingin melahirkan anak dengannya, tapi ia takut jawaban yang diucapkan Yuni bukanlah jawaban yang ingin ia dengar.

Memikirkan tentang ini, sangatlah menggelikan, sebelumnya ia tak pernah merasa takut tentang apapun.

“aku……”

Mendengar ia akan bicara, Candra Gail takut Yuni Lim menyetujuinya, tapi juga takut jika ia tidak setuju.

Candra Gail langsung memotong ucapannya: “kamu tidur di kamar tamu.”

Selesai bicara, ia langsung beranjak pergi.

Yuni Lim langsung menoleh menatapnya, tapi ia hanya sempat melihat punggungnya saat ia membanting pintu, seperti… marah lagi.

Yuni Lim sangat tidak mengerti apa yang Candra Gail pikirkan.

Setelah melewati kejadian kemarin malam, ia sungguh tidak memiliki niat untuk mencarinya dan membicarakan ini.

Dia tidak berani.

Ia bisa dengan pasrah melihatnya dipukul oleh pria lain, jika ia mengalah lagi, dan sengaja mencarinya untuk membahasnya, apa bedanya dengan mempermalukan diri sendiri?

……

Yuni Lim tidur di kamar tamu untuk semalam, tidurnya pun dengan perasaan nyaman.

Keesokan paginya, Yuni Lim bangun, mandi dan turun ke lantai bawah, tanpa bertemu lagi dengan Candra Gail, ia langsung pergi ke kantor.

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu